40
BAB IV PEMODELAN DAN SOLUSI NUMERIS ALIRAN DARAH
A. Penurunan Model Aliran Darah
Untuk memodelkan aliran darah, perhatikan ilustrasi bentuk arteri manusia pada Gambar 4.1.1. Agar lebih sederhana, asumsikan bahwa luas penampang arteri
, tidak bergantung pada variabel ruang dan .
Gambar 4.1.1. Ilustrasi bentuk arteri manusia dengan asumsi penyederhanaan
Selanjutnya, diasumsikan bentuk arteri manusia adalah silindris dengan bentuk setiap penampang melintangnya adalah lingkaran, dan koordinat sejajar sumbu
silinder. , merupakan penampang melintang arteri untuk sebarang dan .
Pada pembahasan selanjutnya, Gambar 4.1.1 disebut volume kontrol. Pada setiap didefinisikan,
� , = ∫ �
�
, 4.1.1
, = �∫ ̂ �
�
, 4.1.2
, = �∫ ̂ �,
�
4.1.3 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
dengan � adalah luas penampang arteri , adalah kecepatan aliran darah rata-rata
pada , adalah tekanan darah rata-rata pada , ̂ adalah kecepatan aliran darah di
titik , ̂ adalah tekanan darah di titik . Kemudian, didefinisikan fluks volume
, = � , , . Asumsikan bahwa darah merupakan fluida yang tak
termampatkan sehingga kekentalan dan massa jenis darah konstan. Selanjutnya sifat struktural arteri seperti panjang arteri, tebal dinding arteri, dan lain-lain,
diasumsikan konstan.
1. Hukum Kekekalan Massa
Hukum kekekalan massa, seperti yang dikutip pada Sari 2016, menyatakan bahwa massa tidak dapat diciptakan dan tidak dapat dimusnahkan,
sehingga laju perubahan massa dalam volume kontrol ditambah netto fluks massa yang keluar dari volume kontrol sama dengan nol. Pernyataan tersebut
dapat ditulis sebagai +
, − , = ,
4.1.4 dengan definisi volume sebagai berikut
= ∫ � , . 4.1.5
Perhatikan bahwa , −
, = ∫ �
� . 4.1.6
Jika persamaan 4.1.5 dan 4.1.6 disubstitusikan ke dalam persamaan 4.1.4, maka didapatkan
∫ � , + ∫ �
� = . 4.1.7
Karena adalah konstan, maka ∫
�� � +
� �
= . 4.1.8
Karena persamaan tersebut dipenuhi untuk sebarang konstan , maka ��
� + �
� = . 4.1.9
2. Hukum Kekekalan Momentum
Hukum Newton yang kedua, seperti yang dikutip pada Sari 2016, menyatakan bahwa perubahan momentum dari suatu sistem sama dengan total
gaya yang bekerja. Diasumsikan bahwa tidak ada fluks yang melalui dinding arteri, sehingga laju perubahan momentum dalam volume kontrol ditambah
netto fluks momentum yang keluar dari volume kontrol sama dengan total gaya yang bekerja dalam volume kontrol. Pernyataan tersebut dapat ditulis sebagai
berikut ∫
, + ,
, − ,
, = , 4.1.10
dengan , adalah momentum, dan adalah faktor koreksi fluks
momentum. Kemudian, total gaya didefinisikan sebagai berikut Sherwin dkk., 2003
= , � , −
, � , + ∫ ��
� + ∫ , 4.1.11
dengan adalah gaya gesek darah dengan permukaan dalam dinding arteri per satuan panjang. Substitusi persamaan 4.1.11 ke dalam persamaan 4.1.10
akan menghasilkan persamaan berikut ∫
, + ,
, − ,
,
= , � , −
, � , + ∫ ��
� + ∫ .
4.1.12
Perhatikan bahwa ,
, − ,
, = ∫ �
� 4.1.13
dan , � , −
, � , = − ∫ � �
� .
4.1.14 Substitusi persamaan 4.1.13 dan 4.1.14 ke dalam persamaan 4.1.12,
didapatkan ∫
, + ∫ �
� = − ∫
� � �
+ ∫ ��
� + ∫ . 4.1.15
Karena dan adalah konstan tak nol, persamaan tersebut dapat ditulis menjadi
∫ �
� + �
� = ∫ −
� � �
+ ��
� + .
4.1.16 Persamaan tersebut dipenuhi untuk sebarang konstan , sehingga
� � +
� �
= − � �
� +
�� � + .
4.1.17 Perhatikan bahwa
− � �
� = −
�� � − �
� � ,
4.1.18 sehingga persamaan 4.1.17 dapat ditulis menjadi
� � +
� �
= − � �
� + 4.1.19
atau �
� + �
� � +
� � � − = .
4.1.20
Berdasarkan hukum kekekalan massa dan momentum di atas, didapatkan model aliran darah satu dimensi pada arteri manusia sebagai berikut
�� � +
� � = ,
4.1.21 �
� + �
� � +
� � � = ,
4.1.22 dengan asumsi tambahan yaitu
= dan = . Model ini disebut model sistem �, .
Perhatikan bahwa = � . Dengan asumsi bahwa � dan merupakan fungsi
halus, ruas kiri persamaan 4.1.22 dapat ditulis menjadi �
� + �
� � +
� � � =
� � �
+ �
� � +
� � �
= � �
� + ��
� + � �
� + ��
� + � �
� PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
= � �
� + ��
� + � �
� + � �
� + ��
� + � �
� = �
� � + �
� � +
�� � +
� � �
+ � �
� = �
� � + �
� �
+ � �
� . Dengan kata lain, persamaan 4.1.22 dapat ditulis ulang menjadi
� �
� + � �
� +
� � � =
4.1.23 sehingga didapatkan model aliran darah satu dimensi pada arteri manusia berikut
�� � +
�� � = ,
4.1.24 �
� + �
� +
� � = .
4.1.25 Model ini disebut model sistem
�, .
B. Metode Volume Hingga