Perancangan Buku Ilustrasi Tentang Keistimewaan Ayam Cemani
Laporan Pengantar Tugas Akhir
PERANCANGAN BUKU ILUSTRASI TENTANG KEISTIMEWAAN AYAM CEMANI
DK 38315/Tugas Akhir Semester II 2013-2014
Oleh :
Aditya Pranata 51910015
Program Studi Desain Komunikasi Visual
FAKULTAS DESAIN
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA
BANDUNG
(2)
(3)
(4)
CURRICULUM VITAE
Nama Lengkap : Aditya Pranata Alamat : Jl. Gatot Subroto
Gg. Binong kulon No. 139/126 G RT 06/01 TTL : Bandung, 02 Februari 1993
Email : [email protected]
Handphone : 089610999675 Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Status : Belum menikah Kewarganegaraan : Indonesia Pendidikan
Tahun Keterangan
1998-2004 Tamat SDN Kiaracondong VII Bandung
2004-2007 Tamat SMPN 18 Bandung
2007-2010 Tamat SMAN 16 Bandung
2010-2014 Mahasiswa Unikom Bandung
Kemampuan
- Mampu menggunakan perangkat komputer dengan baik (tidak gaptek)
- Mampu menggunakan sofware Paint tool SAI, Adobe photoshop, Adobe indesign, Adobe Illustrator, dan Adobe premiere dengan baik.
- Mampu menggambar dengan baik. - Cukup menguasai bahasa Inggris. - Mampu bekerja dibawah tekanan.
(5)
vi DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN ... i
LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS ... ii
ABSTRAK ...iii
ABSTRACT ... iv
KATA PENGANTAR ... v
DAFTAR ISI ... vi
DAFTAR GAMBAR ... ix
DAFTAR TABEL ... xi
DAFTAR LAMPIRAN ... xii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
I.1 Latar Belakang Masalah... 1
I.2 Identifikasi Masalah ... 5
I.3 Rumusan Masalah ... 5
I.4 Batasan Masalah ... 6
I.5 Tujuan Dan Manfaat ... 6
BAB II KEISTIMEWAAN AYAM CEMANI DAN BUKU ILUSTRASI ... 7
II.1 Ayam Cemani... 7
II.1.1 Keistimewaan Ayam Cemani ... 8
II.1.2 Ayam Cemani Bagi Kesehatan ... 10
II.1.3 Ayam Cemani Pelengkap Upacara Adat ... 11
II.1.4 Jenis Ayam Cemani ... 11
II.1.5 Ayam Cemani Peluang bisnis ... 12
II.1.6 Kelangkaan Ayam Cemani ... 12
II.2 Pengertian Buku Ilustrasi ... 13
II.2.1 Pengertian Buku ... 13
II.2.2 Pengertian Ilustrasi ... 13
II.2.3 Sejarah Ilustrasi Di Indonesia ... 14
(6)
vii
II.2.5 Buku Ilustrasi Dan Pengaruhnya ... 16
II.3 Kesimpulan Dan Solusi ... 18
BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL ... 20
III.1 Strategi Perancangan ... 20
III.1.1 Pendekatan Komunikasi ... 21
III.1.2 Strategi Kreatif ... 23
III.1.3 Strategi Media ... 23
III.1.4 Strategi Distribusi... 25
III.2 Konsep Visual ... 26
III.2.1 Format Desain ... 28
III.2.2 Tata Letak (Layout) ... 28
III.2.3 Tipografi ... 29
III.2.4 Ilustrasi ... 31
III.2.4.1 Studi Karakter ... 31
III.2.4.2 Studi Lokasi ... 34
III.2.5 Warna ... 36
III.2.6 Sinopsis dan Story Line ... 37
BAB IV TEKNIS PRODUKSI MEDIA ... 41
IV.1 Buku Ilustrasi Tentang Keistimewaan Ayam Cemani ... 41
IV.1.1 Media ... 41
IV.1.1.1 Kemasan ... 44
IV.1.2 Teknis Perancangan ... 45
IV.2 Media Promosi ... 47
IV.2.1 Brosur ... 47
IV.2.2 Poster ... 48
IV.2.3 Mini X-Banner ... 49
IV.3 Media Pendukung ... 49
IV.3.1 Jadwal Pelajaran ... 49
IV.3.2 Pin ... 50
(7)
viii
IV.3.4 Sticker ... 51
IV.3.5 Baju ... 52
IV.3.6 Puzzle ... 52
DAFTAR PUSTAKA ... 53
(8)
53 DAFTAR PUSTAKA
Buku
Adyogi, Dhanumurti. (2009). Buku Cerita Mengangkat Permainan Tradisional Sunda. Bandung: FSRD ITB, Thesis.
Chandler, Susan. (2009). Kebun Binatang Aneh. Jakarta: PT. Penerbit Erlangga Damajanti, Irma. (2006). Psikologi Seni. Bandung: PT. Kiblat Buku Utama.
Gupta, Ega, Bismahadi. (2013). Perancangan Buku Cerita Bergambar Prabu Siliwangi. Bandung: Desain Komunikasi Visual, Thesis.
Kusrianto, Adi. (2007). Pengantar Desain Komunikasi Visual. Yogyakarta: C.V Andi.
Muharrar, Syakir. (2003). Tinjauan Seni Ilustrasi. Paparan Bahan Ajar. Jurusan Seni Rupa Desain Universitas Negeri Semarang.
Nugroho, Agus. (t.t). Sukses Berternak “Ayam Ritual” Cemani. Yogyakarta: Pustaka Baru Press.
Poerwadarminta, W.J.S. (2003). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
R. Artini, kusmiati, S. Pudjiastuti & P. Suptandar. (1999). Teori Dasar Desain Komunikasi Visual. Jakarta: Djambatan.
Sudradjad. (2004). Berternak Ayam Cemani (Edisi revisi). Depok: Penebar Swadaya.
Wanei, Geraldine, K. (2003). Prilaku Anak Usia Dini: kasus dan pemecahannya. Yogjakarta: Kanisius.
(9)
54 Website
Siska. (2012). Pengertian Buku. Diperoleh 10 April 2014. Dari: http://matakristal.com/pengertian-buku/
Wiratmo, Triyadi, Guntur. (2007). Transformasi Fungsi Gambar dalam Ilustrasi: Dari Dekorasi Visual Interpretasi Visual, Jurnalis Visual Sampai Opini Visual. Diperoleh 26 April 2014, dari:
http://desaingrafisindonesia.wordpress.com/2009/01/07/transformasi- fungsi-gambar-dalam-ilustrasi-dari-dekorasi-visual-interpretasi-visual-jurnalis-visual-sampai-opini-visual/
(10)
v
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada kehadirat Allah SWT. Karena berkat karunia-Nyalah penulis dapat menyelesaikan laporan pengantar tugas akhir yang berjudul “PERANCANGAN BUKU ILUSTRASI TENTANG KEISTIMEWAAN AYAM CEMANI” sebagai salah satu syarat untuk mencapai kelulusan mata kuliah Tugas Akhir di Fakultas Desain Program Studi Desain Komunikasi Visual Universitas Komputer Indonesia Bandung.
Dalam kesempatan ini pula penulis ingin menuturkan rasa terima kasih untuk orang-orang yang terlibat dan membantu secara langsung maupun tidak langsung dalam merancang dan menulis proyek Tugas Akhir ini.
Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada yang terhormat :
• Dr.Wanda Listiani, M.Ds, selaku pembimbing Tugas Akhir
• Deni Albar, M.Ds, Selaku Kordinator Tugas Akhir
• Seluruh Jajaran staff Dosen Program Studi Desain Komunikasi Visual,
Fakultas Desain UNIKOM
• Seluruh staff Sekretariat dan karyawan Program Studi Desain Komunikasi
Visual, Fakultas Desain UNIKOM
• Seluruh pihak yang yang tidak bisa disebutkan namanya satu-persatu
Penulis menyadari bahwa laporan pengantar proyek tugas akhir memiliki banyak kekurangan dan jauh dari sempurna. Oleh karena itu, penulis mengharapkan saran dan kritik untuk memperbaiki laporan pengantar tugas akhir ini.
Bandung, 19 Agustus 2014
(11)
1 BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang Masalah
Di Indonesia perkembangan ternak ayam sangatlah pesat, baik yang dipelihara oleh para peternak maupun masyarakat umum sebagai usaha untuk pemanfaatan pekarangan dan meningkatkan pendapatan mereka. Jenis ayam dibagi menjadi 2 yaitu ayam ras (ayam negeri) dan ayam buras (bukan ras) ayam kampung. Ayam ras disebut sebagai ayam ras karena bibitnya masih harus didatangkan dari luar negeri, contoh ayam ras yaitu ayam pedaging atau Broiler yang biasa diambil dagingnya, sedangkan untuk ayam buras karena memang ayam tersebut merupakan ayam bukan ras. Jadi ayam buras adalah ayam biasa yang sering dijumpai di kampung-kampung maupun di kota-kota di Indonesia (Sudradjad, 2004, h.3). Ayam kampung yang biasanya dibiarkan bebas berkeliaran banyak dipelihara secara intensif dan diberi pakan layaknya ayam ras dan juga dipelihara sebagai ayam hias. Beberapa jenis ayam lokal seperti ayam kampung liar, ayam nunukan, ayam hutan hijau, ayam pelung dan masih banyak lagi.
Dari berbagai jenis ayam buras yang ada di Indonesia tersebut, jenis ayam hitam yang berada di daerah Kedu, Jawa Tengah lah yang memiliki keistimewaan lebih dibanding ayam lainnya. Ada 2 jenis ayam hitam yaitu ayam Kedu hitam dan ayam Cemani. Kedua ayam ini memiliki keistimewaan yaitu pada bulunya yang berwarna hitam. Semakin hitam dan pekat bulunya semakin mahal harga ayam tersebut. Kedua jenis ayam ini memiliki perbedaan yaitu ayam Kedu hitam yang memiliki warna hitam pada bulunya saja. Sedangkan ayam Cemani keseluruhannya mulai dari kuku, lidah, bulu, daging, hingga tulang berwarna hitam. Hal ini yang membuat ayam Cemani disukai dibanding ayam Kedu hitam. Ayam Cemani berasal dari ayam keturunan Kedu hitam, yang diseleksi memiliki kemurnian warna hitam dengan ciri khas bentuk jengger tunggal bergerigi (jantan). Namun yang sangat memprihatinkan hingga saat ini populasinya semakin berkurang dan menyusut dibandingkan populasi ayam Cemani 100 tahun yang lalu. Ayam ini sulit untuk dikembangbiakan ke generasi anak dan
(12)
2 turunannya, sehingga ayam Cemani ini kini menjadi semakin langka dan sulit didapatkan. Banyak orang yang memburu dan mencarinya, hingga saat ini hanya segelintir orang saja yang memilikinya (Nugroho, t.t, h.72).
Gambar I.1Ayam Cemani Sumber:
http://www.facebook.com/photo.php?fbid=550560801631827&set=gm.5030290064234 65&type=1&theater (21 November 2013)
Sebagian orang menyebut ayam Cemani dengan ayam selasi ada juga yang memanggilnya ayam hideung karena warna tubuh ayam ini yang hitam pekat. Bahkan konon darahnya pun berwarna hitam sehingga wajar jika harganya pun sangat mahal bisa hingga ratusan juta rupiah. Selain soal harga ayam Cemani jantan maupun betina bisa dimanfaatkan sebagai ayam hias juga. Bulunya yang hitam, kaki hitam yang ramping dengan bulu ekor yang lebat membuat ayam ini enak untuk dipandang. Ayam Cemani ini bukan sekedar ayam hias yang mahal harganya namun ayam Cemani digunakan sebagai pelengkap sesaji upacara adat Jawa Tengah dan Jawa Timur. Masyarakat yang meyakini bahwa ayam Cemani dipercaya memiliki kekuatan magis sebagai penolak bala. Tradisi ini masih sering dilakukan hingga saat ini di daerah pedesaan. Selain itu juga daging ayam Cemani diyakini dapat menjaga kesehatan tubuh karena mengandung kalsium
(13)
3 dan mineral-mineral lain yang banyak diperlukan oleh tubuh (Sudradjad, 2004, h.8).
Walaupun ayam Cemani sangatlah istimewa dari segi manfaat dan juga harga, dari hasil kuesioner terhadap masyarakat Bandung khususnya Binong dan Kebon Kangkung hanya orang-orang tertentulah yang mengetahui tentang ayam Cemani ini saja. Orang tua yang sudah berumur yang lebih banyak mengetahuinya ketimbang anak muda apalagi anak-anak yang sama sekali tidak mengetahui tentang keberadaan ayam Cemani ini. Populasi ayam Cemani sudah sedikit, tidak banyak seperti jaman dulu karena tempat asalnya yaitu hutan sudah tidak ada, selain itu pandangan masyarakat terhadap ayam Cemani pun negatif karena masyarakat awam hanya tahu ayam Cemani merupakan ayam ritual.
Dari hasil data lapangan pada tahun 2013 media informasi tentang ayam Cemani pun sangatlah sedikit, media seperti buku, film, komik, web hampir tidak ada, media paling banyak diantara media tersebut hanyalah media online. Seperti di blog, itu pun datanya belum tentu valid dan juga kurang menarik. Buku yang mengangkat tentang ayam Cemani juga sangatlah sedikit, hanya ada 2 buku khusus membahas ayam Cemani yaitu buku “Beternak Ayam Cemani, si hitam mulus penolak bala yang komersial” penulis Sudradjad dan buku “Sukses Beternak Ayam Ritual Cemani” penulis Agus Nugroho.
Buku jenis lainnya seperti buku ilustrasi, sama sekali tidak ada. Dengan minimnya media informasi tentang ayam Cemani dan juga kurang menarik secara visual membuat masyarakat kurang berminat dan mengakibatkan kurang dikenalnya ayam Cemani di kalangan masyarakat mulai dari anak-anak sampai yang tua sekalipun. Itulah yang menyebabkan masyarakat hanya mengetahui ayam Cemani hanya sebagai ayam ritual saja.
(14)
4 Gambar I.2Buku Agus Nugroho
Gambar I.3Buku Drs. Sudradjad
Dengan kondisi seperti itu dibutuhkan perancangan media informasi yang menarik dari segi visual agar masyarakat tertarik, seperti buku ilustrasi dan juga komik, namun dilihat dari permasalahan lebih baik memperkenalkan ayam Cemani sejak dini karena anak-anak mudah mempelajari sesuatu dan
(15)
5 mengingatnya. Komik atau buku ilustrasi bisa menjadi solusi yang tepat, namun komik untuk anak-anak kurang cocok karena pemahaman anak tentang informasi harus sesederhana mungkin agar mereka tidak bingung sedangkan komik menggunakan paneling yang membutuhkan pemahaman seorang anak, sedangkan buku ilustrasi bisa menjadi solusi yang tepat, karena menyajikan visualisasi yang lebih sederhana dan juga informasi dalam kalimat-kalimat yang jelas.
Buku ilustrasi yang bertujuan memberikan informasi, pengetahuan yang lebih tentang ayam Cemani agar masyarakat khususnya anak-anak tidak memandang ayam Cemani sebagai ayam ritual saja, dan kesan terhadap ayam menjadi baik.
I.2 Identifikasi Masalah
Dari latar belakang yang sudah dijelaskan, maka masalah yang dapat disimpulkan mengenai ayam Cemani yaitu:
- Kurangnya media informasi khususnya buku ilustrasi mengenai ayam Cemani.
- Berdasarkan hasil data lapangan dengan kuesioner yang dilakukan pada tahun 2013 di kelurahan Binong dan Kebon Kangkung, pengetahuan masyarakat khususnya anak-anak hingga remaja tentang ayam cemani sangat kurang.
I.3 Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah dapat disimpulkan rumusan masalahnya, bagaimana cara merancang buku ilustrasi yang menarik dan mudah dipahami oleh anak-anak, dengan pertanyaan penelitian sebagai berikut:
- Bagaimana sampul yang menarik baik bagi target audiens primer dan juga sekunder?
- Karakter atau visualisasi ayam Cemani yang seperti apakah yang cocok untuk anak-anak?
(16)
6 I.4 Batasan Masalah
- Batasan masalah difokuskan kepada informasi dan pengenalan terhadap ayam jenis Cemani dan manfaatnya saja, tidak dengan cara beternaknya, serta mendesain sampul, layout, karakter, serta gaya ilustrasinya.
- Target audiens anak usia 6-12 tahun.
I.5 Tujuan dan Manfaat
Adapun tujuan dari perancangan media informasi ini adalah:
- Membuat buku ilustrasi yang menarik dan mudah dipahami oleh anak-anak. - Merancang visual baik itu sampul, karakter dan gaya ilustrasi yang membuat
anak-anak tertarik dan senang.
Adapun manfaat dari perancangan media informasi ini adalah:
- Memberikan informasi kepada masyarakat umum khususnya anak-anak tentang ayam Cemani yang merupakan ayam istimewa di Indonesia.
- Memperkaya media informasi tentang ayam Cemani. - Membuat ayam Cemani dikenal sejak usia dini.
(17)
7
BAB II
KEISTIMEWAAN AYAM CEMANI DAN BUKU ILUSTRASI
II.1 Ayam Cemani
Di Indonesia banyak sekali keanekaragaman satwa yang tidak ada di Negara lainnya, diantaranya adalah hewan unggas, hewan unggas di Indonesia terutama ayam, banyak sekali jenis-jenisnya dan ada juga yang langka, ayam dibedakan menjadi 2 yaitu ras dan bukan ras. Bukan ras biasa dikenal sebagai ayam kampung di Indonesia. Ada salah satu jenis ayam buras di Indonesia yang memiliki keistimewaan dan sangat mahal harganya bahkan sudah mendunia, ayam itu adalah ayam Cemani.
Ayam Cemani merupakan ayam yang berasal dari daerah Jawa Tengah yang memiliki keistimewaan dibandingkan ayam lainnya, ayam Cemani memiliki tubuh yang keseluruhannya hitam, bahkan konon ayam Cemani yang keturunan asli memiliki warna darah berwarna hitam, sekarang ayam Cemani diburu karena keistimewaannya itu untuk ritual, dan bisnis.
Ayam Cemani sudah ada sejak sebelum zaman Majapahit, dari dulu ayam Cemani digunakan sebagai ritual oleh nenek moyang dengan menggunakan unggas dalam upacara-upacara adat. Upacara yang sering dilakukan dalam pembuatan candi, biasanya dilakukan saat memulai hingga selesai pekerjaan berlangsung dengan tujuan agar lancar dan selamat.
Menurut legenda yang dikisahkan oleh para masyarakat di kota asal ayam Cemani ini, ayam Cemani pertama kali diketahui adalah ayam peliharaan milik petapa sakti bernama Ki Ageng Makukuhan. Sebelum lahirnya kota Temanggung, ada seorang petapa sakti bernama Ki Ageng Makukuhan, yang menggemari ayam serba hitam dan hanya paruhnya saja yang berwarna putih. Pada suatu hari, saat bersemedi disebuah kuburan keramat di daerah Kedu, Ki Ageng Makukuhan mendapatkan wangsit untuk mengobati penyakit anak Panembahan Hargo Pikukkuh bernama Lintang Katon, dengan ayam itu. Dan entah bagaimana, penyakit yang diderita anak itu sembuh. Akhirnya ayam berwarna serba hitam kesayangan Ki Ageng Makukuhan itu dijadikan lambang (Nugroho, t.t, h.3).
(18)
8
Lalu tanpa diduga hasil perkawinan sesama ayam hitam itu menghasilkan ayam hitam total, berbeda dengan induknya. Karena hitam total itulah, akhirnya ayam jenis baru dinamai ayam Cemani. Dalam bahasa Sansekerta, Cemani artinya hitam legam. Lalu ayam Cemani ini dibawa ke kerajaan Demak oleh Ki Ageng Makukuhan, dan berkembang sampai ke daerah Kedu (Nugroho, t.t, h.54).
II.1.1 Keistimewaan Ayam Cemani
Ayam Cemani sangatlah istimewa dibanding dengan jenis ayam lainnya, karena keistimewaannya banyak orang yang memburu untuk berbagai macam hal seperti untuk ritual, kesehatan, dan juga untuk dikembangbiakan lagi sebagai bisnis berkelanjutan, beternak ayam Cemani sama seperti ayam lainnya, namun kesulitannya yaitu hanya pada jumlah yang dihasilkan oleh induk, karena ayam Cemani selalu habis diburu oleh orang-orang.
Ayam Cemanimerupakan ayam lokal asli Indonesia, yang asal-muasal sejarahnya berasal dari Pulau Jawa. Kata Cemani berasal dari bahasa jawa kuno yang artinya Hitam Legam, warna hitam ini menyelimuti seluruh tubuh ayam lokal ini mulai dari jengger, pial, paruh, bola mata rongga mulut, lidah, pelatuk, bulu, sayap, ketiak, lubang dubur, kaki, dan cakar. Konon ayam Cemani ini memiliki warna hitam yang sangat sempurna dengan presentase 100 % warna keseluruhannya hitam, bahkan sampai warna daging tulang dan darahnya semuanya berwarna hitam, warna hitam menyelimuti seluruh tubuh dari bagian luar, hingga bagian dalam atau jeroannya, mulai dari tenggorokan, rongga mulut, lidah, semuanya hitam.Melihat dari kriteria dan ciri-ciri tersebut inilah yang disebut dan diklaim sebagai “Ayam Cemaniasli” (Nugroho, t.t, h.71, 72)
(19)
9
Gambar II.1Warna fisik ayam Cemani Sumber: Sudradjad (2004)
Biasanya hitam untuk seekor binatang sering diyakini sebagai sesuatu yang keramat bahkan ada juga yang bilang pembawa sesuatu yang buruk namun lain halnya dengan ayam Cemani ini, menurut Nugroho (t.t), Ayam Cemani memang hitam, namun, bukan berarti pertanda buruk, malah hitam ayam Cemani pertanda baik bagi si pemilik atau peternak ayam Cemani. Bukan karena mistis atau saktinya ayam Cemani saja, melainkan semakin hitam keseluruhan ayam Cemani maka semakin mahal juga harga jualnya.
Ayam Cemani berasal dari ayam keturunan Kedu hitam, yang diseleksi memiliki kemurnian warna hitam dengan ciri khas bentuk jengger tunggal bergerigi (jantan). Entah berapa generasi seleksi tersebut dilakukan demi untuk populasi dan kelestariannya (Nugroho, t.t, h.72).
Penggemar ayam Cemani kebanyakan dari masyarakat kalangan atas karena harganya yang mahal, mulai dari pengusaha hingga pejabat. Mereka percaya, ayam Cemani memiliki banyak khasiat dan keunggulan dibanding ayam lainnya,
(20)
10
orang banyak memburu ayam Cemani dengan berbagai tujuan, sebagai penyembuh penyakit, untuk sesaji upacara adat, dan bisnis usaha.
Melihat dari keistimewaan dan keunikan ayam tersebut, beberapa kriteria yang tidak dimiliki ayam lain, sehingga Ayam Cemani ini memiliki nilai dan kelas tersendiri, dengan tingkat level sangat istimewa, karena disamping sebagai untuk peliharaan pribadi atau koleksi, konon katanya dengan memelihara ayam tersebut bisa sebagai pembawa Hoki bagi pemiliknya, dan juga bisa mendatangkan banyak rejeki bagi yang memiliknya (Nugroho, t.t, h.74).
II.1.2 Ayam Cemani Bagi Kesehatan
Keseluruhan hitam memang bukan mitos saja, daging ayam Cemani punberwarna hitam, memang sepertinya melihat daging berwarna hitam kurang nikmat untuk dipandang, tapi seperti sebuah pepatah jangan menilai buku dari sampulnya saja, daging ayam Cemani ini memang dari luar tampak kurang nikmat, namun khasiatnya memiliki nilai lebih dari daging ayam pada umumnya.
Gambar II.2Warna Kulit Ayam Cemani
Sumber: http://krijassnica.deviantart.com/art/Ayam-Cemani-03-423328157 (21
(21)
11
Dari segi kesehatan, mengkonsumsi daging ayam Cemani dapat menjaga kesehatan tubuh. Daging ayam Cemani banyak mengandung kalsium dan mineral-mineral lain yang banyak diperlukan oleh tubuh. Konon, jika ibu yang sedang hamil mengkonsumsi daging ayam Cemani, bayi yang lahir akan tumbuh sehat, lincah, dan cerdas. Menurut seorang peneliti jumlah hemoglobin ayam Cemani lebih banyak dibanding ayam kampung (Sudradjad, 2004, h.15).
II.1.3 Ayam Cemani Pelengkap Upacara Adat
Selain dari segi kesehatan orang-orang lebih banyak memburu ayam Cemani untuk upacara adat, karena menggunakan ayam Cemani sudah menjadi tradisi dari jaman dahulu. Ayam Cemani juga biasa digunakan untuk upacara adat, seperti bersih desa, sekatenan, dan grebeg maulud. Dalam acara sakral itu sudah dipastikan ayam Cemani menjadi sesaji. Ayam Cemani diyakini masyarakat memliki kekuatan magis sebagai penolak bala perbuatan jahat yang dilakukan oleh makhluk halus. Tidak dalam upacara adat saja, dalam pembangunan dan juga biasanya dalam suatu bisnis ayam Cemani selalu hadir, tujuannya agar lancar dan selamat dalam prosesnya (Sudradjad, 2004, h.16).
II.1.4 Jenis Ayam Cemani
Ayam Cemani ada beberapa jenis, ada yang memiliki bulu hitam namun berkilau seperti biru laut, dan tiap jenis biasanya memiliki kekuatan yang berbeda.
Ada 3 jenis ayam Cemani yang dipercaya memiliki kekuatan magis masing-masing, diantaranya:
- Cemani Widitra, yang memiliki sapuan garis dilingkar leher, dada, paruh, dan selangkangan. Ayam ini dipercaya memliki kekuatan magis ugendam asmara dan penangkal kekuatan jahat.
- Cemani Warastratama, yaitu persilangan dari ayam blirik, widuri wulung dan rati kumala. Digunakan sebagai pelengkap upacara ritual.
- Cemani Kaikayi, yang berbulu hitam biru laut. Memiliki kekuatan untuk mengangkat sesuatu yang memiliki uap air, misalnya santet.
(22)
12
Agar daya magisnya ampuh, maka kandang ayam Cemani harus berpasir dan bertanah. Diluar kandang harus ditaburi kacang kedelai dan kembang (Nugroho, t.t, h.73).
II.1.5 Ayam Cemani Peluang Bisnis
Khasiat dan keistimewaan ayam Cemani menaik minat pengusaha ayam, dengan harganya yang mahal, mulai banyak orang yang beternak untuk mendapatkan penghasilan yang besar dari ayam Cemani ini.
Ayam Cemani sangat berpeluang menjadi sebuah bisnis komersial pada saat ini, keuntungan dalam segi harga sangatlah bagus pada ayam Cemani, selain karena kesitimewaannya yang membuat mahal juga karena pasokannya relatif kecil, jadi ketika permintaan tinggi, sedangkan pasokannya kecil, maka hukum ekonomi akan berbicara, harga pun akan tinggi (Sudradjad, 2004, h.17).
II.1.6 Kelangkaan Ayam Cemani
Menurut survei akhir tahun 1989, populasi ayam Cemani di Kecamatan Kedu, Kabutapetn Temanggung, tinggal 3.000 ekor. Jauh dibanding dengan 100 tahun yang lalu, populasi itu sudah dalam keadaan kritis. Jika dibiarkan tanpa budidaya lebih lanjut, ayam Kedu Cemani atau ayam Cemani akan punah (Sudradjad, 2004, h.19).
Di tempat asalnya kini yakni di Desa Kedu, Kecamatan Kedu, Kabupaten Temanggung, tersebar di tiga desa yakni Kahuripan, Sentono dan Beji. Menurut data, populasi ketika awal tahun 1984 tercatat sekitar 5.000 ekor, namun di akhir tahun meningkat menjadi 8.500 ekor. Jumlah ini pada tahun 1997 Menurun drastis tinggal 2.000 ekor (Nugroho, t.t, h.57).
Populasi yang kritis di daerah asal memang mengkhawatirkan. Di lain pihak pemburu dan penggemar ayam Cemani cukup banyak. Pasokannya hingga saat ini langka, maka dari itu, kelestarian ayam Cemani harus ditingakatkan dan dipertahankan (Sudradjad, 2004, h.19).
