PEMAKNAAN IBU RUMAH TANGGA TENTANG TAYANGAN BERITA KRIMINAL "SERGAP" di RCTI (Studi Pada Ibu Rumah Tangga Perumahan Griya Permata Alam RW 10, Desa Ngijo, Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang)

PEMAKNAAN IBU RUMAH TANGGA TENTANG TAYANGAN BERITA KRIMINAL
“SERGAP” di RCTI
(Studi Pada Ibu Rumah Tangga Perumahan Griya Permata Alam RW 10, Desa Ngijo,
Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang)

SKRIPSI
Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Muhammadiyah Malang
Sebagai Syarat Mendapatkan Gelar Sarjana (S-1)

Oleh:
Erna Mauliawati
05220127

JURUSAN ILMU KOMUNIKASI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2011

PERNYATAAN ORISINALITAS


Yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama

: Erna Mauliawati

Tempat, tanggal lahir

: Surabaya, 14 November 1986

Nomor Induk Mahasiswa

: 05220127

Fakultas

: Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Jurusan

: Ilmu Komunikasi


Menyatakan bahwa karya ilmiah (skripsi) dengan judul :
Pemaknaan Ibu Rumah Tangga Tentang Tayangan Berita Kriminal “Sergap” di RCTI
(Studi Pada Ibu Rumah Tangga RW 10 Perumahan Griya Permata Alam, Desa Ngijo,
Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang).
Adalah bukan karya tulis ilmiah (skripsi) orang lain, baik sebagian ataupun seluruhnya, kecuali
dalam bentuk kutipan yang telah saya sebutkan sumbernya dengan benar.
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila
pernyataan ini tidak benar, saya bersedia mendapatkan sanksi sesuai dengan ketentuan yang
berlaku.
Malang, 26 Juli 2011
Yang Menyatakan,

Erna Mauliawati

KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb
Dengan

memanjatkan


puji

syukur

atas

kehadirat

Allah

SWT

yang

telah

menganuhgerahkan akal pikiran, serta memberikan petunjuk dan kehendak-Nya kepada peneliti.
Dan tak lupa salawat, salam, serta keselamatan semoga selalu tercurah kepada junjungan Nabi
kita Rasulullah Muhammad SAW yang telah memberikan pula jalan terang kepada umat

manusia di dunia ini, sehingga penulisan skripsi ini dapat terselesaikan dengan

judul

Pemaknaan Ibu Rumah Tangga Tentang Tayangan Berita Kriminal ‘Sergap’ di RCTI
(Studi Pada Ibu Rumah Tangga RW 10 Perumahan Griya Permata Alam, Desa Ngijo,
Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang) merupakan skripsi yang disusun guna
mengetahui makna yang diciptakan oleh ibu rumah tangga dalam suatu tayangan berita kriminal
seperti Sergap di RCTI. Harapan besar penulis disini semoga penyusunan skripsi ini dapat
memberikan sumbangsi dalam memperkaya khasanah ilmiah bagi para pembacanya.
Dalam proses penyusunan skripsi ini, penulis banyak mendapatkan bantuan, dukungan,
bimbingan serta pengarahan dari berbagai pihak. Maka, perkenankan peneliti mengucapkan
terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Bapak M.Himawan Sutanto, M.Si dan Bapak Nasrullah, M.Si selaku pembimbing
skripsi, terima kasih atas bimbingannya dalam menyelesaikan skripsi ini.
2. Bapak Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah
Malang.
3. Ketua Jurusan Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas
Muhammadiyah Malang.
4. Seluruh Dosen Ilmu Komunikasi yang selalu setia dalam memberikan dukungan serta

bimbingannya.
5. Almarhumah ibu yang semasa hidup selalu mengingatkan agar cepat menyelesaikan
skripsi serta bapak yang selama ini menjadi orang tua tunggal yang memberikan
dukungan dan doanya.
6. Semua saudara-saudaraku yang selalu memberikan dorongan serta doanya.

7. Semua teman-teman Ilmu Komunikasi 2005, sahabat-sahabatku Alumni SMPN 16
Malang khususnya anak-anak D’benz, serta sahabat-sahabatku Alumni SMA Islam
Malang sekaligus kawan broadcast di Radio RCB Malang khususnya Wika, Lusi,
Aila, dan Vidy yang selalu setia menemani, memberikan semangat, dan memberikan
masukan yang berarti.
8. ‘Bhee’ my Lovely yang selalu setia memberikan semangat, dorongan serta kekuatan
diri dalam menyelesaikan skripsi, makasih Bhee’.
Peneliti menyadari bahwa dengan segala kekurangan dan keterbatasan yang dimiliki
peneliti, oleh karena itu peneliti selalu mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar
tulisan ini memiliki manfaat bagi yang pembaca.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb

Malang, 8 Agustus 2011
Penyusun


Erna Mauliawati

DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN……………………………………………………………

i

LEMBAR PENGESAHAN.............................................................................................

ii

PERNYATAAN ORISINALITAS…………………………………………………….

iii

ABSTRAKSI………………………………………………………………………….....

iv


KATA PENGANTAR………………………………………………………………….

v

DAFTAR ISI……………………………………………………………………………

vii

DAFTAR TABEL………………………………………………………………………

x

BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang…………………………………………………………………….

1

B. Rumusan Masalah……………………………………………………………........

9


C. Tujuan Penelitian………………………………………………………………….

9

D. Manfaat Penelitian………………………………………………………………..

9

E. Fokus Penelitian…………………………………………………………………..

10

BAB II : TINJAUAN PUSTAKA
A. Komunikasi Massa……………………………………………………………….

11

B. Realitas Media Massa……………………………………………………………


16

C. Media Televisi……………………………………………………………………

21

1.1 Televisi Sebagai Salah Satu Bentuk Media Massa……………………….....

21

1.2 Program Acara Televisi………………………………………………………

25

1.3 Tindak Kriminal Menjadi Salah Satu Program Televisi…………………….

26

D. Berita Televisi……………………………………………………………………


31

1.1 Realitas Berita Televisi……………………………………………………....

31

1.2 Program Acara Berita Sebagai Sumber Informasi……………………….....

34

E. Pemaknaan Teks…………………………………………………………………

38

F. ‘Audience’ Dalam Media………………………………………………………..

42

1.1 Pemahaman ‘Audience’ Dalam Media………………………………………


42

1.2 ‘Audience’ Televisi Sebagai Produsen Makna……………………………....

48

1.3 Ibu Rumah Tangga Termasuk Dalam ‘Audience’…………………………..

50

1.4 Pemaknaan ‘Audience’ Terhadap Program Acara Televisi…………………

53

G. Teori
1.1 Teori Uses and Gratifications………………………………………………

54

1.2 Teori Reception.............................................................................................

57

H. Definisi Konseptual…………………………………………………………....

59

1.1 Pemaknaan Teks Media…………………………………………………….

59

1.2 Ibu Rumah Tangga Sebagai Audience……………………………………..

60

1.3 Pemaknaan Ibu Rumah Tangga Terhadap Program Televisi……………….

60

1.4 Program Berita Kriminal ‘Sergap’ di RCTI………………………………..

61

BAB III : METODE PENELITIAN
A. Metode Penelitian……………………………………………………………….

63

B. Tipe Penelitian…………………………………………………………………..

63

C. Subyek dan Lokasi Penelitian…………………………………………………...

64

D. Cara Memperoleh Subyek Penelitian…………………………………………...

65

E. Teknik Pengumpulan Data……………………………………………………...

66

F. Teknik Analisis Data…………………………………………………………....

67

G. Keabsahan Data…………………………………………………………………

69

BAB IV : GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN
A. Keadaan Geografi Obyek Penelitian……………………………………………

70

B. Susunan Kepengurusan Ketua dan Pengurus Rukun Warga 10 Pada Perumahan
Griya Permata Alam, Desa Ngijo, Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang,
Periode 2010 – 2013……………………………………………………………

70

C. Susunan Pengurus Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Rukun
Warga 10 Perumahan Griya Permata Alam, Desa Ngijo, Kecamatan
Karangploso,KabupatenMalang………………………………………...............

72

D. Kegiatan Ibu Rumah Tangga RW 10 Perumahan Griya Permata Alam, Desa
Ngijo, Kecamatan, Karangploso, Kabupaten Malang………………………….

73

E. RCTI (Rajawali Citra Televisi Indonesia)………………………………………

74

a. Sejarah RCTI………………………………………………………………..

74

b. Profil Perusahaan……………………………………………………………

76

c. Logo dan Slogan RCTI……………………………………………………..

78

d. Daftar Direktur Utama RCTI……………………………………………....

78

e. Dewan Direksi RCTI……………………………………………………….

79

f. Visi, Misi, dan Pilar Utama RCTI………………………………………….

79

g. Penghargaan (Award) Dalam RCTI………………………………………..

81

F. Program Acara Berita Kriminal ‘Sergap’ di RCTI…………………………….

88

BAB V : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Identitas Subyek Penetian………………………………………………………

90

B. Berita Kriminal Menjadi Tayangan Pilihan Ibu Rumah Tangga……………….

96

C. Tayangan Berita Yang Banyak Memberikan Pengalaman Serta Menyimpan
Pelajaran Penting……………………………………………………………….

101

D. Memberikan Informasi, Namun Miris Untuk Ditonton………………………..

105

E. Tayangan Betita Yang Dapat Menginspirasi Seseorang Untuk Berperilaku
Imitatif………………………………………………………………………….

108

F. Sebuah Tayangan Yang Menciptakan Kewaspadaan Dalam Kehidupan
Sehari-hari……………………………………………………………………..

115

G. Tayangan Berita Kriminal, Sebagai Cerminan dari Gambaran Kejadian Kriminal
Yang Sesungguhnya Ada Di Sekeliling Kita…………………………………...

121

H. Tayangan Berita Yang Banyak Mengusung Kekerasan………………...............

126

I. Koding Hasil Penelitian…………………………………………………………

133

J. Diskusi Teori…………………………………………………………………….

134

BAB VI : PENUTUP
A. Kesimpulan…………………………………………………………………….....

136

B. Saran……………………………………………………………………………..

139

DAFTAR PUSTAKA
DOKUMENTASI TAYANGAN BERITA KRIMINAL
SURAT MELAKUKAN PENELITIAN
IDENTITAS INFORMAN
LAMPIRAN

DAFTAR TABEL
Tabel 1 Identitas Informan………………………………………………………………

91

Tabel 2 Koding Hasil Penelitian………………………………………………………....

133

DAFTAR PUSTAKA


SUMBER BUKU
Ardianto, Elvirano, Komala Lukiati dan Karlinah Siti. 2007. Komunikasi Massa Suatu
Pengantar Edisi Revisi. Bandung: Simbiosa Rekatama Media.
Atmasasmita, Romli. 2007. Teori dan Kapita Selektadan Kriminologi. Bandung: PT.
Refika Aditama.
Baksin, Askurifai. 2006. Jurnaalistik Televisi Teori dan Praktik. Bandung: Simbiosa
Rekatama Media.
Barker, Chris. 2005. Cultural Studies Teori dan Praktik. Yogyakarta: Kreasi Kencana.
Budyatna, Muhammad. 2007. Jurnalistik Teori dan Praktik. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya Offset.
Bungin, Burhan. 2009. Penelitian Kualitatif Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan Publik,
dan Ilmu Sosial Lainnya. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Canggara, Hafied. 2008. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: Rajagrafindo Persada.
Dariyo, Agus. 2003. Psikologi Perkembangan Dewasa Muda. Jakarta: PT. Gramedia
Widiasarana Indonesia.
Effendy, Onong Uchjana. 2003. Ilmu, Teori, dan Filsafat Komunikasi. Bandung: PT.
Citra Aditya Bakti.
Fiske, John. 2006. Cultural and Communication Studies: Sebuah Pengantar Paling
Komprehensif. Yogyakarta dan Bandung: Jalasutra.
Hamidi. 2008. Penelitian Kualitatif Praktis, Penelitian Proposal dan Laporan Penelitian.
Malang: UMM Press.

Hasan, Muhammad Tholchah. 2003. Metodologi Penelitian Kualitatif Tinjauan Teoritis
dan Praktis. Malang: Lembaga Penelitian Universitas Islam.
Indra. 1999. Crime Trend. Yogyakarta: Media Pressindo.
Kartono, Kartini. 1992. Psikologi Wanita Jilid Dua Mengenal Wanita Sebagai Ibu dan
Nenek. Bandung: Mandar Maju.
McQuail, Dennis. 1989. Teori Komunikasi Massa Suatu Pengantar Edisis Kedua.
Jakarta: Erlangga.
Nurudin. 2007. Pengantar Komunikasi Massa. Jakarta: PT. Rajagarafindo Persada.
Permadi, Bagus. 2007. Apresiasi Ibu Rumah Tangga Terhadap Tayangan Ceriwis di
Trans TV (Studi Pada Ibu Rumah Tangga RW 06 Kelurahan Lemah Putro,
Sidoarjo). Malang: Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
Politik Universitas Muhammadiyah.
Qadiry, Abdullah Ahmad. 1993. Manusia & Kriminalitas. Jakarta: Pustaka Al-Kautsar.
Rahayuningsih, Catur Guna. 2006. Analisa Isi Tayangan “Sergap” RCTI Terhadap
Pedoman Perilaku Penyiaran dan Standart Program Siaran. Surabaya:
Jurusan Ilmu Komunikasi Universitas Kristen Petra.
Severin, Werner J. & James W. Tankard. 2005. Teori Komunikasi Sejarah, Metode, dan
Terapan di Dalam Media Massa. Jakarta: Prenada Media.
Siregar, Ashadi. 2006. Etika Komunikasi. Yogyakarta: Pustaka.
Sobur, Alex. 2001. Analisis Teks Media Suatu Pengantar: Suatu Pengantar Untuk
Analisis Wacana, Analisis Semiotik, dan Analisis Framing. Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya.
Sobur, Alex. 2004. Semiotika Komunikasi. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Offset.

Soewardi, Idris. 1987. Jurnalistik Televisi. Bandung: Remadja Karya.
Sumadiria, Haris. 2006. Jurnalistik Indonesia Menulis Berita dan Feature Panduan
Praktis Jurnalistik Profesional. Bandung: Simbiosa Rekatama Media.
Tester, Keith. 2003. Media, Budaya dan Moralitas. Yogyakarta: Kreasi Media.
Vega, Handianita. 2009. Pemaknaan Reality Show “Be a Man” di Global TV Oleh
Komunitas Waria (Studi Pada Anggota Wamarapa di Kota Malang). Malang:
Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas
Muhammadiyah.
West, Richard & Turner, Lynn H. 2008. Pengantar Teori Komunikasi Analisis dan
Aplikasi Edisi 3. Jakarta: Penerbit Salemba Humanika.
Winarni.

2003.

Komunikasi

Massa

Suatu

Pengantar.

Malang:

Universitas

Muhammadiyah.
Winarso, Heru Puji. 2005. Sosiologi Komunikasi Massa. Jakarta: Prestasi Pustaka.



NON BUKU
Dokumen Ketua RW. 10 Perumahan Griya Permata Alam, Desa Ngijo, Kecamatan
Karangploso, Kabupaten Malang. (data didapat pada tangal 26 Februari 2011).
Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi 3. 2007. Jakarta.
http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2010/01/tingkat-kriminal, diakses pada tanggal 2 Mei
2010.
http://www.dictionary30.com/meaning/Signification, diakses pada tanggal 2 Mei 2010.
http://www.pokrol.com/penonton-berita-naik-22, diakses pada tanggal 3 Mei 2010.

http://www.indosiar.com/program/resensi/68259/berita-kriminalitas-di-layar-kacasebuah-refleksi, diakses pada tanggal 3 Mei 2010.
http://saidahsilalahi.blog.friendster.com/2008/10/arsip-tulisan-sayang-dibuangternyatamasih-ada-relevansinya-dg-kekinian/, diakses pada tanggal 3 Mei 2010.
http://www.kejut.com/massmedia, diakses pada tanggal 3 Mei 2010.
http://www.google.co.id/#hl=id&source=hp&q=definisi+acara+televisi&oq=definisi+def
inisi+acara+televisi&aq=f&aqi=&aql=&gs_sm=e&gs_upl=333116196101172
01123123101131131014111206310.6.3.0.111010&fp=dad2e7e64e16b6af&bi
w=986&bih=816, diakses pada tanggal 6 Mei 2010.
http://www.google.co.id/#hl=id&q=definisi+berita+televisi&oq=definisi+berita+televisi
&aq=f&aqi=g1&aql=&gs_sm=e&gs_upl=31958141894101430951151151019
19101212188611.4.11610&fp=dad2e7e64e16b6af&biw=986&bih=816,
diakses pada tanggal 6 Mei 2010.
http://www.planetcrap.com/topics/6/, diakses pada tanggal 6 Mei 2010.
http://www.google.co.id/#hl=id&q=definisi+RCTI&og=definisi+RCTI&aq=f&aq=&aql=
&gs_sm=e&gs_upl=44157152804121534291515101210101244159110.2.1131
0&fp=dad2e7e64e16b6af&biw=986&bih=816,

diakses

pada

tanggal

7

September 2010.
http://rcti.tv/page.profil-perusahaan, diakses pada tanggal 7 September 2010.
http://www.rcti.tv/sinopsis/sergap, diakses pada tanggal 7 September 2010.
http://www.google.co.id/#hl=id&q=gambar+kriminal&oq=gambar+kriminal&aq=f&aqi=&aql=&
gs_sm=s&gs_upl=0l0l3l50450l0l0l0l0l0l0l0l0ll0&fp=dfad18ff26072d71&biw=1280
&bih=613, diakses pada tanggal 20 Mei 2011.

`BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Teknologi komunikasi pada perkembangannya, semakin hari semakin pesat
sehingga membuat kita sebagai audience sangat cepat dan mudah dalam mengakses dan
mendapatkan informasi yang akurat. Komunikasi ini memang aspek yang sangat penting
dalam kehidupan manusia dan komunikasi pula yang telah memperpendek jarak,
menghemat biaya, serta menembus ruang dan waktu. Selain itu, komunikasi juga berusaha
menjembatani antara pikiran dan kebutuhan seseorang dengan dunia luar yang dibantu oleh
media komunikasi.
Media komunikasi yang juga disebut media massa adalah alat-alat dalam komunikasi
yang bisa menyebarkan pesan-pesan secara serempak dan cepat kepada audience yang luas
dan heterogen (dalam Nurudin 2007: 9). Oleh karenanya, media massa merupakan
instrumen yang sangat penting untuk menyampaikan pesan kepada khalayak. Berbagai
pesan yang bervariatif disampaikaan oleh media tersebut, bergantung pada program acara
yang di usung. Sesuai dengan perkembangan teknologi yang semakin canggih, media massa
juga mengalami masa transisi yang pesat dalam menyuguhkan dan menyampaikan pesannya
kepada audience, yang mulanya seseorang menyampaikan pesannya melalui surat atau
media cetak, namun kini penyampaian pesan dapat tersalurkan dalam bentuk audio maupun
visual, yang salah satunya media televisi.
Sebagai salah satu media massa terpenting dalam kehidupan manusia, televisi
memiliki ciri khas tersendiri dibanding media lainnya dalam menyampaikan pesannya
kepada khalayak. Kelebihan yang dimiliki oleh televisi adalah paling lengkap dalam hal
1

menyajikan unsur-unsur pesan bagi khalayak. Oleh sebab itu, selain dilengkapi dengan suara
(audio) dan gambar (visual) yang terasa lebih hidup, juga dapat menjangkau ruang lingkup
yang sangat luas. Dengan ini, televisi merupakan media yang selalu digemari masyarakat,
serta sangat cocok dijadikan teman untuk memperbanyak sekaligus memperdalam
pengetahuan. Apalagi budaya menonton televisi sudah menjadi konsumsi tersendiri, serta
kekuatan yang telah merasuk ke dalam kehidupan masyarakat. Bahkan tidak peduli di desa
atau di kota, kalangan atas atau bawah, dan mulai dari muda hingga tua. Kini masyarakat
menjadikan televisi sebagai sarana informasi dan hiburan yang paling murah. Maka tidak
heran, jika televisi bukan lagi sebagai barang yang mahal dan mewah. Sebab sekarang ini,
hampir setiap rumah sudah memiliki televisi. Dengan adanya televisi, khalayak mampu
menjangkau dunia luar meskipun dalam ruangan tertutup. Artinya khalayak tidak perlu
bersusah-susah mencari hiburan dan informasi yang jauh, cukup dengan duduk di depan
televisi khalayak sudah mendapatkannya. Televisi ibarat sebuah jendela dunia, dengan mata
memandang ke depan segala pengetahuan mudah didapat. Selain itu televisilah yang
menunjukkan kita pada kenyataan kehidupan di luar sana. Oleh karenanya, dengan adanya
berbagai macam program televisi ini, mampu menyita dan menunda banyak waktu khalayak
dalam aktivitasnya sehari-hari.
Meski waktu khalayak banyak tersita oleh keberadaan program yang disuguhkan
televisi, namun peran dari khalayak tetaplah sangat penting dalam perputaran dunia
pertelevisian, sebab kegiatan seorang penonton dapat sangat menunjang kesuksesan setiap
program televisi tersebut. Sehingga semakin banyaknya penonton yang menikmati program
acara yang diproduksi oleh stasiun televisi maka industri televisi semakin meraup
keuntungan sebesar-besarnya dari banyaknya pemasang iklan. Dengan adanya hubungan

2

timbal balik tersebut, layaknya hubungan simbiosis mutualisme (nama ilmiah dalam ilmu
biologi) antara industri televisi dengan khalayak, namun khalayak tetap sebagai mangsa
pasar dan sasaran media. Demi mementingkan nilai ekonomi terkadang industri media
sering mengabaikan nilai informasi.
Semenjak dikeluarkannya SK Menteri Penerangan No.111 Tahun 1990, bahwa
industri dan bisnis televisi semakin marak. Pada awalnya antara tahun 1987 hingga 1988
ketika RCTI diizinkan siaran untuk pertama kalinya dengan decoder kemudian di tahun
1990 diizinkan menyelenggarakan siaran tanpa decoder. Selanjutnya diikuti oleh SCTV
(1990), TPI (1991), Indosiar (1992), ANTV (1993) dan disusul lahirnya stasiun televisi
swasta lainnya (dalam Baksin 2006: 24-26). Dengan hadirnya televisi swasta, masyarakat
semakin dimanjakan dengan suguhan program televisi yang semakin menarik dan membuat
masyarakat bertambah betah memandangi layar kaca televisi hingga berjam-jam. Baik
berkumpul bersama keluarga maupun sebagai teman

kesendirian. Kenyataannya dalam

perkembangan program acara televisi, tiap tahunnya selalu menghadirkan acara yang
bervariatif, seperti berita, film, reality show, talk show, hingga kuis, yang dibuat secara
inovatif dan kreatif agar tidak monoton atau membosankan. Sehingga program acara
tersebut mendapat tempat dihati pemirsa. Kini program-program produksi televisi cenderung
kian diminati oleh pemirsa televisi.
Sebelumnya, program acara yang sifatnya hanya menghibur lebih diminati oleh
pemirsa televisi. Hal ini terlihat dalam penelitian Nielsen Media Research (NMR) di tahun
2004 bahwa program acara hiburan, seperti reality show mampu mengambil hati pemirsa
televisi (dalam Permadi 2007: 2). Maka tak heran, jika program acara hiburan cenderung
terus meningkat seiring dengan ide-ide kreatif yang dihasilkan oleh industri televisi. Namun

