8
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Penelitian Terdahulu
Sebelumnya telah dilakukan penelitian mengenai konversi Aksara Jawa dengan judul
“Rancang Bangun Aplikasi Pangabdi Ajisaka Sebagai Solusi Konversi d
an Pembelajaran Aksara Jawa Secara Online” Kurniawan Dwi Hermanto dan Firdaus Solihin, 2010.
Kelebihan dari penelitian tersebut adalah dijelaskan bagaimana membangun suatu aplikasi yang dapat mengkonversi huruf latin menjadi
Aksara Jawa berbasis web. Dari pengujian yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa aplikasi tersebut dapat mengkonversi huruf latin
menjadi Aksara Jawa dengan cukup baik, namun masih terdapat beberapa kesalahan konversi. Kekurangan lainnya yaitu tidak adanya fitur konversi
Aksara Jawa menjadi huruf latin.
2.2. Landasan Teori
2.2.1. Aksara Jawa
Aksara Jawa adalah aksara yang digunakan atau pernah digunakan untuk penulisan naskah-naskah berbahasa Jawa. Bentuk
aksara Jawa yang sekarang dipakai modern sudah ada sejak masa Kesultanan Mataram abad ke-17 tetapi bentuk cetaknya baru
muncul pada abad ke-19.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Setiap huruf konsonan dalam aksara Jawa memiliki bentuk subskrip, disebut pasangan, untuk membentuk kluster konsonan.
Beberapa huruf memiliki bentuk kapital, namun huruf ini hanya digunakan untuk nama orang atau tempat, tidak untuk awal sebuah
kalimat. Terdapat sejumlah huruf yang diadaptasikan untuk kata serapan dan bunyi asing yang tidak terdapat dalam bahasa Jawa.
Huruf Jawa ditulis dari kiri ke kanan dan tanpa spasi scriptio continua, karena itu pembaca harus mengenal tulisan dan
bahasa Jawa untuk mengidentifikasikan batas antar kata.
2.2.1.1. Konsonan dasar Aksara Nglegena
Untuk menulis bahasa Jawa, digunakan 20 konsonan dasar yang disebut sebagai aksara nglegena.
Tabel 2.1 Aksara Jawa Carakan Nglegena
ha na
ca ra
ka pa
dha ja
ya nya
da ta
sa wa
la ma
ga ba
tha nga
Aksara Nglegena mempunyai aksara pasangan, yang dipakai untuk menekan vokal konsonan di depannya. Tata cara
penulisan Aksara Jawa tidak mengenal spasi, sehingga penggunaan pasangan dapat memperjelas kluster kata.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Tabel 2.2 Aksara Jawa Mati Pasangan
h n
c r
k p
dh j
y ny
d t
s w
l m
g b
th ng
2.2.1.2. Aksara Murda
Beberapa huruf Jawa memiliki bentuk murda yang hampir setara dengan huruf kapital pada huruf latin. Namun Aksara Murda
digunakan untuk menuliskan nama gelar, nama diri, nama geografi, atau nama lembaga, tidak untuk awal kalimat.
Tabel 2.3 Aksara Murda
Na Ka
Ta Sa
Pa Nya
Ga Ba
Aksara Murda di atas juga mempunyai pasangan:
Tabel 2.4 Pasangan Aksara Murda
Na Ka
Ta Sa
Pa Nya
Ga Ba
2.2.1.3. Aksara Swara
Aksara swara adalah huruf yang merepresentasikan sebuah bunyi vokal mandiri, di mana terdapat lima untuk vokal dasar, tiga
untuk vokal panjang, dua untuk diftong, dan satu variasi kuno
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
dimasukkan ke range Unicode. Setiap hurufnya memiliki bentuk sandhangan untuk mengubah vokal inheren konsonan, dengan
pengecualian sandhangan tarung, pêpêt dan tolong yang tidak mempunyai bentuk huruf mandiri.
Perlu diperhatikan bahwa huruf vokal mandiri dapat digantikan dengan aksara ha sebagai konsonan kosong, diikuti
dengan tanda baca vokal yang sesuai. Bentuk vokal mandiri seperti pada tabel di bawah hanya digunakan untuk menuliskan nama atau
kata serapan, sementara untuk kata asli bahasa Jawa, digunakan aksara ha. Sebagai contoh, anak anak ditulis dengan aksara
ha , begitu halnya iwa ikan, dengan tambahan tanda
baca vokal i . Sementara itu, nama seperti Ali
dan Irawan ditulis dengan bentuk vokal mandiri
seperti pada tabel di bawah. Aksara swara, adalah huruf yang merepresentasikan sebuah
bunyi vokal mandiri. Aksara Swara pada tabel di bawah digunakan untuk menuliskan nama atau kata serapan, sementara untuk kata
asli bahasa Jawa, digunakan aksara ha.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Tabel 2.5 Aksara Swara
A I
U E
O
2.2.1.4. Aksara Rekan
Kebanyakan bunyi yang tidak terdapat dalam bahasa Jawa asli ditulis dengan huruf yang bunyinya mendekati ditambah tanda
cecak telu. Huruf semacam ini disebut rekan atau rekaan, dan dapat dibagi menjadi dua jenis; rekan untuk menulis bunyi dari bahasa
Arab, dan rekan untuk huruf latin dan bahasa-bahasa Eropa seperti bahasa Belanda.
Tabel 2.6 Aksara Rekan
kha fava dza gha
za
2.2.1.5. Aksara Sandhangan
Aksara ini adalah tanda baca dalam Aksara Jawa. Tanda baca ini dipakai sebagai pengubah bunyi vokal dalam tulisan Jawa.
Tabel 2.7 Sandhangan
i u
e` e
o _r
_h _ng
_ya _ra
_re
2.2.1.6. Wilangan
Sistem angka Jawa mempunyai numeralnya sendiri, yang hanya terdiri dari angka 0
–9 sebagai berikut:
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Tabel 2.8 Wilangan Jawa
1 2
3 4
5 6
7 8
9
Untuk menulis angka yang lebih besar dari 9, gabungkan dua angka atau lebih di atas seperti halnya angka Arab. Misal, 21
ditulis dengan menggabungkan 2 dan 1 menjadi; . Dengan
cara kerja yang sama, 90 ditulis dengan .
Beberapa angka Jawa memiliki bentuk yang sangat mirip dengan karakter silabel Jawa, semisal
angka 6 dengan aksara e, dan
angka 7 dengan la. Untuk menghindari
kerancuan, angka yang muncul dalam teks ditandai dengan tanda pada pangkat, yang ditulis sebelum dan setelah angka. Misal,
Selasa 19 Maret 2013 ditulis dengan:
2.2.1.7. Contoh Penulisan
Berikut ini adalah beberapa contoh Penulisan Aksara Jawa:
= pasar = Surabaya
= menyang sekolah
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
= manuk nuri
2.2.2. Java
Java adalah bahasa pemrograman yang dapat dijalankan di berbagai komputer termasuk telepon genggam. Bahasa ini awalnya
dibuat oleh James Gosling saat masih bergabung di Sun Microsystems saat ini merupakan bagian dari Oracle dan dirilis
tahun 1995. Bahasa ini banyak mengadopsi sintaksis yang terdapat pada C dan C++ namun dengan sintaksis model objek yang lebih
sederhana serta dukungan rutin-rutin aras bawah yang minimal. Aplikasi-aplikasi berbasis java umumnya dikompilasi ke dalam p-
code bytecode dan dapat dijalankan pada berbagai Mesin Virtual Java JVM. Java merupakan bahasa pemrograman yang bersifat
umumnon-spesifik general purpose, dan secara khusus didisain untuk
memanfaatkan dependensi
implementasi seminimal
mungkin. Karena fungsionalitasnya yang memungkinkan aplikasi java mampu berjalan di beberapa platform sistem operasi yang
berbeda, java dikenal pula dengan slogannya, Tulis sekali, jalankan di mana pun. Saat ini java merupakan bahasa
pemrograman yang paling populer digunakan, dan secara luas dimanfaatkan dalam pengembangan berbagai jenis perangkat lunak
aplikasi ataupun aplikasi berbasis web.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
2.2.2.1. Sejarah Perkembangan Java
Bahasa pemrograman Java terlahir dari The Green Project, yang berjalan selama 18 bulan, dari awal tahun 1991 hingga musim
panas 1992. Proyek tersebut belum menggunakan versi yang dinamakan Oak. Proyek ini dimotori oleh Patrick Naughton, Mike
Sheridan, dan James Gosling, beserta sembilan pemrogram lainnya dari Sun Microsystems. Salah satu hasil proyek ini adalah maskot
Duke yang dibuat oleh Joe Palrang. Pertemuan proyek berlangsung di sebuah gedung
perkantoran Sand Hill Road di Menlo Park. Sekitar musim panas 1992 proyek ini ditutup dengan menghasilkan sebuah program Java
Oak pertama, yang ditujukan sebagai pengendali sebuah peralatan dengan teknologi layar sentuh touch screen, seperti pada PDA
sekarang ini. Teknologi baru ini dinamai 7 Star Seven. Setelah era Star Seven selesai, sebuah anak perusahaan Tv
kabel tertarik ditambah beberapa orang dari proyek The Green Project. Mereka memusatkan kegiatannya pada sebuah ruangan
kantor di 100 Hamilton Avenue, Palo Alto. Perusahaan baru ini bertambah maju: jumlah karyawan
meningkat dalam waktu singkat dari 13 menjadi 70 orang. Pada rentang waktu ini juga ditetapkan pemakaian Internet sebagai
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
medium yang menjembatani kerja dan ide di antara mereka. Pada awal tahun 1990-an, Internet masih merupakan rintisan, yang
dipakai hanya di kalangan akademisi dan militer. Mereka menjadikan perambah browser Mosaic sebagai
landasan awal untuk membuat perambah Java pertama yang dinamai Web Runner, terinsipirasi dari film 1980-an, Blade
Runner. Pada perkembangan rilis pertama, Web Runner berganti nama menjadi Hot Java.
