Potensial Standar Reduksi Energi Dalam Proses Elektrolisis

27 memasuki sel elektrolisa dan reduksi terjadi. Elektroda yang digunakan dalam elektrolisis harus mempunyai konduktifitas listrik dan ketahanan korosi yang baik, sehingga dalam pengujian ini dipilih elektroda berbahan stainless steel. 2. Katalis [4] Katalis merupakan suatu senyawa yang dibutuhkan dalam mempercepat proses elektrolisa. Katalis berfungsi sebagai percepat reaksi elektrolisis, senyawa yang digunakan sebagai katalis tidak ikut bereaksi dan tidak menghasilkan produk. Katalis dapat menurunkan energi aktivasi sehingga mampu meningkatkan laju reaksi. Energi aktivasi adalah energi minimum yang dibutuhkan sehingga partikel dapat bertumbukan dan menghasilkan reaksi. Katalis yang digunakan dalam pengujian ini adalah KOH Kalium Hidroksida. Proses oksidasi dan reduksi sebagai reaksi pelepasan dan penangkapan oleh suatu zat. Oksidasi adalah proses pelepasan elektron dari suatu zat sedangkan reduksi adalah proses penangkapan elektron oleh suatu zat. Bentuk teroksidasi sering ditandai dengan “ox” dan bentuk tereduksi ditandai dengan “red”. Kesetimbangan reaksinya ditulis sebagai berikut: ox + ne = red proses reduksi ; red = ox + ne proses oksidasi Disini ‘ne’ adalah jumlah elektron yang dilepaskan atau diterima Rivai, 1995.

2.4.1. Potensial Standar Reduksi

Potensial standar reduksi sangat erat kaitannya dengan proses elektrolisis. Potensial reduksi standar menyatakan bahwa ion mana yang akan mengoksidasi atau mereduksi ion lain. Bentuk teroksidasi dan tereduksi suatu zat dikenal sebagai pasangan redoks Hadyana,1994. Ada 2 prinsip yang khas dari elektrolisis yaitu kaitan antara beda potensial yang digunakan dan arus yang mengalir melalui elektrolisis, serta discas yang selektif diantara ion-ion pada permukaan elektroda. Pada potensial-urai tiba-tiba bertambah, pada saat elektrolisis mulai berlangsung pada elektron. Menghasilkan hidrogen dan oksigen serta timbulnya gas hidrogen dan oksigen ketika beda potensial E lebih besar dari 1,7 volt [5] . Universitas Sumatera Utara 28 Anoda : 2H 2 O → 4H + +O 2g + 4e - Katoda : 2H + + 2e - → H 2g Agar terjadi elektrolisis diperlukan potensial minimum karena: 1. Adanya beda potensial antara elektroda menyebabkan ion-ion dalam sistem bergerak ke elektroda. Hidrogen dan oksigen yang mula-mula terbentuk menutupi permukaan elektroda dan reaksi sebaliknya terjadi. Perhatikan reaksi setengah sel berikut. 4H + + O 2 + 4e - → 2H 2 O E = -1,23 V 2H + + 2e - → H 2 E = 0,00 V Beda potensial harus sekurang-kurangnya mengimbangi DGL balik yang disebabkan oleh penyerapan hasil elektrolisis pada permukaan elektroda. Potensial-urai teoritis adalah 1,23 V. 2. Diperlukan potensial tambahan untuk discas ion pada elektrolisis yang disebut petensial lebih over potensial. Potensial lebih merupakan ukuran energi pengaktifan bagi reaksi elektroda. Reaksi pada elektroda yang menghasilkan gas memerlukan potensial yang besar. Tabel 2.4. Potensial Lebih Beberapa Zat Gas yang timbul Permukaan elektroda Potensial lebih Volt Hidrogen Platina 0,03 Oksigen Platina 0,44 Hidrogen Perak 0,15 Oksigen Perak 0,45 Hidrogen Raksa 0,78 Oksigen Grafit 0,37 Klor Platiana 0,70

2.4.2. Energi Dalam Proses Elektrolisis

Sel elektrolisis merupakan sel elektrokimia yang bereaksi secara tidak spontan E o sel - atau ΔG 0, karena energi listrik disuplai dari sumber luar dan dialirkan melalui sebuah sel [3] . Elektrolisis juga sebagai peristiwa penguraian zat elektrolit oleh arus listrik searah, melainkan juga mengalami perubahan- Universitas Sumatera Utara 29 perubahan kimia. Perubahan kimia yang terjadi selama elektrolisis dapat dilihat sekitar elektroda. Elektroda merupakan sistem dua fase yang terdiri dari sebuah penghantar elektrolit misalnya logam dan sebuah penghantar ionik larutan Rivai,1995. Elektroda positif + disebut anoda sedangkan elektroda negatif - adalah katoda Svehla,1985. Reaksi kimia yang terjadi pada elektroda selama terjadinya konduksi listrik disebut elektrolisis dan alat yang digunakan untuk reaksi ini disebut sel elektrolisis. Sel elektrolisis memerlukan energi untuk memompa elektron [2] . Untuk mengetahui besar energi yang digunakan dalam proses elektrolisis adalah perkalian antara voltase, kuat arus dan waktu elektrolisis. Besarnya jumlah energi yang digunakan pada proses elektrolisa dihitung menggunakan persamaan 2.1 dan jumlah energi yang terbuang menggunakan persamaan 2.3, serta untuk mencari persentase energi yang hilang gunakan persamaan 2.4. E = V x I x t. ..................................... 2.1 ΔT = T f -T S . ..................................... 2.2 H Lost = ΔT -V f . ................................. 2.3 Lost = ��� � x 100. .................... 2.4 Dimana : E = Energi yang digunakan dalam mesin drycell Watt-hours. V = Tegangan yang digunakan mesin drycell Volt. I = Kuat arus yang digunakan mesin drycell Ampere. t = Waktu yang dibutuhkan untuk proses elektrolisis hours. ΔT = Perubahan Temperatur C. T f = Tempertur Akhir C. T S = Temperatur Awal C. V f = Volume air cm 3 . H Lost = Energi Terbuang kalori. Lost = Persentase energi yang terbuang. Universitas Sumatera Utara 30

2.5. Jenis - Jenis Elektroliser