BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Tulisan ini akan fokus pada perilaku hidup sehat masyarakat nelayan terhadap lingkungan tempat tinggalnya baik itu dari segi makanan bahkan dari
penggunaan air bersih yang mereka gunakan. Hal ini berdasarkan pengamatan awal peneliti melihat kesehatan secara fisik pada masyarakat nelayan di Kota
Tanjung Balai, khususnya di Kecamatan Sei Tualang Raso. Sebagian besar wilayah Indonesia terdiri dari laut dan memiliki potensi
kelautan yang cukup besar. Ini seharusnya dapat membuat sejahtera kehidupan masyarakat nelayan yang menggantungkan hidupnya pada potensi kelautan
tersebut, tetapi nyatanya kehidupan nelayan sering diidentikkan dengan kemiskinan
1
1
Kemiskinan adalah keadaan dimana terjadi ketidak mampuan untuk memenuhi kebutuhan dasar seperti makanan , pakaian , tempat berlindung, pendidikan, dan kesehatan.
Kemiskinan dapat disebabkan oleh kelangkaan alat pemenuh kebutuhan dasar, ataupun sulitnya akses terhadap pendidikan dan pekerjaan.
. Menurut Dahuri 1999 tingkat kesejahteraan para perilaku perikanan nelayan pada saat ini masih di bawah sektor-sektor lain termasuk
sektor pertanian.
Universitas Sumatera Utara
Data BPS
2
Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, tahun 2011 menunjukkan bahwa di Indonesia terdapat sekitar
8.090 kelurahan pesisir yang tersebar di 300 kabupaten kota pesisir. Dari 234,2 juta jiwa penduduk Indonesia, ada 67,87 juta jiwa yang bekerja di sektor informal,
dan sekitar 30 diantaranya adalah nelayan. Data lainnya, 31 juta penduduk miskin di Indonesia, sekitar 7,87 juta jiwa 25,14 di antaranya adalah nelayan
dan masyarakat pesisir. Dalam hal ini profesi sebagai nelayan sangat kurang diperhatikan oleh
pemerintah atau dapat dikatakan diabaikan oleh pemerintah, indikasinya Negara tidak memberikan perlindungan khusus kepada masyarakat nelayan untuk
kesehatan dan keselamatan jiwanya. Faktanya, akibat cuaca ekstrim yang berlangsung hanya di januari 2013 ada sebanyak 28 nelayan yang hilang dan
meninggal dunia di laut tanpa perlindungan sedikit pun, jumlah ini terus meningkat sejak tahun 2010 ada 86 jiwa, tahun 2011 terdapat 149 jiwa, dan Bulan
Januari 2013 ada 28 jiwa. jiwa, dan sosial yang
memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis
3
2
BPS adalah
. Pemeliharaan kesehatan adalah upaya penanggulangan dan pencegahan gangguan
Lembaga Pemerintah Non Departemen di Indonesia yang mempunyai fungsi pokok sebagai penyedia data statistik dasar, baik untuk pemerintah maupun untuk
masyarakat umum, secara nasional maupun regional. Setiap sepuluh tahun sekali, BPS menyelenggarakan sensus penduduk. Di samping itu, BPS juga melakukan pengumpulan data,
menerbitkan publikasi statistik nasional maupun daerah, serta melakukan analisis data statistik yang digunakan dalam pengambilan kebijakan pemerintah.
3
http:id.wikipedia.orgwikiKesehatan diakses 3 Juli 2013
Universitas Sumatera Utara
kesehatan yang memerlukan pemeriksaan, pengobatan dan perawatan. Pendidikan kesehatan adalah proses membantu seseorang, dengan bertindak secara sendiri-
sendiri ataupun secara kolektif, untuk membuat keputusan berdasarkan pengetahuan mengenai hal-hal yang memengaruhi kesehatan pribadinya dan
orang lain. Kesehatan seseorang sangat tergantung dari adanya keseimbangan yang relatif dari bentuk dan fungsi tubuh. Definisi WHO
4
Secara garis besar pada masyarakat nelayan sering kali terserang penyakit malaria, muntah dan mencret diare. Penyakit ini sangat erat hubungannya
dengan keadaan lingkungan alam khususnya lingkungan yang tidak bersih. Lingkungan ini merupakan tempat yang paling baik bagi berkembangnya
1981: Health is a state of complete physical, mental and social well-being, and not merely the absence of
disease or infirmity. WHO mendefenisikan pengertian sehat sebagai suatu keadaan sempurna baik jasmani, rohani, maupun kesejahteraan sosial seseorang.
Kelurahan pantai salah satu ciri lingkungan hidup manusia yang sudah akrab dengan pasang surut laut yang menyebabkan timbulnya genangan-genangan
air dan juga sanitasi lingkungan yang buruk, sarana MCK Mandi-Cuci-Kakus yang tidak memenuhi syarat kesehatan. Semua ini dapat menimbulkan berbagai
penyakit antara lain malaria, muntah dan mencret diare , penyakit saluran pernafasan dan alergi.
4
World Health OrganizationWHO adalah salah satu badan PBB yang bertindak
sebagai sebagai koordinator kesehatan umum internasional dan bermarkas di Jenewa, Swiss.WHO didirikan oleh PBB pada 7 April1948.
Universitas Sumatera Utara
“vektor”
5
Penyakit ISPA yang banyak dialami masyarakat adalah infeksi pernafasan bagian atas berupa flu, batuk, pilek ataupun radang tegorokan. Hampir setiap
manusia terserang penyakit ini, penyakit ISPA ini bisa disebabkan oleh virus, bakteri ataupun polusi udara
atau hewan pembawa organisme penyebab penyakit, seperti bakteri dan virus contohnya antara lain lalat, nyamuk dan tikus.
Selain itu penyakit malaria juga banyak menyerang masyakarat nelayan yang diakibatkan oleh nyamuk Anopheles betina yang memindahkan bakteri
parasit malaria dari dalam tubuhnya yang berasal dari darah orang yang berpenyakit malaria ke tubuh manusia lain melalui sengatannya.
Penyakit infeksi saluran pernafasan ISPA juga tidak pernah lepas dalam kehidupan masyarakat nelayan. Penyakit ini paling sering menimpa masyarakat
nelayan akibat dari perubahan iklim. Penyakit ISPA terdiri dari infeksi saluran pernafasan bagian atas dan infeksi saluran pernafasan bagian bawah.
6
Data menteri kesehatan menunjukkan bahwa penyakit ISPA di Indonesia sepanjang 2007-2011 bertambah jumlahnya. Pada tahun 2007 jumlah kasus ISPA
berkategori batuk bukan Pneumonia .
7
5
Vektor adalah hewan perantara yang membawa bibit penyakit.
sebanyak 7.281.411 kasus dan 765.333
6
http:indro-pct.blogspot.com201302beberapa-penyakit-yang-sering-muncul.html
diakses 15 Juli 2013
7
Pneumonia adalah suatu penyakit infeksi atau peradangan pada organ paru-paru yang disebabkan oleh bakteri, virus, jamur ataupun parasit. http:www.diwarta.compengertian-
pneumonia-peradangan-organ-paru-paru764 diakses 16 Juli 2013
Universitas Sumatera Utara
kasus Pneumonia, kemudia pada tahun 2011 mencapai 18.790.481 kasus batuk bukan Pneumonia dan 756.577 kasus Pneumonia.
Masalah sehat dan sakit merupakan proses yang berkaitan dengan kemampuan atau ketidakmampuan manusia beradaptasi dengan lingkungan baik
secara biologis, psikologis maupun sosio budaya. Masalah kesehatan merupakan masalah kompleks yang merupakan hasil dari berbagai masalah lingkungan yang
bersifat alamiah maupun masalah buatan manusia, sosial budaya, perilaku, populasi penduduk, genetika, dan sebagainya.
Kondisi kesehatan seseorang atau satu lingkungan masyarakat salah satunya di pengaruhi interaksi manusia dengan lingkungannya maka dapatlah
dikatakan bahwa ada hubungan antara manusia dengan lingkungannya, interaksi ini tercipta karena adanya kebiasaan yang dilakukan manusia.
Dalam hal ini keadaan sehat sesuai dengan model keseimbangan, apabila unsur-unsur dasar dalam tubuh manusia – “humor; yin dan yang, serta dosha
dalam Ayurveda berada dalam keadaan seimbang menurut usia dan kondisi individu maka tercapailah keadaan sehat, jika keseimbangan ini terganggu dari
luar maupun dari dalam oleh kekuatan-kekuatan alam seperti panas, dingin atau kadang-kadang emosi yang kuat maka terjadilah penyakit
8
8
FosterAnderson, Antropologi Kesehatan Jakarta: Penerbit Universitas Indononesia, 1986, hal. 67.
.
Universitas Sumatera Utara
Adapun faktor – faktor yang mempengaruhi kesehatan masyarakat secara umum sebagai berikut
9
1. Penyebab Penyakit terdiri dari golongan “eksogen” yaitu yang berasal
dari luar tubuh seperti bakteri, virus, zat kimia, dan sebagainya; dan golongan “endogen” yaitu berasal dari dalam tubuh manusia itu sendiri
misalnya penyakit asma, diabetes, atau penyakit keturunan lainnya. :
2. Manusia ; dalam hal ini merupakan daya tahan tubuh manusia itu
sendiri dalam upaya melawan datangnya suatu penyakit. 3.
