3. Interprestasi. Interprestasi merupakan suatu aspek kognitif dari persepsi
yang sangat penting yaitu proses memberikan arti kepada stimulus yang diterimanya. Proses interprestasi bergantung pada cara pendalamannya,
motivasi dan kepribadian seseorang.
Menurut Widyatun 1999, 111, “Proses terjadinya persepsi adalah karena
objek yang merangsang untuk ditangkap oleh panca indera objek menjadi perhatian panca indera kemudian objek perhatian tadi dibawa ke otak
hingga terjadi kesan atau respon, respon dibalikkan ke indera berupa tanggapan atau persepsi hasil kerja indera berupa pengalaman hasil
pengolahan otak”. Berdasarkan pendapat para ahli tersebut dapat disimpulkan bahwa proses
persepsi terjadi ketika individu mendapatkan stimulus atau rangsangan kemudian individu melakukan seleksi terhadap stimulus yang mengenainya, dan disini
berperannya perhatian yang kemudian menjadi respon dalam pikiran manusia. Respon sebagai reaksi terhadap stimulus tersebut dan kemudian terjadilah
persepsi.
2.4.5 Pengelompokan Persepsi
Pengelompokan persepsi secara garis besar dapat dibagi menjadi dua jenis yaitu persepsi mengenai benda dan persepsi sosial. Menurut Suwarno 2009, 53
yang membedakan persepsi benda dan persepsi sosial adalah: Sifat dari unsur-unsur mediasi atau pengantar, kemajemukan stimulinya
dan peranan dari proses kontruksi dalam pemberian makna. Objek stimulus persepsi benda bersifat nyata dan dapat diraba. Unsur
perantaranya terbatas seperti gelombang cahaya, suara, suhu dan gerakan lain yang pada umumnya merupakan gerakan fisik. Sedangkan persepsi
sosial bisa trjadi karena kotak secara tidak langsung, cerita orang lain, surat kabar, radio dan lainnya.
Jenis-jenis persepsi pada manusia menurut mulyana 2002, 171 sebenarnya terbagi dua, yaitu persepsi terhadap objek lingkungan fisik dan
persepsi manusia persepsi sosial. Kedua jenis persepsi tersebut mempunyai perbedaan sebagai berikut:
1. Persepsi terhadap objek lingkungan fisik merupakan proses penafsiran
terhadap objek-objek yang tidak bernyawa yang ada sekitar lingkungan kita. Tekadang dalam mempersiapkannya lingkungan fisik, kita melakukan
kekeliruan, karena terkadang indera kita menipu, itulah yang disebut ilusi. Persepsi terhadap objek ini juga dipengaruhi oleh beberapa faktor: latar
Universitas Sumatera Utara
belakang nilai, keyakinan dan harapan, dan yang terakhir adalah kondisi faktual alat-alat indera.
2. Persepsi terhadap manusia persepsi sosial proses menangkap arti objek-
objek dan kejadian-kejadian yang kita lihat alami dalam lingkungan kita. Oleh karena manusia bersifat emosional, sehingga penilaian terhadap orang
akan mengandung resiko. Setiap orang mempunyai gambaran berbeda mengenai realitas disekelilingnya. Karena setiap orang mempunyai persepsi
berbeda terhadap lingkungan sosialnya.
Berdasarkan uraian diatas maka dapat disimpulakan bahwa persepsi pada umumnya dikelompokan menjadi dua jenis yaitu persepsi benda yang bersifat
nyata dan dapat diraba sedangkan persepsi sosial besifat perantara terbatas yang hanya bisa dirasakan berupa cahaya, suara, suahu dan lainnya. Masing-masing
persepsi memiliki rangsangan dan proses yang berbeda.
2.5 Koleksi buku perpustakaan