Pada sekitar bulan Maret 1995, untuk pertama kali kode sumber Java versi 1.0a2 dibuka. Kesuksesan mereka diikuti dengan
untuk pemberitaan pertama kali pada surat kabar San Jose Mercury News pada tanggal 23 Mei 1995.
Sayang terjadi perpecahan di antara mereka suatu hari pada pukul 04.00 di sebuah ruangan hotel Sheraton Palace. Tiga dari
pimpinan utama proyek, Eric Schmidt dan George Paolini dari Sun Microsystems bersama Marc Andreessen, membentuk Netscape.
Nama Oak, diambil dari pohon oak yang tumbuh di depan jendela ruangan kerja Bapak Java, James Gosling. Nama Oak ini
tidak dipakai untuk versi rilis Java karena sebuah perangkat lunak lain sudah terdaftar dengan merek dagang tersebut, sehingga
diambil nama penggantinya menjadi Java. Nama ini diambil dari
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
kopi murni yang digiling langsung dari biji kopi tubruk kesukaan Gosling. Konon kopi ini berasal dari Pulau Jawa. Jadi nama bahasa
pemrograman Java tidak lain berasal dari kata Jawa bahasa Inggris untuk Jawa adalah Java.
2.2.2.2. Kelebihan
Bahasa pemrograman Java memiliki beberapa kelebihan, diantaranya:
a Multiplatform. Kelebihan utama dari Java ialah dapat dijalankan di beberapa sistem operasi komputer. Dengan
kelebihan ini pemrogram cukup menulis sebuah program Java dan dikompilasi diubah, dari bahasa yang dimengerti manusia
menjadi bahasa mesin bytecode sekali lalu hasilnya dapat dijalankan di atas beberapa platform tanpa perubahan.
b OOP Object Oriented Programming - Pemrogram Berorientasi Objek
c Perpustakaan Kelas Yang Lengkap, Java terkenal dengan kelengkapan libraryperpustakaan kumpulan program program
yang disertakan dalam pemrograman java yang sangat memudahkan dalam penggunaan oleh para pemrogram untuk
membangun aplikasinya. Kelengkapan perpustakaan ini ditambah dengan keberadaan komunitas Java yang besar yang
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
terus menerus membuat perpustakaan-perpustakaan baru untuk melingkupi seluruh kebutuhan pembangunan aplikasi.
d Bergaya C++, memiliki sintaks seperti bahasa pemrograman C++ sehingga menarik banyak pemrogram C++ untuk pindah
ke Java. e Pengumpulan sampah otomatis, memiliki fasilitas pengaturan
penggunaan memori sehingga para pemrogram tidak perlu melakukan pengaturan memori secara langsung seperti halnya
dalam bahasa C++ yang dipakai secara luas.
2.2.2.3. Kekurangan
Selain itu Java juga memiliki beberapa kekurangan, yaitu: a Tulis sekali, jalankan di mana saja - Masih ada beberapa hal
yang tidak kompatibel antara platform satu dengan platform lain.
b Penggunaan memori yang banyak. Penggunaan memori untuk program berbasis Java jauh lebih besar daripada bahasa tingkat
tinggi generasi sebelumnya seperti CC++ dan Pascal lebih spesifik lagi, Delphi dan Object Pascal.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
2.2.3. Android
Android adalah sistem operasi yang berbasis Linux untuk telepon seluler seperti telepon pintar dan komputer tablet. Android
menyediakan platform terbuka bagi para pengembang untuk menciptakan aplikasi mereka sendiri untuk digunakan oleh
bermacam peranti bergerak. Awalnya, Google Inc. membeli Android Inc., pendatang baru yang membuat peranti lunak untuk
ponsel. Kemudian untuk mengembangkan Android, dibentuklah Open Handset Alliance, konsorsium dari 34 perusahaan peranti
keras, peranti lunak, dan telekomunikasi, termasuk Google, HTC, Intel, Motorola, Qualcomm, T-Mobile, dan Nvidia.
Pada saat perilisan perdana Android, 5 November 2007, Android bersama Open Handset Alliance menyatakan mendukung
pengembangan standar terbuka pada perangkat seluler. Di lain pihak, Google merilis kode-kode Android di bawah lisensi Apache,
sebuah lisensi perangkat lunak dan standar terbuka perangkat seluler.
Di dunia ini terdapat dua jenis distributor sistem operasi Android. Pertama yang mendapat dukungan penuh dari Google
atau Google Mail Services GMS dan kedua adalah yang benar –
benar bebas distribusinya tanpa dukungan langsung Google atau dikenal sebagai Open Handset Distribution OHD.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
2.2.3.1. Perkembangan Versi Android
Sejak pertama kali diluncurkan, android telah banyak berkembang dan memiliki beberapa versi, yaitu:
a Android versi 1.1 , pada 9 Maret 2009 Google merilis Android
versi 1.1. yang dilengkapi dengan pembaruan estetis pada aplikasi, jam alarm, voice search pencarian suara, pengiriman
pesan dengan Gmail, dan pemberitahuan email.
b Android versi 1.5 Cupcake , dirilis pada pertengahan Mei
2009, terdapat
beberapa pembaruan
termasuk juga
penambahan beberapa fitur dalam seluler versi ini yakni kemampuan merekam dan menonton video dengan modus
kamera, mengunggah video ke Youtube dan gambar ke Picasa langsung dari telepon, dukungan Bluetooth A2DP, kemampuan
terhubung secara otomatis ke headset Bluetooth, animasi layar, dan keyboard pada layar yang dapat disesuaikan dengan
sistem.
c Android versi 1.6 Donut , dirilis pada bulan September 2009
dengan menampilkan proses pencarian yang lebih baik dibanding sebelumnya, penggunaan baterai indikator dan
kontrol applet VPN. Fitur lainnya adalah galeri yang memungkinkan pengguna untuk memilih foto yang akan
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
dihapus; kamera, camcorder dan galeri yang diintegrasikan; CDMA EVDO, 802.1x, VPN, Gestures, dan Text-to-speech
engine; kemampuan dial kontak; teknologi text to change speech tidak tersedia pada semua ponsel; pengadaan resolusi
VWGA.
d Android versi 2.02.1 Eclair , dirilis pada 3 Desember 2009,
perubahan yang dilakukan adalah pengoptimalan hardware, peningkatan Google Maps 3.1.2, perubahan UI dengan browser
baru dan dukungan HTML5, daftar kontak yang baru, dukungan flash untuk kamera 3,2 MP, digital Zoom, dan
Bluetooth 2.1.
e Android versi 2.2 Froyo: Frozen Yoghurt , diluncurkan
pada 20 Mei 2010, perubahan-perubahan umumnya terhadap versi-versi sebelumnya antara lain dukungan Adobe Flash
10.1, kecepatan kinerja dan aplikasi 2 sampai 5 kali lebih cepat, integrasi V8 JavaScript engine yang dipakai Google
Chrome yang mempercepat kemampuan rendering pada browser, pemasangan aplikasi dalam SD Card, kemampuan
WiFi Hotspot portabel, dan kemampuan auto update dalam aplikasi Android Market.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
f Android versi 2.3 Gingerbread , dirilis pada 6 Desember
2010, perubahan-perubahan umum yang didapat dari Android versi ini antara lain peningkatan kemampuan permainan
gaming, peningkatan fungsi copy paste, layar antar muka User Interface didesain ulang, dukungan format video VP8
dan WebM, efek audio baru reverb, equalization, headphone virtualization, dan bass boost, dukungan kemampuan Near
Field Communication NFC, dan dukungan jumlah kamera yang lebih dari satu.
g Android versi 3.03.1 Honeycomb , dirancang khusus untuk
tablet. Android versi ini mendukung ukuran layar yang lebih besar. User Interface pada Honeycomb juga berbeda karena
sudah didesain untuk tablet. Honeycomb juga mendukung multi-prosesor dan juga akselerasi perangkat keras hardware
untuk grafis. Tablet pertama yang dibuat dengan menjalankan Honeycomb adalah Motorola Xoom. Perangkat tablet dengan
platform Android 3.0 akan segera hadir di Indonesia. Perangkat tersebut bernama Eee Pad Transformer produksi
dari Asus. Rencana masuk pasar Indonesia pada Mei 2011.
h Android versi 4.0 ICS: Ice Cream Sandwich , diumumkan
pada tanggal 19 Oktober 2011, menambahkan fitur baru termasuk membuka kunci dengan pengenalan wajah, jaringan
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
data pemantauan penggunaan dan kontrol, terpadu kontak jaringan sosial, perangkat tambahan fotografi, mencari email
secara offline, dan berbagi informasi dengan menggunakan NFC. Ponsel pertama yang menggunakan sistem operasi ini
adalah Samsung Galaxy Nexus.
