Pengujian LCD Liquid Crystal Display Pengujian Sistem Pendingin

BAB IV PENGUJIAN DAN HASIL

4.1 Pengujian LCD Liquid Crystal Display

Rangkaian LCD dihubungkan ke PORT.D0 … PORT.D7 pada MCU, yang merupakan pin IO dua arah dan pin fungsi khusus yaitu sebagai TimerCounter, komparator analog dan SPI mempunyai fungsi khusus sebagai pengiriman data secara serial yang nilainya dikendalikan oleh MCU ATMega8535 sebelum ditampilkan pada display LCD. Pada bagian ini, MCU ATMega8535 dapat memberi data langsung ke LCD. Pada LCD Hitachi – M832 sudah memiliki driver yang difungsikan untuk mengubah data ASCII output MCU menjadi tampilan karakter. Dalam hal penelitian ini, hasil yang didapat cukup bagus dan sesuai dengan kebutuhan dan perancangan yang dilakukan.

4.2 Pengujian Sistem Pendingin

Pengujian sistem pendingin dilakukan pada saat tidak ada beban pendinginan dan pada saat ada beban air dengan lima massa yang berbeda, masing-masing 1 liter, 2 liter, 3 liter, 4 liter dan 5 liter. Dimana pengujian dilakukan selama waktu untuk mencapai suhu minimum dengan interval 2 menit untuk pengambilan perubahan suhu pada masing-masing sampel. Adapun kesimpulan yang didapat dalam penelitian ini berdasarkan tiga keadaan, yaitu : Universitas Sumatera Utara 1. Waktu yang dibutuhkan untuk mencapai suhu minimum, a. Saat kosong tanpa beban adalah 32 menit sudah mencapai 9,3 C b. Dengan beban 1 liter adalah 158 menit sudah mencapai 9,3 C c. Dengan air bermassa 2 liter adalah 294 menit sudah mencapai 9,3 C d. Dengan air bermassa 3 liter adalah 756 menit sudah mencapai 9,3 C e. Dengan air bermassa 4 liter adalah 1096 menit sudah mencapai 9,3 C f. Dengan air bermassa 5 liter adalah 1588 menit sudah mencapai 9,3 C 2. Penurunan suhu yang paling signifikan pada waktu antara 0 menit sampai 20 menit, a. Saat kosong tanpa beban sebesar 16,4 C b. Dengan air bermassa 1 liter sebesar 9,0 C c. Dengan air bermassa 2 liter sebesar 6,7 C d. Dengan air bermassa 3 liter sebesar 5,5 C e. Dengan air bermassa 4 liter sebesar 4,1 C f. Dengan air bermassa 5 liter sebesar 1,4 C 3. Gradien kecepatan penurunan suhu tiap keadaan dalam sistem pendingin ditentukan dari hasil analisis grafik yang didapat dengan memakai software IBM SPSS Statistics 2012 Version 21. Universitas Sumatera Utara a. Untuk keadaan tanpa beban; Dari data yang terlampir lampiran D dapat diolah untuk mendapatkan grafik penurunan suhu sebagai berikut; Gambar 4.1 Grafik T-vs-t Penurunan suhu tanpa beban Dari gambar 4.1, grafik terlihat bahwa setiap satu urutan sequence bernilai waktu t dengan interval dua menit, penurunan suhu dari 27,0 C hanya membutuhkan waktu 32 menit untuk mencapai suhu minimum 9,3 C. Dimana gradien kecepatan penurunan suhu yang didapat sebesar v = 6,73 1t.ln 10 atau v = 2,92 menit -1 . Universitas Sumatera Utara b. Untuk keadaan beban 1 liter air; Dari data yang terlampir lampiran D dapat diolah untuk mendapatkan grafik penurunan suhu sebagai berikut; Gambar 4.2 Grafik T-vs-t Penurunan suhu dengan beban 1 liter air Dari gambar 4.2, grafik terlihat bahwa setiap satu urutan sequence bernilai waktu t dengan interval dua menit, penurunan suhu dari 27,0 C membutuhkan waktu 158 menit untuk mencapai suhu minimum 9,3 C. Dimana gradien kecepatan penurunan suhu yang didapat sebesar v = 4,27 1t.ln 10 atau v = 1,85 menit -1 . Universitas Sumatera Utara c. Untuk keadaan beban 2 liter air; Dari data yang terlampir lampiran D dapat diolah untuk mendapatkan grafik penurunan suhu sebagai berikut; Gambar 4.3 Grafik T-vs-t Penurunan suhu dengan beban 2 liter air Dari gambar 4.3, grafik terlihat bahwa setiap satu urutan sequence bernilai waktu t dengan interval dua menit, penurunan suhu dari 27,8 C membutuhkan waktu 294 menit untuk mencapai suhu minimum 9,3 C. Dimana gradien kecepatan penurunan suhu yang didapat sebesar v = 4,35 1t.ln 10 atau v = 1,89 menit -1 . Universitas Sumatera Utara d. Untuk keadaan beban 3 liter air; Dari data yang terlampir lampiran D dapat diolah untuk mendapatkan grafik penurunan suhu sebagai berikut; Gambar 4.4 Grafik T-vs-t Penurunan suhu dengan beban 3 liter air Dari gambar 4.4, grafik terlihat bahwa setiap satu urutan sequence bernilai waktu t dengan interval dua menit, penurunan suhu dari 27,8 C membutuhkan waktu 756 menit untuk mencapai suhu minimum 9,3 C. Dimana gradien kecepatan penurunan suhu yang didapat sebesar v = 3,44 1t.ln 10 atau v = 1,59 menit -1 . Universitas Sumatera Utara e. Untuk keadaan beban 4 liter air; Dari data yang terlampir lampiran D dapat diolah untuk mendapatkan grafik penurunan suhu sebagai berikut; Gambar 4.5 Grafik T-vs-t Penurunan suhu dengan beban 4 liter air Dari gambar 4.5, grafik terlihat bahwa setiap satu urutan sequence bernilai waktu t dengan interval dua menit, penurunan suhu dari 28,0 C membutuhkan waktu 1096 menit untuk mencapai suhu minimum 9,3 C. Dimana gradien kecepatan penurunan suhu yang didapat sebesar v = 3,79 1t.ln 10 atau v = 1,64 menit -1 . Universitas Sumatera Utara f. Untuk keadaan beban 5 liter air; Dari data yang terlampir lampiran D dapat diolah untuk mendapatkan grafik penurunan suhu sebagai berikut; Gambar 4.6 Grafik T-vs-t Penurunan suhu dengan beban 5 liter air Dari gambar 4.6, grafik terlihat bahwa setiap satu urutan sequence bernilai waktu t dengan interval dua menit, penurunan suhu dari 28,0 C membutuhkan waktu 1588 menit untuk mencapai suhu minimum 9,3 C. Dimana gradien kecepatan penurunan suhu yang didapat sebesar v = 4,38 1t.ln 10 atau v = 1,90 menit -1 . Universitas Sumatera Utara

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN