Profil Keluarga Dampingan Ekonomi Keluarga Dampingan

KKN-PPM XIII DESA TUNJUK TABANAN

BAB I GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN

Program Pendampingan Keluarga PPK nmerupakan program unggulan yang dikembangkan sebagai muatan lokal dalam pelaksanaan program KKN-PPm di Universitas Udayana. PPk merupakan program pokok non-tema yang wajib dilaksanakan oleh setiap mahasiswa peserta KKN-PPM yang bersifat individu. Maksud dari program PPK adalah untuk membantu pemberdayaan keluarga melalui penerapan ilmu dan teknologi dalam bidang wirausaha, pendidikan, keterampilan, KB dan kesehatan, serta pembinaan lingkungan untuk membangun keluarga yang bahagia dan sejahtera. Tujuan PPK adalah untuk meningkatkan kepedulian dan kemampuan mahasiswa mengatasi dan mempelajari permasalahan keluarga melalui bantuan penyusunan rencana dan pendampingan pada pelaksanaan program yang inovatif dan kreatif melalui penerapan ilmu edan teknologi bersama masyarakat dan lembaga pedesaan lainnya. Adapun sasaran PPk ini adalah Rumah Tangga Miskin RTM atau keluarga yang tergolong ke dalam keluarga pra sejahtera atau keluarga yang mengalami ketertinggalan sehingga perlu pendampingan agar keluar dari ketertinggalan. Kegiatan PPK ini dilaksanakan di seluruh Banjar Dinas yang terdapat di Desa Tunjuk, yaitu Tunjuk Kaja, Tunjuk Kelod, Tunjuk Tengah, Beng Kaja, Beng Kelod, Legung dan Bungan Kapal. Pada kesempatan ini, penulis melaksanakan program pendampingan keluarga di Banjar Tunjuk Tengah. Salah satu keluarga di Banjar Tunjuk Tengah yang di dampingi oleh penulis adalah keluarga Ibu Yuni Nurhayati.

1.1 Profil Keluarga Dampingan

Pada kegiatan KKN-PPM periode XIII ini, penulis berkesempatan untuk mendampingi keluarga Ibu Yuni Nurhayati yang bertempat tinggal di Banjar Tunjuk Tengah. Luas areal rumah beliau sekitar 2 are dengan bangunan hanya 1 are. Rumah beliau hanya berisi 2 kamar tidur, 1 dapur, dan 1 kamar mandi. Ibu Yuni Nurhayati yang bertempat tinggal di Banjar Tunjuk Tengah ini tinggal bersama dengan 2 orang anaknya yang masih mengenyam pendidikan di sekolah. Anak pertamanya Ida Ayu Putu Yulia Wulandari masih duduk dibangku kelas 1 SMP di SMP Negeri 4 Tabanan jurusan, sedangkan anak keduanya KKN-PPM XIII DESA TUNJUK TABANAN yang bernama Ida Bagus Made Dwi Adnyana Putra masih duduk di bangku SD kelas 4 di SD No 1 Tunjuk. Ibu Yuni Nurhayati adalah serang janda, beliau sudah di tinggal oleh suami sejak tahun 2009 dikarenakan meninggal dunia akibat riwayat penyakit darah tinggi yang di derita. Suami dari Ibu Yuni Nurhayati bernama Ida Bagus Putu Surya Widantaran Alm. Keseharian dari Ibu Yuni Nurhayati bekerja sebagai buruh pembungkus kripik ladrang di Desa Buahan yang bersebelahan dengan Desa Tunjuk, dengan hanya menerima gaji Rp. 40.000,00 perhari beliau berusaha menghidupi kedua buah hatinya seorang diri tanpa kehadiran suami. Data anggota keluarga Ibu Yuni Nurhayati dijelaskan dalam Tabel 1. Tabel 1. Data Anggota Keluarga Made Karya Jaya No. Nama Status Umur Pendidikan Pekerjaan Keterangan 1. Yuni Nurhayati Menikah 38 Tahun SMA Buruh harian Kepala Keluarga 2. Ida Ayu Putu Yulia Wulandari Anak 12 Tahun SMP Pelajar Anak Pertama 3. Ida Bagus Made Dwi Adnyana Putra Anak 9 tahun SD Pelajar Anak Kedua

1.2 Ekonomi Keluarga Dampingan

Ekonomi Keluarga Dampingan dijelaskan menjadi dua pokok yaitu pendapatan keluarga dan pengeluaran keluarga.

1.2.1 Pendapatan Keluarga

Keluarga Ibu Yuni Nurhayati tergolong dalam keluarga dengan ekonomi rendah. Sebagai kepala keluarga, menggantikan suaminya yang sudah lebih dahulu meninggal Ibu Yuni Nurhayati berprofesi sebagai buruh pembungkus kripik ladrang yang kesehariannya hanya menghasilkan Rp.40.000,00 untuk menghidupi kedua orang anaknya.

1.2.2 Pengeluaran Keluarga

Keluarga Ibu Yuni Nurhayati tergolong dalam keluarga dengan ekonomi rendah yang dalam pemenuhan kebutuhannya terbatas pada pemenuhan kebutuhan primer saja seperti kebutuhan sehari-hari, dan kerohanian. a Kebutuhan Sehari-hari KKN-PPM XIII DESA TUNJUK TABANAN Perincian untuk kebutuhan sehari-hari keluarga Ibu Yuni Nurhayati dalam sebulan adalah sebagai berikut :  Makan sehari-hari : Rp 15.000 x 30 hari =Rp 450.000,00  Kebutuhan MCK : Rp 10.000,00  Biaya rutin yang harus dikeluarkan adalah biaya listrik sebesar Rp 90.000,00 yang diperoleh dari sambungan listrik PLN b Kerohanian Ditinjau dari segi kerohanian, terdapat beberapa pengeluaran yang tidak dapat dianggarkan secara pasti tergantung pada kondisi yang ada.Pengeluaran ini biasanya untuk upacara-upacara adat, seperti pawiwahan, ngaben, dan lain-lain. Keluarga Ibu Yuni Nurhayati saat ini tidak dikenakan biaya suka duka banjar, pura, ataupun desa. Hal ini dikarenakan Ibu Yuni disetiap kegiatan piodalan selalu ngayah, baik itu dalam bentuk menyapu pura ataupun membersihkan areal pura. KKN-PPM XIII DESA TUNJUK TABANAN

BAB II IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH