Rangkaian Sensor Photodioda Prosedur Penelitian .1 Skematik Rangkaian Power Suplay

37 langsung ke LCD, pada LCD Hitachi - M1632 sudah terdapat driver untuk mengubah data ASCII output mikrokontroler menjadi tampilan karakter. Pemasangan potensio sebesar 10 KΩ untuk mengatur kontras karakter yang tampil.Gambar 3.5 berikut merupakan gambar rangkaian LCD yang dihubungkan ke mikrokontroler. Gambar 3.5. Rangkaian LCD Dari gambar 3.5, rangkaian ini terhubung ke PB.0 - PB.6, yang merupakan pin IO dua arah dan pin fungsi khusus, yaitu sebagai TimerCounter, komparator analog dan SPI mempunyai fungsi khusus sebagai pengiriman data secara serial. Sehingga nilai yang akan tampil pada LCD display akan dapat dikendalikan oleh Mikrokontroller ATMega8535.

3.3.4. Rangkaian Sensor Photodioda

Rangkaian sistem sensor berupa photodiode yang dapat dilihat pada gambar di bawah ini Gambar 3.6. Tampak pada rangkaian menggunakan rangkaian sensor photodiode 3 buah yang berhadap-hadapan. 2 sensor sebagai sensor penanda letak botol dan 1 sensor lagi sebagai sensor penanda batas pengisian cairan ke botol. Rangkaian sensor ini dapat disebut juga dengan sistem sensor halangan. Biasanya sering digunakan untuk perangkat yang membutuhkan gerakan dan juga beberapa kinerja untuk menggerakkan perangkat tersebut. Rangkaian sensor tersebut bisa berupa rangkaian sensor suhu, cahaya, gerak dan juga infra merah. Pastinya dalam membuat rangkaian sensor Infrared atau biasa disebut rangkaian sensor proximity ini, dibutuhkan beberapa komponen seperti infrared itu sendiri yang akan Universitas Sumatera Utara 38 berfungsi sebagai sumber cahaya atau biasa disebut light source dan juga sebuah photodioda yang akan bertindak sebagai sensor cahaya photodetector. Cara kerja sensor photodiode ini seperti halnya prinsip kerja sensor halangan. Komponen photodioda akan digunakan sebagai sensor cahaya dimana komponen sensor infrared tersebut yang akan bertindak sebagai sumber cahaya. Ketika komponen Infrared akan ditembakkan pada photodiode, maka cahaya akan langsung menuju ke sensor photodioda yang menerima cahaya tersebut. Komponen sensor Photodioda yang menerima cahaya tersebut, akan memiliki nilai resistansi yang cukup rendah sehingga menghasilkan tegangan yang besar. Pada sistem ini di Photodioda dan infrared digunakan sebagai pendeteksi adanya botol jika terdeteksi konveyor berhenti, pompa aktif melakukan pengisian cairan dan ketika sensor photodioda mendeteksi botol telah terisi pada batas pengisian cairannya maka sensor kedua menonaktifkan pompa dan mengaktifkan konveyor untuk kembali berjalan. Berikut dibawah ini dapat kita lihat letak sensor photodiode pada rangkaian, dapat dilihat pada gambar 3.6. Gambar 3.6 Rangkaian Sistem Sensor Photodioda 3.3.5 Rangkaian Relay Gambar 3.7. Rangkaian Relay Universitas Sumatera Utara 39 Komponen utama dari rangkaian ini adalah relay. Dapat dilihat dari gambar diatas Gambar 3.7. Gambar rangkaian relay pada sistem otomasi. Relay ini memisahkan tegangan 5 volt dengan 12 Volt dari beban yang dihubungkan dengan sumber tegangan 12 volt. Relay merupakan salah satu komponen elektronik yang terdiri dari lempengan logam sebagai saklar dan kumparan yang berfungsi untuk menghasilkan medan magnet. Rangkaian ini menggunakan relay 12 volt, ini berarti jika positif relay kaki 1 dihubungkan ke sumber tegangan 12 volt dan negative relay kaki 2 dihubungkan ke ground, maka kumparan akan menghasilkan medan magnet, dimana medan magnet ini akan menarik logam yang mengakibatkan saklar terhubung. Pada rangkaian ini untuk mengaktifkan atau menon-aktifkan relay digunakan transistor type PNP. Dari gambar dapat dilihat bahwa negatif relay dihubungkan ke kolektor akan terhubung ke emitor dimana emitor langsung terrhubung ke ground yang menyebabkan tegangan di kolektor menjadi 0 volt, keadaan ini akan mengakibatkan relay aktif. Sebaliknya jika transistor tidak aktif, maka kolektor tidak terhubung ke emitor, sehingga tegangan pada kolektor menjadi 12 volt, keadaan ini menyebabkan tidak aktif. Kumparan pada relay akan menghasilkam tegangan singkat yang besar ketika relay dinon- aktifkan dan ini dapat merusak transistor yang ada pada rangkaian ini. Untuk mencegah kerusakan pada transistor tersebut sebuah dioda harus dihubungkan ke relay tersebut . Dioda dihubungkan secara terbalik sehingga secara normal dioda ini tidak menghantarkan. Penghantaran hanya terjadi ketika relay dinonaktifkan, pada saat ini arus akan terus mengalir melalui kumparan dan arus ini akan dialirkan ke dioda. Tanpa adanya dioda arus sesaat yang besar itu akan mengalir ke transistor, yang mengakibatkan kerusakan pada transistor.

3.3.6 Skematik Rangkaian Lengkap