PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN

4. PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN

Ada 3 format pembelajaran, yakni (1) belajar secara individual, (2) belajar secara klasikal, dan (3) belajar secara kelompok. Ketiga format pembelajaran itu berpenggaruh ter- hadap penggunaan media pembelajaran. Berikut diuraikan penggunaan media berdasarkan format pembelajarannya.

a. Penggunanan Media dengan Format Belajar Individual.

Pola komunikasi dalam belajar individual sangat dipengaruhi oleh peranan media yang digunakan dalam proses pembelajaran. Penekanan proses pembelajaran adalah pada siswa, sedang guru berperan sebagai fasilitator. Dengan demikian maka peranan media sangat pen- ting karena dapat membantu menentukan keberhasilan belajar siswa. Penggunaan media da- lam belajar secara individual disajikan pada Gambar 3.4 sebagai berikut:

: komunikasi utama : konsultatif (kalau perlu saja)

Tugas guru

: Fasilitator pembelajaran

Gambar 3.4: Penggunaan Media dalam Belajar Individual

Belajar individual adalah tipe belajar yang berpusat pada siswa, sehingga dituntut peran dan aktivitas siswa secara utuh dan mandiri agar prestasi belajarnya tinggi. Dalam belajar individual ada tiga pendekatan atau cra belajar individual yang banyak dikenal sekarang ini, antara lain adalah belajar jarak jauh.

b. Penggunaan Media dengan Format Belajar Secara Klasikal

Pola komunikasi yang digunakan adalah komunikasi langsung antara guru dan siswa. Keberhasilan belajar amat ditentukan oleh kualitas guru, karena guru merupakan media utama. Media lain seolah-olah tidak ada perannya karena frekuensi belajar dengan guru hampir 90% dari waktu yang tersedia. Bentuk komunikasinya dapat disajikan pada Gambar

c. Penggunaan Media dengan Format Belajar Kelompok

Dalam kenyataannya teknik-teknik yang digunakan dalam belajar kelompok dapat me- rangsang kreativitas, aktivitas dan interaksi setiap anggota kelompok. Untuk menjamin mutu dalam belajar kelompok maka perlu ditentukan besar kecilnya kelompok sesuai dengan ke- butuhan dan tujuan belajarnya.

Berikut ini disajikan penggunaan media dalam belajar kelompok seperti pada Gambar

3.6 sebagai berikut. • Pada pola a) guru mengontrol kegiatan diskusi

siswa. Pola dasarnya adalah serangkaian dialog antara guru dan setiap individu, dengan cara seperti ini maka interaksi antara siswa yang satu dan siswa yang lain relatif lebih kecil dibandingkan dengan pola b). • Pada pola b) dapat disebut sebagai pola multi komunikasi, karena komunikasi dapat dilakukan dari dan ke berbagai arah. • Pengendalian diri dan kontrol dilakukan oleh anggota masing-masing dengan cara menahan diri dan memberi kesempatan kepada anggota lain.

Arus interaksi

Gambar 3.6 Penggunaan Media dalam Belajar Kelompok

Jika materi yang akan disajikan bersifat teoretik dan media yang digunakan (kebanyakan bersifat by design) terutama untuk membantu guru dalam proses mengajarnya, strategi yang dikembangkan oleh Ivor K. Davies ini dapat dipertimbangkan untuk digunakan, meliputi:

a) Tahap pendahuluan

Tahap ini umumnya terdiri atas 3 peristiwa pembelajaran, yakni (1) pembukaan pela- jaran, (2) pemberitahuan tujuan pembelajaran, dan (3) menarik perhatian siswa ke arah ma- teri baru yang akan disajikan dengan cara memberikan bahan pengait. Media yang dapat di- gunakan pada tahapan ini, misalnya media cetak, medis grafis, media audio, media audio- visual, atau pengamatan di lingkungan dan berbagai media tiga dimensi.

b) Tahap pengembangan

Pada tahap ini materi baru disajikan. Disarankan agar materi baru tersebut dibagi dalam beberapa unit. Pada akhir setiap unit atau bagian materi, diadakan tanya jawab (review) untuk mengetahui tingkat penguasaan siswa atas materi yang baru disajikan. Dengan de- mikian kesalahpahaman atau kekurang—jelasan materi dapat segera diatasi. Pada tahap pe- ngembangan ini sebaiknya digunakan berbagai media seperti halnya pada tahap pendahu- luan, yang disesuaikan dengan karakteristik tujuan pembelajaran, materi dan siswa .

c) Tahap konsolidasi

Tahap ini merupakan akhir pembelajaran. Ada 3 peristiwa pembelajaran yang hendak- nya dilaksanakan pada tahap ini, yakni (1) penyimpulan seluruh materi yang telah disajikan, Tahap ini merupakan akhir pembelajaran. Ada 3 peristiwa pembelajaran yang hendak- nya dilaksanakan pada tahap ini, yakni (1) penyimpulan seluruh materi yang telah disajikan,

Pada tahap ini seperti halnya strategi Davies (1986) dilaksanakan beberapa peristiwa pembelajaran, pemberian bahan pengait, kemudian disusul dengan penyajian materi baru terutama ditinjau dari aspek teoretiknya. Atau dengan kata lain, landasan teoretik yang merupakan rasional serta akan menjadi acuan dalam pengerjaan tugas/latihan, disajikan pa-

da tahap ini. Selain itu diintermasikan juga prosedur kerja serta jika diperlukan, cara ber- pikir ilmiah dalam pengerjaan tugas/pelatihan.

b) Tahap berlatih/ pengerjaan tugas

Pada tahap ini siswa mengerjakan tugas/pelatihan yang diberikan guru. Pengerjaan bisa di laboratorium, bengkel, lingkungan sekolah. Di dalam kelas, perpustakaan, ruang audio visual atau di mana saja. Semua media dan peralatan yang diperlukan oleh siswa untuk memfasilitasi belajar mereka hendaknya sudah disiapkan sebelumnya. Selama siswa me- ngerjakan tugas/pelatihan, guru hendaknya berkeliling melihat apakah siswa telah melaku- kan prosedur kerja yang benar.

c) Tahap pemberian umpan balik kepada siswa

Setelah tahap berlatih/ pengerjaan tugas selesai, siswa perlu mendapat informasi tentang hasil belajarnya atau sekurang-kurangnya, kesalahan-kesalahan yang telah mereka lakukan. Dengan demikian siswa mendapat umpan balik yang sangat bermanfaat untuk meningkatkan hasil belajar mereka.