kekurangan persediaan beras yang terjadi pada Perum BULOG dan tidak terjadi kelebihan persediaan beras yang dapat mengakibatkan beras rusak akibat faktor hama,
cuaca, dan lain sebagainya. Jumlah ketersediaan beras di Perum BULOG sangat mempengaruhi proses kegiatan penyaluran beras kepada masyarakat. Persediaan beras
yang dikelola oleh Perum BULOG dimaksudkan untuk mengantisipasi ketidakpastian permintaan beras oleh masyarakat dan juga untuk menjaga kemungkinan terjadinya gagal
panen. Masalah yang sering dihadapi oleh Perum Bulog adalah adanya ketidakpastian
dalam menentukan jumlah pemasukan beras pada Perum BULOG, sehingga sangat mempengaruhi jumlah persediaan beras yang ada pada Perum BULOG. Berdasarkan
permasalahan tersebut maka perlu dilakukan penelitian dalam menentukan jumlah pemasukan beras yang optimal pada Perum BULOG untuk mempermudah dalam
penentuan persediaan beras. Berbagai cara dilakukan pihak Perum BULOG untuk menyelesaikan ketidakpastian persediaan beras tersebut. Banyak metode yang digunakan
untuk menghadapi ketidakpastian dalam menentukan persediaan beras tersebut. Salah satunya adalah menggunakan logika fuzzy. Logika fuzzy merupakan logika yang
berhadapan dengan konsep kebenaran sebagian, dimana logika klasik menyatakan bahwa segala hal dapat diekspresikan dalam istilah binary 0 atau 1. Logika fuzzy juga memiliki
beberapa metode. Antara lain yaitu : metode Tsukamoto, metode Mamdani dan metode Sugeno. Metode yang akan digunakan penulis dalam menentukan persediaan beras
tersebut adalah metode fuzzy – Tsukamoto.
1.2 Perumusan Masalah
Permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini adalah bagaimana menentukan jumlah pemasukan beras yang optimal di Perum BULOG sehingga persediaan beras dapat
memenuhi kebutuhan dengan penggunaan metode Fuzzy - Tsukamoto.
1.3 Batasan Masalah
Pembatasan masalah dalam tulisan ini adalah sebagai berikut : 1.
Metode yang digunakan adalah metode Fuzzy-Tsukamoto. 2.
Banyaknya variabel dalam menentukan jumlah pemasukan beras ada tiga macam, yaitu pemasukan, persediaan dan penyaluran beras.
3. Data yang digunakan adalah data sekunder
4. Faktor biaya dan harga beras tidak diperhitungkan
5. Kebijakan pemerintah yang diikutsertakan dalam analisi
1.4 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut : Untuk menentukan berapa banyak yang seharusnya jumlah pemasukan dan persediaan
beras yang dikelola oleh Perum BULOG jika variabel – variabel berupa bilangan fuzzy dengan perhitungan menggunakan metode Tsukamoto.
1.5 kontribusi Penelitian
Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1.
Memberikan wawasan baru dalam menentukan jumlah pemasukan dan persediaan beras pada Perum BULOG dengan metode Tsukamoto agar proses penentuan
persediaan beras lebih optimal. 2.
Sebagai dasar dan contoh pengembangan dan penerapan logika fuzzy khususnya metode Tsukamoto.
1.6 Metodologi Penelitian
Penelitian ini bersifat studi kasus, yaitu melakukan pengolahan data yang bersumber dari Perum BULOG dan juga mengumpulkan referensi buku – buku dan jurnal – jurnal yang
diperoleh dari perpustakaan maupun internet dan bimbingan dari dosen pembimbing dalam masalah kasus ini.
Adapun langkah – langkah yang dilakukan penulis adalah : 1.
Memahami konsep metode fuzzy – Tsukamoto melalui literatur berupa buku – buku, jurnal yang berhubungan dengan permasalahan dalam penulisan ini.
2. Melakukan pengumpulan data sekunder yang dibutuhkan dalam menentukan
jumlah pemasukan beras dalam Perum BULOG. Data dikumpulkan adalah pemasukan, persediaan, dan penyaluran beras.
3. Membuat rumusan masalah dalam penentuan jumlah pemasukan optimal dan
mengidentifikasi variabel yang terkait. 4.
Membuat formulasi model matematis dalam permasalahan dengan metode Tsukamoto
5. Membandingkan dan menganalisis solusi penentuan pemasukan dan persediaan
beras yang dilakukan oleh Perum BULOG dengan metode Tsukamoto. 6.
Menarik kesimpulan berdasarkan analisi tersebut.
1.7 Tinjauan Pustaka