semakin  besar. Karena modal  yang  dimiliki  bank tidak mampu  menutupi risiko  kerugian  yang  timbul  dari penanaman  dana  dalam  aktiva-aktiva
produktif  yang  mengandung  risiko,  serta tidak dapat digunakan  untuk pembiayaan  penanaman  dalam  aktiva  tetap  dan  investasi. Hal  ini  dapat
menyebabkan  terjadinya financial  distress. Dengan  demikian  dapat dirumuskan  bahwa  CAR  berpengaruh  negatif  terhadap  kondisi financial
distress perbankan. Aspek permodalan dalam penelitian ini diukur berdasarkan rasio
CAR, selanjutnya dapat dikemukakan hipotesis penelitian yaitu:
H1 = CAR berpengaruh negatif terhadap kondisi financial  distress perbankan.
2.3.2 Pengaruh Pemenuhan  PPAP terhadap kondisi financial  distress
perbankan.
Rasio  pemenuhan  PPAP Penyisihan  Penghapusan  Aktiva
Produktif  menunjukkan  kemampuan  manajemen  bank dalam  menentukan besarnya  PPAP  yang  telah  dibentuk    terhadap  PPAP  yang  wajib  dibentuk.
Semakin besar rasio ini maka kemungkinan bank dalam kondisi bermasalah semakin  kecil  karena  semakin  besar  PPAP  yang  telah  dibentuk  dari  PPAP
yang  wajib  dibentuk.  Penghitungan  PPAP  yang  wajib  dibentuk  sesuai dengan  ketentuan  Kualitas  Aktiva  Produktif  yang  berlaku  Luciana  Spica
Almilia dan Winny Herdiningtyas 2005.
Luciana dan Winny 2005 menyatakan bahwa rasio pemenuhan PPAP Penyisihan  Penghapusan  Aktiva Produktif mempunyai  pengaruh
tidak  signifikan  terhadap  kondisi  bermasalah  dan  pengaruhnya  positif artinya  semakin  tinggi  rasio  PPAP kemungkinan  bank  dalam  kondisi
bermasalah  semakin  kecil. Hasil  penelitian  tersebut  mendukung penelitian Bank Indonesia 2006 yang menyatakan bahwa Asset Quality berpengaruh
positif terhadap kondisi bermasalah suatu bank. Aktiva  produktif  memang  berfungsi  untuk  memperoleh  pendapatan
utama  bank,  yaitu  penanaman  dana  bank  dalam  bentuk  kredit,  surat berharga,  penyertaan,  dan  penanaman  lain untuk  memperoleh  pendapatan.
Sebagai  sumber  utama,  pada  asset  ini  juga  terdapat  risiko  besar. Rasio pemenuhan PPAP berpengaruh  positif  karena potensi kerugian  yang
diakibatkan  oleh  buruknya  tingkat  kolektibilitas  asset  ini  dapat membawa kebangkrutan  bank  oleh  karena  itu  bank  wajib  membentuk  Penyisihan
Penghapusan  Aktiva  Produktif  PPAP  berupa  cadangan  umum  dan cadangan  khusus guna  menutupi  risiko  kemungkinan  kerugian  tersebut.
Dengan  demikian  dapat  dirumuskan  bahwa  PPAP  berpengaruh  positif terhadap kondisi financial distress perbankan.
Aspek  asset  dalam  penelitian  ini  diukur  berdasarkan  rasio  PPAP terhadap  total  ativa  produktif,  selanjutnya  dapat  dikemukakan  hipotesis
penelitian yaitu :
H2 = Rasio PPAP terhadap total aktiva produktif berpengaruh positif terhadap kondisi financial distress perbankan.
2.3.3 Pengaruh NPL terhadap kondisi financial distress perbankan