Kedelai Glycine max TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Koro Kratok

Tabel 2.1 Komposisi Biji Polongan Kimia beberapa jenis koro-koroan Sifat Kimia Kratok Merah Kratok Putih Kratok Hitam Koro Benguk Koro Pedang Koro Komak Kadar air Kadar abu Lemak Protein Karbohidrat Pati Serat 13,37 3,61 1,07 21,40 60,55 41,48 5,22 13,83 3,61 1,21 19,93 61,42 42,16 4,20 11,58 3,46 0,99 20,93 74,62 39,0 5,50 6,94 3,27 3,53 29,29 56,77 42,44 1,43 5,75 3,18 3,60 30,96 56,51 37,94 1,15 9,14 3,93 1,15 26,71 68,21 38,39 6,93 Sumber : Diniyah,.dkk 2013

2.2 Kedelai Glycine max

Kedelai termasuk familia Leguminoceae, sub famili Papilionaceae, genus Glycine max, berasal dari jenis kedelai liar yang disebut Glycine unriensis. Menurut Ketaren 1986, secara fisik setiap kedelai berbeda dalam hal warna, ukuran dan komposisi kimianya. Perbedaan secara fisik dan kimia tersebut dipengaruhi oleh varietas dan kondisi dimana kedelai tersebut dibudidayakan. Biji kedelai tersusun atas tiga komponen utama, yaitu kulit biji, daging kotiledon, dan hipokotil dengan perbandingan 8:90:2. Kedelai merupakan sumber gizi yang sangat penting. Menurut Astuti 2003 , komposisi gizi kedelai bervariasi tergantung varietas yang dikembangkan dan juga warna kulit maupun kotiledonnya. Kandungan protein dalam kedelai kuning bervariasi antara 31-48 sedangkan kandungan lemaknya bervariasi antara 11-21. Antosianin kulit kedelai mampu menghambat oksidasi LDL kolesterol yang merupakan awal terbentuknya plak dalam pembuluh darah yang akan memicu berkembangnya penyakit tekanan darah tinggi dan berkembangnya penyakit jantung koroner. Kedelai mengandung gizi yang cukup tinggi, Adapun kandungan gizi kedelai tiap 100 gram bahan kedelai dapat dilihat pada Tabel 2.2 Tabel 2.2 Kandungan Gizi Kedelai Tiap 100 gram Bahan Kedelai Kandungan Gizi Kedelai Kering Kalori Kal 331,0 Protein g 34,90 Lemak g 18,10 Karbohidrat g 34,80 Kalsium mg 227,00 Fosfor mg 585,00 Zat Besi mg 8,00 Vitamin A S.I 110,00 Vitamin B1 mg 1,07 Vitamin - Air g 10,00 Sumber : Departemen Kesehatan RI 1992 . Protein kedelai mengandung 18 asam amino, yaitu 9 jenis asam amino esensial dan 9 jenis asam amino nonesensial. Asam amino esensial meliputi sistin, isoleusin, leusin, lisin, metionin, fenil alanin, treonin, triptofan dan valin. Asam amino nonesensial meliputi alanin, glisin, arginin, histidin, prolin, tirosin, asam aspartat dan asam glutamat. Selain itu, protein kedelai sangat peka terhadap perlakuan fisik dan kemis, misalnya pemanasan dan perubahan pH dapat menyebabkan perubahan sifat fisik protein seperti kelarutan, viskositas dan berat molekul. Perubahan-perubahan pada protein ini memberikan peranan sangat penting pada pengolahan pangan Cahyadi, 2006.

2.3 Tempe

Dokumen yang terkait

Karakterisasi sifat fisikokimia dan sifat fungsional isolat protein koro kratok (Phaseolus Lunatus L)

0 3 67

KARAKTERISTIK FISIK, KIMIA, DAN ORGANOLEPTIK SUSU BERBAHAN BAKU KEDELAI (Glycine max (L.) Merill. ) DAN KORO KRATOK (Phaseolus lunatus L.) PUTIH DENGAN PENAMBAHAN CARBOXY METHYL CELLULOSE

5 29 98

Karakteristik sifat fifik, kimia dan fraksinasi protein dari kratok (Phaseolus lunatus L) varietas manik

0 3 67

Karakteristik Fisik, Organoleptik, dan Kimia, Melorin Kacang Koro Pedang (Canavalia ensiformis L.)

3 12 52

KAJIAN PENGGUNAAN TEMPE KORO BENGUK DAN TEMPE KORO PEDANG DENGAN PERLAKUAN VARIASI PENGECILAN UKURAN TERHADAP KARAKTERISTIK KIMIA DAN SENSORIS NUGGET TEMPE KORO

5 30 76

KAJIAN SIFAT FISIK, KIMIA DAN SENSORIS BUBUR BAYI INSTAN BERBAHAN DASAR TEPUNG TEMPE KORO GLINDING (Phaseolus lunatus), TEPUNG BERAS MERAH (Oryza nivara) DAN TEPUNG LABU KUNING (Cucurbita moschata).

0 0 13

Pengaruh Penambahan Minyak Wijen (Sesame Oil) Terhadap Karakteristik Fisik, Kimia, dan Sensoris Pasta Tempe Koro Pedang.

0 0 11

PENGARUH FORMULASI TEPUNG GANYONG (Canna edulis) dan Tepung Koro Glinding (Phaseolus Lunatus) terhadap Karakteristik Fisik dan Kimia Tepung Komposit Fungsional.

1 1 16

KARAKTERISTIK KIMIA, FISIK, DAN ORGANOLEPTIK TEMPE DARI DAUN SINGKONG (Manihot esculenta)

0 1 8

PENENTUAN UMUR SIMPAN SELAI KACANG DENGAN SUBTITUSI KORO GLINDING (Phaseolus lunatus) BERDASARKAN KARAKTERISTIK FISIK DAN AKTIVITAS MIKROORGANISME DETERMINING SHELF LIFE OF PEANUT BUTTER WITH SUBTITUTION OF LIMA BEAN (Phaseolus lunatus) BASED ON PHYSICAL

0 0 13