3

perkembangannya kini, tidak hanya program hiburan saja yang mendapat perhatian lebih
oleh pemirsa, tetapi program acara yang sifatnya informasi juga dipilih serta dibutuhkan
oleh pemirsa. Seperti halnya, program acara berita yang merupakan hasil karya jurnalistik
yang paling diminati oleh pemirsa. Saat ini konsep sajian pemberitaan mulai berkembang
dengan kreatifitas yang menyesuaikan perkembangan program televisi. Untuk itu industri
televisi, membuat sebuah konsep pemberitaan yang menghibur, ringan, interaktif, dan
hangat. Selain itu, berita juga dikemas dengan gaya yang santai, pembawa beritanya pun
berpenampilan menarik, usia muda, cantik, ganteng dengan gaya bahasa dan penyampaian
yang tidak kaku. Bentuk dan isinya pun lebih beragam dalam memberikan informasi
mengenai suatu peristiwa yang terjadi atau tindak kriminal. Konsep berita yang dikemas
sebagai sebuah hiburan ini juga tecermin gaya dialog atau wawancara yang dilakukan
pembawa acara yang terkadang menyentil, galak, blak-blakan, bahkan terkadang terkesan
memojokkan narasumber. Namun sayangnya, tujuannya lebih untuk menghibur atau
memuaskan emosi penonton ketimbang mendudukkan persoalan yang sebenarnya. Hal
inilah, yang juga merupakan salah satu faktor dari antusiasme pemirsa menonton programprogram berita di televisi belakangan ini.
Terbukti, berdasarkan hasil survei

kepemirsaan TV

Nielsen

Audience

Measurement di 10 kota besar di Indonesia pada periode Januari-Maret 2010, porsi tayang
program berita di 11 stasiun TV nasional masih sama besar peminatnya dengan tahun lalu,
yaitu sebesar 21% dari total durasi tayang televisi yang mencapai 23.760 jam atau sekitar
4996 jam. Jumlah ini paling besar dibandingkan program-program lainnya, seperti hiburan
(19%), film (16%), informasi (14%) atau serial (12%), terutama karena kontribusi programprogram berita Metro TV dan TV One (hampir 50% dari total siaran berita)

4

(http://www.pokrol.com/penonton-berita-naik-22). Tentunya berita yang disajikan meliputi
berita yang berjenis sosial, politik, budaya, hingga kriminal. Untuk pemirsa berita terbanyak
didapati pada program berita kriminal, ini sebagai akibat kebuntuan berita politik yang
sering membingungkan khalayak. Apalagi tahun 2010 tindak kriminal di Indonesia juga di
prediksi semakin meningkat yang di tahun lalu terjadi sekitar 196.931 kasus, sedangkan
tahun
(Tempo

2010

ini

terjadi

sekitar

209.673

kasus

kriminal

Interaktif Jakarta 2010) (http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2010/01/tingkat-

kriminal). Jika diperhatikan setiap stasiun televisi bersaing menghadirkan program berita
kriminal yang disuguhkan lebih kreatif demi menarik perhatian pemirsa, seperti halnya
RCTI menampilkan ‘Sergap’, Indosiar mengetengahkan ‘Patroli, Lativi menyuguhkan
‘Brutal’, SCTV dengan ‘Buser’ (yang kini sudah tidak tayang lagi), dan TPI (kini berubah
menjadi MNCtv) menghadirkan ‘Sidik’ (dalam Baksin 2006: 6). Pada saat itu progam berita
kriminal yang tetap mempertahankan ke eksisaannya kepada khalayak, adalah program
berita kriminal Sergap yang disuguhkan oleh RCTI, namun di awal bulan Februari 2011 ini
berita kriminal Sergap ini sudah tidak di tayangkan kembali mengingat masa tayangnya di
televisi sudah habis. Ketika sedang boomingnya, berita kriminal ini terus memperbarui
acaranya dengan menayangkan berita-berita seputar kriminal beserta keunikannya berupa
pesan dari ‘Bang Napi in Action’ tentang kewaspadaan yang ditujukan kepada pemirsa.
Sepuluh tahun sudah program acara berita kriminal Sergap ini setia menghiasi layar kaca
penonton dalam memberikan informasinya seputar kriminal kepada pemirsannya. Saat itu,
program berita kriminal di RCTI ini hadir setiap Senin hingga Kamis pada pukul 12.30
WIB. Berbagai bentuk berita kriminal menjadi topik utama dalam acara ini. Orang
membunuh

karena

tersinggung,

pemerkosaan,

perampokan

disertai

pembunuhan,

5

penganiayaan, bunuh diri, dan tindakan kriminal lainnya disajikan dalam acara ini. Tidak
hanya itu saja, dengan episode yang baru Sergap juga pernah menampilkan tayangan berita
kriminal terpilih yang paling menarik dan pemirsa dapat memberikan tanggapanya melalui
jejaring social ‘Facebook’ sehingga terciptanya interaksi antara pemirsa dengan tayangan
berita tersebut. Ini terbukti bahwa program acara Sergap pernah menciptakan interaksi
terhadap audiencenya. Meskipun program acara Sergap ini tujuannya hanya sekedar
memberikan informasi tentang tindak kriminal kepada pemirsa, namun sedikit banyak
program ini juga memiliki dampak tersendiri bagi pemirsanya, baik dampak yang positif
maupun yang negatif. Seperti halnya dampak positif dari program acara ini adalah jika
kekerasan kriminal dalam berita tersebut disikapi sebagai pembelajaran dari kehidupan
sosial maka masyarakat dapat berhati-hati dan waspada terhadap kemungkinan terjadinya
tindak kriminal tersebut. Sedangkan akan berdampak negatif, apabila kekerasan dan
kriminal dalam berita tersebut dijadikan sebagai sumber inspirasi bagi orang tertentu untuk
belajar dan meniru apa yang dilakukan orang lain di televisi. Jadi pada dasarnya setiap
dampak yang ditimbulkan oleh program acara televisi tentunya bergantung pada setiap
individu yang menyikapinya.
Mengingat, program acara berita kriminal terus mengembangkan kreativitas
acaranya demi menarik perhatian pemirsa, format program berita kriminal seperti Sergap di
RCTI ini tidak lantas menimbulkan respon yang positif saja di mata pemirsanya, namun
perbedaan latar belakang dari pemirsa juga dapat menimbulkan respon yang negatif. Respon
yang diberikan oleh audience ini tercipta apabila pemirsa dapat memaknai pesan yang
terkandung pada program acara tersebut. Pada pengertiannya, pemaknaan (makna)
merupakan arti atau pesan yang dimaksudkan atau dinyatakan atau di tandai, sedangkan

6

makna komunikasi sendiri adalah respon pemirsa dalam mengartikan sebuah pesan yang
disampaikan

oleh

media

(http://www.dictionary30.com/meaning/Signification).

Pada

dasarnya program acara dapat berupa sebuah teks apabila terjadi pembacaan. Oleh sebab itu,
untuk pemberian makna kepada sebuah teks yang disampaikan media akan diartikan
beragam oleh pemirsa saat dihadapkan pada komunitas khalayak yang berbeda, hal ini
mengingat karakteristik khalayak yang heterogen secara geografis, demografis, serta
psikologis sehingga memaknai teks televisi berdasarkan latar belakang budaya dan
pengalaman kehidupan. Maka berdasarkan teks televisi, program acara berita kriminal
Sergap di RCTI akan dimaknai atau dibaca berbeda-beda oleh pemirsa televisi.
Dalam penelitian ini, peneliti memilih ibu rumah tangga sebagai informan
penelitian karena selain ibu rumah tangga yang dasarnya hanya menggemari program acara
televisi yang bersifat menghibur, namun kini terbukti pada penelitian AC Nielson (dalam
Rahayuningsih 2006: 4), bahwa berita kriminal lebih diminati oleh orang tua dan kaum
wanita, sebab orang tua dan wanita juga dianggap sebagai kelompok yang concern pada
ancaman yang mungkin terjadi terhadap anggota keluarganya (Pikiran Rakyat 2004). Hal ini
juga selaras dengan yang diungkapkan Kriminolog Mulyana W. Kusumah dari Universitas
Indonesia, menurutnya tayangan berita kriminal memang mencengangkan tapi ternyata
digemari seluruh lapisan masyarakat, mulai sopir, tukang ojek, ibu-ibu rumah tangga, hingga
anggota dewan dan pejabat. Mulyana juga mengatakan bahwa acara berita kriminalitas itu
digemari dan diperhatikan karena tidak hanya tidak hanya menyajikan kasus kriminal yang
bersifat faktual, namun kasus-kasus tersebut pun bisa hadir di tengah-tengah mereka
(http://www.indosiar.com/program/resensi/68259/berita-kriminalitas-di-layar-kaca-sebuahrefleksi). Tetapi tidak menutup kemungkinan bahwa masih ada saja kaum wanita dan orang

7

tua yang kurang menyukai program berita kriminal karena mereka merasa “ngeri” melihat
keganasan dunia kriminal. Sedangkan, untuk kelompok wanita dan orang tua yang
menggemari program berita kriminal ini, menilai bahwa dalam kehidupan sehari-hari kaum
ini rawan terhadap tindakan kriminal, mulai dari dalam rumah tangga seperti kekerasan
yang dilakukan suami, perkosaan oleh orang terdekat, hingga tindakan kriminal di jalanan
seperti penjabretan, penodongan, pemerkosaan, hingga pembunuhan sehingga dengan
adanya program berita kriminal seperti ‘Sergap’ ini, ibu rumah tangga yang merupakan
khalayak televisi diharapkan memberikan gambaran pemaknaan (mengartikan)

pesan

terhadap program acara tersebut. Terutama dimaknai secara positif sebagai sebuah pelajaran
berharga dari berbagai peristiwa yang terjadi.
Untuk lebih menunjang penelitian ini, peneliti memilih lokasi penlitian pada
Perumahan Griya Permata Alam RW 10, Desa Ngijo, Kecamatan Karangploso, Kabupaten
Malang. Dengan alasan, selain lokasi ini dinilai sebagai tempat yang rawan akan terjadinya
tindakan kriminal, apalagi mayoritas masyarakatnya juga masih berpendidikan kurang
ditambah lagi makin banyak pula pengangguran di daerah ini. Menginggat sebagian ibu
rumah tangganya dahulu pernah bekerja sebagai buruh di sebuah pabrik rokok ternama.
Namun, dikarenakan banyaknya yang di PHK, dan sekarang hanya menikmari peranannya
sebagai ibu rumah tangga yang murni tidak bekerja. Selain itu, juga jarang bergaul keluar
rumah, serta lebih banyak menutup diri dengan lingkungan sekitarnya sehingga televisilah
satu-satunya media yang paling efektif untuk mereka percayai sebagai alat informasi dan
interaksi.
Maka berdasarkan latar belakang di atas, peneliti mengambil judul penelitian
“Pemaknaan Ibu Rumah Tangga Tentang Tayangan Sergap di RCTI (Studi Pada Ibu Rumah

8

Tangga Perumahan Griya Permata Alam RW 10, Desa Ngijo, Kecamatan Karangploso,
Kabupaten Malang)”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka peneliti mengambil rumusan masalah
sebagai berikut:
“Bagaimana pemaknaan ibu rumah tangga tentang tayangan berita kriminal
‘Sergap’ di RCTI?”
C. Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui pemaknaan ibu rumah tangga tentang tayangan berita kriminal
‘Sergap’ di RCTI, studi pada ibu rumah tangga Perumahan Griya Permata Alam RW 10,
Desa Ngijo, Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang.
D. Manfaat Penelitian
a. Manfaat Akademis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran dan menjadi
tambahan referensi bagi peneliti lain khususnya mahasiswa untuk melanjutkan studi
berikutnya.
b. Manfaat Praktis
Dalam penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan yang nantinya berguna
untuk menambah serta memperluas wawasan dan pengetahuan bagi masyarakat
dalam pemahamannya tentang tayangan berita kriminal seperti ‘Sergap’ di RCTI.

9

E. Fokus Penelitian
Pada penelitian ini ditujukan kepada pemaknaan ibu rumah tangga tentang
tayangan berita kriminal ‘Sergap’ di RCTI, dan difokuskan pada permasalahan yang antara
lain:
1. Pemaknaan ibu rumah tangga dalam memahami tayangan berita kriminal
‘Sergap’ di RCTI.
2. Pemaknaan ibu rumah tangga terhadap manfaat dan pengaruh tayangan berita
kriminal ‘Sergap’ di RCTI.

10

Dokumen yang terkait

Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Ibu-Ibu Rumah Tangga Terhadap Pemeliharaan Kesehatan Gigi Dan Mulut Anak Balitanya, Di Kecamatan Balige, Kabupaten Toba Samosir, Sumatera Utara Tahun 2009

3 76 66

Aktivitas Ekonomi Ibu Rumah Tangga Dan Pemenuhan Hak Anak Di Desa Belang Malum Kecamatan Sidikalang Kabupaten Dairi

1 39 126

PENGARUH TERPAAN TAYANGAN IKLAN PRODUK PELENGKAP MASAKAN "MASAKO" DI TELEVISI TERHADAP TINGKAT KONSUMTIF IBU-IBU RUMAH TANGGA (Studi pada Ibu-Ibu Rumah Tangga di Wilayah RW 02 Kelurahan Tunggul Wulung Kecamatan Lowokwaru Malang)

5 35 2

APRESIASI IBU RUMAH TANGGA TERHADAP TAYANGAN CERIWIS DI TRANS TV (Studi Pada Ibu Rumah Tangga RW 6 Kelurahan Lemah Putro Sidoarjo)

8 209 2

PERSEPSI IBU RUMAH TANGGA TENTANG SINETRON LIONTIN 2 DI RCTI(Studi pada Ibu Rumah Tangga RT. 05 RW. 01 Kelurahan Ketawanggede Kecamatan Lowokwaru Malang)

0 3 2

PERSEPSI IBU-IBU RUMAH TANGGA TERHADAP TAYANGAN SUPER TWIN CONCERT DI INDOSIAR(Studi pada Ibu Rumah Tangga Rt 18/ Rw 05 Perumahan Kemiri Indah Kelurahan Kemiri Indah Sidoarjo)

0 17 11

PEMAKNAAN PENONTON TENTANG TAYANGAN “TENDANGAN SI MADUN” (Studi Resepsi Ibu Rumah Tangga dan Anak-anak di Perumahan Griya Permata Meri Kota Mojokerto)

0 8 26

PEMAKNAAN PESAN PADA PROGRAM ACARA TELEVISI DAHSYAT RCTI DAN INBOX SCTV OLEH IBU RUMAH TANGGA (Studi Resepsi Pada Ibu Rumah Tangga Perumahan Puri Landungsari Kab. Malang)

0 14 22

MOTIF IBU RUMAH TANGGA MENONTON SERIAL INDIA JODHA AKBAR Studi Pada Ibu-ibu Rumah Tangga Warga RW.06 Kelurahan Pandanwangi Malang

0 14 24

PEMAKNAAN IBU RUMAH TANGGA PADA IKLAN SITUS JUAL BELI (Studi Resepsi pada Ibu Rumah Tangga Perumahan Graha Pelita Asri Kota Malang tentang Iklan OLX Indonesia Versi The Kid)

0 9 21