Redesign Dan Pembuatan Pintu Mobil Listrik

  commit to user REDESIGN DAN PEMBUATAN PINTU MOBIL LISTRIK PROYEK AKHIR

  Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Ahli Madya (A.Md)

  Program Studi DIII Teknik Mesin Otomotif Universitas Sebelas Maret

  Surakarta Disusun Oleh :

  ACHMAD FACHRUDIN I 8608036 PROGRAM DIPLOMA III TEKNIK MESIN OTOMOTIF FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA commit to user REDESIGN DAN PEMBUATAN PINTU MOBIL LISTRIK PROYEK AKHIR

  Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Ahli Madya (A.Md)

  Program Studi DIII Teknik Mesin Otomotif Universitas Sebelas Maret

  Surakarta Disusun Oleh :

  SUWANTO I 8608033 PROGRAM DIPLOMA III TEKNIK MESIN OTOMOTIF FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA commit to user REDESIGN DAN PEMBUATAN PINTU MOBIL LISTRIK PROYEK AKHIR

  Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Ahli Madya (A.Md)

  Program Studi DIII Teknik Mesin Otomotif Universitas Sebelas Maret

  Surakarta Disusun Oleh :

  SIGIT PRIO RAHARJO I 8608031 PROGRAM DIPLOMA III TEKNIK MESIN OTOMOTIF FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA commit to user REDESIGN DAN PEMBUATAN PINTU MOBIL LISTRIK PROYEK AKHIR

  Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Ahli Madya (A.Md)

  Program Studi DIII Teknik Mesin Otomotif Universitas Sebelas Maret

  Surakarta Disusun Oleh :

  RISKY NUR ARIF WIDODO I 8608027 PROGRAM DIPLOMA III TEKNIK MESIN OTOMOTIF FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

HALAMAN PERSETUJUAN

  Proyek Akhir ini telah disetujui untuk dipertahankan di hadapan Tim Penguji Proyek Akhir Program Studi D III Teknik Mesin Otomotif Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret Surakarta.

  Surakarta, Pembimbing I Pembimbing II Heru Sukanto, ST, MT Bambang Kusharjanta, S.T., M.T.

  

NIP. 19720731 199702 1 001 NIP. 196911161997021001

commit to user

  

commit to user

HALAMAN PENGESAHAN

  Proyek Akhir Redesign dan pembuatan pintu mobil listrik’ ini, telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Proyek Akhir Program Studi D III Teknik Mesin Otomotif, Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret Surakarta dan diterima untuk memenuhi persyaratan mendapat gelar Ahli Madya.

  Pada hari : Tanggal :

  Tim Penguji Proyek Akhir

  1. Heru Sukanto, ST., MT NIP. 19720731 199702 1 001 (........................................)

  2. Bambang Kusharjanta, ST., MT NIP. 19691116 199702 1 001 (........................................) 3.

  (........................................) 4. (........................................)

  Mengetahui, Ketua Program DIII Teknik Mesin

  Fakultas Teknik UNS

  Heru Sukanto, ST., MT NIP. 19720731 199702 1 001

  Disyahkan Oleh: Koordinator Proyek Akhir

  Jaka Sulistya Budi, ST NIP. 19671019 199903 1 001

  

HALAMAN MOTTO

- Tak ada suatu kemenangan tanpa adanya suatu pengorbanan.

  • Setiap pekerjaan dapat diselesaikan dengan mudah bila dikerjakan tanpa keengganan.
  • Sabar dalam mengatasi kesulitan dan bertindak bijaksana dalam mengatasinya adalah sesuatu yang utama.
  • Hari ini harus lebih baik dari hari kemarin dan hari esok adalah harapan.
  • Apa yang kita cita-citakan tidak akan terwujud tanpa disertai doa, usaha yang keras dan tekad yang kuat.
  • Manusia sepantasnya berusaha dan berdoa, tetapi Tuhan yang menentukan.
  • Jangan biarkan rasa takut gagal membuatmu berhenti mencoba.
  • Pendidikan merupakan perlengkapan paling baik untuk hari tua. (Aristoteles)

  

commit to user

HALAMAN PERSEMBAHAN

  

commit to user

  

Hasil karya ini, kami buat dengan kesungguhan hati dan ingin kami

persembahkan kepada :

  1. Allah SWT, karena dengan rahmat serta ridho-Nya kami dapat mengerjakan

Tugas Akhir dengan baik serta dapat menyelesaikan laporan tepat waktu.

  2. Kedua Orang Tua yang kami sayangi yang telah memberi dorongan moril maupun materil sehingga kami tetap semangat dalam mengerjakan serta menyelesikan tugas akhir ini.

  3. Kakak dan adek-adekku, yang telah menyemangati dan memberikan saran- saran yang bermanfaat sehingga kami tidak kehabisan gagasan dalam

mengerjakan tugas akhir ini. Kita sama-sama berjuang untuk cita-cita kita.

  4. Para sahabat yang selalu menerangi langkahku dengan cinta kalian hingga semua halang rintangan itu semudah saya menyayangi kalian.

  5. Dosen-dosen Pembimbing dan Pengajar yang dengan senang hati senantiasa memberikan bimbingan di setiap pijakan kaki saya melangkah.

  6. Rekan mahasiswa D-III Teknik Mesin Produksi dan Otomotif angkatan 08’ tetap semangat sampai akhir, jangan biarkan suatu masalah kecil menghentikan langkah kalian, karena masalah itu akan menambah pengalaman dan ilmu yang kita miliki.

  7. Serta rekan-rekan mahasiswa Teknik Mesin, semoga laporan kami ini dapat bermanfaat bagi kalian.

  

ABSTRAK

RISKY NUR ARIF WIDODO, 2011, REDESIGN DAN PEMBUATAN PINTU

MOBIL LISTRIK

  Redesign dan pembuatan pintu mobil listrik ini merupakan sarana

  pembelajaran penulis dalam merealisasikan ide. Ide penulis adalah bagaimana merancang ulang design pintu mobil istrik agar pintu mobil listrik yang terbuat dari bahan komposit dapat berfungsi dengan baik, yaitu kaca pada pintu mobil dapat digerakkan naik turun.

  Metode yang dipakai dalam proses ini mencakup empat tahap, yaitu : mencari data awal, membuat sketsa rancangan ulang, pengerjaan pintu dan

  finishing .

  Hasil dari proses rancang ulang dan pembuatan pintu mobil listrik adalah kaca pintu mobil dapat berfungsi dengan baik dan dapat digerakkan naik turun, sehingga menambah kenyamanan saat dikendarai. Dana yang dibutuhkan dalam pengerjaan ini adalah Rp. 4.317.750,00.

  Kata kunci : Redesign, pintu mobil listrik, komposit. commit to user

KATA PENGANTAR

  commit to user

  Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan segala rahmat dan karunia-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan Proyek Akhir ini dengan judul ”REDESIGN DAN PEMBUATAN PINTU MOBIL LISTRIK”. Laporan Proyek Akhir ini disusun untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar Ahli Madya (A.Md) dan menyelesaikan Program Studi DIII Teknik Mesin Otomotif Universitas Sebelas Maret Surakarta.

  Dalam penyusunan laporan ini penulis banyak mengalami masalah dan kesulitan, tetapi berkat bimbingan serta bantuan dari berbagai pihak maka penulis dapat menyelesaikan laporan ini. Oleh karena itu, pada kesempatan ini perkenankanlah penulis mengucapkan terima kasih kepada :

  1. Allah SWT yang selalu memberikan limpahan rahmat dan hidayah-Nya.

  2. Ibu dan Ayahku tercinta atas segala bentuk dukungan, motivasi dan doanya.

  3. Bapak Heru Sukanto, S.T., M.T., selaku Ketua Program D III Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret Surakarta.

  4. Bapak Heru Sukanto, S.T., M.T., selaku pembimbing I Proyek Akhir.

  5. Bapak Bambang Kusharjanta, S.T., M.T., selaku pembimbing II Proyek Akhir.

  6. Bapak Jaka Sulistya Budi, S.T., selaku koordinator Proyek Akhir.

  7. Bapak Basuki dan Bapak Padi terima kasih atas bimbingan dan bantuannya selama proses pembelajaran komposit di BSK Modified.

  8. Lek gung, Bang yanto, Bang david, Bang jono (plend) selaku karyawan BSK Modified yang telah banyak membantu.

  9. Sigit, Achmad, dan wanto sebagai teman satu kelompok terima kasih atas kekompakkan dan kerja samanya dalam menyelesaikan Proyek Akhir.

  10. Mas Solikin, Mas Mamad, dan Lek Yan selaku laboran Motor Bakar terima kasih atas bimbingan dan bantuannya.

  11. Teman – teman D3 Teknik Mesin Otomotif 2008 terima kasih atas persaudaraan, kekompakan dan canda tawanya.

  12. Semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu – persatu yang telah membantu dalam penyusunan laporan Proyek Akhir ini.

  Penulis menyadari masih banyak kekurangan dan keterbatasan ilmu dalam penyusunan laporan ini, maka segala kritikan yang sifatnya membangun sangat penulis harapkan demi kesempurnaan laporan ini.

  Akhir kata penulis hanya bisa berharap semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi penulis sendiri khususnya dan para pembaca baik dari kalangan akademis maupun lainnya.

  Surakarta, 20 November 2011 Penulis

  commit to user

  

commit to user

DAFTAR ISI

  2.1. Pengertian Komposit ............................................................. 5

  3.1. Proses Redesign dan Pembuatan Pintu Mobil Listrik .......... 16

  BAB III REDESIGN DAN PEMBUATAN PINTU MOBIL LISTRIK. ... 16

  2.3.3. Klasifikasi Komposit. .............................................. 10

  2.3.2. Matrik ....................................................................... 8

  2.3.1. Reinforcement .......................................................... 6

  2.3. Bagian Utama dari Komposit ............................................... 6

  2.2. Tujuan Dibentuknya Komposit ............................................. 5

  BAB II DASAR TEORI ............................................................................ 5

  HALAMAN JUDUL ............................................................................. .......... i HALAMAN PERSETUJUAN ......................................................................... ii HALAMAN PENGESAHAN ......................................................................... iii HALAMAN MOTTO ..................................................................................... iv HALAMAN PERSEMBAHAN ..................................................................... v ABSTRAK ..................................................................................................... vi KATA PENGANTAR .................................................................................... vii DAFTAR ISI ................................................................................................... ix DAFTAR GAMBAR. ........................................................................................ xi DAFTAR TABEL. ........................................................................................... xiii

  1.6. Sistematika Laporan ............................................................. 3

  1.5. Manfaat Proyek Akhir .......................................................... 2

  1.4. Tujuan Proyek Akhir ............................................................ 2

  1.3. Batasan Masalah .................................................................. 2

  1.2. Perumusan Masalah ............................................................. 2

  1.1. Latar Belakang .................................................................... 1

  BAB I PENDAHULUAN ........................................................................ 1

  3.1.1. Tahap 1 : Mencari Data ............................... ........... 16

  3.1.3. Tahap 3 : Pembuatan Cetakan ...................... ........... 24

  3.1.4. Tahap 4 : Pembutan Lapisan Gelcoat ........... ........... 25

  3.1.5. Tahap 5 : Pembuatan Komposit. ............................. 25

  3.2. Proses Penyambungan Hasil Komposit dengan Pintu. ......... 26

  3.3. Redesign body…. .................................................................. 27

  3.3.1. Tahap 1 : Pembuatan Cetakan . .............................. 27

  3.3.2. Tahap 2 : Pembuatan Komposit. ............................ 28

  3.3.3. Tahap 3 : Penyambungan Komposit pada Body. .... 30

  3.4. Proses Pembuatan Door Trim. .............................................. 30

  3.5. Proses Pendempulan dan Pengampelasan. ............................ 31

  3.6. Proses Pengecatan . ............................................................... 32

  3.6.1. Tahap 1 : Pengecatan Lapisan Dasar (epoxy). ........ 33

  3.6.2. Tahap 2 : Pengecatan Cat warna Dasar. ................. 34

  3.6.3. Tahap 3 : Pengecatan Cat Warna Primer. ............... 34

  3.6.4. Tahap 4 : Pelapisan Refinish. .................................. 34

  3.6.5. Tahap 5 : Penggosokan compound. ........................ 35

  3.7. Hasil Redesign Pintu Mobil Listrik. ...................................... 36

  3.7.1. Pengujian Hasil Redesign Pintu. ............................. 37

  BAB IV PERAWATAN DAN RINCIAN BIAYA ........................... .......... 39

  4.1. Perawatan ................................................................... .......... 39

  4.1.1. Perawatan Komposit Fiberglass ............................. 39

  4.1.2. Perawatan Mekanisme Kaca ................................... 40

  4.2. Perincian Biaya ................................................................... 40

  BAB V PENUTUP ...................................................................................... 43

  5.1. Kesimpulan ............................................................... ........... 43

  5.2. Saran .......................................................................... ........... 43 DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 44 LAMPIRAN .................................................................................................... 45

  

commit to user

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah Mobil listrik adalah mobil yang rodanya digerakkan dengan motor listrik.

  Karena mobil akan bergerak dengan jarak yang jauh meninggalkan sumber listriknya maka dibutuhkan alat penyimpan energi yang sebagian besar menggunakan baterai atau accu. Karena keterbatasan power baterai maka mobil listrik harus dibuat ringan. Untuk mengatasi hal itu, maka bodi mobil yang digunakan terbuat dari bahan komposit. Pemilihan bahan komposit dikarenakan untuk menjaga konsep mobil listrik yang merupakan kendaraan ramah lingkungan, ringan, serta dalam pembuatannya tidak rumit. Chasis yang digunakan juga harus seefisien mungkin yaitu mengambil dari chasis yang sudah ada atau dengan kata lain tidak membuat sendiri karena pertimbangan efisiensi waktu dan beberapa faktor lainnya.

  Mobil Listrik yang telah ada untuk proyek akhir ini memiliki pintu depan yang kurang berfungsi dengan baik dan perlu adanya proses penyempurnaan, yaitu kaca pada pintu depan mobil tidak bisa dibuka dan ditutup (bergerak naik-turun) karena design dan pemasangan kaca yang tidak tepat. Kaca pada pintu depan sangat penting untuk bisa dibuka dan ditutup, misalnya pada saat pengemudi akan meminta kartu parkir, pengemudi tidak perlu membuka pintu mobil, cukup membuka kaca pada pintu mobilnya saja.

  Bahan yang digunakan untuk pembuatan pintu mobil terbuat dari bahan komposit. Pemakaian bahan komposit dikarenakan sifatnya ringan, mudah dibentuk serta dengan biaya yang relatif murah. Komposit ini terbuat dari

  2

fiberglass Chopped Strand Mat 300 gram/m , resin Polyester 157 BQTN serta

  katalis MEXPO. Rancang ulang dan pembuatan pintu mobil listrik ini dilakukan untuk penyempurnaan mobil tersebut. Dengan penyempurnaan ini diharapkan mobil lebih nyaman untuk dikendarai oleh pengendara dan menambah nilai

  

commit to user

  

commit to user

  1.2. Perumusan Masalah

  Perumusan masalah dalam Proyek Akhir ini adalah bagaimana perancangan ulang pintu mobil listrik agar kaca dapat naik turun dan berfungsi dengan baik.

  1.3. Batasan Masalah

  Berdasarkan rumusan masalah di atas agar permasalahan yang dibahas tidak melebar, maka dilakukan pembatasan pada:

  1. Engsel dan frame pada pintu mobil listrik tidak dilakukan perubahan.

  2. Berat pintu tidak diperhitungkan (engsel dianggap mampu menahan berat pintu).

  1.4. Tujuan Proyek Akhir

  Tujuan dari pelaksanaan Proyek Akhir ini adalah:

  1. Perancangan ulang dan membuat pintu mobil listrik agar kaca pada pintu dapat membuka dan menutup.

  1.5. Manfaat Proyek Akhir

  Manfaat yang diperoleh dari penyusunan laporan Tugas Akhir ini adalah sebagai berikut:

  1. Bagi Lulusan Dapat menambah pengetahuan, dan pengalaman tentang proses pembuatan pintu mobil dari bahan komposit.

  2. Bagi Perguruan Tinggi Sebagai referensi untuk inovasi pembuatan mobil listrik yang lebih baik.

  3. Bagi Industri Diharapkan ke depan banyak bermunculan industri mobil lokal sehingga mampu bersaing dengan mobil yang ada di pasaran.

  4. Bagi Pengembangan IPTEKS

1.6. Sistematika Laporan

  Bab I : PENDAHULUAN Mengungkapkan latar belakang, rumusan masalah, batasan

  masalah, tujuan proyek akhir, manfaat, metode pembahasan, serta sistematika laporan.

  Bab II : LANDASAN TEORI Mengungkapkan tinjauan teori mengenai pengertian komposit,

  macam- macam komposit dan bahan pembentuk komposit, serta kekurangan dan kelemahan komposit. Keseluruhan tinjauan teori tersebut sebagai landasan dalam perancangan dan pembuatan pintu mobil lstrik dari bahan komposit.

  

Bab III : REDESIGN DAN PEMBUATAN PINTU MOBIL LISTRIK

Berisikan uraian tentang keseluruhan langkah dalam proses

  perancangan ulang pintu mobil listrik yang meliputi :

  3.1. Proses Pembuatan Komposit Pintu Proses pembuatan komposit pintu terdiri dari beberapa tahap, diantaranya : a. Mencari Data

  b. Perancangan Ulang

  b. Pembuatan Cetakan

  c. Pembuatan Lapisan Gelcoat

  d. Pembuatan Komposit Pintu

  3.2. Proses Penyambungan Hasil Komposit dengan Pintu

  3.3. Redesign Body Proses Redesign Body meliputi :

  a. Pembuatan Cetakan

  b. Pembuatan Komposit Body

  c. Penyambungan Hasil Komposit pada Body

  commit to user

  3.5. Proses Pendempulan dan Pengampelasan

  3.6. Proses Pengecatan dan finishing

  Bab IV : PERAWATAN DAN PERINCIAN BIAYA Membahas tentang metode perawatan komposit yang benar agar

  produk lebih tahan lama dan solusi apabila terjadi kerusakan pada komposit. Selain perawatan komposit, bab ini juga membahas tentang perincian biaya dari keseluruhan proses pengerjaan pintu mobil listrik.

  Bab V : PENUTUP Mengungkapkan kesimpulan dari proses perancangan ulang pintu

  mobil listrik dan saran untuk pemberian materi yang lebih tentang komposit agar mahasiswa benar-benar paham.

  .

  commit to user

BAB II DASAR TEORI

  2.1. Pengertian Komposit

  Kata komposit (composite) merupakan kata sifat yang berarti susunan atau gabungan. Komposit berasal dari kata kerja “to compose” yang berarti menyusun atau menggabung. Jadi secara sederhana bahan komposit diartikan suatu jenis bahan baru hasil rekayasa yang terdiri dari dua atau lebih material berbeda yang bergabung pada unit struktural makroskopik. Dapat juga dikatakan bahwa Komposit adalah perpaduan dari bahan yang dipilih berdasarkan kombinasi sifat fisik masing-masing material penyusun untuk menghasilkan material baru dengan sifat yang unik dibandingkan sifat material dasar sebelum dicampur dan terjadi ikatan permukaan antara masing-masing material penyusun (Gibson, 1994) a. Gabungan makro :

  • Bisa dibedakan secara visual
  • Penggabungan lebih secara fisis dan mekanis
  • Bisa dipisahkan secara fisis dan mekanis

  b. Gabungan mikro :

  • Tidak bisa dibedakan secara visual
  • Penggabungan lebih secara kimia
  • Sulit dipisahkan, tetapi dapat dilakukan secara kimia

  Bahan komposit merupakan bahan gabungan secara makro, maka bahan komposit dapat didefinisikan sebagai suatu sistem material yang tersusun dari campuran / kombinasi dua atau lebih unsur-unsur utamanya yang secara makro berbeda di dalam bentuk dan komposisi material yang tidak dapat dipisahkan (Schwartz, 1984).

  2.2. Tujuan Dibentuknya Komposit

  Tujuan dibentuknya komposit adalah :

  

commit to user a. Mempermudah design yang sulit pada manufaktur, untuk membentuk kontur yang rumit lebih mudah dengan menggunakan komposit daripada bahan logam.

  b. Menghemat biaya, dari segi harga bahan-bahan pembuat komposit lebih murah apabila dibandingkan dengan bahan logam.

  c. Bahan lebih ringan, kalau dibandingkan berat dua bahan yaitu logam dan komposit yang mempunyai dimensi yang sama, komposit lebih ringan.

2.3. Bagian Utama dari Komposit 2.3.1. Reinforcement

  Salah satu bagian utama dari komposit adalah penguat (reinforcement) yang berfungsi sebagai penanggung beban utama pada komposit.

2.3.1.1.Serat Gelas

  Glass fiber adalah bahan yang tidak mudah terbakar. Serat jenis ini

  biasanya digunakan sebagai penguat matrik jenis polymer. Komposisi kimia serat gelas sebagain besar adalah SiO

  2 (Silicon dioksida) dan sisanya adalah oksida-

  oksida alumunium (Al), kalsium (Ca), magnesium (Mg), natrium (Na), dan unsur- unsur lainnya.

  Berdasarkan bentuknya serat gelas dapat dibedakan menjadi beberapa macam antara lain (Schwartz, 1984): a. Roving, berupa benang panjang yang digulung mengelilingi silinder.

Gambar 2.1. Serat gelas roving

  (http://img.directindustry.com)

  

commit to user b. Yarn, berupa bentuk benang yang lekat dihubungkan pada filamen.

Gambar 2.2. Serat gelas yarn

  (http://w13.itrademarket.com)

  c. Chopped Strand, adalah strand yang dipotong-potong dengan ukuran tertentu kemudian digabung menjadi satu ikatan.

Gambar 2.3. Serat gelas chopped strand

  (http://sinofuwang.com)

  d. Reinforcing Mat, berupa lembaran chopped strand dan continuous strand yang tersusun secara acak.

Gambar 2.4. Serat gelas reinforcing mat

  (http: //www.image.tradevv.com)

  commit to user e. Woven Roving, berupa benang panjang yang dianyam dan digulung pada silinder

Gambar 2.5. Serat gelas woven roving

  (http://www.fiberjn.com) f. Woven Fabric, berupa serat yang dianyam seperti kain tenun.

Gambar 2.6. Serat gelas woven fabric

  (http://www.asia.ru) 2.3.2.

   Matrik

  Matrik adalah fasa dalam komposit yang mempunyai bagian atau fraksi volume terbesar (dominan). Matrik mempunyai fungsi sebagai berikut : a. Mentransfer tegangan ke serat secara merata.

  b. Melindungi serat dari gesekan mekanik.

  c. Memegang dan mempertahankan serat pada posisinya.

  d. Melindungi dari lingkungan yang merugikan.

  e. Tetap stabil setelah proses manufaktur. Sifat-sifat matrik (Ellyawan, 2008) : a. Sifat mekanis yang baik.

  

commit to user b. Kekuatan ikatan yang baik. c. Ketangguhan yang baik.

  d. Tahan terhadap temperatur. Menurut Gibson (1994) matrik dalam struktur komposit dapat dibedakan menjadi:

  1) Komposit Matrik Polimer (Polymer Matrix Composites – PMC) Bahan ini merupakan bahan komposit yang sering digunakan, biasa disebut polimer berpenguat serat (FRP – Fibre Reinforced Polymers or Plastics).

  Bahan ini menggunakan suatu polimer berbahan resin sebagai matriknya, dan suatu jenis serat seperti kaca, karbon dan aramid (Kevlar) sebagai penguatannya. 2) Komposit Matrik Logam (Metal Matrix Composites – MMC)

  Bahan ini menggunakan suatu logam seperti aluminium sebagai matrik dan penguatnya dengan serat seperti silikon karbida. 3) Komposit Matrik Keramik (Ceramic Matrix Composites – CMC)

  Bahan ini menggunakan keramik sebagai matrik dan diperkuat dengan serat pendek, atau serabut-serabut (whiskers) dimana terbuat dari silikon karbida atau boron nitride.

  Jenis polimer yang sering digunakan :

  1) Thermoplastic Thermoplastic adalah plastik yang dapat dilunakkan berulang kali (recycle)

  dengan menggunakan panas. Thermoplastic merupakan polimer yang akan menjadi keras apabila didinginkan. Thermoplastic meleleh pada suhu tertentu, melekat mengikuti perubahan suhu dan mempunyai sifat dapat balik (reversibel) kepada sifat aslinya, yaitu kembali mengeras bila didinginkan. Contoh dari

  

thermoplastic yaitu Nylon 66, Polytetrafluoroethylene (PTFE/teflon), Polieter

sulfon, dan Poliyether etherketone (PEEK). 2) Thermoset

  Thermoset tidak dapat mengikuti perubahan suhu. Bila sekali pengerasan

  telah terjadi maka bahan tidak dapat dilunakkan kembali. Pemanasan yang tinggi tidak akan melunakkan thermoset melainkan akan membentuk arang dan terurai karena sifatnya yang demikian sering digunakan sebagai tutup ketel, seperti jenis-

  

commit to user ulang karena selain sulit penanganannya juga volumenya jauh lebih sedikit (sekitar 10%) dari volume jenis plastik yang bersifat thermoplastic. Contoh dari thermoset yaitu Epoksida, Bismaleimida (BMI), dan Poli-imida (PI).

2.3.3. Klasifikasi Komposit

  Berdasarkan penguatnya (bahan pengisinya), klasifikasi komposit dibedakan menjadi 3 macam yaitu bahan pengisi partikel, serat dan struktur. komposit partikel serat partikel memanjang pendek gabungan berlapis searah acak

Gambar 2.7. Klasifikasi bahan komposit berdasarkan penguatnya

  (George H Staab, 1999)

  

commit to user Komposit dibedakan menjadi 5 kelompok menurut bentuk struktur dari penyusunnya yaitu (Schwartz, 1984) :

1. Komposit Serat (Fiber Composites)

  Komposit serat merupakan jenis komposit yang menggunakan serat sebagai bahan penguatnya. Dalam pembuatan komposit, serat dapat diatur memanjang (continuous composites) atau dapat dipotong kemudian disusun secara acak (random fibers) serta juga dapat dianyam (cross-ply laminate) (Schwartz, 1984).

  a. serat memanjang

  b. Serat acak

Gambar 2.8. Komposit serat (Fiber Composites)

  (George H Staab, 1999) 2.

   Komposit Serpih (Flake Composites) Flake Composites adalah komposit dengan penambahan material berupa

  serpih kedalam matriksnya. Flake dapat berupa serpihan mika dan metal (Schwartz, 1984).

Gambar 2.9. Komposit serpih (Flake Composites)

  (George H Staab, 1999)

  

commit to user

3. Komposit Partikel (Particulate Composites)

  Particulate composites adalah salah satu jenis komposit di mana dalam

  matriks ditambahkan material lain berupa serbuk/butir. Perbedaan dengan flake dan fiber composites terletak pada distribusi dari material penambahnya. Dalam

  

particulate composites , material penambah terdistribusi secara acak atau kurang

  terkontrol daripada flake composites. Sebagai contoh adalah beton (Schwartz, 1984).

Gambar 2.10. Komposit partikel (Particulate Composites)

  (George H Staab, 1999) 4.

   Filled (skeletal) Composites Filled composites adalah komposit dengan penambahan material ke dalam matriks dengan struktur tiga dimensi (Schwartz, 1984).

Gambar 2.11. Filled (skeletal) Composites

  

commit to user

5. Laminar Composites

  Laminar composites adalah komposit dengan susunan dua atau lebih layer,

  di mana masing-masing layer dapat berbeda – beda dalam hal material, bentuk, dan orientasi penguatannya (Schwartz, 1984).

Gambar 2.12. Laminar Composites

  (George H Staab, 1999) Berdasarkan penempatannya terdapat beberapa tipe serat pada komposit, seperti ditunjukkan pada Gambar 2.13 (Gibson, 1994).

  a. serat memanjang

  b. Serat anyam

  c. serat acak

  d. Serat gabungan

Gambar 2.13. Tipe serat pada komposit (Gibson, 1994)

  

commit to user a. Continuous Fiber Composite

  Continuous atau uni-directional composite mempunyai susunan serat

  panjang dan lurus, membentuk lamina diantara matriksnya. Jenis komposit ini paling banyak digunakan. Kekurangan tipe ini adalah lemahnya kekuatan antar lapisan. Hal ini dikarenakan kekuatan antar lapisan dipengaruhi oleh matriksnya.

  b. Woven Fiber Composite (bi-dirtectional) Komposit ini tidak mudah terpengaruh pemisahan antar lapisan karena susunan seratnya juga mengikat antar lapisan. Akan tetapi susunan serat memanjangnya yang tidak begitu lurus mengakibatkan kekuatan dan kekakuan tidak sebaik tipe continuous fiber.

