D
c
= N
P
dc
2.5
Setelah pencetakan gigi-gigi harus diperiksa apakah benar-benar telah mendekati geometri standarnya. Pengaturan-pengaturan tambahan kadang-kadang
harus dilakukan, dengan cara menghilangkan tepi gigi-gigi untuk mendapatkan penghubungan yang lebih halus dan menambah lebar gigi di bagian dasar dekat
titik yang mengalami tegangan lengkung palin tinggi.
2.1.6 Analisis Tegangan
Analisis tegangan lengkung untuk roda-roda gigi plastik didasarkan oleh faktor-faktor pemodifikasi yang disarankan oleh standar AGMA untuk roda gigi
dari baja tidak ditetapkan untuk roda-roda gigi plastik. Kita dapat memasukan faktor ketidaktentuan atau faktor pembebanan kejut dengan memasukan sebuah
faktor keamanan. Dimana persamaan tegangan lengkung dapat dilihat dibawah ini.
σ
t
= W
t
P
d
SF FY
2.6
Dari persamaan analisis tegangan diatas maka terdapat pula faktor bentuk gigi untuk menetapkan bentuk gigi. Maka dari itu untuk menentukan faktor
bentuk gigi yang diinginkan maka dapat dilihat pada tabel 2.2 di bawah ini.
Tabel 2.2 Faktor bentuk gigi Lewis, Y
[3]
Nilai-nilai untuk faktor bentuk Lewis, Y, yang ditunjuk dalam Tabel 2.2, menjelaskan gigi involut yang bekerja seperti sebuah kantilever dengan beban
yang diberikan di sekitar titik jarak baginya. Dengan demikian persamaan 2.6 menunjukan tegangan lengkung di akar gigi. Sebagian besar perancangan roda
gigi plastik dianjurkan untuk memberikan jari-jari filet diantara awal profil involut yang aktif pada muka gigi bagian bawah dan akar gigi, sehingga dapat
memperkecil konsentrasi tegangan.
2.1.7 Pertimbangan-Pertimbangan Terhadap Keausan
Keausan permukaan-permukaan dalam gigi-gigi roda gigi dari plastik adalah sebuah fungsi tegangan kontak di antara gigi-gigi yang bertautan
sebagaimana juga dengan gigi-gigi dari logam. Dalam kenyataannya, pelumasan dan penggabungan bahan-bahan pada roda gigi yang bertautan ikut berperan
dalam menentukan umur keausan pasangan roda gigi tersebut. Yang ditampilkan disini adalah beberapa pedoman umum. Tetapi disarankan untuk berkonsultasi
dengan penyalur bahan dan menguji perancangan yang diusulkan diantaranya:
A. Susunan roda gigi yang terlumasi secara terus meneruslah yang akan memberikan umur paling panjang.
B. Dengan pelumasan terus menerus dan beban yang ringan, maka faktor yang menentukan umur roda gigi adalah ketahanan lelahnya.
C. Roda gigi tanpa pelumasan cenderung gagal akibat keausan, sehingga perancangan yang tepat untuk tegangan lengkung yang
tersedia harus digunakan. D. Apabila pelumasan yang terus menerus tidak dapat diterapkan,
maka pelumasan awal pada roda gigi dengan mempelancar proses penggerakannya dan lebih berumur panjang dibandingkan dengan
roda gigi yang tidak diberi pelumas. E. Apabila pelumasan terus menerus tidak dapat diterapkan, maka
pemakaian kombinasi roda gigi dengan pinyon dari nylon dan roda gigi yang digerakan dari acetal memperlihatkan gesekan dan
keausan yang rendah. F. Keausan akan bertambah cepat apabila suhu pengoprasian
meningkat. Berikan pendinginan untuk membuang panas yang terjadi sehingga menambah umur.
2.1.8 Bentuk-Bentuk Roda Gigi dan Perakitannya