(23)
13
Lalu masalah lainnya, ayam Cemani kurang digemari masyarakat untuk diternakan, karena ayam Cemani dianggap sebagai ritual saja. Sehingga anggapan musyrik itulah yang membuat minim masyarakat enggan untuk beternak ayam Cemani.
II.2 Pengertian Buku Ilustrasi II.2.1 Pengertian Buku
Buku dapat didefinisikan sebagai bendel kertas, lembar kertas yang berjilid, bendel kertas yang bertuliskan yang berisi disiplin ilmu tertentu (poerwadarmita, 2003). Buku adalah sekumpulan kertas bertulisan yang dijadikan satu. Kertas-kertas bertulisan itu mempunyai tema bahasan yang sama dan disusun menurut kronologi tertentu, dari awal bahasan sampai kesimpulan dan bahasan tersebut. Buku adalah jendela ilmu pengetahuan. Pengetahuan tertentu dijadikan sebagai satu kesatuan di dalam buku. Agar pengetahuan tidak terpencar-pencar dan mudah dipelajari, maka diciptakanlah buku. Tujuan dari buku tidak lain hanyalah untuk menyatukan ilmu pengetahuan tertentu agar terkumpul dalam satu tempat sehingga mudah ditemukan dan dipelajari. Jenis buku ada bermacam-macam, bukan hanya buku ilmu pengetahuan, diantaranya adalah buku cerita, buku komik, buku novel, dan sebagainya (http://matakristal.com/pengertian-buku/).
Buku semakin mulai mengalami perubahan, yang awalnya hanya berisikan teks saja lalu ilustrasi atau gambar hadir menjadi bagian dari buku, hal ini dikarenakan kebutuhan akan penjelasan yang lebih praktis. Karena ilustrasi lebih memperjelas isi buku, karangan, diagram dan keterangan.
II.2.2 Pengertian Ilustrasi
Ilustrasi adalah seni gambar yang dipakai untuk memberi penjelasan atas suatu tujuan atau maksud tertentu secara visual (Kusrianto, 2007, h.140).
Ilustrasi sangat dekat sekali kaitannya dengan komik, bedanya ilustrasi hanya terdiri dari beberapa gambar yang melukiskan isi dari suatu cerita, namun komik adalah gambar-gambar yang memvisualkan keseluruhan isi cerita. Ilustrasi juga dikatakan sebagai gambaran pesan yang tak terbaca, namun bisa mengurai cerita.
(24)
14
Dengan ilustrasi ini maka pesan yang disampaikan akan lebih berkesan karena pembaca akan lebih mudah mengingat gambar daripada kata-kata (Kusrianto, 2007, h.154).
II.2.3 Sejarah Ilustrasi Di Indonesia
Seluruh dunia pasti memiliki sejarahnya masing-masing, begitu juga dengan Indonesia, sejarah tidak hanya soal kemerdekaan, perjuangan, dan peperangan, seni termasuk dalam sejarah yang sangat penting. Di Indonesia karya ilustrasi dapat dilihat dari jejak artifak-artifak visual naratif yang ada. Catatan-catatan visual di dinding-dinding goa, salah satunya goa Leang-Leang, Maros, Sulawesi Selatan yang dibuat pada zaman paleolithikum, jejak ilustrasi itu berupa telapak tangan pada dinding goa. Gambar-gambar pada lembar-lembar lontar ataupun pada media Wayang Beber menandai era pra modern.
Di era kolonialisasi muncul media-media modern seperti majalah atau surat kabar. Melalui media surat kabar ataupun majalah tersebut terjadi transfer ilmu ilustrasi baik teknis maupun gagasan dari illustrator asing yang pada saat itu penjajah kepada pada illustrator pribumi. Istilah ilustrasi bukan dari kamus kita sendiri, namun dari artifak-artifak visual atau gambar memiliki kesamaan secara fungsional yang menjelaskan atau menerangkan.
Di era 1942-1945 para seniman mendapat posisi yang baik secara politis karena pemanfaatan untuk kepentingan perang, para seniman mengerjakan karya ilustrasi dalam rangka propaganda jepang. Pengaplikasian medianya berupa poster, pada era 1945, sebuah karya poster yang berjudul “Boeng Ajo Boeng” muncul dan fenomenal menjadi tonggak sejarah perjuangan. (Wiratmo, 2007)
Dan sekarang Ilustrasi Indonesia sudah modern, ilustrasi pada zaman teknologi komputer seperti sekarang ini sudah menjadi populer, kini ilustrasi dibuat dengan program-program, pengerjaannya bisa dengan manual terlebih dahulu lalu di scan, diwarna dan diberi efek sesuka hati tanpa takut akan salah karena bisa dihapus dengan mudah tanpa merusak keseluruhan karya.
(25)
15
II.2.4 Fungsi dan Jenis Ilustrasi
Ilustrasi memiliki fungsi untuk menciptakan efek atau memperlihatkan suatu subyek dengan tujuan: (kusmiati, 1999, h.47)
- Untuk menggambarkan suatu produk atau suatu ilusi yang belum pernah ada. - Menggambarkan kejadian atau peristiwa yang agak mustahil, misalnya
gambar sebuah pohon yang memakai sepatu.
- Mencoba menggambar ide abstrak, misalnya depresi.
- Memperjelas komentar, biasanya komentar editorial, dapat berbentuk kartun atau karikatur.
- Memperjelas suatu artikel untuk bidang medis atau teknik dengan gambar yang memperlihatkan bagaimana susunan otot atau cara kerja sebuah mesin. - Menggambar sesuatu secara rinci, misalnya ilustrasi untuk ilmu
tumbuh-tumbuhan yang mengurai bagian tampak tumbuh-tumbuhan.
- Membuat corak tertentu pada suatu tulisan yang menggambarkan masa atau zaman pada saat tulisan ini dibuat, misalnya masa “Victorian” digambarkan dengan bentuk yang lembut dan garis beroramen.
Dari uraian diatas maka dapat diambil kesimpulan bahwa ilustrasi dapat dijadikan sebagai sarana penarik perhatian dan perangsang minat para pembaca atau audiens untuk memahami isi keseluruhan dari media tersebut. Fungsi ilustrasi dapat dikatakan pula sebagai penggambaran secara grafis dari suatu tulisan. Lalu ilustrasi mulai berkembang tidak hanya untuk pengiring teks saja namun ilustrasi memasuki bidang-bidang lainnya sehingga menjadi luas. bidang tersebut adalah sebagai berikut: (Muharrar, 2003, h.13)
1. Ilustrasi buku (merujuk pada ilustrasi yang dibuat sebagai pendamping atau penjelas teks pada buku). Adapun beberapa jenisnya antara lain : Ilustrasi Buku Ilmiah (non-fiksi), Ilustrasi Buku Kesusastraan, Ilustrasi Buku Anak-anak, Ilustrasi Buku Komik.
2. Ilustrasi Editorial merujuk pada ilustrasi yang dibuat untuk menyajikan pandangan (opini) dimuat di surat kabar atau majalah, jenisnya antara lain : Ilustrasi Kolom, Komik Strip, Karikatur, Kartun.
(26)
16
3. Ilustrasi Busana (merujuk pada ilustrasi yang dibuat untuk memperkenalkan atau menjual produk busana yang sedang mode).
4. Ilustrasi Televisi (Ilustrasi yang dibuat untuk kepentingan siaran televisi. Dapat berupa sket sederhana sampai ilustrasi yang mendetail dan berwarna warni, ilustrasi televisi didesain untuk siaran televisi).
5. Ilustrasi Animasi (ilustrasi ini menampilkan unsur rupa atau gambar dan gerak. Penggabung antara ilustrasi dan film membawa pada penemuan ilustrasi animasi).
6. Seni Klip (Clip Art) merupakan ilustrasi yang dibuat untuk mendukung suatu tulisan, tetapi tidak memiliki biaya untuk membelinya. Seni klip merupakan seni siap saji di mana dapat ditempatkan pada lay out tanpa harus meminta izin atau membayar royalti pada orang lain, seni ini dapat berbentuk cetakan atau digital.
7. Ilustrasi Cover, Kalender, Kartu Ucapan, Perangko, Poster, dan lain sebagainya. (Ilustrasi ini dibuat untuk memenuhi maksud dan tujuan dari benda-benda di mana ia ditampilkan.
Buku ilustrasi tidak hanya sekedar buku untuk informasi saja, buku ilustrasi menjadi buku cerita juga yang populer bagi kalangan anak-anak.
II.2.5 Buku Ilustrasi dan Pengaruhnya
Buku Ilustrasi atau buku cerita bergambar mulai dari mite, legenda, dan dongeng merupakan buku cerita bergambar yang digemari anak-anak, namun seiring perkembangan zaman, tidak hanya jenis-jenis itu saja, sekarang buku cerita dipergunakan sebagai media pemberi informasi berdasarkan fakta dalam bentuk cerita, biasanya informasi seperti satwa yang hampir punah, dipergunakan untuk memperkenalkan informasi tersebut kepada anak sejak dini agar anak-anak tahu dan mencintainya untuk menjaga hingga melestarikannya.
Menurut Gloria C (seperti yang dikutip Gupta, 2013) buku selain sebagai sumber pengetahuan, buku juga dapat berguna sebagai sarana pembetukan watak dan cara berfikir, buku juga berfungsi sebagai sarana komunikasi, semakin sering anak berkomunikasi dengan buku, semakin banyak pengertian dan pengetahuan yang ditimbanya. Sebuah buku bagi anak harus memiliki sebuah ilustrasi yang
(27)
17
menggambarkan keadaan dan suasana dari isi buku tersebut dengan jelas agar seorang anak mampu membaca dan memahami pesan yang ingin disampaikan oleh isi buku tersebut, dan ilustrasinya harus menarik minat baca dari sang anak agar ia mau terus membaca buku tersebut.
Buku cerita bergambar sesuai dengan cirri-ciri buku cerita tidak hanya menggambarkan atau memperjelas suatu teks saja. Namun sesuai dengan definisi cerita, buku cerita bergambar ini memiliki unsur-unsur cerita seperti tokoh, plot, dan alur.
Buku bergambar dapat digunakan untuk membantu anak mengenal lingkungan dan situasi berbeda dengan lingkungan mereka. Dengan buku bergambar anak dapat mengenal karakteristik pelaku, latar, waktu dan tempat terjadinya cerita. Disamping itu ada tiga manfaat buku bergambar:
1. Memberikan masukan bahasa kepada anak-anak 2. Memberikan masukan visual bagi anak-anak
3. Menstimulasi kemampuan visual dan verbal anak-anak.
Dengan demikian, buku bergambar dapat membuat anak memberikan reaksi dan komentar terhadap ilustrasi atau gambarnya (Adyogi, 2009, h.6)
Dan 12 manfaat membaca buku cerita sebagai berikut: (Chandler, 2009) 1. Kemampuan bahasa meningkat
2. Kemampuan mendengar meningkat
3. Kemampuan berkomunikasi verbal meningkat 4. Kemampuan konseptual meningkat
5. Kemampuan memecahkan masalah meningkat 6. Daya imajinasi dan kreativitas bertambah 7. EQ ( Kecerdasan emosi) naik
8. Nilai moral bertambah 9. Wawasan bertambah
10.Pengetahuan ragam budaya bertambah 11.Mendapatkan relaksasi jiwa dan raga
(28)
18
II.3 Kesimpulan dan Solusi
Berdasarkan penjabaran dan riset data mengenai keistimewaan ayam Cemani, didapatkan sebuah kesimpulan bahwa ayam Cemani merupakan ayam yang memiliki banyak keistimewaan, tidak hanya digunakan untuk ritual saja, namun ada manfaat lainnya. Dan populasi ayam Cemani sudah semakin berkurang karena pemburuan dan ketidaktahuan masyarakat akan ayam Cemani ini yang memiliki keistimewaan dibidang ayam lainnya dan seharusnya dilestarikan.
Namun dari hasil kuesioner pada tahun 2013, masyarakat hanya mengetahui man-faat ayam Cemani hanya sebgai ayam ritual saja, itu menyebabkan banyak yang memburunya, sedangkan yang melestarikannya sedikit dibanding konsumennya. Dengan kondisi seperti itu dibutuhkan perancangan suatu media informasi sebagai sarana pembelajaran masyarakat khususnya anak-anak, karena pembentukan pemikiran terhadap anak lebih mudah dibanding remaja dan dewasa dan juga pembelajaran, pengenalan dari usia dini lebih baik.
Otak pada masa anak-anak merupakan cikal bakal dari perkembangan semua aspek tingkah lakunya, otak ini berada dalam keadaan siap kembang artinya otak ini bisa berkembang kearah mana saja (Wibowo, 2008, h.5). Oleh karena itu anak-anak pada masa ini sebaiknya diberikan pembelajaran nilai yang baik yang nantinya akan membuat pemikiran terhadap ayam Cemani menjadi lebih baik. Jean Piaget (seperti dikutip Wanei, 2003) bermain sebagai kegiatan yang dilakukan berulang-ulang demi kesenangan. Bila kegiatan belajar dilakukan dalam suasana bermain, anak akan lebih menikmati dan senang hatinya. Tidak merasa terpaksa. Dengan demikian anak akan terdorong dan bersemangat untuk belajar. Saat anak mendapatkan pengalaman melihat, mendengar, menyentuh, merasa. Terjadilah hubungan antar sel-sel otak. Pengalaman yang berulang-ulang akan menguatkan hubungan dan membentuk pemahaman (Wanei, 2003, h.67). maka dari itu pemberian informasi menggunakan informasi berupa teks dan juga visual yang akan membuat si anak lebih memahaminya.
(29)
19
Karena target utama adalah anak-anak maka media informasi yang akan dirancang berupa buku ilustrasi. Hal ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan kepada anak-anak tentang ayam Cemani melalui visual yang sederhana dan mudah dimengerti. Dengan tujuan akhir menanamkan kecintaan dan lebih mengenal satwa yang istimewa yaitu ayam Cemani secara keseluruhan.
(30)
20 BAB III
STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL
III.1 Strategi Perancangan
Ayam Cemani memiliki permasalahan dengan kurangnya media informasi yang mengangkat tentang keberadaannya. Media yang mengangkat tentang ayam Cemani pun sulit dipahami bagi kalangan anak, hal itu menyebabkan anak-anak kurang tahu bahkan tidak mengenal ayam Cemani yang merupakan ayam asli Indonesia. Dengan kurangnya media informasi yang menarik dan mudah dipahami anak-anak, maka dibutuhkan perancangan media informasi berupa buku ilustrasi mengenai ayam Cemani, dengan tujuan memberikan informasi tentang keistimewaan ayam Cemani secara keseluruhan. Sekaligus menanamkan rasa kesukaan terhadap ayam Cemani, agar tertanam kesadaran untuk menjaga kelestariannya. Dengan demikian ayam Cemani tak sekedar menjadi legenda dan dongeng bagi anak-anak kelak. Generasi selanjutnya masih dapat mengenal sosok ayam Cemani.
Target audiens dari buku ilustrasi tentang kesistimewaan ayam Cemani adalah sebagai berikut:
a. Demografis
- Usia : Anak-anak usia 6-12 tahun
Anak-anak pada usia 6-12 tahun mereka sudah pada tahap bermain dan belajar. jadi cocok untuk menerapkan informasi kepada anak-anak seusia mereka.
- Status Ekonomi : Semua Kalangan
Target audiens dipilih semua kalangan karena pengetahuan ayam Cemani di masyarakat kurang, sehingga lebih baik jika semua kalangan mengetahui informasi tentang ayam Cemani ini.
- Jenis Kelamin : Laki-laki dan perempuan - Pendidikan : Sekolah dasar
(31)
21
b. Psikografis
Dari psikografis buku ilustrasi tentang keistimewaan ayam Cemani ditunjukan kepada anak-anak yang menyukai hewan-hewan dan buku bacaan yang bergambar seperti buku ilustrasi.
c. Geografis
Anak-anak yang berada di wilayah perkotaan di wilayah Bandung khususnya Binong kulon dan Kebon Kangkung.
Daerah Binong dan Kebon Kangkung dipilih karena di daerah tersebut masyarakatnya masih banyak yang memelihara hewan, baik itu hewan unggas ataupun tidak. Sehingga buku tentang ayam Cemani ini cocok untuk wilayah tersebut. Dengan tujuan timbul kecintaan dan bisa melestarikannya.
Selain itu juga masyarakatnya mengetahui ayam Cemani sebagai hewan untuk persembahan saja, mereka tidak mengetahui manfaat lainnya.
d. Target Sekunder
Target Sekunder buku ilustrasi tentang keistimewaan ayam Cemani adalah orang tua dari anak-anak khususnya para ibu. Karena para ibu lebih suka memberi pengetahuan kepada anak-anak mereka. Dari hasil kuesioner para orang tua khususnya ibu-ibu yang berada di daerah Binong dan juga Kebon Kangkung, mereka lebih senang jika anak mereka mendapatkan ilmu dan informasi dari membaca dibandingkan lewat media elektronik.
III.1.1 Pendekatan Komunikasi
Dalam suatu penyampaian informasi, dibutuhkan suatu komunikasi yang mampu menyampaikan informasi tersebut mudah dimengerti oleh target audiens. Penyampaian komunikasi tersebut dapat berupa bahasa visual maupun bahasa verbal, yang dapat memberikan efek ketertarikan dan rasa ingin tahu target audiens terhadap komunikasi yang disajikan.
(32)
22 Pendekatan komunikasi yang digunakan tentang keistimewaan ayam Cemani adalah media buku ilustrasi yang berisikan mengenai informasi tentang sejarah singkat ayam Cemani dan keistimewaannya yang dikemas menjadi sebuah cerita.
a. Tujuan Komunikasi
Mengenalkan ayam Cemani kepada anak-anak tentang keberadaan ayam Cemani dan juga keistimewaannya. Sehingga diharapkan anak-anak menjadi suka terhadap ayam Cemani, agar mereka suatu hari nanti bisa melestarikannya.
b. Materi Pesan
Point materi yang akan disampaikan dalam buku ilustrasi tentang ayam Cemani sebagai berikut:
- Pengenalan ciri fisik ayam Cemani seperti jengger, kulit, bulu, paruh, kaki. - Sejarah singkat ayam Cemani dikemas dengan cerita.
- Informasi tentang seluruh keistimewaan ayam Cemani dikemas dengan cerita.
- Penyajian halaman tempel sticker sebagai evaluasi dari apa yang sudah anak-anak pelajari dari buku ilustrasi tentang keistimewaan ayam Cemani.
c. Pendekatan Komunikasi Secara Visual
Pendekatan visual yang akan digunakan adalah gambar ilustrasi pada umumnya, namun menggunakan gaya gambar pribadi dan tentunya gaya gambar yang disesuaikan untuk kalangan anak-anak, seperti kartun, sehingga tujuan untuk menginformasikan dapat terealisasikan.
d. Pendekatan Komunikasi Secara Verbal
Pendekatan secara verbal yang digunakan adalah bahasa Indonesia, karena target audiens merupakan anak-anak Indonesia. Namun bahasa yang digunakan bukanlah bahasa formal atau baku, tetapi lebih kebahasa sehari-hari yang mudah dipahami dan disampaikan secara menarik.