i Android versi 4.1 Jelly Bean , diluncurkan pada acara
Google IO dan membawa sejumlah keunggulan serta fitur baru. Penambahan baru diantaranya meningkatkan input
keyboard, desain baru fitur pencarian, UI yang baru dan pencarian melalui Voice Search yang lebih cepat. Tak
ketinggalan Google Now juga menjadi bagian yang diperbarui. Google Now memberikan informasi yang tepat pada waktu
yang tepat pula. Salah satu kemampuannya adalah dapat mengetahui informasi cuaca, lalu-lintas, ataupun hasil
pertandingan olahraga. Sistem operasi Android Jelly Bean muncul pertama kali dalam produk tablet Asus, yakni Google
Nexus 7.
j Android versi 4.2 Jelly Bean , versi ini menambahkan fitur
photo sphere untuk panorama, daydream sebagai screensaver, power control, lock screen widget, menjalankan banyak user
dalam tablet saja, widget terbaru. Android 4.2 Pertama kali dikenalkan melalui LG, yakni Google Nexus 4.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
2.2.3.2. Fitur
Fitur yang tersedia di Android adalah: a Kerangka aplikasi: itu memungkinkan penggunaan dan
penghapusan komponen yang tersedia. b Dalvik mesin virtual: mesin virtual dioptimalkan untuk
perangkat telepon seluler. c Grafik: grafik di 2D dan grafis 3D berdasarkan pustaka
OpenGL. d SQLite: untuk penyimpanan data.
e Mendukung media: audio, video, dan berbagai format gambar MPEG4, H.264, MP3, AAC, AMR, JPG, PNG, GIF.
f GSM, Bluetooth, EDGE, 3G, 4G dan WiFi tergantung piranti keras.
g Kamera, Global Positioning System GPS, kompas, NFC dan accelerometer tergantung piranti keras.
2.2.3.3. Android Gesture API
Gesture pada Android berarti input menggunakan gerakan jari pada layar sentuh ponsel. Gesture API mulai diperkenalkan
sejak android versi 1.6 Donut dan berfungsi untuk untuk menjalankan perintah tertentu sesuai dengan yang diinginkan
pengguna. API ini memungkinkan pengguna, khususnya pengembangprogramer untuk menyimpan, memanggilmemuat,
menggambar, maupun mengenali berbagai gerakan gesture.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Pada aplikasi konversi Aksara Jawa ini, Gesture API dimanfaatkan untuk menginputkan huruf-huruf Aksara Jawa
menggunakan gerakan-gerakan langsung pada layar ponsel. Gerakan-gerakan tersebut sebelumnya telah disimpan pada
program aplikasi dan nantinya akan dipanggil saat pengguna menginputkan teks Aksara Jawa.
Keunggulan dari input menggunakan gesture adalah kita dapat memasukkan kata hanya dengan menuliskan huruf langsung
pada layar ponsel. Selain itu, gesture juga dapat dimanfaatkan untuk memanggil aplikasi tertentu sesuai dengan gesture yang
diinputkan. Ini sangatlah membantu terutama untuk menginputkan huruf di sebuah ponsel maupun komputer tablet.
Konsep gesture library pada android dimulai dari pembacaan file yang berisi gesture library yang disertakan dalam
source code program atau dari penyimpanan eksternal seperti SD card. Gesture library yang terdapat di dalam file tersebut dapat
digunakan untuk melakukan berbagai perintah sesuai dengan yang diinginkan user.
Konsep Gesture Library pada Android dijelaskan pada diagram di bawah ini.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Gambar 2.1 Konsep gesture library Sumber: Android SDK Documentation,
2009
Pembuatan gesture
dapat dilakukan
dengan cara
menambahkan gesture serta memberi nama sesuai dengan yang diinginkan pada aplikasi Gesture Builder yang telah disediakan
oleh SDK Android. Aplikasi ini dapat digunakan untuk membuat gesture-gesture yang nantinya dapat dipakai pada aplikasi. Gesture-
gesture yang telah dibuat pada aplikasi tersebut akan menghasilkan sebuah file yang dapat digunakan untuk melakukan berbagai
perintah seperti memanggil aplikasi tersetntu, menginputkan huruf pada form, maupun perintah-perintah lainnya.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Gambar 2.2 Aplikasi Gesture Builder Sumber: Android SDK Documentation,
2009
Proses pengenalan gesture pada sistem android dilakukan dengan mengenali lengkungan atau gelombang pada gesture yang
telah diinputkan. Selain itu, dilihat juga besar serta posisi dari sudut-sudut yang terdapat pada gesture tersebut. Jika sistem
mengenali pola gesture yang diinputkan, maka sistem akan melakukan perintah sesuai dengan perintah yang telah diatur
sebelumnya. Gambar di bawah ini menunjukkan sebuah aplikasi yang
memanfaatkan gesture untuk mengenali Aksara Jawa yang diinputkan oleh user. Aksara yang ada di dalam aplikasi ini dapat
diubah maupun dihapus. Selain itu, dapat juga ditambah data Aksara Jawa baru.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Gambar 2.3 Tampilan antarmuka aplikasi Aksara JawaLib Sumber:
As‟ad Arismadhani, 2013
Untuk dapat menggunakan aplikasi ini, pengguna harus menuliskan Aksara Jawa pada bidang layar sentuh. Tulisan
pengguna kemudian akan dikenali oleh sistem dan hasil dari pengenalan aksara tersebut akan muncul pada layar.
