ukurannya antara pengirim dan penerima, selain itu juga diperlukan satu bit untuk penanda mulai mengirim dan satu bit untuk akhir.
Tenaga listrik yang dibangkitkan oleh pusat-pusat pembangkit pada proses pendistribusiannya ke pelanggan dialirkan melalui jaringan transmisi tenaga listrik
Gambar 7.
Gambar 7 Infrastruktur jaringan listrik ke pelanggan Carcelle
2006. Pada jaringan kabel tenaga listrik masih memungkinkan dilewatkan sinyal
frekuensi di atas 60 Hz sampai orde beberapa MHz Mega Hertz. Fakta tersebut menunjukkan bahwa pada jaringan tenaga listrik masih terdapat kapasitas
frekuensi yang tidak gunakan. Teknologi PLC memanfaatkan kanal frekuensi yang tidak digunakan tersebut sebagai frekuensi transmisinya. Umumnya
frekuensi yang digunakan berkisar antara 9kHz- 200Mhz.
PERANGKAT PLC
Perangkat-perangkat yang dibutuhkan dalam merealisasikan jaringan PLC yaitu Base Station, Modem, Repeater, dan Gateway. Base Station dan Modem
adalah perangkat dasar dari sistem PLC. Tugas utama dari perangkat dasar adalah persiapan sinyal dan konversinya yang untuk selanjutnya ditransmisikan melalui
kabel listrik dan akan ditangkap di penerima. Berikut ini penjelasan fungsi dari masing-masing perangkat PLC.
a. Modem
Sebuah Modem PLC merupakan alat dasar komunikasi data yang digunakan oleh pengguna melalui media transmisi kabel listrik. Pada sisi pengguna ada
beberapa standard interface yang dapat digunakan, misalnya Ethernet dan USB dan RJ45. Pada sisi lainnya Modem PLC ini dihubungkan dengan kabel listrik
yang menggunakan metode kopling khusus sehingga dapat menginjeksikan sinyal data ke media kabel listrik dan dapat diterima di sisi penerima seperti tampak pada
Gambar 8.
Gambar 8 Desain koneksi PLC Modem Hrasnica et. al
2004. Kopling tersebut berguna untuk memastikan pemisahan listrik dengan aman dan
juga berguna sebagai high pass filter yang memisahkan sinyal komunikasi di atas frekuensi 9 kHz dari frekuensi daya listrik 50 atau 60 Hz. Untuk mengurangi
emisi elektromagnetik dari saluran listrik, kopling tersebut bekerja di antara dua fasa pada area akses dan sebuah fasa dan pada konduktor yang netral di area
dalam rumah. Modem PLC ini melakukan semua fungsinya pada layer fisik termasuk modulasi dan pengkodean. Data link juga dilakukan pada Modem PLC
ini termasuk MAC Medium Access Control dan LLC logical Link Control sublayer.
Interface yang digunakan di modem PLC ini biasanya berupa serial interface
.
Sebuah
b. Base Station
Base Station PLC menghubungkan sistem akses dari PLC ke
jaringan backbone. Base Station ini merealisasikan hubungan antara jaringan komunikasi backbone dan media transmisi kabel listrik. Namun, Base Station
tidak menghubungkan perangkat pengguna secara sendiri, tetapi dapat menyediakan jaringan komunikasi multiple, seperti xDSL, SDH untuk koneksi
jaringan kecepatan tinggi, WLL untuk koneksi wireless, dan lainnya. Dengan cara
ini, sebuah Base Station dapat digunakan untuk merealisasikan hubungan dengan jaringan Backbone menggunakan teknologi komunikasi yang bervariasi seperti
yang diilustrasikan pada Gambar 9.
Gambar 9 Pemasangan PLC base station Hrasnica et. al.
, 2004.
Biasanya Base Station mengontrol jaringan akses PLC. Namun, realisasi dari jaringan kontrol atau fungsi khususnya dapat direalisasikan dalam cara
terdistribusi. Pada kasus khusus setiap Modem PLC dapat mengambil alih kontrol sebuah jaringan operasi dan perealisasian hubungan dengan jaringan backbone.
Dalam beberapa kasus, jarak antara pengguna PLC yang ditempatkan di jaringan layanan
c. Repeater