xvi serat secara maksimal sehingga diperoleh kekuatan yang tinggi. Matrik
mempunyai fungsi sebagai berikut : 1.
Memegang dan mempertahankan serat tetap pada posisinya. 2.
Men
transfer
tegangan ke serat pada saat komposit dikenai beban. 3.
Memberikan sifat
tertentu bagi
komposit, misalnya:
keuletan, ketangguhan, dan ketahanan panas.
4. Melindungi serat dari gesekan mekanik
5. Melindungi serat dari pengaruh lingkungan yang merugikan.
6. Tetap stabil setelah proses manufaktur.
Dalam proses pembuatan material komposit, matrik harus memiliki kemampuan meregang yang lebih tinggi dibandingkan dengan serat. Apabila tidak
demikian, maka material komposit tersebut akan mengalami patah pada bagian matriknya terlebih dahulu. Akan tetapi apabila hal itu dipenuhi, maka material
komposit tersebut akan patah secara alami bersamaan antara serat dan matrik.
2.4. Komposit Serat Gelas
fiberglass
Bahan non logam ternyata juga banyak digunakan sebagai bahan untuk membuat bodi kendaraan. Salah satu bahan non logam tersebut yaitu
fiberglass
.
Fiberglass
merupakan bahan paduan atau campuran beberapa bahan kimia bahan komposit yang bereaksi dan mengeras dalam waktu tertentu. Bahan ini
mempunyai beberapa keuntungan dibandingkan bahan logam, diantaranya : lebih ringan, lebih mudah dibentuk, dan lebih murah.
Fiberglass
atau serat kaca telah dikenal orang sejak lama, dan bahkan peralatan-peralatan yang terbuat dari kaca mulai dibuat sejak awal abad ke 18.
Mulai akhir tahun 1930-an,
fiberglass
dikembangkan melalui proses
filament
berkelanjutan
continuous filament proses
sehingga mempunyai sifat-sifat yang memenuhi syarat untuk bahan industri, seperti kekuatannya tinggi, elastis, dan
tahan terhadap temperatur tinggi. Membayangkan peralatan-peralatan yang terbuat dari kaca
glass
, kebanyakan orang akan beranggapan bahwa peralatan tersebut pasti akan mudah
pecah. Akan tetapi melalui proses penekanan, cairan atau bubuk kaca diubah
xvii menjadi bentuk serat akan membentuk bahan tersebut dari bahan yang mudah
pecah
brittle materials
menjadi bahan yang mempunyai kekuatan tinggi
strong materials
. Manakala kaca
glass
diubah dari bentuk cair atau bubuk menjadi bentuk serat
fiber
, kekuatannya akan meningkat secara tajam. Pemanfaatan
fiberglass
untuk produk otomotif sudah sangat luas, tidak hanya untuk pembuatan bodi kendaraan, akan tetapi juga untuk berbagai
komponen kendaraan yang lain. Penggunaan yang paling populer memang untuk membuat komponen bodi kendaraan. Selain anti karat, juga lebih tahan benturan,
mudah dibentuk, bila rusak akan lebih mudah diperbaiki, dan lebih ringan. Dengan bahan
fiberglass
, kendaraan dimungkinkan akan lebih hemat konsumsi bahan bakarnya.
Untuk sektor industri komponen, pemanfaatan bahan
fiberglass
juga sudah cukup meluas. Produsen kendaraan besar sudah memanfaatkannya untuk
membuat komponen-komponen tertentu.
Daimler Benz
misalnya memanfaatkan
fiberglass
untuk pembuatan bodi dan bagian-bagian interior. Produsen mobil
Opel
memanfaatkannya untuk pembuatan bagian-bagian bodi yang disyaratkan super kuat, sedangkan produsen mobil
Porsche
banyak memanfaatkannya untuk membuat bagian-bagian interior atap geser
sliding roof
,
bumper
, dan
spoiler
. Khusus untuk
bumper
dan
spoiler
, di negara kita sudah banyak bengkel kecil yang mampu membuatnya dari bahan
fiberglass
Depdiknas, 2004.
2.4.1. Keselamatan Kerja
Dalam proses pembuatan dan perbaikan
fiberglass
ada beberapa hal yang perlu diperhatikan :
a Keamanan Dalam Penyimpanan Bahan resin merupakan zat yang dapat terbakar
flammable
, walaupun tidak mudah terbakar karena titik nyalanya tinggi. Oleh karena itu resin dan
katalis perlu disimpan digudang yang dijaga temperaturnya dan disimpan paling lama dalam 1 tahun. Apabila disimpan dalam gudang pada temperatur tinggi,
maka akan mengurangi keselamatan manusia dan lingkungannya. Sementara itu katalis adalah zat yang juga mudah terbakar dan dapat menghadirkan bahaya
xviii kebakaran. Oleh karena itu perlu disimpan di gudang yang terpisah dan
berventilasi. b Keamanan Dalam Proses
Pembuatan dan perbaikan bahan resin mengandung
monomeric styrene
yang kemungkinan dapat menimbulkan iritasi pada kulit. Metode yang efektif untuk melindungi kulit dari bahaya tersebut yaitu mengoleskan
cream
atau menggunakan sarung tangan saat proses pembuatanperbaikan
fiberglass
. Katalis dapat menimbulkan iritasi pada kulit lebih tinggi dari pada resin, bahkan dapat
mengakibatkan kulit terbakar apabila terkena dan tidak segera dibersihkan dengan air hangat. Katalis dan cobalt dengan perbandingan yang terlalu banyak dapat
menimbulkan api. Apabila tangan tanpa pelindung menyentuh mat, maka tangan akan terasa gatal Depdiknas, 2004.
2.5.
Central Lock
dan
Alarm
Sebelum digunakannya sistem pengaman penguncian pintu secara elektrik c
entral lock
pada beberapa jenis mobil, sebelumnya menggunakan sistem penguncian khusus secara manual. Cara kerja dari sistem ini keseluruhan secara
mekanik yaitu jika dioperasikan dari bagian dalam mobil, pengemudi atau penumpang tinggal menarik tuas pengunci yang berada disamping pintu mobil
bagian dalam maka tuas tersebut akan menarik pengunci pintu pada posisi terbuka, Sebaliknya jika pintu tersebut akan dikunci maka pengemudi atau
penumpang tinggal mendorong tuas yang ada
knop
nya pada bagian ujung tersebut,
maka tuas akan mendorong pada posisi mengunci sehingga pintu mobil tersebut tidak akan dapat dibuka dari dalam maupun dari luar sebelum tuas tersebut ditarik
kembali dari dalam atau dibuka dari luar menggunakan anak kunci. Sistem Pengaman mobil
central lock
dengan
remote control
pengamannya mempunyai fungsi utama untuk mengunci semua pintu mobil secara bersamaan
yang dapat dikendalikan dari salah satu atau dua pengunci pintu mobil yang terletak dibagian depan sebelah kiri atau kanan pintu mobil. Jika
knop
yang berada disisi pengemudi sebelah kanan ditarik atau ditekan dari dalam maka
xix dengan sistem ini semua pintu akan terkunci atau terbuka secara bersamaan.
Selain dapat dioperasikan secara manual tersebut, sistem ini dapat di operasikan menggunakan
remote control
dari jarak jauh yaitu untuk posisi
lock, unlock
dan
sirine.
Sistem pengaman ini mempunyai beberapa komponen utama yaitu
actuator, Actuator module, main unit, alarm
atau
sirine, dan remote control
yang kesemuannya itu jika dirangkai akan menjadi satu kesatuan untuk mendukung
kerjanya. Khusus untuk unit sistem pengaman pada mobil yang mempunyai fungsi
keamanan untuk mencegah terjadinya tindakan pencurian, salah satu contohnya yaitu sistem
central lock dan alarm,
cara kerja dari sistem ini adalah membuka dan mengunci masing-masing pintu mobil secara bersamaan ketika unit ini
diaktifkan dengan kendali
remote control
. Hal ini dapat mencegah terjadinya pencurian mobil, karena jika unit ini diaktifkan dalam posisi
lock
dengan menggunakan
remote control
maka semua pintu yang sudah dalam keadaaan menutup rapat akan mengunci secara bersamaan dan selanjutnya untuk
membukanya kembali juga harus menggunakan kendali
remote control
untuk fungsi
unlock
. Jika proses pembukaan pada salah satu atau semua pintu yang sudah terkunci tersebut dilakukan secara paksa atau menggunakan anak kunci saja
tanpa menggunakan
remote control
maka
alarm
atau
Sirine
sebagai salah satu komponen pendukung sistem
central lock
dan
alarm
ini akan bunyi secara
konstan
sebagai pertanda adanya bahaya pada mobil tersebut. Hal ini dapat terjadi karena pada masing-masing pintu mobil tersebut dipasangkan sebuah
switch
khusus sebagai
trigger
yang berfungsi untuk memberikan sinyal kedalam
main unit
, yang selanjutnya sinyal ini akan diteruskan kedalam
Sirine
untuk posisi aktif Giwidodo, 2011.
2.5.1. Cara Kerja Sistem
Central Lock
dan
Alarm
Remote control
sebagai pengendali dari system yang mengirimkan sinyal dengan frekuensi 300-350 MHz, kemudian sinyal tersebut di olah oleh
main unit
dan diteruskan ke sistem
alarm sirine, actuator module, actuator
dan lampu
hazard
. Sistem ini bekerja dengan suplai baterai 12 volt DC.
xx
Remote control Antena
LED
Actuator Link
Door lock manual
Lampu Hazard
Gambar 2.7. Sistem
central lock
dan
alarm
Secara sederhana cara kerja dari sistem
central lock
adalah
Knop
pengunci pintu dihubungkan secara mekanik dengan
link
oleh sebuah penggerak bertenaga listrik
actuator
, dan listrik yang didapatkan dikendalikan secara terpusat oleh sebuah tombol maupun sistem
alarm
. Sehingga pengemudi hanya perlu menekan sebuah tombol yang ada pada
remote
untuk memposisikan pada
lock
ataupun
unlock
.
Knop
pintu
Link Main
unit Unlock
Actuator module
Lock
Actuator Pintu kiri bagian dalam
Pintu kanan bagian dalam
Gambar 2.8. Cara kerja
central lock
dan
alarm
Sistem
central lock
dan
alarm
yang ada pada mobil etanol dihubungkan dengan lampu
hazard
, sehingga pada saat sistem mendapat
input
, maka secara otomatis lampu
hazard
akan berkedip satu kali saat posisi kunci
lock
dan tiga kali saat posisi kunci
unlock.
Batteray
Main unit
Sirine
Actuator module
xxi
BAB III RANCANG ULANG DAN PEMBUATAN
PINTU MOBIL ETANOL
3.1. Proses Perancangan Ulang dan Pembuatan Pintu