Peranan Tugas Profesi Reporter

Universitas Sumatera Utara laporan mengenai fakta peristiwa atau pendapat masyarakat yang disertai gambar yang aktual, menarik berguna disiarkan melalui media massa televisi secara periodik. Seorang reporter berusaha memenuhi kebutuhan infromasi khalayak. Mereka merealisasikan sumber daya yang ada untuk merekonstruksikan realitas sosial yang mereka lihat, dengar, dan amati. Hasil rekonstruksi dikemas dalam bentuk berita dan disiarkan melalui media massa tempat mereka bekerja. Reporter meskipun memiliki kekuatan besar dan kewenangan untuk mengungkapkan banyak hal, termasuk berbagai tindak kecurangan dan pelanggaran hukum seseorang, tetapi tidak boleh mengungkapkan rahasia kehidupan orang lain yang membuat orang lain menderita malu karenanya. Repoter harus memahami dan mentaati norma-norma yang ada, kode etik jurnalistik dan peraturan-peraturan yang berlaku Jani, 2008 : 44. Reporter menjadi ujung tombak dalam menghasilkan berita. Dari sudut etika jurnalistik, reporter yang tidak berhasil mengutamakan kepentingan khalayak adalah salah. Tetapi, khalayak tidak bisa menuntut reporter. Sebab, kontrak media massa untuk mengutamakan kepentingan khalayak bersifat informan.

2.2.5.1. Peranan Tugas

Dalam kehidupan sehari-hari kita selalu mengaitkan jurnalistik dengan pekerjaan wartawan, jurnalis atau reporter. Para pakar telah banyak memberikan definisi jurnalistik. Meski muncul perbedaan pendapat, semuanya memiliki maksud dan makna yang sama. Jurnalistik merupakan suatu pengetahuan yang menyangkut pemberitaan seluk beluk kejadian peristiwa atau gagasan agar dapat dijangkau khalayak yang luas, anonim, dan heterogen Barus, 2011 : 1. MacDougall menyebutkan bahwa journalism merupakan kegiatan menghimpun berita, mencari fakta, dan melaporkan peristiwa. Jurnalisme sangat penting di mana pun dan kapan pun Kusumaningrat, 2005 : 15. Istilah jurnalistik dapat ditinjau dari tiga sudut pandang, yakni : secara harfiah, secara konseptual, dan secara praktis. Secara harfiah jurnalistik atau journalism berasal dari perkataan journal, artinya catatan harian, atau catatan mengenai kejadian sehari-hari, atau bisa juga berarti surat kabar. Journal berasal Universitas Sumatera Utara dari perkataan Latin diurnalis, artinya harian atau tiap hari. Perkataan itulah melahirkan kata jurnalis, yaitu orang yang melakukan pekerjaan jurnalistik Faqur, 2013 : 2. Secara konseptual jurnalistik dapat dipahami dari tiga sudut pandang, yakni: 1. Sebagai proses, jurnalistik adalah aktivitas mencari, mengolah, menulis, dan menyebarluaskan informasi kepada publik melalui media massa. Aktivitas ini dilakukan oleh wartawan atau jurnalis. 2. Secara teknik, jurnalistik adalah keahlian expertise, atau keterampilan skill menulis karya jurnalistik berita, artikel, feature termasuk keahlian dalam pengumpulan bahan penulisan seperti peliputan peristiwa reportase dan wawancara. 3. Sebagai ilmu, jurnalistik adalah bidang kajian mengenai perbuatan dan penyebarluasan informasi peristiwa, opini, pemikira, ide melalui media massa. Jurnalistik termasuk ilmu terapan applied science yang dinamis dan terus berkembang sesuai dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi dan dinamika masyarakat itu sendiri Faqur, 2013 : 2. Sementara jurnalistik dalam sudut pandang praktis, merupakan disiplin ilmu dan teknik pengumpulan, penulisan, dan pelaporan berita, termasuk proses penyuntingan dan penyajiannya. Produk jurnalistik yakni berita, disajikan atau disebarluaskan melalui berbagai jenis media massa, termasuk surat kabar, majalah, radio, dan televisi serta internet. Setiap hari para wartawan meliput berbagai peristiwa atau kejadian penting untuk diberitakan, atau disiarkan sehingga peristiwa atau kejadian tersebut diketahui oleh publik secara luas Faqur, 2013 : 2. Reporter merupakan faktor yang terpenting dalam semua kegiatan pembuatan berita. Apakah dia bekerja di daerah ataupun meliput jalannya perkembangan dunia, tugasnya sama. Reporter harus mengunjungi suatu peristiwa dan mencari informasi yang dapat dijadikan berita. Kadang-kadang caranya tidak lebih daripada tanya jawab biasa saja, kadang-kadang berperan sepeti intelijen, keras hati dan cerdik dalam penyelidikan. Dalam kehidupan sehari-hari ia mirip Universitas Sumatera Utara seorang pahlawan dalam film roman, atau petugas yang rajin. Keistimewaannya, ia petugas yang ulet, memiliki kecakapan pribadi yang lebih sempurna ketimbang rasa sekedar ingin tahu saja, berkeras hati pada kemauannya namun bukan anak kecil yang abadi. Dia memiliki sifat tidak puas pada seseorang atau pada peristiwa yang terjadi. Rasa penasaran dan perhatiaannya yang kuat menyebabkan dia memilih media sebagai tempatnya bekerja. Suhandang, 2004 : 55 Secara terminologis diartikan orang yang melakukan kegiatan jurnalisme, yaitu orang yang secara teratur membuat laporan yang kemudian dipublikasikan pada media massa. Merujuk definisi jurnalistik, yakni “catatan harian”, seorang wartawan, jurnalis atau reporter mengerjakan pencarian fakta dan data dari peristiwa yang terjadi. Semua catatan dijadikan berita. Karenanya, peristiwa yang berlangsung di masyarakat belum berarti menjadi berita kalau belum dilaporkan oleh wartawan atau reporter Taqur, 2013 : 278. Menurut pernyataan ahli Tugas pertama seorang reporter sehari-hari adalah memburu, mencari atau menemukan berita. Reporter harus memiliki kompetensi dalam menjalankan tugas ini. Kejadian atau peristiwa banyak sekali terjadi di masyarakat. Maka tugas reporter mengumpulkan fakta-fakta sebanyak-banyaknya yang berkenaan dengan kejadian atau peristiwa tersebut. Ada dua cara yang digunakan reporter dalam mengumpulkan berita, yaitu observasi dan wawancara Chaer, 2010 : 134. Cara pertama observasi dilakukan dengan mendatangi secara langsung ke TKP, fakta yang dikumpulkan berdasarkan unsur berita 5W+1H yaitu what apa yang terjadi, who siapa yang terlibat dalam peristiwa tersebut, wehen kapan peristiwa terjadi, where di mana kejadiannya, why mengapa kejadian itu terjadi, dan how bagaimana kejadian tersebut terjadi Chaer, 2010 : 135. Cara kedua dalam mengumpulkan fakta dengan jalan wawancara. Apa yang akan diwawancarakan tergantung dari tujuan berita yang ingin disampaikan. Tugas reporter yang berikutnya adalah menyajikan atau menyebarluaskan berita. Fakta-fakta yang sudah terkumpul baik dalam catatan kertas maupun dalam bentuk rekaman gambar, harus diolah. Agar dapat menyusun naskah berita dari sejumlah fakta perlu keterampilan atau kompetensi tersendiri Chaer, 2010 : 141. Universitas Sumatera Utara

2.2.5.2. Kode Etik Jurnalistik