(33)
23 III.1.2 Strategi Kreatif
Strategi kreatif pada media buku ilustrasi tentang keistimewaan ayam Cemani ini adalah berupa penyampaian informasi melalui cerita pada gambar atau storytelling. Yang akan membuat target audiens menjadi berfikir dan menggunakan perasaannya.
Lalu diakhir buku ilustrasi akan ada evaluasi berupa tempel sticker mencocokan warna tubuh ayam Cemani sesuai gambar yang sudah disediakan. Hal ini dimaksudkan agar mengetahui si anak mendapatkan informasi dengan benar atau tidak.
III.1.3 Strategi Media
Media akan menggunakan buku ilustrasi yang akan menjelaskan tentang sejarah singkat ayam Cemani dan keistimewaannya. Pengenalan ayam Cemani akan disampaikan berupa cerita mulai dari sejarah sampai keistimewaannya yang kurang diketahui. Buku ilustrasi keistimewaan ayam Cemani ditunjukan untuk target primer yaitu anak-anak berusia 6-12 tahun, karena pada usia tersebut keingintahuan anak cukup tinggi dan sudah bisa mengolah informasi baik secara visual maupun verbal.
Karena buku ini untuk semua kalangan, maka buku akan dibagi menjadi 2 yaitu eksklusif untuk kalangan menengah dan atas, buku ekonomis untuk kalangan bawah. Buku eksklusif akan menggunakan hardcover dengan bonus puzzle dan disertai dengan kemasan, sedangkan eksklusif akan menggunakan softcover.
Buku ilustrasi ini digunakan sebagai media utama karena buku ilustrasi digemari oleh anak-anak dan juga orangtua anak tersebut. Materi pesan yang sederhana karena tidak banyak kalimat yang harus dicerna oleh anak-anak sehingga mudah dipahami dan juga visual yang lebih menjelaskan menjadi pilihan para orang tua untuk memilih buku ilustrasi.
Adapun media pendukung yang akan digunakan untuk buku ilustrasi tentang keistimewaan ayam Cemani sebagai berikut:
(34)
24 a. Tahap Informasi
- Brosur
Media ini merupakan media yang luas dalam penyebarannya, walaupun lebih ke individu namun brosur bisa memberikan informasi secara detail.
b. Tahap Persuasif - Poster A3
Poster disertakan sebagai media pemberi informasi yang bersifat mengajak pada target audiens baik itu untuk primer maupun sekunder.
- Mini x- banner
Media yang dapat memberikan informasi yang panjang dan lebih jelas yang bersifat mengajak, media ini mampu menarik perhatian target audiens yang lebih luas karena ukurannya cukup besar, jika ditempatkan pada tempat yang sesuai.
c. Tahap Pengingat
Gimmick menjadi sebuah pengingat dalam media, dengan tujuan menjadi pengingat target audiens tentang ayam Cemani. Karena biasanya orang-orang menyukai hadiah. Gimmick yang akan digunakan yaitu:
- Pin
Media ini dipilih karena bisa ditempatkan dimana pun yang target audiens sukai.
- Gantungan
Media ini bisa menjadi media promosi karena gantungan bisa di gantungkan di tas anak-anak. Media ini bisa menjadi bonus dari media utama.
- Sticker
Selain menjadi media yang efektif untuk penyampaian pesan dan juga bisa media promosi karena dapat ditempel dimana saja, sticker juga disukai oleh anak-anak.
(35)
25 Bonus untuk event saat promosi buku ilustrasi tentang keistimewaan ayam Cemani.
- Jadwal Pelajaran
Anak akan lebih mengingat ayam Cemani karena setiap hari si anak akan melihat jadwal pelajaran yang ada ilustrasi ayam Cemani.
- Puzzle
Puzzle disisipkan di dalam buku sebagai bonus yang berfungsi sebagai evaluasi dari apa yang sudah di lihat oleh anak dalam buku.
III.1.4 Strategi Distribusi
karena media utama adalah buku ilustrasi, maka strategi distribusi akan bekerjasama dengan penerbit mizan dan toko buku seperti gramedia, karena lokasi gramedia adalah perkotaan yang menjadi segmentasi geografis dari target audiens. Berikut jadwal pendistbusiannya.
MEI 2014
4
11
18
25
5
12
19
26
6
13
20
27
7
14
21
28
1
8
15
22
29
2
9
16
23
30
3
10
17
24
31
Gambar III.1 Jadwal Pendistribusian bulan Mei
16 s/d 31 Mei, penempelan poster mading di sekolah, sekitar sekolah, dan di toko buku. Bertujuan untuk memperkenalkan tentang buku ayam Cemani dan juga mengajak untuk membelinya. Pada tanggal 12, 13, dan 15 hari dimana anak-anak ujian nasional.
(36)
26 Gambar III.2 Jadwal Pendistribusian bulan Juni
15 s/d 28 Juni . Poster, brosur dibagikan di sekolah dan di toko buku, mini x-banner disimpan ditempat penyimpanan helm, barang, dan tempat parkir.
9 s/d 14 anak-anak ujian akhir sekolah.
Gambar III.3 Jadwal Pendistribusian bulan Juli
29 juni s/d 31 juli. Media utama, mini x-banner.
29 s/d 12 media pendukung, 20 s/d 31 media pendukung.
30 s/d 5 media pendukung kaos, 27 s/d 31 media pendukung kaos.
III.2 Konsep Visual
Dalam sebuah media informasi yang menarik dan informatif, konsep visual menjadi hal yang sangat penting. Konsep visual dalam buku ilustrasi tentang keistimewaan ayam Cemani ini menggunakan gaya gambar pribadi. Studi visual
JUNI 2014
1
8
15
22
29
2
9
16
23
30
3
10
17
24
4
11
18
25
5
12
19
26
6
13
20
27
7
14
21
28
JULI 2014
6
13
20
27
7
14
21
28
1
8
15
22
29
2
9
16
23
30
3
10
17
24
31
4
11
18
25
(37)
27 yang dilakukan menggunakan foto asli ayam Cemani dan juga ditambah karakter dari “Chicken little” sebagai contoh jika ayam dijadikan seperti memiliki akal layaknya manusia. Dan pewarnaan mengacu pada gaya pewarnaan “Franklin the turtle”. Berikut salah satu contoh konsep visual buku ilustrasi “Franklin the turtle” :
Gambar III.1 Bahan Studi Visual 1
Gambar III.2 Bahan Studi Visual 2
(38)
28 III.2.1 Format Desain
Buku Ilustrasi tentang ayam Cemani akan dibuat dengan ukuran 215 mm x 240 mm dengan format portrait dan 44 halaman isi, ukuran yang cukup luas untuk pandangan seorang anak. Dengan bentuk buku yang lebih berbentuk kotak membuat anak lebih nyaman dalam membaca dan melihat visual.
III.2.2 Tata Letak (Layout)
Tata letak bertujuan agar elemen visual dan verbal menjadi komunikatif, yang akan membuat target audiens lebih mudah dan nyaman dalam membacanya. Format layout buku ilustrasi tentang keistimewaan ayam Cemani lebih menonjolkan visual atau ilustrasinya sebagai pusat perhatiannya.
Adapun format cara membaca dan tata letak ilustrasi dalam bukunya seperti gambar di bawah ini.
(39)
29 Gambar III.4 Tatak Letak Ilustrasi 2 Dan Cara Pembacaan
Pada Gambar III.2 penempatan ilustrasi dalam 1 halaman saja sedangkan pada Gambar III.3 penempatan ilustrasi digabung menjadi 2 halaman. Cara membaca buku ilustrasi mengikuti kebiasaan orang Indonesia yang cenderung membaca dari kiri ke kanan.
III.2.3 Tipografi
Huruf yang digunakan adalah jenis huruf yang biasa digunakan untuk anak-anak, jenis huruf yang terlihat santai, tidak tegas dan juga nyaman saat membaca cerita. Berikut adalah jenis-jenis font yang digunakan:
a. Judul
Font yang digunakan pada judul adalah font “KBPlanetEarth”, jenis font ini cocok untuk dijadikan judul karena ukurannya yang tebal dan juga mencolok namun tetap terlihat nyaman karena jenis huruf yang tidak tegas.
(40)
30 Gambar III.6 Pengaplikasian Font “Kbplanetearth” Pada Judul
Adapun font yang digunakan untuk pengarang dalam judul yaitu “Billabong”. Jenis font yang lebih terlihat seperti tulisan tangan terlihat lebih menyatu dengan judul tanpa mengganggu komposisinya.
Gambar III.7 Font Billabong
b. Isi Teks
Pada bagian isi, font yang digunakan adalah “Burbank Big Condensed Medium”, jenis font yang memiliki karakter untuk sebuah cerita dan juga cocok untuk anak-anak.
(41)
31 III.2.4 Ilustrasi
Ilustrasi yang digunakan pada buku ilustrasi adalah kartun dari ayam Cemani dengan gaya perwarnaan mengacu pada buku ilustrasi “franklin the turtle”dengan pewarnaan yang halus dan cocok untuk anak-anak yang bertujuan membuat target audiens nyaman dan tidak mudah lelah dalam membacanya
III.2.4.1 Studi Karakter
Buku ilustrasi tentang keistimewaan ayam Cemani ini menggunakan ayam Cemani sebagai karakter utama yang menonjol dalam buku ceritanya. Ayam Cemani dibuat lebih hidup layaknya manusia,. Ayam Cemani akan diberi atribut seperti baju, sepatu dan alat kedokteran saat mengikuti alur ceritanya. Alasan diberi atribut agar anak mudah memahami dan atribut itu mewakilkan dari keistimewaan ayam Cemani tersebut.
