Pengurangan jumlah dari batas bawah, dan batas atas dari hasil penjumlahan
Pengurangan jumlah dari batas bawah, dan batas atas dari hasil penjumlahan
adalah jumlah dari batas atas Dengan demikian maka penjumlahan dua interval hanya melibatkan
batas-batas interval saja.
Jika dan , maka X = [x x , ] Y = [ y , y ]
Contoh: X = {2, 6} dan Y = {9, 14}
→ X + Y = [2+9, 6+14]=[11, 20]
Jumlah interval juga merupakan interval. Penjumlahan dua interval selalu dapat dilakukan.
X Y Jika kedua interval yang dijumlahkan itu degenerate maka kita mendapatkan penjumlahan yang biasa kita lakukan dengan bilangan
biasa.
Perbedaan penjumlahan dan gabungan x + y
X+Y
Contoh: X = [2, 4], Y = [3, 6]
X ∪ Y = [ 2 6] ,
[ 5 10] , tidak merupakan sebuah
X ∪ Y Penjumlahan berbeda dengan
penggabungan.
interval karena X <Y .
Penggabungan dua interval tidak
yx
X dan Y adalah dua selalu menghasilkan suatu interval. interval yang terpisah.
Negatif Suatu Interval. Negatif dari suatu interval didefinisikan sebagai
Contoh: a). X = [2, 6] →− X =[ − 6, − 2]
yang dapat kita tuliskan
b). X =[ −
→− 2, 6] X =[ −
Batas atas − X adalah − x Batas bawah − X adalah x
Pengurangan
Dengan pengertian negatif interval tersebut di atas maka pengurangan interval X oleh interval Y menjadi penjumlahan interval X dengan negatif interval Y
Perkalian
Contoh: X = [2, 6] dan Y = [7, 12]
dan
→ X − Y = [2, 6] − [7, 12] = [2 −
Pembagian
xy
Dalam contoh ini X<Y dan hasil pengurangan
X − Y merupakan interval negatif.
Perkalian Interval
Perkalian dua interval X dan Y didefinisikan sebagai
Pada interval X selalu dipenuhi relasi
maka dengan memperhatikan posisi kita akan mengetahui posisi x x yang dapat dituliskan
X ⋅ Y = { xy : x ∈ X , y ∈ Y }
jika
x ≥ 0 maka x ≥ 0
X ⋅ Y = [min{ x y , x y , x y , x y }, maks { x y , x y , x y , x y }
jika
x ≤ 0 maka
x ≥ 0 atau x ≤ 0
Dalam formulasi ini diperlukan empat kali perkalian batas
Demikian juga pada interval Y
masing-masing interval untuk menentukan batas bawah
jika
y ≥ 0 maka y ≥ 0
y ≥ 0 atau y ≤ 0 Namun pekerjaan akan sedikit sedikit menjadi ringan jika kita memperhatikan posisi elemen masing-masing interval pada sumbu bilangan nyata
maupaun batas atas dari interval hasil kali.
jika
y ≤ 0 maka
Sembilan situasi yang mungkin terjadi adalah: Karena ada tiga katagori interval, maka ada sembilan kemungkinan
y ≥ 0 perkalian interval, yaitu:
x ≥ 0 dan
Z = X ⋅ Y = [ x y , x y ] interval positif kali interval positif
x < 0 < x dan y ≥ 0 interval mengandung nol kali interval positif dan sebaliknya
Z = X ⋅ Y = [ x y x , y ] interval negatif kali interval positif dan sebaliknya
interval negatif kali interval mengandung nol dan sebaliknya
interval negatif kali interval negatif
x ≤ 0 dan
Z = X ⋅ Y = [ x y x , y perkalian dua interval yang keduanya mengandung nol
x ≤ 0 dan
Contoh dan Penjelasan
X ⋅ Y = [ 4 18 , ]
Nilai terbesar 7).
X Nilai terkecil
yang bisa dicapai y
x ≥ 0 dan
yang bisa dicapai
Formula umum: X ⋅ Y = [min{ x y , x y , x y , x y }, maks { x y , x y , x y , x y } Y
X 8).
y ≤ 0 Perkalian dua interval positif akan menghasilkan interval positif. y
x < 0 < x dan
Batas atas interval hasilkali adalah hasilkali kedua batas atas sedang batas bawahnya adalah hasil kali kedua batas bawah.
Jika kedua interval degenerate, maka kita mempunyai perkalian 9).
X x < 0 < x dan
bilangan biasa: perkalian dua bilangan positif yang memberikan hasil
= bilangan positif.
[ min{ x y x , y }, maks{ x y x , y }]
Contoh dan Penjelasan
Contoh dan Penjelasan
X ⋅ Y = [ − 8 + , 16 ]
X ⋅ Y = [ − 12 − , 1 ] Nilai terbesar
yang bisa dicapai yang bisa dicapai
Nilai terkecil
Nilai terbesar
Nilai terkecil
yang bisa dicapai
yang bisa dicapai
Formula umum: X ⋅ Y = [min{ x y , x y , x y , x y }, maks { x y , x y , x y , x y } Salah satu interval mengandung nol dan memiliki batas bawah
Formula umum: X ⋅ Y = [min{ x y , x y , x y , x y }, maks { x y , x y , x y , x y }
Karena salah satu interval adalah interval negatif dan yang lain negatif. Oleh karena itu batas bawah interval hasilkali adalah batas
interval positif, maka batas bawah interval hasilkali adalah hasilkali bawah interval yang mengandung nol dan batas atas interval yang
batas bawah interval negatif dan batas atas interval positif. lain (yang positif).
Batas atasnya adalah kasilkali batas atas interval negatif dan batas Batas atas interval hasilkali adalah hasil kali dari kedua batas atas
bawah interval positif
karena kedua batas atas tersebut positif.
Contoh dan Penjelasan
Contoh dan Penjelasan
X 4).
X ⋅ Y = [ − 12 + , 4 ] X ⋅ Y = [ 5 2 , 8 ]
Nilai terbesar yang bisa dicapai
Nilai terkecil
Nilai terbesar
Nilai terkecil yang bisa dicapai
yang bisa dicapai
yang bisa dicapai
Formula umum: X ⋅ Y = [min{ x y , x y , x y , x y }, maks { x y , x y , x y , x y } Salah satu interval adalah interval negatif sedangkan interval yang lain
Formula umum: X ⋅ Y = [min{ x y , x y , x y , x y }, maks { x y , x y , x y , x y }
mengandung nol. Batas bawah interval hasilkali adalah hasil kali batas Kedua interval adalah interval negatif. Batas bawah interval hasilkali bawah interval negatif dan batas atas (positif) interval yang
adalah hasilkali kedua batas atas.
mengandung nol. Batas bawah interval hasilkali adalah hasilkali kedua batas bawah. Batas atasnya adalah hasilkali batas bawah interval negatif dan batas
bawah (yang bernilai negatif) dari interval yang mengandung nol.
Contoh dan Penjelasan
Contoh dan Penjelasan
X ⋅ Y = [ − 12 − , 1 ] Nilai terkecil
X ⋅ Y = [ − 15 5 ] , Nilai terbesar
Nilai terbesar
yang bisa dicapai
yang bisa dicapai
yang bisa dicapai yang bisa dicapai
Nilai terkecil
Formula umum: X ⋅ Y = [min{ x y , x y , x y , x y }, maks { x y , x y , x y , x y } Karena salah satu interval adalah interval negatif dan yang lain interval
Formula umum: X ⋅ Y = [min{ x y , x y , x y , x y }, maks { x y , x y , x y , x y }
Salah satu interval mengandung nol dan memiliki batas bawah positif, maka batas bawah interval hasilkali adalah hasilkali batas
negatif. Oleh karena itu batas bawah interval hasilkali adalah batas bawah interval negatif dan batas atas interval positif.
bawah interval yang mengandung nol dan batas atas interval yang
lain (yang positif).
Batas atasnya adalah kasilkali batas atas interval negatif dan batas bawah interval positif
Batas atas interval hasilkali adalah hasil kali dari kedua batas atas karena kedua batas atas tersebut positif.
Contoh dan Penjelasan
Contoh dan Penjelasan
= [ min{ x y x , y }, maks{ x y x , y }]
X ⋅ Y = [ − 15 5 ] , Nilai terkecil
Nilai terbesar
X ⋅ Y = [min{ − 2 , − 20 }, maks { 5 8}] , = [ − 20 8 , ]
yang bisa dicapai
yang bisa dicapai
Kedua interval mengandung nol. Pada formulasi umum Salah satu interval adalah interval negatif sedangkan interval yang lain
Formula umum: X ⋅ Y = [min{ x y , x y , x y , x y }, maks { x y , x y , x y , x y }
X ⋅ Y = [min{ x y , x y , x y , x y }, maks { x y , x y , x y , x y } mengandung nol. Batas bawah interval hasilkali adalah hasil kali batas
bawah interval negatif dan batas atas (positif) interval yang
Akan bernilai positif sehingga mengandung nol.
Akan bernilai negatif sehingga
tak mungkin menjadi Batas atasnya adalah hasilkali batas bawah interval negatif dan batas
tak mungkin menjadi
batas minimum bawah (yang bernilai negatif) dari interval yang mengandung nol.
batas maksimum
Kebalikan Interval
Pembagian Interval
dari X didefinisikan sebagai Pembagian interval X oleh interval Y adalah perkalian antara X
Apabila X adalah satu interval yang tidak mengandung 0 , kebalikan
dengan kebalikan Y.
Dengan memperhatikan batas atas dan batas bawahnya, maka
Contoh:
X = [4, 10], Y = [2, 10] → X /Y = [4, 10] [0.1, 0.5] = [0.4, 5]
Contoh: X = [2, 10] → 1/X = [0.1, 0.5]
Jika ditinjau keadaan umum dimana interval X mengandung 0 ,
kebalikan dari X akan terdiri dari dua interval terpisah satu sama lain. Keadaan demikian ini belum akan kita lihat.
Jika interval-interval mengalami degenerasi, maka operasi- operasi aritmatika interval berubah menjadi aritmatika bilangan
biasa yang sudah kita kenal.
Sifat-Sifat Aritmatika Interval Kita boleh mengharap bahwa sifat-sifat aritmatika bilangan
biasa yang kita kenal, muncul juga dalam aritmatika
interval. Ternyata memang demikian. Akan tetapi muncul juga perbedaan-perbedaan yang
sangat menyolok.
187
188
Operasi penjumlahan dan perkalian interval telah didefinisikan Nol dan Satu adalah interval yang mengalami degenerasi: sebagai
[0, 0] dan [1, 1]
yang dituliskan sebagai 0 dan 1 Jadi X + 0 = 0 + X dan 1·X = X·1
X ⋅ Y = { xy : x ∈ X , y ∈ Y }
Perbedaan menyolok dengan aritmatika biasa adalah bahwa dalam Penjumlahan bersifat asosiatif dan perkalian bersifat komutatif.
aritmatika interval:
X/X 0 dan ≠
1 jika w(X) > 0
X ( YZ ) = ( XY ) Z ;
XY = YX X − X = [ x − x , x − x ] = w ( X )[ − 1 1 ] ,
X / X = [ x / x , x / x ] jika X > 0
X / X = [ x / x , x / x ] jika X < 0
189
190
Sifat distributif dalam aritmatika interval adalah:
X (Y + Z) = XY + XZ Sifat distributif ini tetap berlaku dalam kasus-kasus khusus berikut:
1) Jika Y dan Z adalah interval simetris;
Kapita S e l e k t a Matematika
2) Jika YZ > 0
Namun sifat distributif tidak senantiasa berlaku:
[0, 1] (1-1) = 0 tetapi [0, 1] − [0, 1] = [ −
1, 1]