4
BABBIIB DASARBTEORIB
2.1. PengertianBPengukuranBdanBPenakaranBVolumeB
Pengukuran measurement adalah serangkaian kegiatan yang bertujuan menentukan nilai suatu besaran dalam bentuk angka kuantitatif. Jadi mengukur adalah
suatu proses mengaitkan angka secara empiris dan obyektif pada sifat-sifat obyek atau kejadian nyata sehingga angka yang diperoleh tersebut dapat memberikan gambaran yang
jelas mengenai obyek atau kejadian yang diukur. Alat ukur adalah alat untuk mengetahui harga suatu besaran atau suatu variabel. Suatu alat ukur dikatakan baik bila memenuhi
syarat yaitu valid dan reliable dipercaya. Selain dua syarat di atas, ketelitian alat ukur juga harus diperhatikan. Semakin teliti alat ukur yang digunakan, maka semakin baik
kualitas alat ukur tersebut. Contoh alat ukur untuk : panjang adalah mistar; berat adalah neraca; suhu adalah thermometer; waktu adalah stop watch. Instrumen adalah alat ukur
yang komplek, yang minimal terdiri atas komponen : sensor dan tranducer, pengkondisi sinyal, dan unit keluaran analog atau monitor. Contoh instrumen yang banyak di industri
maupun di laboratorium antara lain : alat ukur kadar air, alat ukur gaya, dan alat ukur getaran [2].
Penakaran adalah suatu kegiatan pembanding suatu besaran tertentu, agar diperoleh hasil yang tepat dan sesuai dengan data yang didapat. Penakaran volume air berarti proses
pembandingan isi volume air terhadap penampung atau wadah yang digunakan [1]. Pada umumnya sistem penakaran volume air menggunakan gelas ukur yang sudah ada garis
indikasi satuan volume centimeter cubic; milliliter; liter. Gambar 2.1 memperlihatkan contoh gelas ukur.
GambarB2.1BContohBGelasBUkurB[3]B
5
2.1
2.2
2.3
2.4
2.5
2.2. FluidaB 2.2.1. AliranBFuidaBdalamBPipa
B
Aliran fluida dalam pipa dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu : kecepatan alir, gesekan terhadap pipa, viskositas dan kerapatan fluida. Fluida atau cairan yang mengalir
dalam pipa dengan diameter penampang yang bervariasi, volume yang mengalir akan sama ditiap titik [4]. Maka kecepatan aliran akan meningkat pada penampang yang menyempit,
dapat dilihat pada gambar 2.2.
Debit Q dihitung dari volume cairan V dibagi dengan waktunya t, ditunjukkan pada persamaan 2.1.
= Volume cairan sendiri dihitung dari luas penampang A dikalikan panjangnya s :
= . Persamaan 2.1 dan 2.2 digabung menjadi:
= .
Sedangkan adalah kecepatan v, setelah disubtitusi persamaan debit menjadi : = .
Lihat pada gambar 2.3, jumlah debit Q pada tiap penampang di dalam pipa selalu sama. Jika ada perbedaan penampang pipa A1 dan A2, maka akan berpengaruh pada kecepatan
v1 dan v2 [4].
1 = 2 ; 1 = 1 . 2 ; 2 = 2 . 2
GambarB2.2BPipaBdenganBPenampangByangBBervariasiB[4]B
GambarB2.3BPipaBdenganBPenampangBMenyempitB[4]B