penyakit hepar sering menyebabkan gangguan eritropoesis, lebih-lebih pada penderita yang telah mengalami asites dan ikterus Munaf, 1994.
2.5. kromatografi Cair Kinerja Tinggi
Kromatografi cair kinerja tinggi HPLC, High performance Liquid Chromatography merupakan suatu teknis analisis obat yang paling cepat
berkembang. Cara ini ideal untuk analisis beragam obat dalam sediaan dan cairan biologi, karena sederhana, kemenjenisan dan kepekaannya tinggi. Pertumbuhan
yang sangat pesat ini dapat dibuktikan dengan meninjau journal of pharmaceutical sciences atau journal of chromatography. Dengan mudah akan ditemukan 5-10
karya analisis obat secara KCKT setiap bulan penertiban ditahun 1983. teknik ini menjadi sangat terkenal sehingga temu ilmiah nasional di Amerika dan temu
internasional, diadakan tiap tahun. KCKT dan GC kromatografi gas mempunyai kesamaan dan perbedaan. Kedua metode ini komponen dipisahkan di suatu jalur
aliran. Mekanisme tambatan banyak berbeda, tetapi dalam beberapa hal dapat disejajarkan, dengan kesamaan yaitu: komponen yang lebih suka berinteraksi
dengan fase dian atau gas pembawa terhadap pemisahan kecil. Sehingga pemisahan dicapai dengan mengubah-ubah fae diam atau terokan misalnya dengan
derivatisasi untuk meningkatkan keterapan. Sejumlah jenis fase diam telah dikembangkan dan dipasarkan Munson, 1991.
Menurut Sardjoko 1992, ciri-coro KCKT sangat cocok untuk menetapkan koefesian partisi. Keuntungan metode KCKT untuk menetapkan nilai lipofilisitas
terutama bagi senyawa lopofilik tinggi, mempunyai farak pengukuran yang sangat luas, dan tidak memerlukan proses pemurnian. Kerugian hanya dapat dipakai bago
seri senyawa homolog, senyawa yang bersifat bsa memerlukan penambahab
Universitas Sumatera Utara
senyawa anima pada eluen untuk menekan interaksi antara sampel dengan sisa gugus silanol fase diam supaya menghasilkan log k’ yahng tinggi, dan juga jarak
Ph yang terbatas yaitu 2,0-8,0
Universitas Sumatera Utara
BAB III METODOLOGI
3.1. Metode
Penetapan kadar kloramfenikol secara KCKT.
3.2. Prinsip
Identifikasi dan penetapan kadar kloramfenikol secara KCKT.
3.3. Alat
Alat yang digunakan : KCKT Shimadzu, piknometer duran, neraca analitik denver, sonofikasi
elma, spatula, kertas perkamen, kertas saring whatman, labu tentukur 25 ml dan 100 ml, pipet volume 2 ml, erlenmeyer, beaker glass, pipet volume 10 ml.
3.4. Bahan