HASIL DAN PEMBAHASAN A.
Kadar Gula Terlarut Table 5. Dissolved sugar content of bagasse
Particle treatment Parameter
Cold water soaking 24 hours
Hot water soaking 2 hours
Dissolved sugar content 3.07
3.47
Kadar ekstraktif gula dan pati yang terkandung dalam ampas tebu berkurang dengan adanya perlakuan perendaman. Sutigno 2000 menjelaskan bahwa salah satu
cara untuk mengurangi zat ekstraktif adalah dengan cara perendaman. Kadar ekstraktif terlarut untuk perlakuan perendaman panas lebih besar dari pada perendaman dingin.
Riyadi 2004 menjelaskan bahwa kelarutan dengan air panas dapat menimbulkan hidrolisis beberapa lignin dan resin. Kelarutan ini akan menghasilkan asam organik
bebas, sifat tersebut menyebabkan bagian yang terlarut dalam air panas selalu lebih besar dari pada kelarutan dalam air dingin.
B. Sifat Fisis Papan Partikel
Table 6. Physical properties of board
Particle treatment Parameter
Untreated Cold water
soaking 24 hours
Hot water soaking
2 hours Density gcm3
0.72 0.71 0.70
Moisture content 15.71 12.22
9.58 Water absorption 24 hours
75.96 61.08
52.27 Thickness swelling 24 hours
28.78 13.49
10.05
Kerapatan Density
Nilai kerapatan hasil penelitian ini berkisar antara 0.70 - 0.72 gcm3 dengan rata- rata 0.71 gcm3. Perlakuan perendaman menyebabkan penurunan nilai kerapatan, hal
ini diduga karena dengan prendaman menyebabkan terjadinya kelarutan zat ekstraktif. Darmawan 1994 menjelaskan dalam kaitannya dengan kerapatan, maka zat ektraktif
sangat berpengaruh terhadap kematangan perekat. Nilai kerapatan panil hasil penelitian belum mencapai sasaran yang diharapkan
yaitu sebesar 0.8 gcm
3
. Hal ini diduga akibat kondisi spring back sehingga tebal panil
Apri Heri Iswanto : Papan Partikel Dari Ampas Tebu Saccharum officinarum, 2009 USU e-Repository © 2009
yang dihasilkan tidak sesuai dengan target. Kerapatan akhir papan partikel dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti jenis kayu kerapatan kayu, besarnya tekanan kempa,
jumlah partikel kayu dalam lapik, kadar perekat serta bahan tambahan lainnya Kelley 1997 dalam Sidabutar 2000. Nilai kerapatan papan partikel yang dihasilkan dalam
penelitian ini telah memenuhi standar yang dipersyaratkan dalam JIS A 5908-2003 0.4 - 0.9 gcm
3
dan SNI 03-2105-1996 0.5 - 0.9 gcm
3
.
Kadar Air Moisture content
Nilai kadar air KA hasil penelitian ini berkisar antara 9.58 – 15.71 dengan rata-rata 12.64. Kadar air tanpa perlakuan perendaman lebih tinggi, hal ini
dikarenakan pati dan gula dalam ampas tebu bersifat higroskopis. Berkurangnya pati dan gula melalui perendaman membuat perekat lebih mudah masuk sehingga ikatan
partikel dengan perekat lebih kuat akibatnya kadar airnya menjadi rendah. Nilai kadar air papan partikel yang dihasilkan dalam penelitian ini telah memenuhi standar yang
dipersyaratkan dalam JIS A 5908-2003 5 – 13 dan SNI 03-2105-1996 14, kecuali papan partikel kontrol.
Daya Serap Air Water absorption
Nilai daya serap air DSA hasil penelitian ini berkisar antara 52.27 – 75.96 dengan rata-rata 63.68. Bila dibandingkan dengan kontrol, perlakuan perendaman
menyebabkan penurunan nilai DSA, hal ini diduga karena perekat yang masuk kedalam rongga pada ampas tebu semakin banyak sehingga ikatan rekat antar partikel
semakin kuat yang menyebabkan berkurangnya ruang kosong yang dapat dimasuki oleh air. Muharam 1995 mengemukakan bahwa kontak antar partikel semakin rapat,
air akan sulit masuk kedalam papan partikel. Pada papan dengan perlakuan perendaman, penurunan kadar gula sebesar 3.07 - 3.47 berkontribusi positif terhadap
penurunan kadar air sekitar 25. Pengaruh ini belum terlalu signifikan dikarenakan adanya pengaruh faktor lain seperti perekat yang digunakan pada penelitian ini yaitu
perekat urea formaldehida yang notabene adalah perekat untuk papan partikel tipe interior.
Pengembangan Tebal Thickness swelling
Nilai pengembangan tebal PT hasil penelitian ini berkisar antara 10.05 – 28.78
Apri Heri Iswanto : Papan Partikel Dari Ampas Tebu Saccharum officinarum, 2009 USU e-Repository © 2009
dengan rata-rata 18.05. Riyadi 2004 mengemukakan bahwa pengembangan tebal diduga ada hubungannya dengan arbsorpsi air, karena semakin banyak air yang diserap
dan memasuki struktur serat maka semakin besar perubahan dimensi yang dihasilkan. Nilai pengembangan tebal papan partikel untuk perlakuan perendaman dalam air panas
selama 2 jam telah memenuhi standar yang dipersyaratkan dalam JIS A 5908-2003 dan SNI 03-2105-1996 maksimal 12 sedangkan untuk papan kontrol dan perlakuan
perendaman dalam air dingin selama 24 jam belum memenuhi standar.
C. Sifat Mekanis Papan Partikel