DALAM MENGHADAPI DAMPAK NEGATIF BUDAYA SENI BANTENGAN TERHADAP AKHLAK PESERTA DIDIK KELAS VI DI SDN TULUNGREJO 04 KECAMATAN BUMIAJI KOTA BATU

(1)

UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

DALAM MENGHADAPI DAMPAK NEGATIF BUDAYA SENI BANTENGAN TERHADAP AKHLAK PESERTA DIDIK KELAS VI DI

SDN TULUNGREJO 04 KECAMATAN BUMIAJI KOTA BATU

SKRIPSI

Oleh:

Mochamad Zaenal karim NIM. 201110010322143

Dibiayai oleh Pemerintah Provinsi Jawa Timur

pada Program Peningkatan Kualitas Guru Madrasah Diniyah Angkatan 2011

UNIVE RSIT AS M UHAM M ADI Y AH M ALANG F AKULTA S A GAM A I SLAM

JURUS AN TA RBIY AH 2015


(2)

UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

DALAM MENGHADAPI DAMPAK NEGATIF BUDAYA SENI BANTENGAN TERHADAP AKHLAK PESERTA DIDIK KELAS VI DI

SDN TULUNGREJO 04 KECAMATAN BUMIAJI KOTA BATU

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Malang untuk memenuhi salah satu persyaratan

dalam menyelesaikan Program Sarjana Strata Satu (S-1)

Oleh:

MOCHAMAD ZAENAL KARIM NIM. 201110010322143

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG FAKULTAS AGAMA ISLAM

JURUSAN TARBIYAH 2015


(3)

LEMBAR PENGESAHAN

SKRIPSI

Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji Skripsi Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Malang,

dan diterima untuk memenuhi persyaratan

guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.PdI) Pada Tanggal: 26 Agustus 2015

Dewan Penguji Tanda Tangan

1. Dr. Abdul Haris, M.A (...)

2. Drs. Agus Purwadi, M.Si (...)

3. Prof.Dr Tobroni, M.Si (...)

4. Drs. Khozin, M.Si (...)

Mengesahkan, Fakultas Agama Islam

Universitas Muhammadiyah Malang Dekan,


(4)

KATA PENGANTAR

ميحرلا نمحرلا ه مسب

Puji syukur kehadirat Allah SWT. yang telah melimpahkan rahmat, hidayah dan inayah-Nya, sehingga kami mampu menyelesaikan skripsi ini dengan segenap keterbatasan kemampuan yang kami miliki. Shalawat serta Salam semoga tetap terlimpahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW. yang telah memberikan petunjuk yang lurus yakni Al- Islam kepada seluruh umat manusia menuju ke era pencerahan intelektual dan spiritual.

Penulisan skripsi dengan judul “’Upaya Guru Pendidikan Agama Islam dalam Menghadapi Dampak Negatif Budaya Seni Bantengan Terhadap Akhlak Peserta Didik Kelas VI di SDN Tulungrejo 04 Kecamatan Bumiaji Kota Batu”, adalah bentuk rangkaian tugas akhir yang dilakukan untuk memenuhi sebagian syarat menyelesaikan Program Sarjana Strata Satu (S-1) di Jurusan Tarbiyah Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah malang.

Penulisan skripsi ini tentu tak lepas dari bantuan berbagai pihak, maka tak lupa penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada: 1. Dr. Muhajir Effendy, M.AP selaku Rektor Universitas Muhammadiyah

Malang serta para Pembantu Rektor I, II dan III.

2. Drs. Faridi, M.Si, selaku Dekan Fakultas Agama Islam dan para Pembantu Dekan Fakultas Agama Islam I, II dan III atas segala perhatian, motivasi, bimbingan dan arahannya.


(5)

3. Nur Afifah K. M., S.Pd.I.,M.Kes, selaku Ketua Jurusan Tarbiyah yang tidak pernah lelah mencurahkan segenap perhatian dan bimbingannya kepada kami. 4. Prof.Dr. Tobroni, M.Si. dan Drs. Khozin, M.Si., selaku dosen pembimbing

dalam pembuatan skripsi ini. Terima kasih atas segala kesabaran dan keikhlasan selama membimbing kami. Semoga Allah SWT memberikan balasan atas segala kebaikannya, Amiin.

5. Seluruh teman kuliahku di Program Beasiswa Pemprof Jatim Fakultas Agama Islam Jurusan Tarbiyah Universitas Muhammadiyah Malang yang senantiasa memberikan bantuan dan support dalam penyusunan skripsi ini.

6. Seluruh staf baik Jurusan maupun Tata Usaha Fakultas Agama Islam Jurusan Tarbiyah Universitas Muhammadiyah Malang yang selalu siap melayani segala keperluan dalam penyusunan skripsi ini.

7. Seluruh pihak yang terkait, baik atas nama perorangan atau lembaga yang turut serta membantu kelancaran penulisan skripsi ini.

Kami menyadari bahwa skripsi ini jauh dari sempurna dan masih banyak kekurangan. Oleh karena itu kami menyampaikan terima kasih atas saran dan kritik yang diberikan dalam rangka perbaikan dan penyempurnaan skripsi ini. Akhirnya, semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak dan dicatat sebagai amal kebajikan di hadapan Allah SWT. Amien.

Malang, 19 Agustus 2015 Penulis,


(6)

DAFTAR ISI

SAMPUL DEPAN (COVER)

SAMPUL DALAM ... i

LEMBAR PERSETUJUAN ... ii

LEMBAR PENGESAHAN ... iii

MOTO ... iv

PERSEMBAHAN ... v

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ... vi

ABSTRAK ... vii

KATA PENGANTAR ... viii

DAFTAR ISI ... x

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 5

C. Tujuan Penelitian ... 6

D. Manfaat Penelitian ... 6

E. Definisi Operasional ... 8

F. Sistematika Penulisan ... 10

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Guru PAI ... 12

1. Pengertian Guru PAI ... 12


(7)

3. Kompetensi dan Fungsi Guru ... 15

4. Fungsi dan Tujuan Guru PAI ...17

B. Upaya Guru PAI Menanggulangi Kenakalan Anak Didik di Sekolah ... 18

C. Konsep Tentang Akhlak ...21

1. Pengertian Akhlak ...21

2. Ruang Lingkup Akhlak ...24

3. Macam macam Akhlak ... 25

D. Budaya Seni Bantengan ... 26

1. Asal Usul Seni Tari Bantengan ... 28

2. Bias dari Kisah Pewayangan ... 29

3. Kesurupan dalam Permainan Bantengan ... 30

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian ... 32

B. Lokasi Penelitian ... 32

C. Pemilihan Subjek ... 33

D. Sumber Data ... 34

E. Teknik Pengambilan Data ... 35

F. Analisis Data ... 36

G. Uji Keabsahan Hasil Penelitian ... 38

BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS DATA A. Latar Belakang Objek Penelitian...40

1. Profil Sekolah ... 40

2. Lokasi Penelitian ... 40

3. Sejarah Berdirinya Sekolah ...41

4. Visi Dan Misi SD Sekolah ... 42

5. Tujuan ...43

6. Letak Geografis SDN Tulungrejo 04 Kota Batu ...43


(8)

8. Keadaan Peserta Didik ...47

B. Dampak Negatif Budaya Seni Bantengan Terhadap Akhlak Peserta Didik di SDN Tulung Rejo 04 Kecamatan Bumiaji Kota Batu ...48

C. Upaya Guru PAI dalam Menghadapi Dampak Negatif Budaya Seni Bantengan Terhadap Akhlak Peserta Didik Kelas VI di SDN Tulungrejo 04 Bumiaji Batu ...49

1. Perencanaan ...50

2. Pelaksanaan ... 52

3. Evaluasi ...53

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... 55

B. Saran ... 56

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN


(9)

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Keadaan Guru SDN Tulungrejo 04 Kecamatan

Bumiaji Kota Batu Tahun 2015…...………...…………44

Tabel 2 Keadaan Siswa SDN Tulungrejo 04 Kecamatan


(10)

DAFTAR PUSTAKA

AR, Zahrudin. (2004). Pengantar Studi Akhlak. Jakarta: Raja Grafindo Persada. AS, Asmaran. (1992). Pengantar Studi Akhlak. Jakarta: Rajawali Press.