Lingkungan hidup; yang terdiri dari lingkungan biologi yaitu organisme-organisme yang hidup berada disekitar manusia misalnya
bakteri, lalat, nyamuk, dan sebagainya; lingkungan fisik yang terdiri dari benda-benda mati yang berada disekitar manusia, seperti udara,
air, tanah, sampah, dan sebagainya; lingungan ekonomi lingkungan yang abstrak misalnya kemiskinan, kemakmuran.
Dari faktor-faktor diatas lingkungan dan perilaku merupakan faktor yang sangat besar pengaruhnya terhadap tinggi rendahnya derajat kesehatan dalam
suatu masyarakat.Dalam istilah sehat mengandung banyak muatan kultural dan sosial. Oleh para ahli kesehatan, antropologi kesehatan dipandang sebagai disiplin
bio budaya yang mana memberikan aspek-aspek biologis dan sosial budaya yang
9
Sundari ,”Pengaruh Aspek Sosial dan Budaya Terhadap Kondisi kesehatan Masyarakat Nelayan Di Kelurahan Pantai: Studi Antropologis Di Kelurahan Bogak Kecamatan Tanjung
Tiram, Kabupaten Asahan Skripsi Sarjana, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara, Madan, 1988, hal. 1
Universitas Sumatera Utara
dilihat pada tingkah laku manusia. Cara hidup dan gaya hidup manusia merupakan fenomena yang dapat dikaitkan dengan munculnya berbagai macam penyakit,
disamping itu dari hasil kebudayaan juga dapat menimbulkan penyakit. Pengertian sakit menurut etiologi naturalistik dapat dijelaskan dari segi
impersonal dan sistematik, yaitu bahwa sakit merupakan satu keadaan atau satu hal yang disebabkan oleh gangguan terhadap sistem tubuh manusia. Penyebab
bersifat Naturalistik yaitu seseorang menderita sakit akibat pengaruh lingkungan, makanan salah makan, kebiasaan hidup, ketidak seimbangan dalam tubuh,
termasuk juga kepercayaan panas dingin seperti masuk angin dan penyakit bawaan.
Sedangkan pengertian sakit menurut konsep personalistik menganggap munculnya penyakit illness disebabkan oleh intervensi suatu agen aktif yang
dapat berupa makhluk bukan manusia hantu, roh, leluhur atau rohjahat, atau makhluk manusia tukang sihir, tukang tenung
10
1. Konsep sehat dilihat dari segi jasmani yaitu dimensi sehat yang
paling nyata karena perhatiannya pada fungsi mekanisme tubuh. .
Ada beberapa konsep sehat yang dikemukakan oleh Linda Ewles dan Ina Simmet 1992 yang dikutip oleh A.E. Dumatubun dalam Jurnal Antropologi
Papua.2002, seperti berikut :
10
http:pkipfkmunhas.blogspot.com201302antropologi-kesehatan.html diakses 03 Juli 2013
Universitas Sumatera Utara
2. Konsep sehat dilihat dari segi mental, yaitu kemampuan berpikir
dengan jernih dan koheren. Istilah mental dibedakan dengan emosional dan sosial walaupun ada hubungan yang dekat diantara
ketiganya. 3.
Konsep sehat dilihat dari segi emosional yaitu kemampuan untuk mengenal emosi seperti takut, kenikmatan, kedukaan, dan
kemarahan, dan untuk mengekspresikan emosi-emosi secara cepat. 4.
Konsep sehat dilihat dari segi sosial berarti kemampuan untuk membuat dan mempertahankan hubungan dengan orang lain.
5. Konsep sehat dilihat dari aspek spiritual yang berkaitan dengan
kepercayaan dan praktek keagamaa, berkaitan dengan perbuatan baik, secara pribadi, prinsip-prinsip tingkah laku, dan cara mencapai
kedamaian dan merasa damai dalam kesendirian. 6.
Konsep sehat dilihat dari segi sosietal yaitu berkaitan dengan kesehatan pada tingkat individual yang terjadi karena kondisi-kondisi
sosial, politik, ekonomi dan budaya yang melingkupi individu tersebut. Adalah tidak mungkin menjadi sehat dalam masyarakat
yang “sakit” yang tidak dapat menyediakan sumber-sumber untuk pemenuhan kebutuhan dasar dan emosional. Djekky,2001: 8
Pada umumnya masyarakat nelayan di Kota Tanjungbalai kurang memperhatikan kesehatan baik dari makanan, air bersih bahkan lingkungan
sekitarnya. Oleh karena itu penelitian mengenai hidup sehat yang fokus pada
Universitas Sumatera Utara
perilaku hidup sehat pada masyarakat nelayan Tanjung Balai, dan pemahaman masyarakat mengenai hidup sehat inilah yang nantinya akan menjadi rumusan
masalah dalam penelitian ini.
1.2. Tinjauan Pustaka