  c. Discontinuous Fiber Composite (chopped fiber composite) Komposit dengan tipe serat pendek masih dibedakan lagi menjadi :

  1. Serat pendek searah (Aligned discontinuous fiber)

  2. Serat pendek diagonal (Off-axis aligned discontinuous fiber)

  3. Serat pendek acak (Randomly oriented discontinuous fiber)

  Randomly oriented discontinuous fiber merupakan komposit dengan serat

  pendek yang tersebar secara acak diantara matriksnya. Kekurangan dari jenis serat acak adalah sifat mekanik yang masih dibawah dari penguatan dengan serat lurus pada jenis serat yang sama (Gibson,1994).

  a. Serat pendek searah b. Serat pendek diagonal c. Serat pendek acak

Gambar 2.14. Tipe Discontinuous Fiber (Gibson, 1994)

  

commit to user d. Hybrid fiber composite

  

Hybrid fiber composite merupakan komposit gabungan antara tipe serat

  lurus dengan serat acak. Pertimbangannya supaya dapat mengeliminir kekurangan sifat dari kedua tipe dan dapat menggabungkan kelebihannya.

  Hybrid Fiber Composite

Gambar 2.15. Tipe Hybrid Fiber Composite (Gibson, 1994)

  commit to user

BAB IV PERAWATAN DAN PERINCIAN BIAYA

4.1. Perawatan

  Perawatan ini dilakukan bila terjadi kerusakan atau gangguan-gangguan yang terjadi, perawatan untuk pintu yang terbuat dari bahan komposit sangatlah minim perawatannya.

4.1.1. Perawatan Komposit Fiberglass

  Fiberglass sebenarnya bebas perawatan (maintenance free). Perawatan

  hanya dilakukan apabila terjadi kerusakan tergores atau pecah. Sedangkan untuk permukaan yang dilapisi cat, perawatannya sama seperti perawatan bodi mobil pada umumnya.

  a. Perawatan pada fiberglass yang tergores

  Fiberglass yang tergores dapat diperbaiki dengan melapisi permukaan dengan gelcoat. Pelapisan gelcoat dimaksudkan agar warna produk tidak belang.

  Untuk meratakan permukaan yang dilapisi ulang dilakukan pengampelasan. Proses pengampelasan dilakukan secara bertahap dengan amplas kasar dan bertahap hingga ampelas halus yang dibasahi dengan air.

  b. Perawatan pada materi fiberglass yang pecah

  Fiberglass yang pecah dapat diperbaiki dengan cara melakukan laminasi

  ulang atau penambalan pada bagian yang rusak. Laminasi atau penambalan bagian yang pecah dilakukan sama halnya dengan proses laminasi produk.

  c. Perawatan pada fiberglass yang sudah dicat Perawatan fiberglass yang sudah dicat sama dengan perawatan bodi mobil pada umumnya, yaitu :

  1. Pada saat tidak digunakan, jauhkan dari sinar matahari langsung atau tempatkan di tempat yang teduh.

  2. Melakukan pemolesan permukaaan dengan bahan–bahan yang

  

commit to user

4.1.2. Perawatan Mekanisme kaca

  Perawatan yang dilakukan untuk sesuatu yang bergesekan adalah pemberian oli atau bahan anti karat lainnya agar tidak terjadi macet karena pengaruh karat dan kotoran yang ada. Pelumasan atau pemberian bahan anti karat sebaiknya dilakukan pada komponen-komponen sebagai berikut :

  1. Regulator kaca

  2. Rel kaca

4.2. Perincian Biaya

1. Alat dan Bahan

  HARGA HARGA NO MATERIAL JUMLAH SATUAN TOTAL

  1. Rp. 42.000,- 4 buah Karet Lis Kaca Rp. 168.000,- 2.

  2,5 m Seng Rp. 25.000,- Rp. 37.500,- 3.

  2 ons Paku Rp. 2.500,- Rp. 5.000,- 4.

  2 buah Pensil 2b Rp. 2.500,- Rp. 5.000,- 5.

  1 buah Rautan Rp. 1.500,- Rp. 1.500,- 6.

  4 buah Yellow Board Rp. 7.500,- Rp. 30.000,- 7.

  15 buah Lem Epotec Rp. 6.000,- Rp. 90.000,-

  • 8.

  Rp. 30.000,- - Mur Baut 9. 20 buah

  Masker Rp. 2.500,- Rp. 50.000,- 1 set

  10. Rivet 4mm Rp. 28.000,- Rp. 28.000,- 1 buah

  11. Cutter Rp. 4.000,- Rp. 4.000,- 1 buah

  12. Kanebo Rp. 15.000,- Rp. 15.000,- 1 buah

  13. Lem Fox Rp. 15.000,- Rp. 15.000,- 2 buah

  14. Sealer Rp. 20.500,- Rp. 41.000,- 1 buah

  15. Sabun Colek Rp. 12.500,- Rp. 12.500,-

  2kg

  16. Besi Strip Rp. 8.500,- Rp. 17.000,- 1 buah

  17. Gunting Rp. 10.000,- Rp. 10.000,- 2 buah

  18. Gerinda Rp. 11.000,- commit to user Rp. 22.000,-

  • Rp. 250.000,-

20. Karpet door trim -

2. Alat dan Bahan Komposit

  • Rp. 10.000,- 6.

