B AB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI
2.1. Tinjauan Pustaka
Perancangan tool adalah proses rancang bangun alat, metode, dan teknik yang penting untuk meningkatkan efisiensi manufaktur dan produktivitas di
bidangperindustrian Hoffman, 1990. Perancangan alat bantu, metode, dan teknik yang diperlukan untuk memperbaiki efisiensi dan produktivitas suatu
proses manufaktur. Berikut ini akan dijelaskan referensi yang berkaitan dengan topik penelitian yangdilakukan.
2.1.1. Penelitian Terdahulu
Mesin pemecah kemiri terdapat berbagai macam di pasaran namun tidak semuanya optimal. Mesin pemecah kemiri biasanya tidak memiliki mekanisme
penyortiran ukuran akibat desain rangka mesin tidak memungkinkan. Mekanisme yang digunakan mesin di pasaran antara lain dengan sistem double roll dan
sistem pelontar. Double roll merupakan mekanisme pemecahan kemiri dengan cara menghimpit kemiri diantara dua buah roll yang berputar, tetapi biji kemiri
tidak dapat terpecahkan secara bersamaan. Mekanisme benturan juga merupakan salah satu mekanisme pemecahan biji kemiri dengan mekanisme
membenturkan biji kemiri ke plat besi yang tebal di dalam mesin. Mekanisme lain yang biasa digunakan adalah mekanisme sistem pelontar yang memukul dan
melontarkan kemiri ke plat untuk memecahkan cangkang kemiri. Hasil pemecahan kemiri tidak memenuhi target dikarenakan biji kemiri tidak melewati
mekanisme pemecahan secara sempurna antara lain biji kemiri yang tidak dapat dipecah secara bersama pada mekanisme double roll dan posisi terpukulnya
kemiri yang tidak teratur pada mekanisme pelontar. Hal ini dapat diantisipasi dengan adanya sistem penyortiran ukuran dan sistem pemakanan untuk
mengatur aliran input kedalam sistem pemecahan. Feeding secara manual tidak dapat diandalkan karena waktu,kecepatan,dan jumlah dari kemirisulit
dikendalikan dan di pantau secara pasti.
Andi Laedan 2009 telah merancang pembuatan mesin pemecah kemiri dengan kapasitas 20kg per jam dengan menggunakan mekanisme dua buah rol untuk
memecahkan kemiri. Metode pengumpulan data dan informasi dari petani menggunakan eksperimen dan survey. Hasil dari penelitian tersebut adalah
4
mesin dengan mekanisme poros penghancur yang kuat dan lentur yang akan mengepress buah kemiri agar kemiri lepas dari kulitnya dengan dasar
perhitungan jarak antara 2 rol penghancur dan perhitungan torsi motor penggerak rol. Mesin ini menghasilkan biji kemiri sebanyak 20 kg dalam kurun
waktu satu jam. Adi Jaya Saragih 2012 melakukan analisis kapasitas efektif mesin pemecah
kemiri dengan kapasitas 93,6 kgjam. Data yang dibutuhkan dikumpulkan dengan metode eksperimen melalui prototype yang dirancang. Sebanyak 2 buah poros
penghancur yang memiliki pasak persegi akan menghimpit dan menghancurkan kulit kemiri yang keras. Dibandingkan dengan percobaan lain dengan metode
yang sama, metode ini hasilnya paling baik dan didapat jarak rol optimal yaitu 250 mm dengan masing-masing diameter rol penghancur adalah 101 mm dan 93
mm. Asrita Yohana Siallagan 2012 telah menulis analisis tentang pemecahan
cangkang kemiri dengan menggunakan sistem ripple mill dengan berbagai suhu perandaman. Perlakuan pra proses yang berbeda dilakukan sebelum kemiri
dipecahkan untuk mengetahui proses yang paling efektif sebelum kemiri dipecahkan. Metode prototype dan analisis percobaan dilakukan untuk
mendapatkan data yang bersangkutan. Sumardi 2013 merancang sebuah mesin pemecah biji kemiri dengan sistem
bentur. Perancangan prototype dan realisasi dari rancangan dilakukan untuk mengumpulkan data dan informasi. Desain yang sederhana baik dari konstruksi
hingga mekanisme pemecah memungkinkan mesin ini untuk dibuat dalam skala laboratorium produksi kampus. Hasil rancang bangun ini memiliki kapasitas
produksi 15 sampai 16 kgmenit. Perancangan mesin pemecah kemiri dengan sistem Spinner bertingkat ini
diharapkan mampu meningkatkan kapasitas produksi dari pengusaha kemiri dan memenuhi kebutuhan pasar di Pasar Tradisional Legi Surakarta dengan harga
mesin yang terjangkau.
2.1.2. Penelitian Sekarang