Observed Variabel Manifest dan Unobserved Variabel Latent Pembangunan Path Diagram Pembangunan Path Diagram Kemungkinan Munculnya Masalah Identifikasi

minimum diperoleh sebesar 150 dengan menggunakan rumus slovin Sekaran, 2006 sebagai berikut Keterangan : n = Ukuran Sampel N = Ukuran Populasi e = persen kelonggaran ketidakpastian karena kesalahan pengambilan sampel yang masih ditolerir, maksimum 5.

3.3 Metode Analisis Data

Structural equation modelling SEM merupakan gabungan dari dua analisis metode statistik yang terpisah yaitu analisis faktor factor analysis yang dikembangkan di ilmu psikologi dan psikometri serta model persamaan simultan simultaneous equation modelling yang dikembangkan di ekonometrika. Ghozali : 2013.

3.3.1 Observed Variabel Manifest dan Unobserved Variabel Latent

Variabel penelitian adalah konsep abstrak yang dapat diukur. Konsep abstrak itu antara lain kepuasan kerja, komitmen dan motivasi. Konsep abstrak yang langsung dapat diukur disebut observed variabel atau Manifest. Namun demikian ada konsep abstrak yang tidak dapat diukur langsung atau unobserved variabel sering juga disebut latent atau konstruk sebagai contoh kepuasan kerja. Variabel ini diukur dengan seperangkat pertanyaan yang intinya mengukur seberapa puas seseorang terhadap pekerjaannya.

3.3.2 Pembangunan Path Diagram

Dalam pembangunan diagram jalur path diagram, hubungan antar konstruk ditunjukkan dengan garis dengan satu anak panah yang menunjukkan hubungan kausalitas regresi dari satu konstruk ke konstruk yang lain. Garis dengan dua anak panah menunjukkan hubungan korelasi atau kovarian antar konstruk.

3.3.3 Pembangunan Path Diagram

Persamaan yang diperoleh dari path diagram yang dikonversikan terdiri : structural equation model yang dirumuskan untuk menyatakan hubungan kausalitas antara berbagai konstruk. Model persamaan Struktural : Motivasi = 1 Keselamatan kerja + β kesehatan kerja + γ insentif + e1 Kinerja Karyawan = 1 Motivasi + eβ

3.3.4 Kemungkinan Munculnya Masalah Identifikasi

Problem identifikasi pada prinsipnya adalah problem mengenai ketidakmampuan dari model yng dikembangkan untuk menghasilkan estimasi yang unik. Bila setiap kali estimasi dilakukan muncul problem identifikasi, maka sebaiknya model dipertimbangkan ulang dengan mengembangkan lebih banyak konstruk. Untuk itu tindakan pertama yang harus dilakukan adalah mengevaluasi apakah data yang digunakan dapat dan telah memenuhi asumsi-asumsi SEM structural equation modeling yaitu : 1. Ukuran sampel 2. Normalisasi dan linearitas 3. Outliers

3.4 Evaluasi Kriteria Goodness of Fit

Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Kemampuan Individu dan Lingkungan Kerja terhadap Kepuasan Kerja dengan Motivasi Sebagai Variabel Intervening Pada Pegawai kependidikan Politeknik Negeri Lhokseumawe

2 101 146

Pengaruh Insentif Profit Sharing Dan Iklim Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Pada PT. Perkebunan Nusantara Iii (Persero) Medan

0 60 173

Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT. Ecogreen Oleochemicals Medan Plant

2 54 109

Pengaruh Kesehatan Dan Keselamatan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT.Coca-Cola Amatil Indonesia (CCAI) Unit Medan Dengan Motivasi Sebagai Variabel Intervening

4 56 167

PENGARUH LINGKUNGAN KERJA DAN KESELAMATAN KESEHATAN KERJA (K3) TERHADAP KINERJA KARYAWAN Pengaruh Lingkungan Kerja Dan Keselamatan Kesehatan Kerja (K3) Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT. Total Bangun Persada Tbk.

5 31 16

PENGARUH LINGKUNGAN KERJA DAN KESELAMATAN KESEHATAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN Pengaruh Lingkungan Kerja Dan Keselamatan Kesehatan Kerja (K3) Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT. Total Bangun Persada Tbk.

2 4 17

Pengaruh Pemberian Insentif terhadap Peningkatan PRestasi Kerja Karyawan dengan Motivasi sebagai Variabel Intervening.

0 0 25

PENGARUH KOMPENSASI DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN DENGAN KEPUASAN KERJA SEBAGAI VARIABEL INTERVENING.

8 16 39

PENGARUH MOTIVATOR INSENTIF PADA KINERJA KARYAWAN DENGAN KEPERCAYAAN DIRI SEBAGAI PEMEDIASI (Studi Kasus Pada Karyawan PT. Prima CahayaIndobeverageDi Ungaran).

1 15 91

PENGARUH KESELAMATAN KESEHATAN KERJA K3

0 5 9