pengetahuan sosial yang secara fundamental bergantung pada pengamatan pada manusia pada kawasannya sendiri dan berhubungan dengan orang-orang tersebut
dalam bahasannya dan peristilahannya. Pertimbangan penulis menggunakan penelitian kualitatif ini sebagaimana yang
diungkapkan oleh Lexy Moleong: 1. Menyesuaikan metode kualitatif lebih mudah apa bila berhadapan dengan
kenyataan ganda. 2. Metode ini secara tidak langsung hakikat hubungan antara penelitidan
responden 3. Metode ini lebih peka dan menyesuaikan diri dengan manajemen pengaruh
bersama terhadap pola-pola nilai yang dihadapi.
2. Jenis Pendekatan
Jenis pendekatan dalam penelitian ini adalah penelitian fenomenalogi. Penelitian fenomenalogi berorientasi untuk memahami, menggali dan menafsirkan arti
peristiwa-peristiwa, fenomena-fenomena dan hubungan orang-orang yang biasa dalam situasi tertentu. Menurut Bogdan dan Biklen 1982 dalam Asmadi Alsa
2003 penelitian dengan pendekatan fenomenalogi berusaha memahami makna dari suatu peristiwa atau fenomena yang saling berpengaruh dengan manusia
situasi tertentu. Hakikat penelitian kualitatif adalam mengamati orang dalam lingkungan hidupnya berinteraksi dengan mereka, berusaha memahami bahasa
dan tafsiran mereka tentang dunia sekitarnya, mendekati atau berinteraksi dengan orang-orang yang berhubungan dengan fokus penelitian dengan tujuan mencoba
25
memahami, menggali pandangan dan pengalaman mereka untuk mendapatkan informasi atau data yang diperlukan.
3. Sumber Data a.
Data Primer Menurut S. Nasution data primer adalah data yang dapat diperoleh
langsung dari lapangan atau tempat penelitian. Sedangkan menurut Lofland bahwa sumber data utama dalam penelitian kualitatif ialah kata-kata dan
tindakan. Kata-kata dan tindakan merupakan sumber data yang diperoleh dari lapangan dengan mengamati atau mewawancarai. Peneliti
menggunakan data ini untuk mendapatkan informasi langsung tentang implementasi program revitalisasi di Polrestabes Semarang. Narasumber
dalam penelitian ini adalah: Kapolrestabes Semarang, Kabag Perencanaan, Kabag Sumda, Kasat Sabhara, Kasat Reskrim, Kasat Lantas, Kasat Intel,
Kasat Binmas, Perwira dan Brigadir personel di satuan kerja lalulintas, intel, sabhara, reskrim dan intel.
b. Data sekunder
Data sekunder adalah data-data yang didapat dari sumber bacaan dan berbagai macam sumber lainnya yang terdiri dari surat-surat pribadi, buku
harian, notulen rapat perkumpulan, sampai dokumen-dokumen resmi dari Mabes Polri Polda Polrestabes Semarang. Data sekunder juga dapat
berupa majalah, buletin, publikasi, Surat Telegram, hasil-hasil studi, tesis, hasil survey, studi histories, dan sebagainya. Peneliti menggunakan data
26
sekunder ini untuk memperkuat penemuan dan melengkapi informasi yang telah dikumpulkan melalui wawancara langsung dengan personel
Polrestabes Semarang.
4. Teknik Pengumpulan Data