Gambar 2. 4 Tampilan antarmuka aplikasi Aksara JawaLib Sumber: As‟ad
Arismadhani, 2013
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Berikut ini adalah tabel hasil uji coba dari penulisan Aksara Jawa pada layar ponsel:
Tabel 2. 9 Tabel hasil uji coba menulis Aksara Jawa JawaLib Sumber:
As‟ad Arismadhani, 2013
Nama Aksara
Aksara Jumlah Uji
Coba Berhasil
Gagal Persentase
ha 10
10 100
na 10
8 2
80 ca
10 8
2 80
ra 10
10 100
ka 10
8 2
80 da
10 10
100 ta
10 9
1 90
sa 10
10 100
wa 10
8 2
80 la
10 10
100 pa
10 10
100
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
dha 10
10 100
ja 10
10 100
ya 10
10 100
nya 10
4 6
40 ma
10 10
100 ga
10 10
100 ba
10 6
4 60
tha 10
10 100
nga 10
4 6
40
2.2.4. Unified Modeling Language UML
Unified Modeling Language UML adalah bahasa spesifikasi standar untuk mendokumentasikan, menspesifikasikan,
dan membangun sistem perangkat lunak. Pemodelan menggunakan Unified Modeling Language
merupakan metode pemodelan berorientasi objek dan berbasis visual. Karenanya pemodelan menggunakan UML merupakan
pemodelan objek yang fokus pada pendefinisian struktur statis dan
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
model sistem informasi yang dinamis daripada mendefinisikan data dan model proses yang tujuannya adalah pengembangan
tradisional. Masing-masing diagram UML tersebut didesain untuk menunjukkan satu sisi dari bermacam-macam sudut pandang
perspektif dan terdiri dari tingkat abstraksi yang berbeda. UML menawarkan diagram yang dikelompokkan menjadi
lima perspektif berbeda untuk memodelkan suatu sistem. Berikut ini adalah penjelasan mengenai berbagai diagram UML serta
tujuannya:
2.2.4.1. Model Use Case Diagram
Use Case Diagram secara grafis menggambarkan interaksi antara sistem, sistem eksternal, dan pengguna. Dengan kata lain
Use Case diagram secara grafis mendeskripsikan siapa yang akan menggunakan sistem dan dalam cara apa pengguna user
mengharapkan interaksi dengan sistem itu. Use Case secara naratif digunakan untuk secara tekstual menggambarkan sekuensi langkah-
langkah dari setiap interaksi.
2.2.4.2. Diagram Struktur Statis
UML menawarkan dua diagram untuk memodelkan struktur statis sistem informasi, yaitu:
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
a Class Diagram: menggambarkan struktur object sistem. Diagram ini menunjukkan class object yang menyusun sistem
dan juga hubungan antara class object tersebut b Object Diagram: serupa dengan class diagram, tetapi object
diagram memodelkan
instance object
actual dengan
menunjukan nilai-nilai saat ini dari atribut instance. Object Diagram menyajikan “snapshotpotret” tentang objek sistem
pada point waktu tertentu. Diagram ini tidak digunakan sesering Class Diagram, tetapi saat digunakan dapat membantu
seorang developer memahami struktur sistem secara lebih baik.
2.2.4.3. Diagram Interaksi
Diagram interaksi memodelkan sebuah interaksi, terdiri dari satu set objek, hubungan-hubungannya, dan pesan yang terkirim di
antara objek. Model diagram ini memodelkan behavior kelakuan sistem yang dinamis dan UML memiliki dua diagram untuk tujuan
ini, yaitu: a Diagram
rangkaianSequence Diagram:
secara grafis
menggambarkan bagaimana objek berinteraksi dengan satu sama lain melalui pesan pada sekuensi sebuah use case atau
operasi. Diagram ini mengilustrasikan bagaimana pesan
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
terkirim dan diterima di antara objek dan dalam sekuensi atau timing apa.
b Diagram kolaborasiCollaboration Diagram: serupa dengan diagram rangkaiansekuensi, tetapi tidak fokus pada timing atau
sekuensi pesan. Diagram ini justru menggambarkan interaksi atau kolaborasi antara objek dalam sebuah format jaringan.
Diagram rangkaian maupun diagram kolaborasi merupakan isomorphic artinya kita dapat mengubah dari satu diagram ke
diagram lain.
