danindepen-den. Apabila pvalue0,05 maka Hogagal ditolakyang berarti tidak adahubungan antara faktor dependen dan independen. Pada penelitian ini tidak
ada hubungan IPK sebagai faktor dependen dengan kadar hemoglobin sebagai faktor independen. Maka dapat disimpulkan tidak ada perbedaan kadar
hemoglobin pada mahasiswa FK USU angkatan 2011dengan IPK di atas 3dengan IPK dibawah 3.
5.3 Pembahasan
Dari hasil penelitian ini dapat diketahui bahwa sebanyak 63 orang 92,6mahasiswa FK USU angkatan 2011 memiliki kadar Hb yang normal dan
sampel yang anemia sebanyak 4 orang 5,9 serta yang memiliki kadar Hb abnormal sebanyak 1 orang 1,5. Kadar Hb terendah adalah 6,60mgdL
termasuk kategori anemia dan kadar Hb tertinggi yaitu 18,40mgdL yang berada pada kategori abnormal yaitu diatas kadar normal 13,2-17,3 sedangkan kadar
rata-rata Hb seluruh sampel penelitian adalah 14,24 mgdL. Pada penelitian ini juga didapatkan sampel yang mengalami anemia
sebanyak 4 orang 5,9 orang, yang keseluruhannya berjenis kelamin perempuan. Menurut Aditian 2009 penyebab anemia pada perempuan adalah
menstruasi dan pola diet yang salah. Pada penelitian ini telah dilakukan kriteria eksklusi yaitu tidak sedang dalam masa menstruasi, sehingga kemungkinan
penyebab anemianya adalah pola diet yang salah. Dari penelitian ini juga dapat disimpulkan sampel yang mempunyai indeks
prestasi kumulatif yang baik sebanyak 40 orang 58,8 dan yang mempunyai indeks prestasi kumulatif yang kurang baik dibawah 3 berjumlah 28 orang
41,2 dengan rata-rata IPK seluruh sampel adalah 3,05 yang berada pada kategori baik. IPK tertinggi pada penelitian ini adalah 3,74 memiliki kadar Hb
yang berada pada kategori anemia dan IPK terendah yaitu 1,05 memiliki kadar Hb yang abnormal serta sampel yang memiliki kadar Hb terendah juga memiliki
IPK yang kurang baik. Lewis 2006 dalam Zukefeli 2010 menyatakan bahwa
Universitas Sumatera Utara
kadar Hb yang abnormal atau melebihi batas normal sering terjadi pada pria yang merokok secara aktif.
Berdasarkan analisis bivariat dengan uji fishers exact test diperoleh p = 1,00. Nilai ini menunjukkan berarti tidak ada perbedaan kadar hemoglobin
pada mahasiswa FK USU angkatan 2011 dengan IPK di atas 3 dan IPK di bawah 3. Hasil penelitian ini tidak sama dengan penelitian Sinaga 2005 pada SDN
No.173728 Lobutua, Subiyono 2010 pada siswa kelas VIII MTs Al Asror Kecamatan Gunungpati dan Budiono 2012 pada siswa kelas IV, V danVI di
SDN 1 dan SDN 2 Mudal yang menunjukkan ada hubungan antara status hemoglobin dengan prestasi belajar.
Hal ini dapat disebabkan karena pencapaian prestasi akademik juga dapat dipengaruhi oleh faktor beberapa faktor seperti motivasi belajar dan konsep diri.
Penelitian yang dilakukan Istiqomah 2013 pada mahasiswa sekolah tinggi kesehatan Semarang menyatakan
bahwa motivasi belajarseseorang turutmempengaruhi keberhasilan belajarnya. Lebih lanjut dijelaskan bahwa
kognitif mahasiswa itu dipengaruhi oleh semangat dan kondisi sekitar. Penelitian yang dilakukan oleh Sahputra 2009pada mahasiswa semester 2 kelas ekstensi
Fakultas Keperawatan USU menunjukkan adanya korelasi antara pencapaian prestasi akademik dan konsep diri, dimana dibutuhkan konsep diri positif untuk
mencapai prestasi akademik yang baik.
Universitas Sumatera Utara
BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN