Klasifikasi Tindak Pidana Korupsi

bentuk-bentuk ketidakjujuran Soedjojono Drjosisworo dalam Nurdjana, 2010: 15.

b. Klasifikasi Tindak Pidana Korupsi

Korupsi secara umum dapat ditinjau dari pelbagai aspek kehidupan. Tinjauan yang bersifat lintas aspek interdisipliner memungkinkan pengelompokan yang berbeda tentang korupsi. Dua sudut pandang yang dapat dikemukakan di sini adalah sudut pandang Undang- Undang No. 31 Tahun 1995 jo. Undang-Undang No. 20 Tahun 2001 Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi selanjutnya disingkat dengan UU PTPK sebagaimana dijelaskan dalam buku “Memahami Untuk Membasmi Buku Panduan Untuk Memahami Tindak Pidana Korupsi” KPK, 2006: 15-17 dan pendapat Benveniste sebagaimana dikutip Suyatno dalam bukunya “Korupsi, Kolusi dan Nepotisme”. UU PTPK mengelompokan tindak pidana korupsi ke dalam tujuh kelompok besar yang terdiri atas tiga puluh jenis korupsi, dengan perincian sebagai berikut: 1 Korupsi yang berkaitan dengan Kerugian Keuangan Negara Kelompok ini terdiri dari dua jenis korupsi, sebagaimana diatur dalam Pasal 2 ayat 1 dan Pasal 3. 2 Korupsi dengan unsur suap-menyuap Kelompok ini terdiri dari dua belas jenis korupsi sebagaimana diatur dalam Pasal 5 ayat 1 huruf a dan b, Pasal 5 ayat 2, Pasal 6 ayat 1 huruf a dan b, Pasal 6 ayat 2, Pasal 11, Pasal 12 huruf a, b , c dan d, dan Pasal 13. 3 Korupsi berupa penggelapan dalam jabatan Kelompok ini terdiri dari lima jenis korupsi, sesuai rumusan Pasal 8, Pasal 9, Pasal 10 huruf a, b dan c. 4 Korupsi dalam bentuk pemerasan Kelompok ini terdiri dari tiga jenis korupsi, yang diatur dalam Pasal 12 huruf e, f dan g. 5 Korupsi dalam bentuk perbuatan curang Kelompok ini terdiri atas enam jenis korupsi, sebagaimana dirumuskan dalam Pasal 7 ayat 1 huruf a, b, c, d, Pasal 7 ayat 2, dan Pasal 12 huruf h. 6 Korupsi yang berkaitan dengan benturan kepentingan dalam pengadaan diatur di dalam Pasal 12 huruf i. 7 Korupsi dalam bentuk gratifikasi Jenis korupsi ini diatur di dalam Pasal 12 B juncto Pasal 12 C. Benveniste sebagaimana dikutip Suyatno 2005: 17-18, mengemukakan gagasan tentang jenis-jenis korupsi dengan penjabaran sebagai berikut: 1 Discretionary Corruption Jenis korupsi ini ditandai oleh tindakan korupsi yang dilakukan karena adanya kebebasan dalam menentukan kebijaksanaaan, sekalipun nampakna bersifat sah, bukanlah praktik-praktik yang dapat diterima oleh para anggota organisasi. 2 Illegal Corruption Illegal Corruption adalah jenis korupsi yang diindikasikan oleh tindakan yang bermaksud mengacaukan bahasa atau maksud- maksud hukum, peraturan dan regulasi tertentu. 3 Mercenary Corruption Jenis korupsi yang dimaksudkan di sini adalah tindak pidana korupsi yang dimaksud untuk memperoloeh keuntungan pribadi, melalui penyalahgunaan wewenang dan kekuasaan. 4 Ideological Corruption Arti dari jenis korupsi ini adalah korupsi illegal maupun discretionary yang dimaksudkan untuk mengejar tujuan kelompok.

c. Faktor Penyebab Korupsi

Dokumen yang terkait

Unsur Kesalahan Dalam Tindak Pidana Lingkungan Hidup Menurut Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 Tentang Perlindungan Dan Pengelolaan Lingkungan Hidup

1 74 95

Kewenangan Jaksa Pengacara Negara Dalam Gugatan Pengembalian Kerugian Keuangan Negara Akibat Tindak Pidana Korupsi Yang Terdakwanya Meninggal Dunia (Studi Putusan No. Reg 02/Pdt. G/2010/PN.DPK)

0 55 105

Analisis Hukum Terhadap Dakwaan Tindak Pidana Korupsi Oleh Jaksa Penuntut Umum (Putusan Mahkamah Agung No.2642 K/Pid/2006)

0 37 127

Penerapan Hukum Terhadap Tindak Pidana Korupsi Secara Berlanjut (Studi Kasus No. 1636/Pid.B/2006/PN-MDN dan No. 354/PID/2006/PT-MDN)

5 123 163

ITERPRETASI UNSUR KERUGIAN KEUANGAN NEGARA DALAM PERKARA TINDAK PIDANA KORUPSI YANG TERJADI DI BADAN USAHA MILIK NEGARA (BUMN) BERBENTUK PERSERO.

1 4 20

KEPASTIAN HUKUM TENTANG STATUS KEUANGAN NEGARA DI LINGKUNGAN BUMN PERSERO KEPASTIAN HUKUM TENTANG STATUS KEUANGAN NEGARA DI LINGKUNGAN BUMN PERSERO DAN IMPLIKASINYA TERHADAP MASALAH KERUGIAN NEGARA DALAM PENYELESAIAN TINDAK PIDANA KORUPSI.

0 4 15

PENDAHULUAN KEPASTIAN HUKUM TENTANG STATUS KEUANGAN NEGARA DI LINGKUNGAN BUMN PERSERO DAN IMPLIKASINYA TERHADAP MASALAH KERUGIAN NEGARA DALAM PENYELESAIAN TINDAK PIDANA KORUPSI.

0 2 19

PENUTUP KEPASTIAN HUKUM TENTANG STATUS KEUANGAN NEGARA DI LINGKUNGAN BUMN PERSERO DAN IMPLIKASINYA TERHADAP MASALAH KERUGIAN NEGARA DALAM PENYELESAIAN TINDAK PIDANA KORUPSI.

0 3 22

TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI SANKSI PENGEMBALIAN KERUGIAN KEUANGAN NEGARA TERHADAP PIHAK KETIGA YANG MENERIMA HASIL TINDAK PIDANA KORUPSI.

0 2 23

TINJAUAN TENTANG PENYELESAIAN KEPERDATAAN PENGEMBALIAN KERUGIAN KEUANGAN NEGARA DALAM TINDAK PIDANA KORUPSI.

0 0 8