10. Jerigen 10 kg

  Rp. 56.500,- 3. Epoxy Classy Rp. 34.000,- 2 kg

   Total Rp.1.931.500,-

  NO MATERIAL HARGA SATUAN JUMLAH TOTAL 1.

  Cat Supergloss Rp. 82.500,- 3 kg

  Rp. 247.500,- 2. Cat Top Collor Rp. 56.500,- 1 kg

  Rp. 198.000,- · N. D

  Rp. 68.000,- 4. Thinner :

  · Speedy Rp. 16.500,- 12 liter

  Rp. 16.000,- 4,5 liter

  Rp. 72.000,- · P. U

  Rp. 37.500,- 2,5 liter

  Rp. 93.750,-

  13. Pigmen - 10 ml Rp. 14.000,-

  12. Pipa PVC Rp. 7.500,- 5 buah Rp. 37.500,-

  11. Blabak Rp. 10.500,- 3 lembar Rp. 31.500,-

  Rp. 105.000,- 3. Mat Rp. 500.000,- 1 gulung

  

commit to user

  19. Sekrap Rp. 6.000,- 2 set Rp. 12.000,-

  Total Rp. 843.000,-

  NO MATERIAL HARGA SATUAN JUMLAH TOTAL 1.

  Resin Rp. 25.500,- 35 kg

  Rp. 892.500,- 2. Mirror Glass Rp. 105.000,- 1 buah

  Rp. 500.000,- 4. Katalis Rp. 50.000,- 1 liter

  Rp. 17.000,- 1 buah Rp. 17.000,-

  Rp. 50.000,- 5. Ca CO

  3 -

  Roller Rp. 40.000,- 2 buah Rp. 80.000,- 7.

  Aseton Rp. 24.500,- 5 liter Rp. 122.500,- 8.

  Kuas Rp. 5.500,- 9 buah Rp. 49.500,- 9.

  Gayung Rp. 5.500,- 4 buah Rp. 22.000,-

3. Biaya Pengecatan

  Rp. 8.500,- 6 meter Rp. 51.000,-

  · P 150 Rp. 10.500,- 6 meter

  Clear Rp. 74.500,- 2 kg Rp. 149.000,- 6.

  Compound Rp. 45.000,- 1 kg Rp. 45.000,- 7.

  Amplas : · 400

  Rp. 3.500,- 3 lembar Rp. 10.500,-

  · 800 Rp. 3.500,- 3 lembar

  Rp. 10.500,- · 1000

  Rp. 3.500,- 3 lembar Rp. 10.500,- 8.

  Dempul Alfagloss Rp. 56.000,- 8 kaleng Rp. 448.000,- 9.

  Amplas meter : · P 80

  Rp. 63.000,- 10. Kain Compound -

  • Rp. 8.000,- 11.

  

commit to user

5.

  Lakban Kertas Rp. 6.000,- 2 buah Rp. 12.000,-

   Total Rp.1.543.250,-

5. Total Biaya

  NO PENGELUARAN TOTAL

  1. Biaya alat dan bahan Rp. 843.000,-

  2. Biaya alat dan bahan komposit Rp. 1.931.500,-

  3. Biaya pengecatan Rp. 1.543.250,-

  

Total Rp. 4.317.750,-

BAB V PENUTUP

  5.1. Kesimpulan

  Dari hasil proses perancangan ulang dan pembuatan pintu mobil listrik ini serta pembahasan yang diuraikan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut :

  1. Pintu mobil listrik dapat bekerja dengan baik, yaitu kaca pada mobil dapat naik dan turun (membuka dan menutup).

  2. Perancanagan ulang pintu mobil listrik adalah dengan membuat pintu menjadi cembung, sehingga bentuk body mobil juga diubah agar sesuai dengan body pintu .

  3. Perancangan ulang dan pembuatan pintu mobil listrik menghabiskan biaya sebesar Rp. 4.317.750,-

  5.2. Saran

  1. Perlu adanya pengembangan terhadap pembuatan komponen bodi mobil dengan komposit ini, jika sebelumnya bodi komposit ini menggunakan bahan dari fiberglass, maka selanjutnya dapat menggunakan serat lainnya, misalnya serat alam yang lebih ekonomis.

  2. Perlu adanya bimbingan khusus mengenai material komposit, karena pengetahuan mahasiswa DIII sangat kurang dalam hal material komposit.

  3. Keselamatan kerja yang perlu diperhatikan dalam hal yang berhubungan dengan fiberglass adalah penyimpanan bahan serta saat proses pengerjaan dilakukan, harus selalu memakai alat keselamatan kerja, seperti sarung tangan dan masker.

  

commit to user