(42)
32 Gambar III.10 Studi Karakter Ekspresi Ayam Cemani
(43)
33 Gambar III.12 Studi Karakter Atribut Ayam Cemani 2
(44)
34 Gambar III.14 Studi Karakter Sahabat Ayam Cemani
III.2.4.2 Studi Lokasi
Ada beberapa lokasi yang akan muncul dalam buku ilustrasi tentang keistimewaan ayam Cemani, seperti hutan karena hutan merupakan habitat asli ayam Cemani, lalu ada bangunan kerajaan majapahit, dan juga lokasi pada zaman sekarang peternakan modern.
Lokasi yang dipilih seperti yang sudah disebutkan diatas bertujuan agar pembaca bisa memahami jalan cerita, karena lokasi menjadi pendukung dalam menyampaikan suatu cerita.
Berikut salah satu contoh studi lokasi dan dijadikan latar tempat ayam Cemani dalam buku ilustrasi:
(45)
35 Gambar III.15 Referensi Setting Lokasi Hutan
Sumber: http://capungcebok.blogspot.com/ (16/04/2014)
(46)
36 Gambar III.17 Contoh Penggambaran Lokasi Hutan Terbakar
III.2.5 Warna
karena target audiens merupakan anak-anak, maka warna dalam buku ilustrasi tentang ayam Cemani ini memilih warna yang lembut, karena warna-warna lembut membuat mata tidak mudah lelah, contohnya warna pastel, berbeda dengan warna yang lebih mencolok yang cepat membuat mata lelah.
Teknik pewarnaan menggunakan teknik digital menggunakan software Paint Tool
SAI dan Adobe Photoshop. Gaya pewarnaan mengacu pada gaya warna buku
ilustrasi “franklin the turtle” namun jika pada buku tersebut pewarnaan dilakukan secara manual, pada buku ilustrasi tentang keistimewaan ayam Cemani akan menggunakan teknik digital painting.
Berikut adalah warna-warna yang digunakan dan sering muncul pada pembuatan buku ilustrasi tentang keistimewaan ayam Cemani ini:
(47)
37 Gambar III.18 Palette Warna
III.2.6 Sinopsis dan Story Line
ada seekor ayam yang hidup tenang bersama kawanannya di hutan bersama petapa lalu salah satu ayam yang bersahabat dengan si petapa itu, lalu pergi ke pemukiman, saat di pemukiman ada seorang yang dikerumuni oleh masyarakat setempat, dan ternyata ada sayembara untuk mengobati penyakit seorang pangeran, lalu si ayam mengorbankan dirinya untuk menyembuhkan si pangeran. setelah itu si pangeran sembuh dan jasa ayam cemani dipatenkan dan dikenang menjadi sebuah patung, semenjak itu jenis ayam Cemani menjadi keluarga kerajaan.
namun karena ayam cemani dipercaya bisa menangkal bala ayam cemani pun mulai dijadikan tumbal untuk acara adat, keluarga ayam cemani kembali ke hutan untuk berlindung.
lalau 100 tahun kemudian
hutan-hutan dibakar, sehingga tempat tinggal ayam cemani pun tidak ada, dan perburuan pun banyak karena kebiasaan menjadikan tumbal masih berlangsung, Salah satu ayam berhasil melarikan diri dan bertemu dengan seorang anak, si anak membantu ayam Cemani bersembunyi dari kejaran para pemburu. Lalu ayam cemani menjelaskan bahwa dia bukan untuk menjadi hewan ritual namun dia memiliki kemampuan untuk menyembuhkan karena dia mempunyai kandungan yang lebih dibanding yang lain, bisa menjadi hewan hias juga, dan lebih senang utuk dilestarikan. dan akhirnya setelah si anak dewasa dia mengembangbiakan ayam Cemani menjadi banyak untuk digunakan sebagai pengobatan dan bukan ritual kepada masyarakat.
(48)
38 Setelah sinopis adapun story line cerita dari tiap halaman yang lebih menyederhanakan dalam beberapa kalimat saja untuk ceritanya, berikut adalah rincian story line:
Halaman 1 : Pengenalan ciri fisik ayam Cemani
Halaman 2-3 : (Prolog) Di sebuah hutan yang lebat, sejuk, hijau menyegarkan . . Halaman 4 : Ada sekelompok ayam sedang berbincang bersamakawananya . . Halaman 5 : Mereka adalah sekelompok ayam serba hitam . .
Halaman 6 : Pada suatu hari salah satu ayam bertemu dengan seorang petapa dihutan . .
Halaman 7 : (scane1) “Wahai temanku, dunia luar memang mengagumkan, banyak yang bisa kamu pelajari” kata si petapa.
(scane2) “Si ayam benar-benar tertarik dengan apa yang diceritakan si petapa itu . .
(scane3) Si ayam pun mengambil keputusan untuk ikut bersama si petapa. “ Teman-teman doakan aku bisa berhasil di dunia luar yaa, dan aku akan segera kembali membawa kalian !” kata si ayam pamitan kepada teman-temannya . .
Halaman 8 : (narasi) Lalu si ayam dan si Petapa pergi ke pemukiman, si ayam kebingungan dan ketakutan karena banyak orang . .
“Kamu kenapa kawanku?” tanya si petapa. Si ayam menjawab sambil ketakutan, “ti. .tidak kenapa-kenapa petapa”.
Halaman 9 : (narasi) lalu ada kerumunan orang yang membuat si ayam penasaran . .
“Petapa disana ramai sekali, sebenarnya ada apa?” tanya si ayam kepada petapa.
Halaman 10 : (narasi) Ternyata ada sayembara . .
“SIAPA YANG BISA MENYEMBUHKAN PANGERAN DARI PENYAKITNYA AKAN MENDAPATKAN HADIAH !” kata si pembaca dengan lantangnya.
Halaman 11 : (narasi) Lalu si ayam dan si petapa pergi menemui pangeran yang sedang sakit itu. .
(49)
39 Si ayam sedih melihat pangeran dan berbicara kepada si petapa “Petapa kawanku, biarkanlah aku dijadikan obat untuk pangeran yang sedang kesakitan itu”
Halaman 12 : (narasi) Pangeranpun sembuh dari sakitnya dan membuat patung si ayam sebagai tanda terima kasihnya. .
“Terima kasih kau sudah berkorban untukku ayam, aku akan memanggilmu ayam Cemani”
Halaman 13 : (Scane 1) Si Petapa pergi dari kerajaan dan berpamitan untuk melanjutkan perjalanannya . .
(Scane 2) Lalu penasehat kerajaan berbicara kepada pangeran agar para ayam Cemani dijadikan anggota kerajaan. .
Halaman 14 : (Scane 1) Ayam Cemani dinobatkan menjadi anggota kerajaan, dengan pakaian mereka tampak gagah. .
(Scane 2) Tetapi mereka malah dijadikan tumbal karena dipercaya bisa menghilangkan kesialan. .
Halaman 15 : (Scane 1) Mengetahui hal itu ayam Cemani marah karena mereka dijadikan tumbal . .
(Scane 2) Mereka pun kembali ke hutan rumah asal mereka . . Halaman 16 : 100 Tahun kemudian . .
“BANG !” Suara tembakan berbunyi ditengah hutan rumah ayam Cemani .
Halaman 17 : (narasi) Para pemburu kesana kemari mencari ayam Cemani, dengan senjata api dan obor mereka membakar hutan agar ayam Cemani keluar. .
“Tenang sobat . . kau akan baik-baik saja”, kata ayam Cemani menenangkan si kecil.
Halaman 17-19 : Ayam Cemani pun berlarian, ketakutan karena rumah mereka terbakar. .
Halaman 20 : (narasi) Akhirnya mereka ditangkap dan dibawa ke kota . .
“Toloooong !” Teriak ayam Cemani berharap ada yang menolongnya.
(50)
40 Halaman 21 : (Scane 1) Di kota, mereka dijual untuk dijadikan ritual tumbal. . (Scane 2) Namun, salah satu ayam Cemani berhasil melarikan diri. .
Halaman 22 : (narasi) Dalam pelariannya si ayam Menabrak seorang anak, mereka berdua pusing karena tabrakan tadi. .
Halaman 23 : (narasi) Si anak membawa si ayam ke gedung untuk sembunyi dari kejaran para pemburu. .
“Sssst. . jangan berisik” kata si anak sambil memegang si ayam. Halaman 24 : (narasi) Lalu si ayam menjelaskan kepada si anak apa yang
sebenarnya terjadi. .
“Aku bukan untuk dijadikan ritual, aku lebih baik dijadikan untuk pengobatan, dan aku ingin bebas seperti dulu” kata ayam menjelaskan kepada si anak.
Halaman 25 : (Scane 1) Aku juga bisa dijadikan sebagai ayam hias. (Scane 2) Dan juga aku lebih bahagia jika dilestarikan.
Halaman 26 : (narasi) Si ayam pun dibawa ke rumah si anak, disana dia diberi pakaian oleh si anak sebagai tanda pertemanan. .
Halaman 27 : (narasi) Setiap hari mereka bermain bersama, kemanapun mereka selalu berdua, dan lahirlah sebuah persahabatan diantara mereka. .
Halaman 28-29 : (Epilog) . .Dan pada akhirnya persahabatan mereka terjalin lama, si anak sudah dewasa, menjadi seorang pria yang mencintai ayam Cemani dan melestarikannya.
Halaman 30 : Selesai.
Halaman 31 : Pesan untuk orang tua dan manfaat membaca buku cerita. Halaman 32 : Evaluasi dalam bentuk permainan menempelkan sticker.
(51)
41 BAB IV
TEKNIS PRODUKSI MEDIA
IV.1 Buku Ilustrasi Tentang Kiestimewaan Ayam Cemani IV.1.1 Media
Fornat desain yang digunakan pada buku ilustrasi ini berbentuk kotak dengan ukuran 215 mm x 240 mm, full color. karena buku ini untuk semua kalangan maka buku akan dibagi menjadi 2 jenis yaitu eksklusif dan ekonomis. Buku eksklusif yang ditujukan untuk kalangan menengah dan atas ini menggunakan hardcover laminasi glossy dan isi kertas menggunakan jenis Artpaper 250 gram dan dilaminasi doff agar tahan air dengan teknik jilid lem karena ilustrasi ada yang ditengah halaman, sedangkan untuk buku jenis ekonomis yang ditujukan untuk kalangan bawah menggunakan softcover laminasi doff dan isi kertas menggunakan jenis HVS 100 gram dan dijepit agar ilustrasi yang berada di tengah tidak terpotong.
(52)
42 Gambar IV.2 Sampul Softcover
(53)
43 Gambar IV.4 Isi Buku 2
(54)
44 Gambar IV.6 Isi Buku 4
IV.1.1.1 Kemasan
Kemasan dari buku ilustrasi ayam Cemani akan disertakan dibuku jenis eksklusif, kemasan mengikuti ukuruan dari ukuran hardcover dari buku eksklusif. Bahan yang digunakan yaitu duplex seperti bahan dari sampul hardcover. Kemasan berbentuk kotak dengan satu sisi slot untuk memasukan buku kedalamnya. Kemasan akan diberi gambar ilustrasi lebih sederhana dan juga dilaminasi glossy.
(55)
45 IV.1.2 Teknis Perancangan
Teknis buku ilustrasi ini dimulai dengan menggunakan sketsa manual maupun digital, lalu setelah proses sketsa barulah dibuat lebih bagus secara digital dengan menggunakan software Adobe Photoshop dan juga Paint Tool SAI dengan hardware tambahan yaitu pen tablet.
Gambar IV.8 Sketsa Manual
(56)
46 Setelah memperhalus sketsa, selanjutnya tahap coloring masih menggunakan Adobe Photoshop dan Paint Tool SAI. Saat coloring digital mode di Photoshop dan Paint Tool SAI menggunakan mode RGB, hal ini dikarenakan warna harus menyesuaikan dengan monitor, lalu setelah itu file di export ke CMYK karena akan masuk ke tahap cetak.
Gambar IV.10 Karya Digital
Selanjutnya setelah coloring selesai, maka memasuki tahap akhir yaitu pemberian teks ceritanya. Teks ditempatkan dibagian yang mudah terlihat, baik itu dibagian yang tidak ada ataupun ada ilustrasinya. Untuk penempatan ilustrasi tidak hanya ada dibagian kanan dan kiri dari buku saja, ilustrasi dalam buku ilustrasi tentang keistimewaan ayam Cemani ini ada yang diletakan dibagian tengah halaman. Cara pembacaan buku seperti kebanyakan buku pada umumnya yang ada di Indonesia yaitu dari kiri ke kanan.
(57)
47 Gambar IV.11 Tahap teks dan layout
IV.2 Media Promosi IV.2.1 Brosur
Brosur berfungsi sebagai media pemberi informasi secara detail buku tentang keistimewaan ayam Cemani ini. Ukuran brosur yaitu 10 cm x 20 cm dengan format portrait. Bahan yang digunakan yaitu Artpaper 150 gram.
(58)
48 IV.2.2 Poster
Poster disertakan sebagai media pemberi informasi yang bersifat mengajak pada target audiens baik itu untuk primer maupun sekunder. Ukuran poster yaitu A3 dengan bahan Artpaper 150 gram. Menggunakan bahan biasa yang tidak tahan air dikarenakan penempatan poster berada di mading sekolah. Jadi tidak perlu khawatir dengan hujan.
Gambar IV.13 Poster
IV.2.3 Mini X-Banner
Mini X-Banner merupakan media promosi yang mudah diletakan dimana saja. Media ini biasa diletakan ditempat bukunya dan ditempat yang mudah dilihat oleh target audiens seperti tempat penyimpanan helm, barang, dan juga parkiran tempat toko buku. Mini X-Banner dapat difungsikan sebagai media promosi dalam ruang maupun luar ruang.
(59)
49 Gambar IV.14 mini X-Banner
IV.3 Media Pendukung IV.3.1 Jadwal Pelajaran
Jadwal pelajaran merupakan media pendukung yang cukup efektif untuk target audeins anak-anak yang berusia 10-12 tahun karena mendukung dalam kegiatan sekolah. Media pendukung jadwal pelajaran ini disisipkan langsung didalam bukunya. Ukuran jadwal pelajaran 14 cm x 23 cm dengan format landscape.
(60)
50 IV.3.2 Pin
Media pendukung yang dengan mudah dapat dipasang atau ditempatkan dimana saja yang target audiens inginkan. Pin menggunakan bahan plastik pada umumnya dengan laminasi glossy dengan ukuran 6 cm x 6 cm.
Gambar IV.16 Pin
IV.3.3 Gantungan
Gantungan menggunakan bahan plastik dengan ukuran 4,5 cm x 4,5 cm. gantungan kunci ini memiliki 2 muka dengan gambar yang berbeda.
(61)
51 IV.3.4 Sticker
Sticker ada 2 jenis yang pertama yaitu Sticker sebagai hadiah dan yang satu Sticker sebagai bonus dan menyatu dengan permainan yang ada dalam buku. Sticker sebagai hadiah yang terpisah berukuran 10 cm x 10 cm.
Gambar IV.18 Sticker 1
(62)
52 IV.3.5 Baju
Baju merupakan media pendukung yang akan didapatkan pada saat event tertentu saja, baju dicetak dengan teknik digital printing.
Gambar IV.20 Baju
IV.3.6 Puzzle
Puzzle menggunakan bahan MDF dengan ukuran 18 cm x 22 cm. puzzle menggunakan teknik tempel sticker, jadi bahan MDF tidak di print. Setelah bahan MDF ditempel menggunakan sticker, baru dilakukan pemotongan menggunakan laser sesuai cetakannya.
(1)
47 Gambar IV.11 Tahap teks dan layout
IV.2 Media Promosi IV.2.1 Brosur
Brosur berfungsi sebagai media pemberi informasi secara detail buku tentang keistimewaan ayam Cemani ini. Ukuran brosur yaitu 10 cm x 20 cm dengan format portrait. Bahan yang digunakan yaitu Artpaper 150 gram.
(2)
48
IV.2.2 Poster
Poster disertakan sebagai media pemberi informasi yang bersifat mengajak pada target audiens baik itu untuk primer maupun sekunder. Ukuran poster yaitu A3 dengan bahan Artpaper 150 gram. Menggunakan bahan biasa yang tidak tahan air dikarenakan penempatan poster berada di mading sekolah. Jadi tidak perlu khawatir dengan hujan.
Gambar IV.13 Poster
IV.2.3 Mini X-Banner
Mini X-Banner merupakan media promosi yang mudah diletakan dimana saja. Media ini biasa diletakan ditempat bukunya dan ditempat yang mudah dilihat oleh target audiens seperti tempat penyimpanan helm, barang, dan juga parkiran tempat toko buku. Mini X-Banner dapat difungsikan sebagai media promosi dalam ruang maupun luar ruang.
(3)
49 Gambar IV.14 mini X-Banner
IV.3 Media Pendukung IV.3.1 Jadwal Pelajaran
Jadwal pelajaran merupakan media pendukung yang cukup efektif untuk target audeins anak-anak yang berusia 10-12 tahun karena mendukung dalam kegiatan sekolah. Media pendukung jadwal pelajaran ini disisipkan langsung didalam bukunya. Ukuran jadwal pelajaran 14 cm x 23 cm dengan format landscape.
(4)
50
IV.3.2 Pin
Media pendukung yang dengan mudah dapat dipasang atau ditempatkan dimana saja yang target audiens inginkan. Pin menggunakan bahan plastik pada umumnya dengan laminasi glossy dengan ukuran 6 cm x 6 cm.
Gambar IV.16 Pin
IV.3.3 Gantungan
Gantungan menggunakan bahan plastik dengan ukuran 4,5 cm x 4,5 cm. gantungan kunci ini memiliki 2 muka dengan gambar yang berbeda.
(5)
51
IV.3.4 Sticker
Sticker ada 2 jenis yang pertama yaitu Sticker sebagai hadiah dan yang satu Sticker sebagai bonus dan menyatu dengan permainan yang ada dalam buku. Sticker sebagai hadiah yang terpisah berukuran 10 cm x 10 cm.
Gambar IV.18 Sticker 1
(6)
52
IV.3.5 Baju
Baju merupakan media pendukung yang akan didapatkan pada saat event tertentu saja, baju dicetak dengan teknik digital printing.
Gambar IV.20 Baju
IV.3.6 Puzzle
Puzzle menggunakan bahan MDF dengan ukuran 18 cm x 22 cm. puzzle menggunakan teknik tempel sticker, jadi bahan MDF tidak di print. Setelah bahan MDF ditempel menggunakan sticker, baru dilakukan pemotongan menggunakan laser sesuai cetakannya.