pembangunan dan kemajuan ekonomi masyarakat Indonesia. Penelitian ini dimaksudkan untuk mengungkap fakta dalam praktek peradilan perkara tindak
pidana korupsi yang menunjukkan upaya pemberantasan TPK selama ini telah menghadapi kendala serius, yaitu adanya ketidaksamaan ambiguitas perundang-
undangan serta pandangan para penegak hukum dalam menerapkan UU PTPK khususnya unsur
“dapat merugikan keuangan negara atau perekonomian negara” sebagaimana dimaksud dalam pasal 2 dan pasal 3 UU PTPK. Akibatnya banyak
terdakwa yang bebas dari jeratan hukum. Sehingga diperlukan penelitian bagaimana sebenarnya ruang lingkup keuangan negara dan perekonomian negara
serta bagaimana penerapan u nsur “dapat merugikan keuangan negara atau
perekonomian negara dalam tindak pidana korupsi. Alasan subyektif penulis meneliti masalah ini adalah sebagaimana yang
telah penulis uraikan. Penelitian ini penting untuk dilakukan karena secara teoritis literatur yang mengkaji masalah penerapan unsur kerugian negara dalam tindak
pidana korupsi masih sangat jarang ditemukan. Oleh karena itu penelitian ini diharapkan dapat menambah perbendaharaan literatur dan menambah
pengetahuan tentang penerapan unsur kerugian negara dalam tindak pidana korupsi. Selain itu, penulis mengangkat penelitian ini adalah dengan tujuan
membantu memberikan pemecahan masalah dan memberikan sumbangan pemikiran bagi para penegak hukum maupun masyarakat luas sehingga dapat
mendukung terciptanya keadilan, kepstian dan kemanfaatan hukum.
B. Perumusan Masalah
Universitas Sumatera Utara
Dari latar belakang, di atas maka penulis dapat merumuskan masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana pengaturan tentang perumusan unsur dapat merugikan
keuangan negara atau perekonomian negara dalam dinamika hukum pidana korupsi di indonesia?
2. Apakah problematika dalam praktik penerapan unsur dapat merugikan
keuangan negara atau perekonomian negara dalam penanganan perkara
tindak pidana korupsi?
C. Tujuan dan Manfaat Penulisan 1. Tujuan Penulisan
Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah: a.
Untuk mengetahui bagaimanakah pengertian dan ruang lingkup antara Keuangan Negara dengan Perekonomian Negara sebagaimana
dimaksud dalam pasal 2 dan pasal 3 UU Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi jo UU Nomor 20
Tahun 2001 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi dengan
membandingkannya terhadap peraturan perundang-undangan lainnya. b.
Untuk mengetahui bagaimana kendala yang dihadapai oleh para penegak hukum dalam praktik penerapan dan perumusan unsurdapat
merugikan keuangan negara atau perekonomian negaradalam delik tindak pidana korupsi.
Universitas Sumatera Utara
c. Untuk mengetahui apakah gagasan awal dari rumusan unsur dapat
merugikan keuangan negara atau perekonomian negaradalam sejarah perundang-undangan korupsi di Indonesia.
2. Manfaat Penulisan
a. Manfaat Teoritis
Untuk memberikan informasi, kontribusi pemikiran dan menambah ilmu pengetahuan dalam bidang ilmu hukum pidana terkhusus tentang perumusan
dan penerapan unsur “dapat merugikan keuangan negara atau perekonomian
negara” dalam delik tindak pidana korupsi sebagaimana dimaksud dalam pasal 2 dan pasal 3 UU Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana
Korupsi jo UU Nomor 20 Tahun 2001tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi. Selain itu
skripsi ini diharapkan dapat memberikan fakta-fakta hukum dilapangan penegakan hukum pidana tentang penerapan dan kendala yang dihadapi oleh para
penegak hukum terkhusus dalam pemberantasan tindak pidana korupsi di Indonesia. Sehingga diharapkan skripsi ini dapat memperkaya perbendaharaan
dan koleksi karya ilmiah yang berkaitan dengan hal tersebut. b.
Manfaat Praktis 1.
Untuk memberikan analisis tentang penerapan unsur dapat merugikan keuangan negara atau perekonomian negara dalam delik
tindak pidana korupsi yang bermanfaat untuk penegak hukum, mahasiswa, maupun masyarakat pada umumnya agar mengerti dan
memahami bagaimana rumusan delik tindak pidana korupsi.
Universitas Sumatera Utara
2. Dapat memberikan masukan kepada lembaga-lembaga terkait
dalam pengambilan kebijakan terhadap tindak pidana korupsi di Indonesia baik lembaga Legislatif, Eksekutif dan Yudikatif agar
diperoleh solusi dalam mengefektifkan pemberantasan tindak pidana korupsi.
D. Keaslian Penulisan