Sumber Daya Manusia Analisis Keuangan Pemerintah Kota Semarang dalam Melakukan

67 Kedua , Sebagian besar pinjaman yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Semarang dipergunakan untuk kegiatan yang tidak cost recovery dan hanya sebagian kecil saja kegiatan yang cost recovery. Hal ini dapat menambah beban keuangan daerah dalam pengembalian pinjaman dan kemudian ditambah lagi adanya krisis ekonomi yang berkepanjangan. Ketiga, tidak adanya persetujuan dari DPRD. Pada masa lalu setiap pinjaman yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Semarang tidak dimintakan persetujuan dari DPRD sebagai lembaga eksternal yang melakukan kontrol terhadap pemerintah daerah.

4.4.4 Sumber Daya Manusia

Institusi atau lembaga yang inovatif tidak mungkin bergerak sendiri dalam melakukan pembangunan daerah dan harus mampu menciptakan hubungan dengan lingkungannya yang sama-sama mempengaruhi aktivitas pembangunan daerah. Penyelenggaraan pembangunan daerah akan berlangsung dengan sukses jika lembaga tersebut mempunyai kapasitas yang memadai. DPKD merupakan salah satu lembaga yang ada didalamnya dan bertugas dalam hal pengelolaan keuangan daerah. DPKD Kota Semarang memiliki sumber daya manusia sebanyak 281 orang yang terbagi menjadi dua jenis pegawai, yaitu Pegawai Negeri Sipil PNS berjumlah 199 orang dan Tenaga Pekerja Harian Lepas TPHL berjumlah 82 orang. TPHL membantu tugas-tugas yang sudah PNS, dimana biasanya membantu tugas lapangan disamping tugas-tugas lain yang diberikan oleh pimpinan. ii ii TABEL IV.11 KOMPOSISI PEGAWAI DPKD KOTA SEMARANG TAHUN 2004 No Tingkat Pendidikan Jumlah Pegawai PNS TPHL 1 Pasca Sarjana S2 10 5 2 2 2 Sarjana S1 58 29 14 17 3 AkademiD3 34 17 5 7 4 SMU 83 42 57 70 5 SLTP 8 4 2 2 6 SD 6 3 2 2 Jumlah 199 100 82 100 Sumber: DPKD Kota Semarang, 2004 data diolah Tabel IV.11 menunjukkan komposisi tingkat pendidikan dua jenis pegawai tersebut. Untuk PNS komposisi tertinggi berpendidikan SMU, yaitu sebesar 42 dan komposisi terendah berpendidikan SD, yaitu sebesar 3. Namun secara keseluruhan yang berpendidikan diatas SMU sebesar 51. Hal ini menunjukkan bahwa DPKD mempunyai kapasitas yang cukup memadai. Untuk TPHL komposisi terbesar juga berpendidikan SMU, yaitu sebesar 70. Latar belakang pendidikan sebagian besar dari ekonomi, sosial, dan hukum. Beberapa karyawan Pemerintah Kota Semarang pernah menerima pelatihan mengenai pengelolaan pinjaman dari Bank Dunia. Hal ini memberikan bekal dan pengetahuan yang baik untuk mengelola pinjaman daerah yang berasal dari luar negeri. Selama ini pengelolaan pinjaman daerah di Pemerintah Kota Semarang, khususnya dalam pengembalian pinjaman, bila dilihat dari sumber daya manusia tidak mengalami masalah dan dapat berjalan dengan lancar. Pembuatan laporan pinjaman secara periodik dapat berjalan dengan lancar Agus Sunyoto, DPKD Kota Semarang – lihat Lampiran D. iii iii

4.5 Kapasitas Pemerintah Kota Semarang dalam Pengembalian Pinjaman