2.2.4.4. Diagram StateState Diagram
UML memiliki sebuah diagram untuk memodelkan behavior objek khusus yang kompleks statecahrt dan sebuah
diagram untuk memodelkan behavior dari sebuah use case atau sebuah metode, yaitu:
a Diagram statechart: digunakan untuk memodelkan behavior objek khusus yang dinamis. Diagram ini mengilustrasikan
siklus hidup objek-berbagai keadaan yang dapat diasumsikan oleh objek dan event-event kejadian yang menyebabkan objek
beralih dari satu state ke state lain.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
b Diagram aktivitasActivity Diagram: secara grafis digunakan untuk menggambarkan rangkaian aliran aktivitas baik proses
bisnis maupun use case. Activity diagram dapat juga digunakan untuk memodelkan action yang akan dilakukan saat sebuah
operasi dieksekusi, dan memodelkan hasil dari action tersebut.
2.2.4.5. Diagram Implementasi
Diagram implementasi juga memodelkan struktur sistem informasi, yaitu:
a Diagram komponenComponent Diagram: digunakan untuk menggambarkan organisasi dan ketergantungan komponen-
komponen software sistem. Komponen diagram dapat digunakan untuk menunjukan bagaimana kode pemrograman
dibagi menjadi modul-modul atau komponen. b Diagram
penguraianDeployment: digunakan
untuk mendeskripsikan
arsitektur fisik dalam istilah „node‟ untuk hardware
dan software
dalam sistem.
Diagram ini
menggambarkan konfigurasi komponen-komponen software real-time, prosesor, dan peralatan yang membentuk arsitektur
sistem.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
2.2.5. Uji Validitas Korelasi Pearson
Uji validitas dilakukan untuk mengetahui tingkat kevalidan dari instrumen kuesioner yang digunakan dalam pengumpulan
data yang diperoleh dengan cara mengkorelasi setiap skor variabel jawaban responden dengan total skor masing-masing variabel,
kemudian hasil korelasi dibandingkan dengan nilai kritis pada taraf siginifikan 0,05 dan 0,01. Tinggi rendahnya validitas instrumen
akan menunjukkan sejauh mana data yang terkumpul tidak menyimpang dari gambaran tentang variabel yang dimaksud.
Metode validasi yang dipakai dalam penelitian ini adalah uji validitas dengan menggunakan metode Korelasi Pearson.
Uji validitas Korelasi Pearson dapat digunakan untuk menyatakan besar hubungan linier antara dua variabel ketika data
adalah data kuantitatif data berskala interval atau rasio dan kedua variabel adalah bivariat yang berdistribusi normal. Ketika datanya
adalah data kualitatif data berskala ordinal maka besar hubungan dua variabel dapat dicari dengan korelasi Spearman atau korelasi
Kendall Tau, dan ketika datanya kualitatif berskala nominal dalam bentuk tabel kontingensi maka besar hubungan dua variabel dapat
dicari dengan korelasi Cramer. Korelasi-korelasi dengan data kualitatif ini akan dibahas pada sesi tulisan yang lain. Simbol
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
korelasi pada ukuran populasi adalah ρ dibaca: rho dan pada ukuran sampel adalah r.
Setiap jawaban dari koresponden mempunyai skala nilai. Nilai-nilai tersebut akan dihitung untuk mendapatkan hasil yang
dapat digunakan . Skala-skala tersebut adalah 1=sangat tidak setuju, 2=tidak setuju, 3=setuju, 4=sangat setuju. Analisis ini akan
dijalankan dengan perangkat lunak SPSS.
2.2.6. Komputerisasi Aksara Jawa
Usaha-usaha untuk mengintegrasikan aksara ini ke sistem informasi elektronik telah dilakukan sejak 1983 oleh peneliti dari
Universitas Leiden dipimpin Willem van der Molen. Integrasi ini diperlukan agar setiap anggota Aksara Jawa memiliki kode yang
khas dan diakui di seluruh dunia. Saat ini terdapat beberapa font aksara Jawa yang banyak
beredar, seperti Hanacaraka oleh Teguh Budi Sayoga yang berdasarkan ANSI, Adjisaka oleh Sudarto HSKi Demang
Sokowanten, JG Aksara Jawa oleh Jason Glavy, Carakan Anyar oleh Pavkar Dukunov, serta Tuladha Jejeg oleh R.S. Wihananto
yang berdasarkan teknologi font pintar Graphite SIL. Matthew Arciniega juga sebelumnya pada tahun 1992 telah membuat screen
font untuk Mac dan ia namakan Surakarta.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Selain itu ada pula program pengonversi Carakan oleh Bayu Kusuma Purwanto 2006. Program lain yang beredar antara
lain adalah Hanacaraka yang dibuat oleh Dinas Kebudayaan Daerah Istimewa Yogyakarta.
Namun dari beberapa aplikasi konversi yang sudah beredar, masih terdapat beberapa kesalahan dalam proses konversinya.
2.2.6.1. Font Hanacaraka
Dari beberapa font Aksara Jawa yang beredar, aplikasi ini memakai font Hanacaraka karya Teguh Budi Sayoga. Font ini
dipilih karena berlisensi bebas serta desain penulisan keyboardnya disesuaikan dengan keyboard huruf latin. Perbedaan desain
penulisan keyboard antara font Aksara Jawa dan huruf latin akan dijelaskan di bawah ini. Mapping keyboard ini akan memudahkan
dalam konversi Aksara Jawa karena mapping ini juga berfungsi sebagai data pembanding.
Berikut ini adalah mapping keyboard dari font Aksara Jawa: a Konsonan dasar aksara nglegena, merupakan aksara dasar
dalam Aksara Jawa. Konsonan ini juga mempunyai aksara pasangan dipakai untuk menekan vokal konsonan di depannya.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Tabel 2.10 Tabel mapping keyboard Aksara Nglegena dan pasangannya
Huruf Pengetikan Aksara
Jawa Huruf
Pengetikan Aksara
Jawa
ha a
h H
na n
n N
ca c
c C
ra r
r R
ka k
K K
da f
D F
ta t
T T
sa s
S S
wa w
W W
la l
L L
pa p
P P
dha d
Dh D
ja j
J J
ya y
Y Y
nya v
Ny V
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
ma m
M M
ga g
G G
ba B
B B
tha Q
Th Q
nga Z
Ng Z
b Aksara Sandhangan dan Aksara Rekan. Aksara Sandhangan dipakai sebagai pengubah bunyi di dalam Aksara Jawa. Aksara
Rekan dipakai untuk menuliskan aksara konsonan pada kata- kata asing yang masih dipertahankan seperti aslinya.
Tabel 2.11 Tabel mapping keyboard Aksara Sandhangan dan Aksara Rekan
Huruf Pengetikan Aksara Jawa Huruf PengetikanAksara Jawa
i i
kha k+
u u
fava p+
e [
dza f+
e e
gha g+
o [ o
za j+
c Aksara murda, digunakan untuk menuliskan nama gelar, nama diri, nama geografi, atau nama lembaga, tidak untuk awal
kalimat.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Tabel 2.12 Tabel mapping keyboard Aksara murda
Huruf Pengetikan Aksara
Jawa Huruf Pengetikan
Aksara Jawa
Na Pa
Ka Nya
Ta Ga
Sa Ba
d Aksara Wilangan, dipakai untuk penulisan angka dalam Aksara Jawa.
Tabel 2.13 Tabel mapping keyboard Aksara Wilangan
Angka Pengetikan Aksara Jawa Angka Pengetikan Aksara Jawa
1 1
6 6
2 2
7 7
3 3
8 8
4 4
9 9
5 5
e Aksara Swara, adalah huruf yang merepresentasikan sebuah bunyi vokal mandiri.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Tabel 2.14 Tabel mapping keyboard Aksara Swara
Huruf Pengetikan Aksara
Jawa
A A
I I
U U
E E
O O
2.2.6.2. Aplikasi Carakan
Merupakan program berbasis Windows yang dibuat oleh Bayu Kusuma Purwanto yang dapat mengkonversi huruf latin ke
Aksara Jawa maupun sebaliknya secara realtime.
Gambar 2.5 Carakan
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Program ini mempunyai kelebihan dapat mengkonversi secara realtime dan proses konversinya yang sangat cepat. Namun
program ini masih mempunyai beberapa kekurangan, yaitu tidak dapat mengkonversi Aksara Rekan
“kha”, “fa””va”, “dza”, “gha”, dan “za”. Selain itu, proses input Aksara Jawa yang sulit karena
tidak adanya keyboard khusus Aksara Jawa.
2.2.6.3. Aplikasi Hanacaraka
Program ini tidak jauh berbeda dengan program “Carakan”,
namun masih mempunyai beberapa kelebihan, yaitu terdapat menu “Soal Latihan” yang dapat digunakan pengguna untuk berlatih
tentang pengetahuan Aksara Jawa. Ada juga menu “Pengenalan
Aksara” yang dapat membantu pengguna mempelajari Aksara Jawa.
Gambar 2.6 Aplikasi Hanacaraka
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Dari beberapa kelebihan di atas Aplikasi Hanacaraka ini masih mempunyai beberapa kekurangan, antara lain tidak dapat
mengkonversi Aksara Rekan, tidak adanya keyboard khusus Aksara Jawa saat konversi Aksara Jawa ke latin, serta banyaknya
pop-up yang sangat mengganggu saat proses konversi.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
44
BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM