Pengujian Hipotesis Analisa Kuantitatif

67

3.5.2.4 Pengujian Hipotesis

a. Uji t uji Parsial Digunakan untuk menguji tingkat signifikan pengaruh variabel-variabel bebas terhadap variabel terikat secara terpisah. Langkah-langkah pengujiannya : 1 Menentukan formulasi Ho dan Ha Ho : β ≤ 0, tidak ada pengaruh positif antara variabel bebas terhadap variabel terikat. Ha : β 0, terdapat pengaruh positif antara variabel bebas terhadap variabel terikat. 2 Level significant α = 0,05 Sampel n t tabel = α , n – k – I 3 Menentukan kriteria pengujian Ho diterima apabila : t hitung t tabel Ha diterima apabila : t hitung t tabel 4 Kesimpulan keputusan 68 Apabila t hitung t tabel, maka Ho diterima dan Ha ditolak sehingga tidak ada pengaruh positif dan signifikan masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikat . Apabila t hitung t tabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima, yang berarti ada pengaruh positif dan signifikan antara masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikat. c. Koefisien Determinasi Koefisien determinasi pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi adalah antara 0 dan satu. Nilai koefisien determinasi kecil, berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen sangat terbatas. Nilai koefisien determinasi mendekati satu, berarti kemampuan variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen Ghozali,2005:83 Dalam penelitian ini menggunakan adjusted R square, karena menurut Ghozali 2005:83 kelemahan mendasar penggunaan koefisien determinasi adalah bisa terhadap jumlah variabel independen yang dimasukan dalam model. Setiap tambahan satu variabel independen, maka R 2 pasti meningkat. 69 Oleh karena itu banyak peneliti yang menganjurkan menggunakan adjusted R square pada saat mengevaluasi model regresi. Tidak seperti R 2 , nilai adjusted R 2 dapat naik atau turun apabila satu variabel independen ditambahkan ke dalam model. Rumus koefisien determinasi adalah Imam Ghozali, 2005:83 : Dimana : R 2 = koefisien determinasi R 2 = adjusted R square 2 x 100 70

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Deskripsi Objek Penelitian

4.1.1 Gambaran Umum Perusahaan

Sekolah Dasar Islam Terpadu Bina Insani berdiri pada tahun 2005, diawali oleh terbentuknya TKIT Bina Insani terlebih dahulu dibawah naungan yayasan panti asuhan ‘Yatama Al-Firdausi’. Pada awalnya, SDIT Bina Insani hanya punya satu ruang kelas untuk kelas satu SD, kemudian tahun berikutnya bisa bertambah ruang kelas, hingga menjadi gedung sekolah yang pantas dengan fasilitas yang memadai seperti sekarang ini berkat uluran tangan para donatur. Terletak di jalan Tanjung Sari 200 Sumurboto, Banyumanik, Semarang dengan lingkungan perkampungan yang aman dan tenang. SDIT Bina Insani hadir untuk membentuk peserta didik menjadi anak-anak yang memiliki aqidah yang kokoh, ibadah yang benar, akhlak yang mulia, mandiri, berwawasan luas, disiplin dalam waktu dan aktivitas, sehat ruhiyah dan jasadiyah serta mampu bersosialisasi dengan baik pada sesama. Menggunakan kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan berpadu dengan kurikulum khas SDIT menjadi salah satu keunggulan SDIT Bina Insani. Proses pembelajaran terfokus pada sebuah tema besar yang menjadi jiwa bagi materi dan pencapaian kompetensi siswa, dimana guru