Implementasi Sistem Pengujian IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

4.1 Implementasi Sistem

Tahap implementasi dilakukan setelah tahap perancangan. Implementasi yang dilakukan menggunakan Matlab R2007b. 4.1.1 Implementasi form beranda Form beranda merupakan form awal sistem ini. Pada form beranda, terdapat beberapa menu pilihan yakni menu Pelatihan, Pengujian, Help dan Exit. Menu Help berisi petunjuk untuk membantu user dalam menggunakan aplikasi ini. Sedangkan menu Exit berfungsi untuk keluar dari aplikasi. Form beranda dapat dilihat seperti pada Gambar 4.1 Gambar 4.1 Form beranda Universitas Sumatera Utara 4.1.2 Implementasi form pelatihan Gambar 4.2 menunjukkan form Pelatihan. Dalam form inilah dilakukan pelatihan terhadap citra. User harus mengisikan nilai learning rate untuk memulai proses pelatihan. Tombol Load Citra berfungsi untuk menampilkan citra yang akan dilatih dan selanjutnya yang perlu dilakukan adalah menekan tombol yang aktif secara berurut. Gambar 4.2 Form pelatihan 4.1.3 Implementasi form pengujian Sebagai kelanjutan dari pelatihan pada form pelatihan, pada form pengujian akan diuji citra yang telah dilatih maupun yang belum dilatih. User dapat memilih citra yang akan diuji atau diidentifikasi dengan menekan tombol Pilih Gambar dan melanjutkan dengan proses identifikasi. Gambar 4.3 mmerupakan tampilan form pelatihan. Universitas Sumatera Utara Gambar 4.3 Form pengujian 4.1.4 Implementasi form help Form Help berfungsi untuk memberikan informasi atau bantuan dalam menggunakan aplikasi ini. Gambar 4.4 merupakan tampilan dari form help. Gambar 4.4 Form help Universitas Sumatera Utara