Achmadi. (1992). Islam sebagai Paradigma Ilmu Pendidikan.Yogyakarta: Aditya Media.

Arikunto. Suharsimi. (2002). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.

Daryanto. (1997). Kamus Bahasa Indonesia lengkap. Surabaya. Departemen Agama. Qur’an tajwid dan terjamah: Magfirah.

Hadi, Sutrisno. (1990). Metodologi Research jilid I, Yogyakarta: Andi Offset. Jalaluddin, (2008). Psikologi Agama. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Moleong, Lexy J. (2009). Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung Remaja Rosdakarya, .

Miles, Matthew B. and Huberman, Michael A., (1992) Analisis Data Kualitatif (Terjemah: Tjetjep Rohendi Rohidi), Jakarta: UI Press.

Nasution, Harun. (1996). Islam Rasional. Cet. IV. Bandung: Mizan. Poerwodinto, (2002). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta.

Rakhmat, Jalaluddin. (2003). Dahulukan Akhlak Di Atas Fikih. Bandung.

Raco, J. R.. Metode Penelitian Kualitatif. Jakarta: PT Grasindo; Muthahari Press. Setyosari, Punaji. (2012). Metode Penelitian Pendidikan Dan Pengembangan

Jakarta.

Usman, Husain & Setiady Akbar, Purnomo. (1996). Metodologi Penelitian Sosial. Jakarta: Bumi Aksara.


(11)

Zainudin dkk. (1991). Seluk Beluk Pendidikan Al-Ghazli. Jakarta: Bumi Aksara. Zaharudin & Sinaga, Hasananuddin. Pengantar Studi Akhlak. Jakarta: PT Raja

Grafindo Persada.

http://sosbud.kompasiana.com/2012/08/25/bantengan-seni-tari-tradisional-dari-malang-488664.html


(12)

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan agama merupakan dasar dari pembentukan akhlak setiap manusia, begitu juga yang dituliskan dalam UU nomo 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional bab 1 pasal 1 menyatakan “pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara akif mengembangkan potensinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta keterampilan yang diperlukan di rumah, masyarakat, bangsa dan negara”. Dengan demikian, peran guru sangat penting dalam membantu meningkatkan akhlak peserta didik, sehingga peserta didik mampu menghadai hambatan-hambatan dalam kehidupan. Hambatan tersebut dapat berupa pola pikir masyarakat, gaya hidup hingga budaya yang berkembang.

Era modern ini semakin berkembang ilmu pengetahuan dan teknologi sehingga banyak membawa perubahan. Hal ini terjadi hampir diseluruh tatanan kehidupan manusia, Perubahan tersebut mulai dari perubahan pola pikir masyarakat, gaya hidup, hingga budaya yang berkembang. Perubahan juga memunculkan beragam dampak dan permasalahan yang semakin kompleks.

Era modern ini dikenal sebagai era yang bebas, tanpa batas, dan menyatu. Berbagai budaya dari seluruh belahan dunia dapat diikuti dengan


(13)

2

mudah, baik itu budaya yang bernilai positif ataupun negatif. Budaya yang bernilai positif memberi peluang bagi berkembangnya budaya lokal yang lebih kompetitif. Pada sisi yang sebaliknya muncul pula pandangan yang melihat akibat negatif dari budaya dalam kehidupan masyarakat.

Budaya sebagai produk buah tangan manusia mampu memikat jutaan mata manusia. Budaya dengan segala macam bentuknya menjadi daya tarik tersendiri bagi masyarakat. Budaya kini tidak hanya berfungsi sebagai media hiburan, baik secara langsung atau tidak langsung telah banyak mempengaruhi perubahan tatanan sosial masyarakat Indonesia. Bisa dipastikan bahwa saat ini nilai-nilai budaya, serta kesenian yang berlaku di masyarakat sangat berdampak terhadap akhlak dari suatu masyarakat yang tengah mengalami pergeseran kearah kemerosotan. Banyak masyarakat yang melakukan pembenaran atas budaya yang diikutinya dengan menjadikan budaya sebagai aset bangsa. Sebagai bukti semakin maraknya budaya lokal seperti seni Bantengan.

Sebagian contoh nyata dari pengaruh budaya seni Bantengan terhadap akhlak adalah dengan semakin maraknya anak-anak usia sekolah dasar di Kota Batu yang sering mengikutinya, anak-anak menirukan adegan yang diperagakan dalam seni Bantengan, seperti adegan kesurupan, dan masih banyak lagi yang lainnya. Kasus yang paling memprihatinkan adalah ketika ada anak SD usia 7-12 tahun melakukan adegan kesurupan seperti dalam budaya seni Bantengan yang sedang beratraksi. Ini dilakukan anak-anak pada jam pelajaran di ruang kelas


(14)

3

ketika pergantian jam dilakukan dan juga ketika anak-anak beristirahat diluar kelas, sehingga sangat mengganggu proses belajar mengajar di sekolah.

Dampak negatif budaya seni Bantengan terhadap perilaku siswa yang sudah terjadi pada anak usia SD sebagaimana tersebut di atas, praktek seni Bantengan terkadang dilakukan di lingkungan sekolah, tentu menjadi permasalahan serius karena disamping menggangu proses pembelajaran juga tentu berpengaruh negatif terhadap perkembangan akhlak siswa. Guru Sebagai pendidik khususnya guru pendidikan agama Islam hendaknya berupaya untuk mangatasi permasalahan tersebut melalui langkah-langkah diantaranya; Menjadi figur keteladanan hidup bagi peserta didik. Guru agama hendaknya mampu memberikan santapan rohani dengan ilmu, mendidik akhlak dan memberi contoh yang baik dan benar. Maka guru PAI bertugas untuk mencari solusi atas permasalahan akhlak yang tengah terjadi di Indonesia karena anak-anak merupakan generasi baru calon penerus dan pemimpin bangsa. Merekalah yang kelak akan memegang kendali peradaban bangsa. Sebagai calon-calon pemimpin seharusnya mereka dibekali dengan ilmu-ilmu yang benar, tepat dan bermanfaat. Mereka juga harus dibekali dengan akhlak mulia, agar ketika memimpin bisa terwujud peradaban yang gemilang dan selaras antara manusia, alam dan Penciptanya.

Pembinaan akhlak dan pengenalan lingkungan sosial sejak dini pada anak sangatlah penting. Jalaluddin mengatakan bahwa sejak anak usia SD


(15)

4

akan memiliki minat yang besar untuk belajar dan mengikuti segala bentuk tindakan (amal) keagamaan1. Dengan demikian pembinaan akhlak yang tepat akan mengena dan terkristal dengan baik pada anak usia SD. Tanpa adanya pembinaan akhlak secara tepat dan konsisten, jiwa anak dapat dengan mudah terserang virus penyakit jiwa seperti asosial dan amoral. Penyakit ini dapat mengganggu dan menghambat perkembangan keberagamaan anak.

Sekolah Dasar Negeri (SDN) Tulung Rejo 04 yang berada di Desa Tulung Rejo Kota Batu berada di kawasan dimana seni budaya Bantengan begitu membudaya dan banyak diminati oleh warganya termasuk anak usia SD. Berlatar belakang pedesaan yang masyarakatnya seharusnya masih memiliki kearifan lokal tentu mendukung bagi perkembangan moral dan akhlak peserta didik. Berdasarkan hasil analisa awal peneliti, terdapat beberapa perilaku yang telah menunjukkan dampak negatif dari budaya Bantengan pada akhlak peserta didik di SDN Tulung Rejo 04.

Guru sebagai orang tua kedua diharapkan mampu membina, mendidik, membimbing dan memberikan benteng bagi peserta didik dengan menanamkan nilai-nilai akhlak mulia. Upaya yang telah dilakukan oleh guru PAI diantaranya memberikan pendampingan, bimbingan dan kepercayaan pada anak, bekerjasama dengan orang tua. Namun upaya yang dilakukan tersebut masih belum maksimal dan belum cukup untuk

1


(16)

5

dapat membentengi akhlak peserta didik dari pengaruh negatif budaya Bantengan.

Berakar dari permasalahan di atas, maka penulis ingin mengetahui lebih jauh bagaimana upaya preventif yang telah dilakukan oleh guru PAI di SDN Tulung Rejo 04 dalam menghadapi dampak negatif budaya seni Bantengan terhadap akhlak peserta didiknya, hal ini disebabkan karena SDN 04 Tulung Rejo Kecamatan Bumiaji Kota Batu mempunyai banyak seni Bantengan dengan pesertanya anak-anak. Sehingga dalam penelitian

ini penulis mengambil judul: “Upaya Guru Pendidikan Agama Islam

Dalam Menghadapi Dampak Negatif Budaya Seni Bantengan Terhadap Akhlak Siswa di SDN 04 Tulung Rejo Kecamatan Bumiaji Kota Batu”. B. Rumusan Masalah

Berdasar pada latar belakang yang telah dipaparkan dalam paragraf di atas, maka penulis merumuskan beberapa permasalahan yang akan dikaji dalam penelitian ini,yaitu:

1. Apa upaya guru PAI dalam menghadapi dampak negatif budaya seni Bantengan terhadap akhlak peserta didik di SDN 04 Tulung Rejo Kecamatan Bumiaji Kota Batu?

2. Bagaimana dampak negatif budaya seni Bantengan terhadap akhlak peserta didik di SDN 04 Tulung Rejo Kecamatan Bumiaji Kota Batu?


(17)

6

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah tersebut di atas maka penelitian ini bertujuan:

1. Mengidentifikasidampaknegatif budaya seni Bantengan terhadap akhlak peserta didik di SDN 04 Tulung Rejo Kecamatan Bumiaji Kota Batu.

2. Mendeskripsikan upaya yang telah dilakukan oleh guru PAI dalam menghadapi dampak negatif budaya seni Bantengan terhadap akhlak peserta didik di SDN 04 Tulung Rejo Kecamatan Bumiaji Kota Batu. D. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah: 1. Manfaat teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapa tmenambah wawasan dan mampu dikembangkan oleh pendidik khususnya guru Pendidikan Agama Islam, terkait dengan berkembangnya budaya seni Bantengan dan dampak negatifnya terhadap akhlak anak di SDN 04 Tulung Rejo Kecamatan Bumiaji Kota Batu.

2. Manfaat praktis

a) Bagi guru dan masyarakat

Hasil penelitian ini kiranya dapat dijadikan bahan referensi bagi guru Pendidikan Agama Islam dan masyarakat secara umum, guna pengembangan modul bagi guru atau upaya preventif dan solusi berkenaan dengan berkembangnya budaya seni Bantengan dan dampak negatifnya


(18)

7

terhadap akhlak anak di SDN 04 Tulung Rejo Kecamatan Bumiaji Kota Batu.

b) Bagi peneliti

Yaitu untuk menambah wawasan dan pengetahuan tentang budaya seni Bantengan serta dampak negatifnya terhadap akhlak anak di SDN 04 Tulung Rejo Kecamatan Bumiaji Kota Batu.

c) Bagi lembaga

Yaitu sebagai informasi dan rujukan yang dapat digunakan untuk evaluasi dan antisipasi dampak negatifbudaya seni Bantengan terhadap akhlak anak di SDN 04 Tulung Rejo Kecamatan Bumiaji Kota Batu.

E. Definisi Operasional

Untuk menghindari kesalahan dalam memahami maksud dari judul “Upaya Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Menghadapi Pengaruh Negatif Budaya Seni Bantengan Terhadap Akhlak Siswa Di SDN 04 Tulung Rejo Kecamatan Bumiaji Kota Batu”, maka perlu dijelaskan istilah-istilah yang terkandung dalam judul di atas, yaitu:

1. Upaya guru PAI

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia. Upaya adalah usaha, ikhtiar untuk mencapai suatu apa yang hendak dicapai untuk yang diinginkan.2

. Menurut Poerwodarminto upaya adalah usaha untuk

2.


(19)

8

mencapai suatu maksud, memecahkan persoalan dengan mencari jalan keluar 3

.

Guru Pendidikan Agama Islam adalah orang yang memberikan materi pengetahuan agama islam dan juga mendidik peserta didiknya, agar mereka kelak menjadi manusia yang bertakwa kepada Allah SWT. Di samping itu, guru agama islam juga berfungsi sebagai pembimbing agar anak didiknya mampu bertindak sesuai prinsip-prinsip islam dan dapat mempraktikan syariat islam.4

Sedangkan menurut peneliti jika dihubungkan dengan penelitian upaya guru pendidikan agama islam adalah usaha atau ikhtiar guru untuk membimbing, mengarahkan dan mengajarkan peserta didik agama islam agar bertindak sesuai prinsip-prinsip syari’at islam di lingkungan SDN 04 Tulung Rejo Kecamatan Bumiaji Kota Batu.

2. Dampak Negatif

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), pengertian dampak negatif bermakna pengaruh kuat yang mendatangkan akibat negatif, atau benturan (benturan yang cukup hebat antara dua benda sehingga menyebabkan perubahan yang berarti).5 Peneliti membatasi istilah dampak negatif adalah pengaruh kuat yang mendatangkan akibat negatif dari budaya seni Bantengan terhadap akhlak peserta didik di SDN 04 Tulung Rejo Kecamatan Bumiaji Kota Batu

.

3.

Poerwodarminto, Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta, 2002) h. 95

4.


(20)

9

3. Budaya Seni Bantengan

Budaya didalam KBBI diartikan sebagai sesuatu mengenai adat istiadat atau kebudayaan yang sudah berkembang. Sedangkan seni Bantengan adalah sebuah seni pertunjukan budaya tradisi yang menggabungkan unsur sendra tari, olah kanuragan, musik dan syair atau mantra yang sangat kental dengan nuansa magis. Pelaku Bantengan yakin bahwa permainannya akan semakin menarik apabila telah masuk tahap

“trans“ yaitu tahapan pemain pemegang kepala Bantengan menjadi

kesurupan arwah leluhur Banteng.

Sedangkan menurut Peneliti budaya seni Bantengan adalah budaya seni yang sudah berkembang dan menjadi tradisi di suatu masyarakat serta menjadikan kepala banteng sebagai simbol arwah leluhur banteng. 4. Akhlak

Akhlak Menurut Ibn Miskawih “Keadaan jiwa seseorang yang mendorongnya untuk melakukan perbuatan-perbuatan tanpa melalui

pertimbangan pikiran (lebih dulu)”. Sedangkan pendapat Imam Al

-Ghazali “Akhlak ialah suatu sifat yang tertanam dalam jiwa yang daripadanya timbul perbuatan-perbuatan dengan mudah, dengan tidak memerlukan pertimbangan pikiran”.

Sedangkan menurut peneliti akhlak adalah suatu sifat yang tertanam dalam jiwa yang dari padanya timbul perbuatan-perbuatan atau tingkah laku yang sudah menjadi kebiasaan di lingkungan SDN 04 Tulung Rejo Kecamatan Bumiaji Kota Batu.


(21)

10

5. Peserta Didik

Peserta didik merupakan anak yang sedang belajar dan perlu pembinaan untuk mengembangkan kompetensi yang dimilikinya. Dengan demikian peserta didik menurut peneliti adalah semua anak didik yang mengikuti budaya seni Bantengan di lingkungan SDN 04 Tulung Rejo Kecamatan Bumiaji Kota Batu.

F. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan bertujuan untuk memperoleh gambaran secara menyeluruh tentang isi tulisan dan mempermudah pembaca dalam memahami tulisan. Penulis membagi tulisan ini dalam beberapa bab. Bab I Pendahuluan, bab II Kajian Pustaka, dan bab III Metode penelitian, bab IV Hasil dan Pembahasan Penelitian, dan bab V Penutup.

Pada bab I ( Pendahuluan) berisi tentang latar belakang masalah yang menjadi alasan penulis untuk melakukan penelitian, Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian, Definisi Operasional, dan Sistematika Penulisan.

Bab II ( Kajian Pustaka) berisi tentang kajian teoritis terkait dengan asal usul budaya seni Bantengan serta akhlak.

Pada Bab III ( Metode penelitian) diuraikan tentang Pendekatan Penelitian, Pemilihan Wilayah Penelitian, Pemilihan sasaran penelitian, Cara Penentuan Informan, Teknik Pengambilan Data.

Bab IV merupakan Penyajian data dan Pembahasan hasil penelitian yang terdiri atas Penyajian Data, Pembahasan dan Analisis Data.


(22)

11

Bab V adalah Kesimpulan Dan Saran-Saran, terdiri atas Kesimpulan dari pembahasan hasil penelitian dan Saran-saran untuk meningkatkan kualitas pembelajaran selanjutnya.


(1)

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah tersebut di atas maka penelitian ini bertujuan:

1. Mengidentifikasidampaknegatif budaya seni Bantengan terhadap akhlak peserta didik di SDN 04 Tulung Rejo Kecamatan Bumiaji Kota Batu.

2. Mendeskripsikan upaya yang telah dilakukan oleh guru PAI dalam menghadapi dampak negatif budaya seni Bantengan terhadap akhlak peserta didik di SDN 04 Tulung Rejo Kecamatan Bumiaji Kota Batu.

D. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah: 1. Manfaat teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapa tmenambah wawasan dan mampu dikembangkan oleh pendidik khususnya guru Pendidikan Agama Islam, terkait dengan berkembangnya budaya seni Bantengan dan dampak negatifnya terhadap akhlak anak di SDN 04 Tulung Rejo Kecamatan Bumiaji Kota Batu.

2. Manfaat praktis

a) Bagi guru dan masyarakat

Hasil penelitian ini kiranya dapat dijadikan bahan referensi bagi guru Pendidikan Agama Islam dan masyarakat secara umum, guna pengembangan modul bagi guru atau upaya preventif dan solusi berkenaan dengan berkembangnya budaya seni Bantengan dan dampak negatifnya


(2)

terhadap akhlak anak di SDN 04 Tulung Rejo Kecamatan Bumiaji Kota Batu.

b) Bagi peneliti

Yaitu untuk menambah wawasan dan pengetahuan tentang budaya seni Bantengan serta dampak negatifnya terhadap akhlak anak di SDN 04 Tulung Rejo Kecamatan Bumiaji Kota Batu.

c) Bagi lembaga

Yaitu sebagai informasi dan rujukan yang dapat digunakan untuk evaluasi dan antisipasi dampak negatifbudaya seni Bantengan terhadap akhlak anak di SDN 04 Tulung Rejo Kecamatan Bumiaji Kota Batu.

E. Definisi Operasional

Untuk menghindari kesalahan dalam memahami maksud dari judul “Upaya Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Menghadapi Pengaruh Negatif Budaya Seni Bantengan Terhadap Akhlak Siswa Di SDN 04 Tulung Rejo Kecamatan Bumiaji Kota Batu”, maka perlu dijelaskan istilah-istilah yang terkandung dalam judul di atas, yaitu:

1. Upaya guru PAI

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia. Upaya adalah usaha, ikhtiar untuk mencapai suatu apa yang hendak dicapai untuk yang diinginkan.2

. Menurut Poerwodarminto upaya adalah usaha untuk

2.


(3)

mencapai suatu maksud, memecahkan persoalan dengan mencari jalan keluar 3

.

Guru Pendidikan Agama Islam adalah orang yang memberikan materi pengetahuan agama islam dan juga mendidik peserta didiknya, agar mereka kelak menjadi manusia yang bertakwa kepada Allah SWT. Di samping itu, guru agama islam juga berfungsi sebagai pembimbing agar anak didiknya mampu bertindak sesuai prinsip-prinsip islam dan dapat mempraktikan syariat islam.4

Sedangkan menurut peneliti jika dihubungkan dengan penelitian upaya guru pendidikan agama islam adalah usaha atau ikhtiar guru untuk membimbing, mengarahkan dan mengajarkan peserta didik agama islam agar bertindak sesuai prinsip-prinsip syari’at islam di lingkungan SDN 04 Tulung Rejo Kecamatan Bumiaji Kota Batu.

2. Dampak Negatif

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), pengertian dampak negatif bermakna pengaruh kuat yang mendatangkan akibat negatif, atau benturan (benturan yang cukup hebat antara dua benda sehingga menyebabkan perubahan yang berarti).5 Peneliti membatasi istilah dampak negatif adalah pengaruh kuat yang mendatangkan akibat negatif dari budaya seni Bantengan terhadap akhlak peserta didik di SDN 04 Tulung Rejo Kecamatan Bumiaji Kota Batu

.

3.

Poerwodarminto, Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta, 2002) h. 95

4.


(4)

3. Budaya Seni Bantengan

Budaya didalam KBBI diartikan sebagai sesuatu mengenai adat istiadat atau kebudayaan yang sudah berkembang. Sedangkan seni Bantengan adalah sebuah seni pertunjukan budaya tradisi yang menggabungkan unsur sendra tari, olah kanuragan, musik dan syair atau mantra yang sangat kental dengan nuansa magis. Pelaku Bantengan yakin bahwa permainannya akan semakin menarik apabila telah masuk tahap “trans“ yaitu tahapan pemain pemegang kepala Bantengan menjadi kesurupan arwah leluhur Banteng.

Sedangkan menurut Peneliti budaya seni Bantengan adalah budaya seni yang sudah berkembang dan menjadi tradisi di suatu masyarakat serta menjadikan kepala banteng sebagai simbol arwah leluhur banteng. 4. Akhlak

Akhlak Menurut Ibn Miskawih “Keadaan jiwa seseorang yang mendorongnya untuk melakukan perbuatan-perbuatan tanpa melalui pertimbangan pikiran (lebih dulu)”. Sedangkan pendapat Imam Al -Ghazali “Akhlak ialah suatu sifat yang tertanam dalam jiwa yang daripadanya timbul perbuatan-perbuatan dengan mudah, dengan tidak memerlukan pertimbangan pikiran”.

Sedangkan menurut peneliti akhlak adalah suatu sifat yang tertanam dalam jiwa yang dari padanya timbul perbuatan-perbuatan atau tingkah laku yang sudah menjadi kebiasaan di lingkungan SDN 04 Tulung Rejo Kecamatan Bumiaji Kota Batu.


(5)

5. Peserta Didik

Peserta didik merupakan anak yang sedang belajar dan perlu pembinaan untuk mengembangkan kompetensi yang dimilikinya. Dengan demikian peserta didik menurut peneliti adalah semua anak didik yang mengikuti budaya seni Bantengan di lingkungan SDN 04 Tulung Rejo Kecamatan Bumiaji Kota Batu.

F. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan bertujuan untuk memperoleh gambaran secara menyeluruh tentang isi tulisan dan mempermudah pembaca dalam memahami tulisan. Penulis membagi tulisan ini dalam beberapa bab. Bab I Pendahuluan, bab II Kajian Pustaka, dan bab III Metode penelitian, bab IV Hasil dan Pembahasan Penelitian, dan bab V Penutup.

Pada bab I ( Pendahuluan) berisi tentang latar belakang masalah yang menjadi alasan penulis untuk melakukan penelitian, Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian, Definisi Operasional, dan Sistematika Penulisan.

Bab II ( Kajian Pustaka) berisi tentang kajian teoritis terkait dengan asal usul budaya seni Bantengan serta akhlak.

Pada Bab III ( Metode penelitian) diuraikan tentang Pendekatan Penelitian, Pemilihan Wilayah Penelitian, Pemilihan sasaran penelitian, Cara Penentuan Informan, Teknik Pengambilan Data.

Bab IV merupakan Penyajian data dan Pembahasan hasil penelitian yang terdiri atas Penyajian Data, Pembahasan dan Analisis Data.


(6)

Bab V adalah Kesimpulan Dan Saran-Saran, terdiri atas Kesimpulan dari pembahasan hasil penelitian dan Saran-saran untuk meningkatkan kualitas pembelajaran selanjutnya.