4.2 Pengujian

Pentingnya pengujian perangkat lunak dan implikasinya mengacu pada kualitas perangkat lunak. Spesifikasi perangkat keras yang digunakan untuk proses pengujian sistem ini adalah: 1. IntelR coreTM i5 CPU M460 2,53GHz 4CPUs,~2.5 Ghz 2. Memory RAM 2 GB 3. Resolusi display monitor 1366 x 768 32bit Sedangkan spesifikasi perangkat lunak yang digunakan adalah: 1. Sistem Operasi Windows 7 Ultimate 32 Bit 2. Matlab R2007b 3. Microsoft Excel 2007 Setelah berada pada form pelatihan maka, user menginputkan nilai learning rate dan menekan tombol Load Citra sehingga akan tampak seperti pada Gambar 4.5. Gambar 4.5 Pelatihan load citra Gambar yang akan dilatih merupakan gambar telapak kaki 10 bayi berbeda dan 20 gambar lainnya merupakan gambar yang telah diberi noise dengan persenan noise yang berbeda. Setelah gambar berhasil di tampilkan, maka tombol Resize akan aktif Universitas Sumatera Utara dan user dapat menekan tombol Resize untuk mengubah citra menjadi berukuran 100 x 50 piksel. Gambar 4.6 merupakan tampilan ketika citra sudah di resize. Gambar 4.6 Tampilan citra setelah di resize Tombol Grayscale akan otomatis aktif setelah semua citra selesai di ubah ukurannya. Selanjutnya adalah proses mengubah citra menjadi citra grayscale dengan menekan tombol grayscale seperti yang terlihat pada Gambar 4.7 berikut: Gambar 4.7 Proses grayscale pada citra Universitas Sumatera Utara Setelah citra selesai diubah menjadi citra grayscale, maka tombol sharpening akan aktif secara otomatis. Untuk mempertajam citra, maka pengguna dapat menekan tombol ini sekali atau lebih. Sewaktu proses pengujian ini, penulis menekan tombol Sharpening sebanyak 2 kali. Tampilan setelah citra di sharpening dapat dilihat pada Gambar 4.8 Gambar 4.8 Proses filter citra dengan high-pass filter Setelah selesai di filter, maka tombol Deteksi Tepi akan aktif secara otomatis dan pengguna dapat menekan tombol tersebut untuk mendapatkan citra hasil deteksi tepi. Gambar 4.9 merupakan tampilan form Pelatihan setelah melakukan proses deteksi tepi pada citra. Universitas Sumatera Utara Gambar 4.9 Citra latih hasil deteksi tepi Apabila proses deteksi tepi telah selasai maka, tombol Train akan aktif sehingga user dapat memulai proses pelatihan. Dalam fungsi pelatihan ini, sistem akan mengelompokkan 30 citra tersebut ke dalam 10 kelompok, dimana tiap kelompok merupakan gambar dari 1 telapak kaki bayi yang sama. Setelah pelatihan dengan metode Kohonen dilakukan, maka akan menghasilkan bobot baru yang disimpan dalam Ms Excel untuk dipakai dalam proses pengujian. Selain itu, sistem juga akan menampilkan lama waktu proses pelatihan yang dibutuhkan seperti terlihat pada Gambar 4.10. Universitas Sumatera Utara Gambar 4.10 Tampilan pelatihan telah selesai Setelah proses pelatihan selesai , maka akan dilanjutkan pada proses pengujian.Untuk menguji citra telapak kaki bayi, maka user harus masuk ke form pengujian dengan memilih menu Pengujian. Pada form pengujian, user akan menginputkan gambar yang akan diuji. Setelah itu, user menekan tombol identifikasi dan sistem akan mengidentifikasi file citra yang dipilih. Outputnya berupa pemilik citra telapak kaki bayi. Berikut tampilan form pengujian setelah dijalankan: Universitas Sumatera Utara Gambar 4.11 Form Pengujian setelah dijalankan 4.2.1 Pengujian terhadap citra yang telah dilatih Adapun proses pengujian yang dilakukan terdiri dari 2 bagian yaitu pengujian terhadap citra yang telah dilatih dan pengujian terhadap citra yang belum dilatih. Tabel 4.1 adalah tabel hasil pengujian terhadap citra yang telah dilatih. Tabel 4.1 Hasil Pengujian Terhadap Citra yang Telah Dilatih NO Citra Uji Teridentifikasi Keterangan 1 Bayi 1 Benar 2 Bayi 2 Benar Universitas Sumatera Utara 3 Bayi 3 Benar 4 Bayi 4 Benar 5 Bayi 5 Benar 6 Bayi 6 Benar 7 Bayi 7 Benar 8 Bayi 8 Benar 9 Bayi 9 Benar 10 Bayi 2 Salah Universitas Sumatera Utara 11 Bayi 1 Benar 12 Bayi 2 Benar 13 Bayi 3 Benar 14 Bayi 4 Benar 15 Bayi 5 Benar 16 Bayi 6 Benar 17 Bayi7 Benar Universitas Sumatera Utara 18 Bayi 8 Benar 19 Bayi 9 Benar 20 Bayi 2 Salah 21 Bayi 1 Benar 22 Bayi 2 Benar 23 Bayi 3 Benar 24 Bayi 4 Benar Universitas Sumatera Utara 25 Bayi 5 Benar 26 Bayi 6 Benar 27 Bayi7 Benar 28 Bayi 8 Benar 29 Bayi 9 Benar 30 Bayi 2 Salah Dari hasil pengujian terhadap 30 citra yang telah dilatih maka perhitungan akurasi yang didapat diperoleh dari rumus persentase adalah : Universitas Sumatera Utara Dapat disimpulkan bahwa untuk ke 30 citra dimana 20 citra diantaranya adalah citra bernoise dengan persentase 50 dan 60 , dengan menggunakan metode Kohonen dapat mengelompokkan dan mengenali citra telapak kaki bayi hingga . 4.2.2 Pengujian terhadap citra yang tidak dilatih Selanjutnya adalah proses pengujian citra yang tidak dilatih. Dalam pengujian ini digunakan citra dengan tingkat noise 80, 90 dan 100 Tabel 4.2 Pengujian Terhadap Citra yang Tidak Dilatih No Citra telapak kaki Persentase Noise 80 90 100 1 Bayi 1 Benar Benar Salah 2 Bayi 2 Benar Benar Salah 3 Bayi 3 Benar Benar Salah 4 Bayi 4 Benar Benar Salah 5 Bayi 5 Benar Benar Benar 6 Bayi 6 Benar Benar Salah 7 Bayi 7 Benar Benar Salah 8 Bayi 8 Benar Benar Benar 9 Bayi 9 Benar Benar Salah 10 Bayi 10 Salah Salah Salah Dari hasil pengujian terhadap citra yang tidak dilatih, maka persentase akurasi yang diperoleh adalah Universitas Sumatera Utara

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN