Pengaruh Kesehatan Dan Keselamatan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT.Coca-Cola Amatil Indonesia (CCAI) Unit Medan Dengan Motivasi Sebagai Variabel Intervening

(1)

Lampiran 1

No. Kuesioner : KUESIONER PENELITIAN

PENGARUH KESHATAN DAN KESELAMATAN KERJA TERHADAP

KINERJA KARYAWAN PADA PT.COCA-COLA AMATIL INDONESIA (CCAI) UNIT MEDAN DENGAN MOTIVASI

SEBAGAI VARIABEL INTERVENING

Saya adalah mahasiswa Fakultas Ekonomi Departemen Manajemen

Univesitas Sumatera Utara yang sedang melakukan penelitian tentang “ Pengaruh Kesehatan dan Keselamatan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada

PT.Coca-Cola Amatil Indonesia (CCAI) Unit Medan Dengan Motivasi Sebagai variabel

Intervenning ”.

Data dan informasi yang Bapak/Ibu berikan merupakan hal yang sangat

berharga, oleh karena itu partisipasi dan kesediaan Bapak/Ibu dalam menjawab

kuesioner ini sangat saya hargai. Data dan infomasi yang Bapak/ Ibu berikan akan

saya jamin kerahasiaan dan semata-mata digunakan untuk kegiatan ilmiah.

Akhir kata, saya ucapkan terima kasih kepada responden yang telah

bersedia meluangkan waktunya untuk mengisi kuesioner ini.

Hormat Saya


(2)

PETUNJUK PENGISIAN KUESIONER

Adapun petunjuk pengisian angket adalah sebagai berikut :

1. Pilih jawaban yang sesuai dengan diri anda. Tidak ada jawaban yang dianggap salah, semua jawaban adalah benar.

2. Pilih salah satu (1) jawaban saja dari 5 pilihan jawaban yang tersedia dengan memberikan tanda cheklist (√) pada kotak yang tersedia.

Contoh Pengisian Kuesioner :

Saya bangga menjadi bagian dari perusahaan ini.

1 2 3 4 5 6 7

Keterangan :

1-3 : Sangat tidak setuju 4 : Netral

5-7 : Sangat setuju

3. Kuesioner ini akan dapat dipergunakan secara optimal apabila seluruh pertanyaan telah terjawab, karena itu harap diteliti kembali apakah semua pertanyaan telah anda jawab.

Identitas Responden

a. Nama :

b. Jenis Kelamin : a. Laki-laki b. Perempuan

c. Usia :

 20-30 tahun

 31-40 tahun

 41-50 tahun

 51-60 tahun

d. Pendidikan Treakhir :

 SLTA/Sederajat

 Diploma

 Sarjana

 Magister

e. Lama Bekerja :

 1-5 tahun

 6-10 tahun

 11-15 tahun


(3)

1. Variabel Kesehatan Kerja (X1) No

.

Pernyataan 1 2 3 4 5 6 7

1 Kebesihan ruangan dan di tempat kerja saya sangat bersih

2 Sirkulasi udara dalam ruangan kerja saya sangat lancar

3 Sistem pengolahan limbah ditempat industri di tempat saya bekerja dikelola sangat baik

4 Penyediaan air bersih ditempat saya bekerja sangat baik

5 Penyediaan kamar mandi di tempat kerja saya sangat memadai

6 Perusahaan sanagat memperhatikan

pelayanan kesehatan karyawan

7 Penerangan di lingkungan tempat kerja saya sangat terang

2. Variabel Keselamatan Kerja (X2)

No. Pernyataan 1 2 3 4 5 6 7

1 Semua benda yang dapat membahayakan keselamatan di beri tanda-tanda peringatan dengan baik dan mudah dimengerti

2 Kondisi peralatan perlindungan kerja didalam perusahaan sangat baik


(4)

3 Jumlah alat perlindungan Kecelakaan kerja di perusahaan misalnya, tabung oksigen, ambulance, pemadam kebakaran dan P3K sangat mencukupi

4 Setiap karyawan yang melanggar peraturan keselamatan diberikan sanksi tanpa membeda-bedakan siapa yang melanggar

5 Pemberian tunjangan kecelakaan kerja pada karyawan yang mengalami kecelakaan sanagat mencukupi

3. Variabe Motivasi (Y)

No. Pernyataan 1 2 3 4 5 6 7

1 Saya merasa nyaman dengan Kondisi lingkungan kerja diperusahaan

2 Gaji yang diberikan perusahaan sesuai dengan pekerjaan yang saya dilakukan. 3 Setiap kebijakan perusahaan berlaku bagi

setiap karyawan

4 Terjalinnya hubungan yang harmonis antara sesama karyawan dan atasan

5 Saya memperoleh kesempatan yang sama untuk mendapatkan promosi jabatan

6 Perusahaan memberikan reward atas prestasi kerja saya

7 Pekerjaan saya saat ini sesuai dengan kemampuan saya


(5)

8 Beban tugas yang diberikan perusaan kepada saya sangat memotivasi didalam bekerja

4. Variabel Kinerja (Z)

No. Pernyataan 1 2 3 4 5 6 7

1 Saya mampu mencapai target yang ditetapkan oleh atasan.

2 Saya mampu menghasilkan pekerjaan dengan cepat (baik)

3 Saya selalu bekerja dengan cepat

4 Saya jarang melakukan kesalahan dalam bekerja

5 Saya mampu bekerja sama dengan rekan satu tim


(6)

Lampiran 3

Output Uji Validitas dan Reabilitas Kuesioner26 Butir Pernyataan Item-Total Statistics

Scale Mean if Item Deleted

Scale Variance if Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation

Cronbach's Alpha if Item

Deleted

VAR00001 138,0000 308,138 ,594 ,936

VAR00002 138,7000 291,666 ,709 ,934

VAR00003 138,6000 292,110 ,699 ,934

VAR00004 137,2333 317,151 ,387 ,938

VAR00005 137,4333 312,185 ,447 ,937

VAR00006 138,7000 291,666 ,709 ,934

VAR00007 137,3333 310,506 ,494 ,937

VAR00008 137,4000 312,455 ,472 ,937

VAR00009 138,7000 291,666 ,709 ,934

VAR00010 137,6333 313,344 ,439 ,937

VAR00011 138,0000 308,138 ,594 ,936

VAR00012 137,7333 295,926 ,613 ,936

VAR00013 138,5000 288,259 ,773 ,933

VAR00014 137,5000 308,672 ,478 ,937

VAR00015 137,2000 310,855 ,625 ,936

VAR00016 138,6333 289,757 ,706 ,934

VAR00017 137,4000 312,455 ,472 ,937

VAR00018 138,6000 286,938 ,757 ,933

VAR00019 137,7667 313,357 ,488 ,937

VAR00020 137,4000 312,455 ,472 ,937

VAR00021 137,2000 310,855 ,625 ,936

VAR00022 138,5000 297,845 ,628 ,935

VAR00023 138,0667 305,582 ,682 ,935

VAR00024 137,7667 313,357 ,488 ,937

VAR00025 138,5000 288,259 ,773 ,933

VAR00026 138,1667 313,454 ,434 ,938

Reliability Statistics Cronbach's


(7)

(8)

Lampiran 5

Analisis Deskriptif Kesehatan ( X1)

VAR00001

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid 4,00 12 18,8 18,8 18,8

5,00 13 20,3 20,3 39,1

6,00 35 54,7 54,7 93,8

7,00 4 6,3 6,3 100,0

Total 64 100,0 100,0

VAR00002

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid 2,00 3 4,7 4,7 4,7

3,00 7 10,9 10,9 15,6

4,00 19 29,7 29,7 45,3

5,00 7 10,9 10,9 56,3

6,00 28 43,8 43,8 100,0

Total 64 100,0 100,0

VAR00003

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid 4,00 6 9,4 9,4 9,4

5,00 10 15,6 15,6 25,0

6,00 35 54,7 54,7 79,7

7,00 13 20,3 20,3 100,0

Total 64 100,0 100,0

VAR00004

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent


(9)

4,00 5 7,8 7,8 20,3

5,00 22 34,4 34,4 54,7

6,00 27 42,2 42,2 96,9

7,00 2 3,1 3,1 100,0

Total 64 100,0 100,0

VAR00005

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid 3,00 8 12,5 12,5 12,5

4,00 7 10,9 10,9 23,4

5,00 19 29,7 29,7 53,1

6,00 23 35,9 35,9 89,1

7,00 7 10,9 10,9 100,0

Total 64 100,0 100,0

VAR00006

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid 3,00 6 9,4 9,4 9,4

4,00 8 12,5 12,5 21,9

5,00 23 35,9 35,9 57,8

6,00 27 42,2 42,2 100,0

Total 64 100,0 100,0

VAR00007

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid 2,00 2 3,1 3,1 3,1

3,00 8 12,5 12,5 15,6

4,00 10 15,6 15,6 31,3

5,00 17 26,6 26,6 57,8

6,00 27 42,2 42,2 100,0


(10)

Keselamatan (X2)

VAR00008

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid 3,00 1 1,6 1,6 1,6

4,00 16 25,0 25,0 26,6

5,00 19 29,7 29,7 56,3

6,00 23 35,9 35,9 92,2

7,00 5 7,8 7,8 100,0

Total 64 100,0 100,0

VAR00009

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid 4,00 4 6,3 6,3 6,3

5,00 21 32,8 32,8 39,1

6,00 32 50,0 50,0 89,1

7,00 7 10,9 10,9 100,0

Total 64 100,0 100,0

VAR00010

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid 4,00 6 9,4 9,4 9,4

5,00 12 18,8 18,8 28,1

6,00 32 50,0 50,0 78,1

7,00 14 21,9 21,9 100,0

Total 64 100,0 100,0

VAR00011

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid 4,00 6 9,4 9,4 9,4


(11)

6,00 23 35,9 35,9 67,2

7,00 21 32,8 32,8 100,0

Total 64 100,0 100,0

VAR00012

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid 4,00 3 4,7 4,7 4,7

5,00 18 28,1 28,1 32,8

6,00 24 37,5 37,5 70,3

7,00 19 29,7 29,7 100,0

Total 64 100,0 100,0

Motivasi (Y)

VAR00013

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid 4,00 1 1,6 1,6 1,6

5,00 24 37,5 37,5 39,1

6,00 35 54,7 54,7 93,8

7,00 4 6,3 6,3 100,0

Total 64 100,0 100,0

VAR00014

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid 2,00 1 1,6 1,6 1,6

4,00 6 9,4 9,4 10,9

5,00 10 15,6 15,6 26,6

6,00 23 35,9 35,9 62,5

7,00 24 37,5 37,5 100,0

Total 64 100,0 100,0


(12)

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid 3,00 1 1,6 1,6 1,6

4,00 8 12,5 12,5 14,1

5,00 17 26,6 26,6 40,6

6,00 33 51,6 51,6 92,2

7,00 5 7,8 7,8 100,0

Total 64 100,0 100,0

VAR00016

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid 2,00 2 3,1 3,1 3,1

3,00 12 18,8 18,8 21,9

4,00 16 25,0 25,0 46,9

5,00 10 15,6 15,6 62,5

6,00 24 37,5 37,5 100,0

Total 64 100,0 100,0

VAR00017

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid 2,00 3 4,7 4,7 4,7

3,00 12 18,8 18,8 23,4

4,00 14 21,9 21,9 45,3

5,00 5 7,8 7,8 53,1

6,00 30 46,9 46,9 100,0

Total 64 100,0 100,0

VAR00018

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid 2,00 1 1,6 1,6 1,6

3,00 1 1,6 1,6 3,1


(13)

5,00 4 6,3 6,3 64,1

6,00 20 31,3 31,3 95,3

7,00 3 4,7 4,7 100,0

Total 64 100,0 100,0

VAR00019

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid 4,00 3 4,7 4,7 4,7

5,00 16 25,0 25,0 29,7

6,00 27 42,2 42,2 71,9

7,00 18 28,1 28,1 100,0

Total 64 100,0 100,0

VAR00020

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid 5,00 16 25,0 25,0 25,0

6,00 27 42,2 42,2 67,2

7,00 21 32,8 32,8 100,0

Total 64 100,0 100,0

Kinerja (Z)

VAR00021

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid 2,00 1 1,6 1,6 1,6

4,00 4 6,3 6,3 7,8

5,00 14 21,9 21,9 29,7

6,00 33 51,6 51,6 81,3


(14)

VAR00021

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid 2,00 1 1,6 1,6 1,6

4,00 4 6,3 6,3 7,8

5,00 14 21,9 21,9 29,7

6,00 33 51,6 51,6 81,3

7,00 12 18,8 18,8 100,0

Total 64 100,0 100,0

VAR00022

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid 3,00 1 1,6 1,6 1,6

4,00 22 34,4 34,4 35,9

5,00 5 7,8 7,8 43,8

6,00 34 53,1 53,1 96,9

7,00 2 3,1 3,1 100,0

Total 64 100,0 100,0

VAR00023

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid 4,00 11 17,2 17,2 17,2

5,00 16 25,0 25,0 42,2

6,00 33 51,6 51,6 93,8

7,00 4 6,3 6,3 100,0

Total 64 100,0 100,0

VAR00024

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid 3,00 1 1,6 1,6 1,6

4,00 10 15,6 15,6 17,2


(15)

7,00 3 4,7 4,7 100,0

Total 64 100,0 100,0

VAR00025

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid 3,00 1 1,6 1,6 1,6

4,00 10 15,6 15,6 17,2

5,00 11 17,2 17,2 34,4

6,00 32 50,0 50,0 84,4

7,00 10 15,6 15,6 100,0

Total 64 100,0 100,0

VAR00026

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid 4,00 5 7,8 7,8 7,8

5,00 13 20,3 20,3 28,1

6,00 37 57,8 57,8 85,9

7,00 9 14,1 14,1 100,0

Total 64 100,0 100,0

Lampiran 6

Uji Asumsi Klasik

a. Hasil Uji Normalitas


(16)

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 64

Normal Parametersa,b Mean ,0000000 Std. Deviation 3,97880444 Most Extreme Differences Absolute ,054

Positive ,037 Negative -,054 Kolmogorov-Smirnov Z ,432

Asymp. Sig. (2-tailed) ,992 a. Test distribution is Normal.


(17)

Model Summaryb Model

R R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate 1 ,419a ,176 ,149 4,04350

a. Predictors: (Constant), Kesehatan, Keselamatan b. Dependent Variable: Motivasi

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression 212,764 2 106,382 6,507 ,003a

Residual 997,346 61 16,350 Total 1210,109 63

a. Predictors: (Constant), Kesehatan, Keselamatan b. Dependent Variable: Motivasi

Coefficientsa Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta


(18)

1 (Constant) 18,571 7,454 2,492 ,015

Keselamatan ,402 ,218 ,215 1,847 ,070

Kesehatan ,363 ,121 ,348 2,989 ,004

a. Dependent Variable: Motivasi

Coefficientsa Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 7,903 4,259 1,855 ,068

Kesehatan ,029 ,069 ,052 ,418 ,677

Keselamatan -,202 ,124 -,203 -1,619 ,111 a. Dependent Variable: absut1

Coefficientsa Model Unstandardized

Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) 18,571 7,454 2,492 ,015

Kesehatan ,363 ,121 ,348 2,989 ,004 ,997 1,003 Keselamatan ,402 ,218 ,215 1,847 ,070 ,997 1,003

a. Dependent Variable: Motivasi


(19)

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 64

Normal Parametersa,b Mean ,0000000 Std. Deviation 2,02013151 Most Extreme Differences Absolute ,064

Positive ,044 Negative -,064 Kolmogorov-Smirnov Z ,515


(20)

a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.

Model Summaryb Model

R R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

dimension0 1 ,733

a

,538 ,523 2,05298

a. Predictors: (Constant), Kesehatan, Keselamatan b. Dependent Variable: Kinerja

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression 299,011 2 149,505 35,472 ,000a

Residual 257,099 61 4,215 Total 556,109 63

a. Predictors: (Constant), Kesehatan, Keselamatan b. Dependent Variable: Kinerja


(21)

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 2,364 3,784 ,625 ,534

Keselamatan ,855 ,111 ,674 7,731 ,000

Kesehatan ,179 ,062 ,253 2,897 ,005

a. Dependent Variable: Kinerja

Coefficientsa Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 2,957 2,061 1,434 ,157

Kesehatan -,045 ,034 -,170 -1,345 ,184

Keselamatan ,013 ,060 ,027 ,211 ,833

a. Dependent Variable: absut2

Coefficientsa Model Unstandardized

Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) 2,364 3,784 ,625 ,534

Kesehatan ,179 ,062 ,253 2,897 ,005 ,997 1,003 Keselamatan ,855 ,111 ,674 7,731 ,000 ,997 1,003 a. Dependent Variable: Kinerja


(22)

Y terhadap Z

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 64

Normal Parametersa,b Mean ,0000000 Std. Deviation 2,74611988 Most Extreme Differences Absolute ,079


(23)

Negative -,079 Kolmogorov-Smirnov Z ,630

Asymp. Sig. (2-tailed) ,822 a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

Model Summaryb Model

R R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

1 ,382a ,146 ,132 2,76818

a. Predictors: (Constant), Motivasi b. Dependent Variable: Kinerja

ANOVAb

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig. 1 Regression 81,015 1 81,015 10,573 ,002a

Residual 475,094 62 7,663 Total 556,109 63

a. Predictors: (Constant), Motivasi b. Dependent Variable: Kinerja


(24)

Coefficientsa Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

T Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 22,117 3,465 6,383 ,000

Motivasi ,259 ,080 ,382 3,252 ,002

a. Dependent Variable: Kinerja Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

T Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 3,166 2,117 1,496 ,140

Motivasi -,023 ,049 -,061 -,480 ,633

a. Dependent Variable: absut3

Coefficientsa Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) 22,117 3,465 6,383 ,000

Motivasi ,259 ,080 ,382 3,252 ,002 1,000 1,000 a. Dependent Variable: Kinerja


(25)

DAFTAR PUSTAKA

BUKU :

Ardana, Komang dkk. (2008). Perilaku Organisasi, Graha Ilmu, Yogyakarta.

Bangun, Wilson. 2012. Manajemen Sumber Daya Manusia, Erlangga, Bandung.

Dessler, Gary. 2006. Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi ke-10, Jilid 2, Indeks, Jakarta.

Hasibuan, Malayu. 2008. Manajemen Sumber Daya Manusia, PT. Bumi Aksara, Jakarta.

Luthans, Fred. 2006. Prilaku Organisasi,Andi, Yogyakarta.

Mathis, Robert L. & Jackson. John H. 2002. Manajemen Sumber Daya Manusi,. Penerbit Salemba Empat, Jakarta.

Mangkunegara, A.A. Anwar Prabu. 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia, PT. Remaja Rosda Karya, Bandung.

Mangkunegara, A.A. Anwar Prabu. 2005. Evaluasi Kinerja SDM, Refika Aditama, Bandung.

Manullang, Marihot. 2001. Manajemen Sumber Daya Manusia,BPEE, Yogyakarta


(26)

H.A.S. Moenir. 2006. Manajemen Pelayanan Umum di Indonesia, PT. Bumi aksara, Jakarta.

Mondy, R. Wayne. & Noe, Robert M. 2005. Human Resources Management, Edisi ke-9, Prentice Hall, New Jersey.

Pasolong, Harbani. 2008. Teori Administrasi Publik, Alfabeta, Bandung.

Ranupandojo, Hedjrachman, & Suad, Husnan. 2002. Manajemen Personalia, Edisi Ke-4, BPFE, Yogyakarta.

Robert L. Mathis dan Jhon H. Jackson. 2007. Human Resource Managemen. Salemba Empat, Jakarta.

Robin dan Judge. 2008. Perilaku Organisasi, Edisi Ke-12, Salemba Empat, Jakarta.

Soeprihanto, Jon. 2002. Manajemen Personalia, BPFE Yogyakarta, Yogyakarta.

Syafrizal Helmi, Muslich Lufti, 2012. Analisis Data untuk Riset Manajemen dan Bisnis, USU Press, Medan.

Suwardi Luis, dan Prima A. Bromo . 2009. Step by Step in Cascading Balanced Scorecard to Functional Scorecards, Gramedia, Jakarta.

Sugeng, A.M. 2005. Bunga Rampai Hiperkes & KK Edisi Kedua,Universitas Diponegoro, Semarang.

Sulistiyani dan Rosidah. 2003. Manajemen Sumber Daya Manusia, Graha Ilmu, Yogyakarta.

Sunyoto, Danang. 2012. Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: Penerbit CAPS.

Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Penerbit Alfabeta

Umar, Husein. 2008. Desain Penelitian MSDM dan Perilaku Karyawan. Jakarta: Penerbit Rajagrafindo Persada


(27)

Syahputra, Rifwan. 2014. Pengaruh Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT. Waskita Karya Medan. Skripsi. F.E USU : Medan.

SITUS :

Aisyah, Ria Nur. 2013. Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja Terhadap Motivasi Karyawan PT. Berca Schindler Lifts Surabaya. http://administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id/index.php/jab/article /view/18/28/(20 april 2014)

Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia Nomor :

II/Mpr/1993.Garis-Garis Besar Haluan

Negara.www.tatanusa.co.id/tapmpr/93TAPMPR-II.pdf(21 April 2014).

Sulistyarini, Wahyu Ratna. 2006. Pengaruh Program Keselamatan dan Kesehatan Kerjaterhadap Produktivitas Karyawan Pada CV Sahabat

Klaten. Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri.

idb4.wikispaces.com/file/view/rd4005.pdf(5 apr.2014.

Wijayanto, Rendi. 2013. Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja Terhadap Motivasi dan Kinerja Karyawan PT. Pertamina (Persero) Suplai dan Distribusi Region V Terminal Bahan Bakar Minyak Malang.

http://administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id/index.php/jab/article/download/143 /199(19 apr. 2014)

Rukhviayanti, Novi. 2008. Pengaruh Penerapan Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Terhadap Kinerja Karyawan Melalui Motivasi Pada Perusahaan Garmen di Kawasan Industri Rancaekek.

http://www.stan-im.ac.id/jsma/pdf/vol1/PENGARUH%20PENERAPAN%20MANAJE MEN%20KESELAMATAN%20DAN%20KESEHATAN%20KERJA %20(K3)%20TERHADAP%20KINERJA%20KARYAWAN%20MEL ALUI%20MOTIVASI%20PADA%20PERUSAHAAN%20GARMEN

%20DI%20KAWASAN%20INDUSTRI%20RANCAEKEK.pdf (18

oct. 2014)

Lockley, Steven W. Dkk. 2007. Effects of Health Care Provider Work Hours and Sleep Deprivation on Safety and Performance.

www.jointcommission.org/assets/1/18/s2-jqps-11-67s-lockkey.pdf (8 oct 2014)


(28)

Bundlinjen. 2008. The Impact Of Workplace health and Safety Conditions on Firm Performance. http://arbejdstilsynet.dk/~/media/at/at/01-

arbejdstilsynet/arbejdsmiljoeforskningsfonden/afrapporterede-stoetteprojekter/virkemidler-i-arbejdsmiljoet/bundlinjen3pdf.ashx (8 oct. 2014)

David and Emma. Analysis of the determinants of workplace occupational safety and health practice in a selection of EU Member States. https://osha.europa.eu/en/publications/reports/analysis-determinants-workplace-OSH-in-EU ( 8 oct 2014)


(29)

BAB III

METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian

Menurut Sugiyono (2008:5), jenis-jenis penelitian secara umum

dikelompokkan menurut bidang, tujuan, tingkat eksplanasi, dan waktu. Jenis

penelitian ini adalah penelitian menurut tingkat eksplanasi, dimana penelitian ini

dapat dikaji menurut tingkatannya yang didasarkan pada tujuan objek-objeknya.

Pada tingkatan eksplanasi, penelitian ini termasuk kedalam penelitian asosiatif,

yakni penelitian yang menghubungkan dua variabel atau lebih untuk melihat

pengaruh antar variabel melalui pengujian hipotesis pada judul penelitian


(30)

dampaknya terhadap Kinerja karyawan Pada PT.Coca-Cola Amatil Indonesia Unit

Medan”.

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini di dilaksanakan pada di PT.Coca-Cola Amatil Indonesia Unit

Medan. Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret 2014 sampai September 2014.

3.3.Batasan Operasional

Batasan Operasional penelitian ini adalah mengenai Keselamatan dan

Kesehatan kerja pengaruhnya terhadap Motivasi Karyawan dan dampaknya

terhadap Kinerja karyaeanPT.Coca-Cola Amatil Indonesia Unit Medan

1. Variabel bebas (independent) (X) yaitu Kesehatan (X1) dan Keselamatan

kerja (X2).

2. Variabel terikat (Dependent Variable) (Y) yaitu Motivasi Karyawan (Y) dan

Kinerja Karyawan (Z) .

3.4 Defenisi Operasional Variabel

Pada penelitian ini variabel-variabel yang dioperasionalkan adalah semua

variabel yang termasuk dalam hipotesis yang telah dirumuskan. Untuk

memberikan gambaran yang jelas dan memudahkan pelaksanaan penelitian, maka

defenisi dari variabel-variabel tersebut akan diuraikan sebagai berikut:

1. Variabel Bebas (X)

a. Kesehatan (X1) adalah bagian dari ilmu Kesehatan yang bertujuan agar

tenaga kerja memperoleh keadaan Kesehatan yang sempurnah baik fisik, mental maupun sosialnya sehingga kemungkinan karyawan dapat bekerja secara optimal.


(31)

b. Keselamatan (X2) adalah yang berkaitan dengan alat kerja bahan dan proses

pengolahannya, tempat kerja, lingkungannya, serta cara karyawan dalam melakukan pekerjaan.

2. Variabel Terikat (Y) (Z)

a. Motivasi (Y) adalah suatu kondisi yang mendorong atau menjadi sebab

seseorang melakukan suatu perbuatan/kegiatan, yang berlangsung secara

sadar.

b. Kinerja Karyawan (Z) adalah Hasil Kerja baik secara kualitas maupun

kuantitas yang dicapai seseorang dalam melaksanakan tugas sesuai

dengan tanggung jawab yang diberikan.

Tabel 3.1

Operasionalisasi Variabel Penelitian

Variabel

DefenisiOperasio nal Variabel

Dimensi IndikatorVariabel Skala

Kesehatan Kerja (X1)

upaya

mempertahankan

dan meningkatkan

derajat Kesehatan

fisik, mental dan

kesejahteraan

sosial semua

pekerja yang

a. Kondisi Kerja 1. Kebersihan Lingkungan Kerja

2. Suhu atau

Ventelasi ditempat Kerja 3. Sistem pengolahan limbah ditempat industri Interval b. Sarana Kesehatan Tenaga Kerja

1. Penyediaan air bersih

2. Sarana kamar mandi c. Pemeliharaan Kesehatan Tenaga Kerja 4. Pelayana Kesehatan 5. Pemeriksaan


(32)

setinggi-tingginya Kesehatan kerja

Keselamata n Kerja (X2)

Perlindungan

karyawan dari

luka-luka yang

disebabkan oleh

kecelakaan yang

terkait dengan

pekerjaan

a. Lingkungan Kerja Secara Fisik

1. Pemberian peringatan pada peralatan kerja 2. Kondisi peralatan pelindung 3. Ketersediaan peralatan pelindung. Lingkungan

sosial secara psikologis

1. Aturan yang baku

2. Perawatan dan pemeliharaan asuransi

terhadap para karyawan yang melakukan pekerjaan berbahaya dan resiko

Motivasi (Y)

pemberian daya

penggerak yang

menciptakan

kegairahan kerja

seseorang, agar

mereka mau

bekerja sama,

bekerja efektif

dan terintergrasi

dengan segala

daya upayanya

a. Faktor Ekstrinsik

1. Kondisi Lingkungan Kerja

2. Gaji atauUpah 3. Kebijakan

Perusahaan

4. Hubungan Interval

b. Faktor Intrinsik 1. Pencapaian Prestasi 2. Pengakuan 3. Tanggung jawab 4. Kemungkinan berkembang


(33)

untuk mencapai

kepuasaan

Kinerja (Z) hasil yang dicapai

melalui

serangkaian

kegiatan dan tata

cara tertentu

dengan

menggunakan

sumber daya

perusahaan untuk

mencapai sasaran

perusahaan yang

ditetapkan

a. Kuantitas Hasil 1. Target Kerja 2. Volume

Pekerjaan

Interval b. Kualitas Hasil 1. Pelaksanaan

pekerjaan cepat dan tepat

2. Meminimumka

n tingkat

kesalahan dalam bekerja

c. Kemampuan bekerjaSama

1. Kemampuan bekerja sama dalam tim 2. Kemampuan

membina hubungan dengan atasan

3.5 Skala Pengukuran Variabel

Penelitian ini menggunakan skala diferensial semantic (semantic defferensial), yaitu berisikan serangkaian karakteristik bipolar (dua kutup), seperti panas – dingin, puas – tidak puas (Riduwan, 2010:18). Dalam penelitian ini, peneliti memberi tujuh alternatif jawaban kepada responden dengan menggunakan skala satu sampai dengan tujuh sebagai berikut:

Table 3.2

Skor Pendapat Responden

Sangat tidak setuju Sangat Setuju


(34)

Sumber: Riduwan (2010:18)

Skala pengukuran Numerical Scale, Erlina (2011: 52) menyatakan bahwa

numerical scale sama dengan numeric differential scale yang digunakan untuk menggali respon atribut dua nilai ekstrem dari objek, peristiwa, atau individual

yang mengindikasikan sikap mereka.

3.6 Populasi dan Sampel 3.6.1 Populasi

Populasi adalah kelompok elemen yang lengkap dan biasanya berupa orang,

objek, transaksi atau kejadian dimana kita tertarik untuk mempelajari atau

menjadi objek penelitian Kuncoro (2003:103). Pada penelitian ini yang menjadi

populasinya adalah karyawan bagian produksi diPT.Coca-Cola Amatil Indonesia

Unit Medan yang berjumlah 174 orang

3.6.2 Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi tersebut ( Sugiyono 2008 :16). Simple random sampling dikatakan

sederhana karena pengambilan anggota sampel dari anggota populasi dilakukan

secara acak tanpa memperhatikan strata atau bagian yang ada dalam populasi itu

(Sugiyono, 2008:120). Jadi metode pengambilan sampel menggunakan metode

simple random sampling atau acak, jadi karyawan yang diberi kuesioner tidak dipilih dengan kriteria-kriteria tertentu. Sampel di ambil dengan menggunakan

rumus Slovin ( Umar 2008 : 65) sebagai berikut:


(35)

n = Jumlah Sampel N = Jumlah populasi e = batas kesalahan

Jumlah populasi pada penelitian ini adalah 174, dengan derajat kepercayaan

90 % dan tingkat kesalahan dalam penelitian ini 10 % (0.1) maka jumlah sampel

adalah:

� = + 74 .74 2

= 63.503responden

= 64 responden

3.7 Jenis dan Sumber Data

1. Jenis Data

“Data adalah hasil pencatatan penulis, baik yang berupa fakta dan angka

yang dapat dijadikan bahan untuk menyusun informasi, sedangkan informasi

adalah hasil pengolahan data yang dipakai untuk suatu keperluan”.(Marzuki,

2005:55). Adapun jenis data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari 2

(dua) jenis:

a. Data Primer

Data primer merupakan data yang diperoleh langsung dari

responden terpilih pada lokasi penelitian. Data primer diperoleh dengan

memberikan kuesioner kepada responden yang terpilih yang berisikan


(36)

memperolehnya dengan menngunakan kuesioner yang disebarkan secara

langsung kepada karyawan PT.Coca-Cola Amatil Indonesia Unit Medan

b. Data Sekunder

Data yang diperoleh untuk melengkapi data primer yang meliputi

data mengenai sejarah dan perkembangan perusahaan, struktur

organisasi, dan uraian tugas perusahaan, jumlah karyawan, serta

buku-buku ilmiah dan literature lainnya yang diperoleh sehubungan dengan

masalah yang diteliti.

2. Sumber Data

Agar kegiatan penelitian dapat terlaksana dengan baik dan sesuai

dengan apa yang diharapkan penulis, maka diperlukan data yang bersifat

objektif dan data harus relevan dengan judul yang diajukan penulis karena

data ini sangat penting. Sumber data yang diperoleh dari bagian Sumber

Daya Manusia pada PT.Coca-Cola Amatil Indonesia Unit Medan

3.8 Metode Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

1. Kuesioner

Teknik ini dilakukan dengan memberikan satu set pertanyaan

kepada responden penelitian yang tersusun secara sistematis berisikan

pertanyaan tentang komunikasi, Motivasi dan Kinerja karyawan pada

PT.Coca-Cola Amatil Indonesia Unit Medan


(37)

Teknik ini digunakan untuk mengumpulkan data-data atau

keterangan dengan mengadakan Tanya jawab kepada pihak yang

mempunyai wewenang untuk memberikan data-data yang berkaitan

dengan penelitian.

3. Studi Dokumentasi

Yaitu memperoleh data dengan cara meninjau, membaca, atau

mempelajari dokumen-dokumen yang ada hubungannya dengan

masalah yang diteliti.

3.9 Uji Validitas dan Reliabilitas

“Validitas menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur itu mengukur apa

yang ingin diukur. Suatu alat pengukur dikatakan valid apabila skala tersebut

digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur”. (Situmorang dkk,

2012:76)

Kriteria dalam menentukan validitas suatu kuesioner adalah sebagai berikut:

Jika r hitung > r tabel maka pertanyaan tersebut valid.

Jika r hitung< r tabel maka pertanyaan tersebut tidak valid.

Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur


(38)

Uji validitas dan reliabilitas kuesioner dalam penelitian ini dilakukan pada

30 orang karyawanPT.Coca-Cola Amatil Indonesia Unit Medan diluar dari sampel

dengan menggunakan program SPSS. Nilai r tabel dengan ketentuan df = jumlah

kasus = 30 dan tingkat signifikansi sebesar 5%, angka yang di peroleh = 0,361

Tabel 3.3 Hasil Uji Validitas Item-Total Statistics

Corrected Item-Total Correlation

Keterangan

VAR00001 ,594 Valid

VAR00002 ,709 Valid

VAR00003 ,699 Valid

VAR00004 ,387 Valid

VAR00005 ,447 Valid

VAR00006 ,709 Valid

VAR00007 ,494 Valid

VAR00008 ,472 Valid

VAR00009 ,709 Valid


(39)

VAR00011 ,594 Valid

VAR00012 ,613 Valid

VAR00013 ,773 Valid

VAR00014 ,478 Valid

VAR00015 ,625 Valid

VAR00016 ,706 Valid

VAR00017 ,472 Valid

VAR00018 ,757 Valid

VAR00019 ,488 Valid

VAR00020 ,472 Valid

VAR00021 ,625 Valid

VAR00022 ,628 Valid

VAR00023 ,682 Valid

VAR00024 ,488 Valid

VAR00025 ,773 Valid

VAR00026 ,434 Valid

Tabel menunjukan semua butir pernyataan memiliki nilai Corrected Item Total Correlation yang lebih besar dari nilai r tabel (0,361). Dengan demikian semua butir pernyataan dinyatakan valid.

Tabel 3.4 Hasil Uji Reabilitas

Reliability Statistics Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

,938 26

Pada 26 pernyataan dengan tingkat signifikansi 5% di ketahui bahwa

koefisien apha (Cronbach’s Alpha) adalah sebesar 0.933. Ini berarti 0.933 > 0.60 dan 0.933 > 0.80 sehingga dapat dinyatakan bahwa kuesioner tersebut telah

reliabel dan dapat disebarkan kepada responden untuk dijadikan sebagai intrumen


(40)

3.10 Teknik Analisis 3.10.1 Analisis Deskriptif

Metode penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk

mengetahui nilai-nilai variabel, baik satu variabel ataupun lebih tanpa membuat

perbandingan atau menghubungkan dengan variabel lain dan untuk mengetahui

nilai dari fenomena yang terjadi pada suatu organisasi/perusahaan. Penganalisaan

data dilakukan dengan cara menyusun data, mengelompokkannya, kemudian

menginterprestasikannya sehingga diperoleh gambaran yang sebenarnya

mengenai kondisi perusahaan.

3.10.2 Uji Asumsi Klasik 3.10.2.1 Uji Normalitas

“Tujuan uji normalitas adalah untuk mengetahui apakah distribusi sebuah data mengikuti atau mendekati distribusi normal”. (Situmorang dan Lufti,

2012:100)

Uji normalitas pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan

pendekatan histogram, grafik dan Kolmogorv-Smirnov dengan menggunakan

tingkat signifikan 10%.


(41)

“Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah sebuah grup

mempunyai varians yang sama di antara anggota grup tersebut. Jika varians sama,

dan ini yang seharusnya terjadi maka dikatakan ada homoskedastisitas. Sedangkan

jika varians tidak sama dikatakan terjadi heteroskedastisitas”. (Situmorang dan

Lufti, 2012:108)

Uji heteroskedastisitas dalam penelitian ini dilakukan dengan

menggunakan pendekatan grafikdengan menggunakan tingkat signifikan 10%.

3.10.2.3 Uji Multikolinearitas

“Uji multikolinearitas bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya

hubungan linear yang sempurna atau eksak diantara variabel-variabel bebas dalam

model regresi”. (Situmorang dan Lufti, 2012:133)

Adanya multikolinearitas dapat dilihat dari Tolerance value atau nilai

Variance Inflation Factor (VIF). Batas Tolerance value adalah 0,1 dan batas VIF adalah 5. Apabila Tolerance value< 0,1 atau VIF > 5 maka terjadi

multikolinieritas. Tetapi jika Tolerance value> 0,1 atau VIF < 5 maka tidak terjadi

multikolinearitas.

3.10.3 Analisis Jalur

Peneliti menggunakan analisis Jalur untuk mengetahui pengaruh variabel

bebas terhadap variabel terikat. Peneliti menggunakan bantuan program software

SPSS agar hasil yang diperoleh lebih terarah. Adapun model persamaan struktural

yaitu :

1. Persamaan I

Y = pYX1 X1 + pYX2 X2 +e

Keterangan :


(42)

pYXn = Hubungan Motivasi dengan variabel X

X1 = Kesehatan Kerja

X2 = Keselamatan Kerja

e =standard error

2. Persamaan II

Z = pZX1 X1 + pZX2 X2 + pZYY e

Keterangan :

Z = Kinerja Karyawan

pZXn = Hubungan Kinerja karyawan dengan variabel X

X1 = Kesehatan Kerja

X2 = Keselamatan Kerja

Y = Motivasi

e =standard error

3. Persamaan III

Z = pZYY e

Keterangan :

Z = Kinerja Karyawan

pZYY = Hubungan Kinerja karyawan dengan variabel Y

Y = Motivasi

e =standard error

3.10.4 Koefisien Determinan ()

Koefisien determinasi bertujuan untuk mengukur seberapa jauh

kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel independent atau

predictor-nya. Semakin besar nilai koefisien determinasi, maka semakin baik kemampuan variabel independent menerangkan varibel dependent.

Range nilai dari �2 adalah 0-1. ≤ �2 ≤ . Semakin mendekati nol berarti model tidak baik atau variasi model dalam menjelaskan sangat terbatas,

sebaliknya semakin mendekati satu maka model semakin baik. (Situmorang dan

Lufti, 2012:154)


(43)

Uji F bertujuan untuk mengetahui pengaruh secara serentak atau

bersama-sama variabel independent (Kesempatan Promosi, Pelatihan, dan Lingkungan

Kerja) terhadap variabel dependent (Kepuasan Kerja Karyawan).

Kriteria pengujiannya adalah sebagai berikut:

H0 diterima atau H ditolak jika F n <F el pada �=10%

H0ditolak dan H diterima jika F n >F el pada �=10%

Jika tingkat signifikansi di bawah 0,1 maka H0 ditolak dan H diterima. Jika pada perhitungan F n >F el dan tingkat signifikansinya (0,000) < 0,1 maka menunjukkan bahwa pengaruh variabel independentsecara serempak adalah

signifikan terhadap kepuasan kerja karyawan.

3.10.3.3 Uji- t (Uji Parsial)

Uji T bertujuan untuk mengetahui besarnya pengaruh masing-masing

variabel independent secara individu (parsial) terhadap variabel dependent.

Kriteria pengambilan keputusannya adalah sebagai berikut:

H0 diterima atau H ditolak jika t n <t el pada � = %

H0ditolak atau H diterima jika t n >t el pada � = %

Jika tingkat signifikansi di bawah 0,1 maka H0 ditolak dan H diterima. Tingkat signifikansinya (0,000) < 0,1 berarti masing-masing variabel independent


(44)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Perusahaan

4.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan PT Coca Cola PT Coca-Cola Amatil Indonesia (CCAI)


(45)

Melaju terus menembus batas Negara dan waktu memasuki millennium

ketiga dengan menyandang predikat “Brand of Century” Sebelum meninggal pada tahun 1888, DR. Pamberton mewariskan penemuannya kepada seorang

manajer ulung Asa Candler. Empat tahun kemudian Asa Candler mendirikan

perusahaan dengan nama “The Coca Cola Company” di kota yang sama. Ide cemerlang datang kemudian dari Joseph Biedenharm yang mencoba mengemas

minuman tersebut ke dalam botol. Ide seorang pemilik toko di Missisipi itu

kemudian disambut oleh pengusaha Tennessee dengan mendirikan pabrik

minuman Coca Cola yang kali pertama di dunia pada tahun 1899. Pabrik ini

membeli Concentrate atau bahan baku dasar dari The Coca Cola Company,

kemudian mengolahnya dengan air steril, gula murni, gas CO2 sehingga menjadi

minuman yang siap disajikan dalam botol. Inilah awal dari suatu sistem dagang

yang untuk dalam sejarah perdagangan dunia yang disebut Franchised System

(sistem waralaba). Sistem waralaba ini adalah suatu kerjasama saling

menguntungkan antara dua perusahaan (The Coca Cola Company dan Pabrik

Minuman) yang sama sekali terpisah modal kepemilikan dan manajemennya.

Sistem dagang yang sama berlaku untuk seluruh usaha Coca Cola di seluruh

dunia yang meliputi di 200 negara dengan tingkat konsumsi lebih dari 1 miliar

sajian minuman setiap hari. Pada akhir millennium kedua, tercatat 16 miliar peti

atau 384 miliar sajian produk Coca Cola dikonsumsi masyarakat dunia. Coca Cola

di Indonesia Coca Cola hadir di Indonesia pada tahun 1927 ketika De Nederland

Mineral Water Fabriek (Pabrik Air Mineral Hindia Belanda) membotolkannya kali pertama di Batavia. Produksi Coca Cola lumpuh pada jaman penjajahan


(46)

jepang (1942 – 1945). Namun setelah kemerdekaan Indonesia, pabrik tersebut beroperasi kembali di bawah nama The Indonesian Bottles Ltd. NV (IBL) dengan

status perusahaan nasional. Pada tahun 1971 dengan pertambahan partner usaha

dan modal IBL menjalin kerjasama dengan tiga perusahaan Jepang yaitu : Mitsui

& Co. Ltd, Mitsui Toatsu Chemical Inc. Dan Mikuni Coca Cola Bottling Co.,

membentuk pabrik pembotolan modern pertama di Indonesia dengan nama baru

PT Djaya Beverages Bottling Company (DBBC).

Sampai saat ini, ada 11 pabrik pembotolan Coca Cola di Indonesia. Sebelas

pabrik tersebut berlokasi di Jakarta, Semarang, Surabaya, Bandung, Bali,

Lampung, Padang, Medan, Banjarmasin, Makassar, dan Menado. Di Medan

pabrik Coca Cola terletak di Jalan K.L. Yos Sudarso Km. 14 Medan – Belawan, kelurahan Martubung, kecamatan Medan Labuhan dan menempati areal seluas

48.700 M2. Pabrik pembotolan Coca Cola di Medan mulai dirintis pada tahun

1972 oleh PT Brasseries D’el Indonesie, perusahaan PMA Prancis. Produk andalan perusahaan ini sebenarnya Bir. Coca Cola, Sprite, dan Fanta merupakan

produk sampingan. Pada tahun 1980 PT Brasseries D’el Indonesie diambil alih oleh PT Multi Bintang Indonesia yang juga produsen Bir terkenal di Indonesia.

Karena ingin berkonsentrasi pada produk utama Bir, PT Multi Bintang Indonesia

merelokasi pabriknya ke Tangerang dan menjual pabrik pembotolan di Coca Cola

Medan kepada PT Pan Java Bottling Company. Akuisisi dilakukan pada tanggal 2

Mei 1994. PT Coca Cola Pan Java Unit Medan mendistribusikan produknya

kepada distribusi tunggal yaitu PT Coca Cola Kendalisodo yang berada dalam


(47)

Kendalisodo Unit Medan mendistribusikannya kepada pelanggan. Karena

perkembangan perusahaan begitu cepat, pada tahun 1992 perusahaan ini

melakukan kerjasama dengan Coca Cola Amatil Limited Australia (CCA), satu

grup perusahaan pembotolan Coca Cola terkemuka di kawasan Asia Pasifik dan

Eropa Timur yang berkantor di Sidney Australia dan sejak itu PT Pan Java

Bottling Company berubah namanya menjadi PT Coca Cola Pan Java.

Untuk meningkatkan efisiensi dan daya saing, pada tanggal 1 Januari 2000

kesepuluh perusahaan pembotolan dan distribusi Coca Cola yang berada di bawah

bendera perusahaan Coca Cola Amatil Limited Australia berubah namanya

menjadi PT Coca Cola Bottling untuk perusahaan pembotolan dan PT Coca Cola

Amatil Indonesia untuk perusahaan distribusi. The Coca Cola Company

merupakan perusahaan asing yang paling berhasil beroperasi di Asia karena

keunikan produk dan sistem pemasaran serta pemahamannya terhadap pasar dan

budaya lokal yang didukung oleh sekitar 9.000 karyawan, melayani lebih dari

400.000 pelanggan di seluruh Nusantara. Sampai saat ini PT Coca-Cola Amatil

Indonesia (CCAI) Unit medan telah cukup berhasil dalam menghasilkan dan

mengkombinasikan serta memodifikasikan produknya dan hasil produksinya telah

tersebar secara luas di berbagai daerah.

4.1.2 Struktur Organisasi Perusahaan

PT Coca-Cola Amatil Indonesia (CCAI) membuat struktur organisasi yang

merupakan landasan kerja bagi seluruh karyawan yang ada dalam perusahaan.

Struktur organisasi yang dimiliki dan dijalankan adalah struktur organisasi garis


(48)

dikenal satu komando. Dimana masing- masing bawahan wajib melaksanakan

instruksi dan bertanggung jawab langsung kepada atasan sesuai dengan instruksi

yang diterimanya. Dengan kata lain tiap-tiap pekerjaan dikenal satu pimpinan

yang langsung membawahnya sedangkan staf bekerja dan memberikan saransaran

kepada manajer. Selanjutnya diuraikan pembagian tugas masing-masing sebagai

berikut :

1. General Manager

Sebagai puncak pimpinan di PT Coca-Cola Amatil Indonesia (CCAI)

memiliki wewenang sebagai perencana, pengorganisasian dan pemberi nilai

menyeluruh terhadap aktivitas perusahaan demi pencapaian tujuan jangka pendek

maupun jangka panjang.

Tugas :

a. Menentukan dan merumuskan kebijaksanaan utama dalam usaha pencapaian

tujuan umum perusahaan.

b. Mengkoordinir dan mengawasi tugas-tugas yang didelegasikan pada

manajer-manajer dan menjalin hubungan baik dengan mereka.

c. Membuat peraturan – peraturan intern pada perusahaan yang tidak bertentangan dengan undang-undang yang ditetapkan.

2. Secretary

Tugas :

a. Mempersiapkan laporan bulanan untuk HO (Head Office)

b. Mempersiapkan dan menghadiri rapat dan membuat waktu pertemuan


(49)

c. Menyelenggarakan surat menyurat yang berhubungan dengan perusahaan

d. Menyusun dan menyiapkan rapat General Manager

e. Menetapkan sistem file sehingga bila dibutuhkan informasi bisa ditemukan

tepat pada waktunya.

f. Mencatat surat – surat atau fax yang masuk dan keluar

g. Mengatur tamu yang datang dari daerah maupun luar negeri, seperti

akomodasi, transportasi.

3. General Sales & Marketing Manager

Tugas :

a. Mengawasi pelaksanaan penjualan dan program pemasaran yang

diperintahkan untuk menjamin pencapaian salah satu objektifitas perusahaan

dalam bentuk volume penjualan, pertumbuhan penjualan, dan pangsa pasar

menurut batas anggaran.

b. Mengembangkan dan memelihara hubungan dengan langganan lama dengan

baik sehingga akan memberikan kepuasan bagi pelanggan

c. Mengembangkan penciptaan program pengadaan produk baru, mengawasinya

dan mengadakan penilaian terhadap kemajuan/hasil produk baru tersebut.

4. Purchasing Manager

Tugas :

a. Menjamin semua permintaan pembelian yang telah disetujui, ditindaklanjuti

sesuai dengan spesifikasi yang ditentukan pemakai

b. Menjamin semua pembelian yang telah diterbitkan sesuai dengan harga


(50)

c. Menjamin semua pembelian harus dilengkapi dengan paling sedikit 3

penawaran dari 3 supplier yang berbeda kepemilikan sahamnya dan bukan

satu grup perusahaan (untuk menghindari monopoli)

d. Menjamin semua transaksi yang bersifat urgent yang telah disetujui General

Manager sebelum diproses.

e. Memberikan informasi secara terbuka tentang jenis dan spesifikasi barang

yang akan dibeli sebelum pemakaian dilakukan.

5. Finance Manager

Bertujuan untuk membantu pencapaian tujuan perusahaan yang berkaitan

dengan objektifitas perusahaan dalam hal keuangan, serta mengumpulkan datadata

keuangan perusahaan sesuai dengan pelaksanaan kegiatan persiapan untuk

mempersatukan atau menggabungkannya ke dalam analisa laporan keuangan.

Tugas :

a. Membantu pencapaian sasaran keuangan perusahaan dengan mempersiapkan

laporan keuangan yang terkonsolidasi secara tepat waktu

b. Membantu General Manager mengumpulkan atau menyusun data untuk

rencana financial jangka pendek maupun jangka panjang

c. Membuat analisa-analisa keuangan untuk mendukung proses pengambilan

keputusan

d. Mengamankan harta milik perusahaan dengan melakukan fungsifungsi intern

control

e. Mengembangkan dan mendukung kebutuhan sarana dan prasarana informasi


(51)

f. Menetapkan kredit limit dan jangka waktu penagihan serta penjualan yang

harus dilakukan secara tunai.

g. Mengembangkan serta membuat dan meng – update prosedur-prosedur yang sedang dilaksanakan yang kemudian meminta General Manager untuk

menyetujuinya.

6. Business Information System Manager

Tugas :

a. Menyusun strategi perusahaan dan memberikan solusi terhadap masalah yang

dihadapi perusahaan dengan menggunakan sistem dan teknologi informasi

b. Bertanggung jawab terhadap perawatan jaringan komputer dan sistem

komunikasi

c. Bertanggung jawab kepada General Manager

7. Technical Operation Manager

Tugas :

a. Bertanggung jawab atas pelaksanaan kegiatan pada bagian teknik dan

produksi

b. Merencanakan serta mengatur produksi perusahaan agar sesuai dengan

spesifikasi dan standar mutu yang telah ditentukan

c. Membuat laporan produksi secara periodic mengenai pemakaian bahan baku

8. Human Resources and Development Manager

Tugas :

a. Merencanakan dan mengorganisir semua sumber daya manusia dan program


(52)

b. Membantu General Manager dalam melaksanakan undang-undang tenaga

kerja dan peraturan pemerintah serta menjalankan kebijaksanaan perusahaan

dalam manajemen sumber daya.

c. Mendukung pencapaian tujuan perusahaan dengan mengusahakan sebuah

lingkungan kerja dimana semua pekerja dapat menyelesaikan pekerjaannya

dengan hasil yang memuaskan

d. Menciptakan keamanan bagi perusahaan dan mengawasi berbagai situasi dan

melibatkan pimpinan pekerja di dalam kegiatan yang berkaitan dengan

kekuasaan hukum dan pergerakan politik

9. Cold Drink Equipment Manager

Tugas :

Meneliti, memeriksa dan menganalisa mutu produk baik bahan baku

maupun produk jadi apakah sesuai dengan spesifikasi dan standar yang telah

ditetapkan dan bertanggung jawab kepada General Manager.

10. Production Manager

Tugas :

Memimpin dan mengkoordinir kegiatan-kegiatan dalam bidang pengolahan

air, pembuatan sirup, pembotolan, pengoperasian dan perawatan mesin yang

dikelolanya,memberi input untuk rencana penyusunan budget tahunan, menyusun


(53)

antara operatoroperator, mengevaluasi keadaan bulan lalu dari tiap-tiap seksi di

bawahnya dan bertanggung jawab kepada Technical Operation Manager.

11. Engineering Manager

Tugas :

Memonitor dan mengontrol aktivitas yang berhubungan dengan keteknikan

untuk meyakinkan agar target volume produksi dapat tercapai dan bertanggung

jawab kepada Technical Operation Manager

12. Water and Syrup Supervisor

Tugas :

Menyimpan, menerima dan mengeluarkan bahan-bahan yang diminta oleh

setiap departemen dan bertanggung jawab kepada Technical Operation Manager

13. Bottling Lines Supervisor

Tugas :

Memonitor dan mengontrol aktivitas yang berhubungan dengan pembotolan

dan perlengkapan yangdiperlukan untuk meyakinkan agar target produksi dapat

dicapai dan bertanggung jawab kepada Production Manager.

4.1.3 Kegiatan Operasional Perusahaan

PT Coca-Cola Amatil Indonesia (CCAI) merupakan suatu perusahaan

pabrikasi dalam bidang industri pembotolan minuman ringan tanpa alkohol.

Perusahaan minuman bebas alkohol ini merupakan perusahaan terdepan dalam

pasar minuman global terutama di Asia, karena keunikan produk dan sistem


(54)

PT Coca-Cola Amatil Indonesia (CCAI) terdiri dari Coca Cola, Fanta, Sprite,

Frestea,dan Hi-C, yang dibuat dari bahan baku yang terpilih dikemas secara

higienis dengan berbagai ukuran seperti kemasan botol, kaleng, plastic PET (Poly

Ethylene Therephlate). Produk Coca Cola jenis kaleng (scanning) dan jumbo

(PET) diproduksi hanya di Semarang dan Padang. Coca Cola Bottling Indonesia

Sumatera Bagian Utara menyediakan Promix, yaitu tabung yang berisi sirup Coca

Cola yang digunakan oleh pelanggan khusus yang memiliki mesin pencampur

Coca Cola seperti : California Fried Chicken, New York Fried Chicken, Pizza Hut

dan Dunkin Donuts. Proses Produksi Minuman ringan tanpa alcohol seperti Coca

Cola, Sprite, Fanta dibuat dari bahan baku yang terpilih, dikemas secara higienis

dalam kemasan botol, kaleng,dan PET. Proses pengolahan minuman ringan Coca

Cola dilakukan dalam satu departemen produksi yang terdiri dari bagian-bagian

dimana beberapa kegiatan dilaksanakan hampir bersamaan. Proses produksi pada

PT Coca-Cola Amatil Indonesia (CCAI) secara sederhana dapat digambarkan

sebagai berikut :

a. Pengolahan air, pada proses pengolahan air, air yang dipompa dari sumur bor

perusahaan akan dipompakan ke tangki reaksi, untuk mereaksikan dengan

bahan – bahan kimia seperti kaporit, kalsium klorida, kapur dan ferro sulfat. Kemudian air tersebut berturut-turut dialirkan ke pressure tank, sand filter dan

carbon filter hingga diperoleh air bermutu tinggi (steril).

b. Pembuatan sirup, pada proses pembuatan sirup gula murni dilakukan dengan

air olahan bermutu tinggi dan dipanaskan serta diaduk sampai campuran


(55)

menjadi simple sirup. Concentrate, bahan baku dasar dicampur dengan

larutan gula murni (simple sirup) sehingga menjadi final sirup. Pada setiap

tahapan proses, mutu dari larutan diperiksa di bagian Quality Assurance

untuk memastikan mutu yang dihasilkan sesuai dengan standar yang telah

ditentukan.

c. Pencampuran, melalui pipa-pipa stainless steel, sirup dialihkan ke tempat

pencampuran dimana sirup tersebut dicampur dengan air bermutu tinggi. Di

unit pencampuran ini, pelarutan tersebut dibebaskan darikelebihan udara dan

gas-gas asing yang larut dalam air (dearasi) kemudian CO2 dilarutkan dengan

perbandingan yang telah ditentukan. Di bagian pencampuran ini, “beverage”

atau minuman ringan diperiksa lagi mutunya sebelum dibotolkan. Setelah

minuman dianggap memenuhi standar mutu oleh bagian Quality Assurance,

barulah minuman tersebut dibotolkan dan diedarkan ke pasar.

d. Mesin Produksi Pada mesin produksi terdapat dua kegiatan, yaitu pencucian

botol yang dilakukan oleh mesin pencuci botol (washer) dan proses pengisian

botol. Setelah botol dicuci bersih kemudian diantarkan oleh rel berjalan ke

mesin filter untuk diisi dan sekaligus dilakukan penutupan dan kode tanggal.

4.2 Analisis Deskriptif

Analisis deskriptif dalam penelitian ini merupakan uraian atau penjelasan

dari hasil pengumpulan data primer berupa kuesioner yang telah diisi oleh


(56)

pernyataan untuk variabel Kesehatan (XI), 5 butir pernyatan untuk variabel

Keselamatan (X2), 8 butir pernyataan untuk variabel Motivasi (Y), 6 butir

pernyataan untuk variabel Kinerja (Z). Sebagaimana tujuan dari penelitian ini

untuk membuat lukisan deskripsi mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat suatu

populasi atau daerah tertentu yang secara sistematik, faktual dan teliti.

Variabel-variabel yang diteliti terbatas sesuai dengan judul skripsi ini yaitu “Pengaruh Kesehatan dan Keselamatan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT.Coca-Cla

Amatil Indonesia (CCAI) Unit Medan dengan Motivasi Sebagai Variabel

Intervenning”.

4.2.1 Karakteristik Responden

a. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Tabel 4.1

Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Jenis Kelamin Jumlah (Orang) Persentase (%)

Laki-laki 64 100

Perempuan 0 0

Total 64 100

Berdasarkan Tabel 4.1 menunjukkan bahwa sebanyak 64 orang (100%)

keseluruhan karyawan di bagian produksi yang menjadi responden adalah

laki-laki, hal ini dikarenakan pekerjaan yang dilakukan di bagian produksi


(57)

produksi memindahkan barang, dan menggunakan alat berat, daripada

keterampilan yang biasa dilakukan perempuan .

b. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia Tabel 4.2

Karakteristik Responden Berdasarkan Usia Usia (Tahun) Jumlah (Orang) Persentase (%)

21 s/d 30 10 15,625

31 s/d 40 38 59,375

41 s/d 51 13 20,3125

51 s/d 60 3 4,6875

Total 64 100

Berdasarkan Tabel 4.2 dapat diketahui bahwa usia karyawan menandakan

kematangan serta kesiapan karyawan dalam menilai kondisi maupun iklim kerja

perusahaan. Semakin tinggi usia seseorang diharapkan semakin matang pula cara

pikir dan bertindaknya. Karyawan yang menjadi responden berusia 20-60 tahun.

Responden yang paling banyak adalah berusia 31-40 tahun yaitu sebanyak 38

orang atau 59,375 %.

c. Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan Tabel 4.3


(58)

Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan Pendidikan Terakhir Jumlah (Orang) Persentase (%)

SLTA/Sederajat 25 39,0625

Diploma 22 34,375

Sarjana 17 26,5625

Magister 0 0

Total 64 100

Berdasarkan Tabel 4.3 menunjukkan bahwa kebanyakan responden adalah

lulusan SLTA yaitu sebanyak 25 orang (39,0625%) dan tidak ada sama sekali

responden lulusan Magister (0%). Hal ini disebabkan bagian tersebut lebih

mengutamakan kemampuan operasional, kurang mementingkan kemampuan

administrative atau manajerial yang banyak di tempatin Responden yang lulusan

sarjana dan Magister karena posisi tersebut membutuhkan pengambilan keputusan

yang akan berpengaruh besar pada perusahaan.

d. Deskripsi Responden Berdasarkan Masa Kerja Tabel 4.4


(59)

Deskripsi Responden Berdasarkan Masa Kerja Lama Bekerja Jumlah (Orang) Persentase (%)

1 s/d 5 16 25

6 s/d 10 24 37,5

11 s/d 15 21 32,8125

16 s/d 20 3 4,6875

Total 64 100

Berdasarkan Tabel 4.4 tersebut terlihat bahwa kebanyakan responden

mayoritas memiliki masa kerja 6 – 10 tahun yaitu sebanyak 24 orang (37,5 %), sesuai dengan karakteristik responden berdasarkan usia yaitu 31 – 40 tahun hal ini dikarenakan rata-rata para pekerja yang telah memasuki umur tersebut sudah

merasa nyaman dengan pekerjaannya dan apabila para karyawan ingin keluar dari

pekerjaan dan mencari pekerjaan lain, para karyawan merasa belum tentu

pekerjaan yang akan didapatkannya nanti sesuai dengan keinginannya.

4.2.2 Jawaban Responden Atas Variabel Penelitian

Setelah mengetahui karakteristik dari responden penelitian, berikut ini akan

ditampilkan hasil olahan data primer yang merupakan deskriptif penelitian

berdasarkan pendapat responden.

1. Variabel Kesehatan Kerja (X1)

Tabel 4.5


(60)

Pernyataan STS TS KS Ragu-ragu

S SS SSS

Item No. F % F % F % F % F % F % F % 1 0 0 0 0 0 0 12 18,8 13 20,3 35 54,7 4 6,3 2 0 0 3 4,7 7 10,9 19 29,7 7 10,9 28 43,8 0 0 3 0 0 0 0 0 0 6 9,4 10 15,6 35 54,7 13 20,3 4 0 0 0 0 8 12,5 5 7,8 22 34,4 27 42,2 2 3,1 5 0 0 1 1,6 9 14,1 29 45,3 8 12,5 16 25 1 1,6 6 0 0 0 0 8 12,5 7 10,9 19 29,7 23 35,9 7 10,9 7 0 0 2 3,1 8 12,5 10 15,6 17 26,6 27 42,2 0 0

Berdasarkan Tabel 4.5 dapat diketahui bahwa :

1. Pada pernyataan pertama (Kebesihan ruangan dan di tempat kerja saya sangat

bersih) mayoritas responden 35 (54,7%) menjawab sangat setuju pada pernyataan

tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan sangat memperhatikan

kebersihaan di tempat kerja.

2. Pada pernyataan kedua (Sirkulasi udara dalam ruangan kerja saya sangat

lancar) mayoritas responden 28 (43,8%) menjawab sangat setuju pada pernyataan

tersebut. Akan tetapi masih ada responden yang menjawab tidak setuju dan

kurang setuju. Hal ini menunjukkan bahwa masih ada ruangan-ruangan yang

sirkulasi udaranya masih kurang lancar.

3. Pada pernyataan ketiga (Sistem pengolahan limbah ditempat industri di tempat


(61)

sangat setuju pada pernyataan tersebut. Hal ini menunjukkan pengelolaan limbah

dikelolah sangat baik.

4. Pada pernyataan keempat (Penyediaan air bersih ditempat saya bekerja sangat

baik) mayoritas responden 27 (42,2%) menyatahan sangat setuju, akan tetapi

masih ada responden yang menyatakan kurang setuju pada pernyataan tersebut.

Hal ini menunjukkan masi ada beberapa bagian memerlukan tambahan air bersih.

5. Pada pernyataan kelima (Penyediaan kamar mandi di tempat kerja saya sangat

memadai) mayoritas responden 29 ( 45,3%) menjawab raguragu. Hal ini

menunjukkan bahwa perusahaan membutuhkan tambahan kamar mandi.

6. Pada pernyataan keenam (Perusahaan sanagat memperhatikan pelayanan

kesehatan karyawan) mayoritas responden 23 (35,9%) menyatakan sangat setuju,

akan tetapi masi ada responden 8 (12,5%) yang menyatakan kurang setuju. Hal ini

menunjukkan pelayanan kesehatan di perushaan masih ada yang merasa kurang di

perhatikan.

7. Pada pernyataan ketujuh (Penerangan di lingkungan tempat kerja saya sangat

terang) mayoritas responden 27 (42,2) menyatakan sangat setuju, akan tetapi

masih ada responden yang menyatakan kurang setuju dan tidak setuju. Hal ini

menunjukkan masih ada beberapa tempat yang masih kekurangan peneranagan.

2. Variabel Keselamatan Kerja (X2)

Tabel 4.6


(62)

Pernyata an

STS TS KS Ragu-ragu S SS SSS

Item No. F % F % F % F % F % F % F %

1 0 0 0 0 1 1,6 16 25 19 29,7 23 35,9 5 7,8

2 0 0 0 0 0 0 4 6,3 21 32,8 32 50 5 7,8

3 0 0 0 0 0 0 6 9,4 12 18,8 32 50 14 21,9

4 0 0 0 0 0 0 6 9,4 14 21,9 23 35,9 21 32,8

5 0 0 0 0 0 0 3 4,7 18 28,1 24 37,5 19 29,7

Berdasarkan Tabel 4.6 dapat diketahui bahwa :

1. Pada pernyataan pertama (Semua benda yang dapat membahayakan

keselamatan di beri tanda-tanda peringatan dengan baik dan mudah dimengerti)

mayoritas responden 23 (35,9%) menyatakan sangat setuju dan hanya 1 (1,6%)

responden yang menyatakan kurang setuju. Hal ini menunjukkan tanda-tanda

yang diberikan perusahaan mudah dimengerti para karyawan.

2. Pada pernyataan kedua (Kondisi peralatan perlindungan kerja didalam

perusahaan sangat baik) mayoritas responden responden 32 (50%) menyatakan

sangat setuju pada pernyataan tersebut. Hal ini menunjukkan kondisi peralatan

kerja didalam perusahaan sangat baik.

3. Pada pernyataan ketiga (Jumlah alat perlindungan Kecelakaan kerja di

perusahaan misalnya, tabung oksigen, ambulance, pemadam kebakaran dan P3K

sangat mencukupi) mayoritas responden 32 (50%) menyatakan sangat setuju. Hal


(63)

4. Pada pernyataan keempat (Setiap karyawan yang melanggar peraturan

keselamatan diberikan sanksi tanpa membeda-bedakan siapa yang melanggar)

mayoritas responden 23 (35,9%) menyatakan sangat setuju. Hal ini menunjukkan

tidak adanya pembedaan bagi setiap karyawan yang melanggar peraturan akan di

berikan sangsi.

5. Pada pernyataan kelima (Pemberian tunjangan kecelakaan kerja pada karyawan

yang mengalami kecelakaan sanagat mencukupi) mayoritas responden 24 (37,5%)

menyatakan sangat setuju. Hal ini menunjukkan perusahaan sangat

memperhatikan apabila karyawan mengalami kecelakaan akan diberikan

tunjangan yang mencukupi.

3. Variabe Motivasi (Y)

Tabel 4.7


(64)

Pernyataan STS TS KS Ragu-ragu

S SS SSS

Item No. F % F % F % F % F % F % F %

1 0 0 0 0 0 0 1 1,6 24 37,5 35 54,7 4 6,3

2 0 0 1 1,6 0 0 6 9,4 10 15,6 23 38,9 24 37,5

3 0 0 0 0 1 1,6 8 12,5 17 26,6 33 51,6 5 7,8

4 0 0 2 3,1 12 18,8 16 25 10 15,6 24 37,5 0 0

5 0 0 3 4,7 12 18,8 14 21,9 5 7,8 30 46,9 0 0

6 0 0 1 1,6 1 1,6 35 54,7 4 6,3 20 31,3 3 4,7

7 0 0 0 0 0 0 3 4,7 16 25 27 42,2 18 28,1

8 0 0 0 0 0 0 0 0 16 25 27 42,2 21 32,8

Berdasarkan Tabel 4.7 dapat diketahui bahwa :

1. Pada pernyataan pertama (Saya merasa nyaman dengan Kondisi lingkungan

kerja diperusahaan) mayoritas responden 35 (54,7%) menyatakan sangat setuju.

Hal ini menunjukkan para karywan merasa nyaman dengan kondisi lingkungan

perusahaan.

2. Pada pernyataan (Gaji yang diberikan perusahaan sesuai dengan pekerjaan yang

saya dilakukan) mayoritas responden 24 (37,5%) menyatakan sangat setuju sekali.

Akan tetapi ada 1 (1,6%) responden yang menyatakan tidak setuju. Hal ini

menunjukkan masi ada karywan yang merasa gajinya belum sesuai dengan


(65)

3. Pada pernyataan ketiga (Setiap kebijakan perusahaan berlaku bagi setiap

karyawan) mayoritas responden 33 (51,6%) menyatakan sangat setuju dan hanya

1 (1,6%) yang menyatakan kurang setuju. Hal ini menunjukkan setiap kebijakan

berlaku bagi setiap karyawan.

4. Pada pernyataan keempat (Terjalinnya hubungan yang harmonis antara sesama

karyawan dan atasan) mayoritas responden 24 (37,5%) menyatakan sangat setuju,

akan tetapi masi ada responden yang menyatakan kurang setuju 12 (18,8%) dan

tidak setuju 2 (3,1%). Hal ini menunjukkan sebagian responden merasa hubungan

dengan sesama karyawan dan atasan terjalin kurang harmonis.

5. Pada pernyataan kelima (Saya memperoleh kesempatan yang sama untuk

mendapatkan promosi jabatan) mayoritas responden 30 (46,9%) menyatakan

sangat setuju, akan tetapi ada responden yang menyatakan kurang setuju 12

(18,8%) dan tidak setuju 3 (4,7%). Hal ini menunjukkan sebagian responden

merasa tidak memperoleh kesempatan yang sama dalam promosi jabatan.

6. Pada pernyataan keenam (Perusahaan memberikan reward atas prestasi kerja

saya) mayoritas responden 35 (54,7%) menyatakan ragu-ragu. Hal ini

menunjukkan sebagian besar responden merasa perusahaan masih belum cukup

terhadap pemberian reward atas prestasi kerja mereka.

7. Pada pernyataan ketujuh (Pekerjaan saya saat ini sesuai dengan kemampuan

saya) mayoritas responden 27 (42,2%) menyatakan sangat setuju. Hal ini

menunjukkan bahwa responden merasa pekerjaannya sesuai dengan


(66)

8. Pada pernyataan kedelapan (Beban tugas yang diberikan perusaan kepada saya

sangat memotivasi didalam bekerja) mayoritas responden 27 (42,2%) menyatakan

sangat setuju. Hal ini menunjukkan beban tugas yang diberikan perusahaan sangat

memotivasi dalam bekerja.

4. Variabel Kinerja (Z)

Tabel 4.8

Distribusi jawaban responden terhadap variabel Motivasi

Pernyataan STS TS KS

Ragu-ragu

S SS SSS

Item No. F % F % F % F % F % F % F %

1 0 0 1 1,6 0 0 4 6,3 14 21,9 33 51,6 12 18,8

2 0 0 0 0 1 1,6 22 34,4 5 7,8 34 53,1 2 3,1

3 0 0 0 0 0 0 11 17,2 16 25 33 51,6 4 6,3

4 0 0 0 0 1 1,6 10 15,6 15 23,4 35 54,7 3 4,7

5 0 0 0 0 1 1,6 10 15,6 11 17,2 32 50 10 15,6

6 0 0 0 0 0 0 5 7,8 13 20,3 37 57,8 9 14,1

Berdasarkan Tabel 4.8 dapat diketahui bahwa :

1. Pada pernyataan pertama (Saya mampu mencapai target yang ditetapkan oleh

atasan) mayoritas responden 33 ( 51,6) menyatakan sangat setuju. Hal ini

menunjukkan mayoritas responden mampu mencapai target yang ditetapkan oleh

atasan.

2. Pada pernyataan kedua (Saya mampu menghasilkan pekerjaan dengan baik)

mayoritas responden 34 ( 53,1) menyatakan sangat setuju, akan tetapi ada


(67)

menunjukkan ada beberapa responden yang belum mampu menghasilkan

pekerjaan dengan cepat.

3. Pada pernyataan ketiga (Saya selalu bekerja dengan cepat) mayoritas responden

33 (51,6%) menyatakan sangat setuju. Hal ini menunjukkan responden selalu

bekerja dengan cepat.

4. Pada pernyataan keempat (Saya jarang melakukan kesalahan dalam bekerja)

mayoritas responden 35 (54,7%) menyatakan sangat setuju, akan tetapi ada 1

(1,6%) responden yang menyatakan kurang setuju. Hal ini menunjukkan masi ada

responden yang mesrasa sering melakukan kesalahan dalam bekerja.

5. Pada pernyataan kelima (Saya mampu bekerja sama dengan rekan satu tim)

mayoritas responden 32 (50%) menyatakan sangat setuju, akan tetapi ada 1

(1,6%) yang menyatakan kurang setuju. Hal ini menunjukkan masi ada responden

yang belum mampu bekerja sama dengan rekan satu tim.

6. Pada pernyataan keenam (Saya mampu bekerja sama dengan atasan) mayoritas

responden 37 (57,8%) menyatakan sangat setuju. Hal ini menunjukkan mayoritas

responden mampu bekerja sama dengan atasannya.

4.3 Analisis Statistik

4.3.1 Analisis Statistik Regresi Linear Berganda

Metode analisis regresi berganda digunakan untuk mengetahui berapa

besar pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Data diolah secara

statistik untuk keperluan analisis

Tabel 4.9

Hasil Uji Regresi Linier Berganda


(68)

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) ,342 3,912 ,087 ,931

Kesehatan ,139 ,065 ,197 2,139 ,037

Keselamatan ,811 ,112 ,640 7,248 ,000

Motivasi ,109 ,064 ,161 1,701 ,094

a. Dependent Variable: Kinerja

Berdasarkan hasil pengolahan data yang ditunjukkan dalam Tabel 4.18

maka diperoleh persamaan hasil regresi linear berganda sebagai berikut :

Z= 0,197X1 + 0,640X2 + 0,161Y + e

Berdasarkan persamaan tersebut dapat digambarkan sebagai berikut :

a. Koefisien (X1) = 0,197, ini berarti bahwa variabel Kesehatan (X1)

berpengaruh secara positif dan siginifikan terhadap Kinerja hal ini terlihat dari

nilai siginifikan (0,037) di bawah (lebih kecil dari) 0,05. Dengan kata lain jika

kesehatan (X1) ditingkatkan satu satuan maka kineja (Z) akan bertambah

sebesar 0,197

b. Koefisien (X2) = 0,640, ini berarti bahwa variabel Keselamatan (X2)

berpengaruh secara positif dan siginifikan terhadap Kinerja hal ini terlihat dari

nilai siginifikan (0,000) di bawah (lebih kecil dari) 0,05. Dengan kata lain jika

keselamatan (X2) ditingkatkan satu satuan maka kineja (Z) akan bertambah

sebesar 0,640

c. Koefisien (Y) = 0,161, ini berarti bahwa variabel Motivasi (Y) berpengaruh secara positif dan tidak siginifikan terhadap Kinerja hal ini terlihat dari nilai


(69)

keselamatan (X2) ditingkatkan satu satuan maka kineja (Z) akan bertambah

sebesar 0,161

4.3.2 Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik digunakan untuk melihat apakah suatu model layak atau

tidak layak digunakan dalam penelitian. Uji asumsi klasik yang digunakan dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut :

a. Uji Normalitas

Ada dua cara untuk mendeteksi apakah data berdistribusi normal atau

tidak, yaitu dengan pendekatan grafik dan pendekatan Kolmogorv-Smirnov.

1. Pendekatan Grafik

Salah satu cara untuk melihat normalitas adalah dengan melihat grafik

histogram dan grafik normal plot yang membandingkan antara dua observasi

dengan distribusi yang mendekati distribusi normal.

Sumber : Hasil Pengolahan SPSS Gambar 4.1 Grafik Histogram Uji Normalitas


(70)

Sumber : Hasil Pengolahan SPSS Gambar 4.2 Plot Uji Normalitas

Berdasarkan gamar 4.1 dapat diketahui bahwa hubungan dari variabel

Kesehatan dan Keselamatan terhadap Motivasi karyawan adalah berdistribusi

normal, hal ini ditunjukkan oleh gambar yang tidak terlihat menceng ke kiri

ataupun ke kanan. Sedangkan pada gambar 4.2 data berdistribusi normal dapat di

lihat pada scatterplot, terlihat titik yang mengikuti data di sepanjang garis

diagonal.

Sumber : Hasil Pengolahan SPSS Gambar 4.3 Grafik Histogram Uji Normalitas


(71)

Sumber : Hasil Pengolahan SPSS Gambar 4.4 Plot Uji Normalitas

Berdasarkan gamar 4.3 dapat diketahui bahwa hubungan dari variabel

Kesehatan dan Keselamatan terhadap Kinerja karyawan adalah berdistribusi

normal, hal ini ditunjukkan oleh gambar yang tidak terlihat menceng ke kiri

ataupun ke kanan. Sedangkan pada gambar 4.4 data berdistribusi normal dapat di

lihat pada scatterplot, terlihat titik yang mengikuti data di sepanjang garis

diagonal.

Sumber : Hasil Pengolahan SPSS Gambar 4.5 Grafik Histogram Uji Normalitas


(72)

Sumber : Hasil Pengolahan SPSS Gambar 4.6 Plot Uji Normalitas

Berdasarkan gamar 4.5 dapat diketahui bahwa hubungan dari variabel

Motivasi terhadap Kinerja karyawan adalah berdistribusi normal, hal ini

ditunjukkan oleh gambar yang tidak terlihat menceng ke kiri ataupun ke kanan.

Sedangkan pada gambar 4.6 data berdistribusi normal dapat di lihat pada

scatterplot, terlihat titik yang mengikuti data di sepanjang garis diagonal.

2. Pendekatan Kolmogorv-Smirnov

Uji normalitas dengan grafik bisa saja terlihat berdistribusi normal, padahal

secara statistic tidak berdistribusi normal. Berikut ini pengujian normalitas yang

berdasarkan dengan uji statistic non-parametik Kolmogorv-Smirnov (K-S) untuk


(1)

ABSTRACT

The purpose of this study was to determine the effect of the Health and Safety of the employee's performance at Coca-Cola Amatil Indonesia (CCAI) at Medan.

The analytical method used is descriptive analysis and path analysis. The study population consisted of 174 employees at Coca-Cola Amatil Indonesia (CCAI) at Medan. The sample in this study using simple random sampling, totaling 64 employees. collection of primary data using questionnaires and secondary data collection using case studies.

As the results showed that simultaneously affect health and safety motivation, and Health, Safety and Performance Motivation of employees responsible for Coca-Cola Amatil Indonesia (CCAI) at Medan. Using path analysis methods Health positively influence employee motivation and performance, and safety has a positive effect on motivation and performance of employees. The direct effect of health and safety of employees are greater than the indirect effect through motivation on performance. Health of employees are the most dominant influence on motivation and performance of employees at Coca-Cola Amatil Indonesia (CCAI) at Medan.


(2)

DAFTAR ISI

Halaman ABSTRAK ... I ABSTRACT ... II KATA PENGANTAR ... II DAFTAR ISI ... V DAFTAR GAMBAR ... VI DAFTAR TABEL ... VII DAFTAR LAMPIRAN ... VIII BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Perumusan Masalah ... 10

1.3 Tujuan ... 10

1.4 Manfaat Penelitian ... 10

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kesehatan Kerja ... 12

2.1.1 Pengertian Kesehatan Kerja ... 12

2.1.2 Program Kesehatan Kerja ... 15

2.1.3 Tujuan Kesehatan Kerja ... 18

2.1.4 Penyakit Akibat Kerja ... 19

2.1.5 Indikator Kesehatan Kerja... 21

2.2 Keselmatan Kerja ... 22

2.2.1 Pengertian Keselmatan Kerja ... 22

2.2.2 Program Keselamatan Kerja ... 22

2.2.3 Syarat-syarat Keselamatan Kerja ... 26

2.2.4 Tujuan Keselamatan Kerja ... 27

2.2.5 Penyebab Utama Timbulnya Kecelakaan Kerja ... 28

2.2.6 Dimensi dan Indikator Keselamatan Kerja ... 31

2.2.7 Landasan Hukum Keselamatan dan Kesehatan Kerja ... 32

2.3 Motivasi ... 33

2.3.1 Pengertian Motivasi ... 33

2.3.2 Tujuan Motivasi ... 34

2.3.3 Teori-Teori Motivasi ... 35

2.3.4 Dimensi dan Indikator Motivasi ... 38

2.4 Kinerja Karyawan ... 39

2.4.1 Pengertian Kinerja ... 39

2.4.2 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kinerja ... 40

2.4.3 Penilaian Kinerja ... 44

2.4.4 Evaluasi Kinerja ... 45


(3)

2.6 Kerangka Konseptual ... 54

2.7 Hipotesis Penelitian ... 54

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian... 56

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian ... 56

3.3 Batasan Operasional... 56

3.4 Defenisi Operasional ... 57

3.5 Skala Pengukuran Variabel ... 59

3.6 Populasi dan Sampel ... 60

3.6.1 Populasi ... 60

3.6.2 Sampel ... 60

3.7 Jenis dan Sumber Data ... 61

3.8 Metode Pengumpulan Data ... 62

3.9 Uji Validitas dan Releabilitas ... 62

3.10 Teknik Analisis ... 63

3.10.1 Analisis Deskriptif ... 64

3.10.2 Uji Asumsi Klasik ... 64

3.10.2.1 Uji Normalitas ... 64

3.10.2.2 Uji Heteroskedastisitas ... 64

3.10.2.3 Multikolinieritas ... 65

3.10.3 Analisis Jalur ... 65

3.10.3.1 Koefisien Determinan (�2) ... 66

3.10.3.2 Uji F (Uji secara Serempak/Simultan) ... 66

3.10.3.3 Uji- t (Uji Parsial) ... 67

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Perusahaan... 75

4.1.1 Sejarah Singkat... 75

4.1.2 Struktur Organisasi ... 78

4.1.3 Kegiatan Operasional ... 78

4.2 Analisis Deskriptif ... 80

4.2.1 Karakter Responden ... 80

4.2.2 Jawaban Responden Atas Variabel Penelitian ... 83

4.3 Analisis Statistik ... 90

4.3.1 Uji Asumsi Klasik ... 91

4.3.2 Uji Heterokedastisitas ... 95

4.3.3 Uji Multikolinearitas ... 99

4.3.4 Analisis Jalur ... 100

4.4 Analisis Deskriptif ... 102

4.4.1 Uji Signifikan Simultan (Uji F) ... 102

4.4.2 Uji Signifikan Parsial (Uji t) ... 104

4.4.3 Pengujian Koefisien Determinasi (R2) ... 106

4.5 Pengaruh Secara Langsung ... 108

4.6 Pengaruh Secara Tidak Langsung ... 110


(4)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan ... 115 5.2 Saran ... 117

DAFTAR PUSTAKA ... Lampran ...


(5)

DAFTAR TABEL

No. Tabel Judul Halaman

1.1 Data Kcelakaan Kerja PT.Coca-Cola Amatil Indonesia

Unit Medan ... 6

1.2 Anggaran Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja ... 7

1.3 Jumlah Penjualan dan Laba bersih ... 8

1.4 Laporan Tingkat Kehadiran Karyawan ... 9

2.1 Jurnal dan Penelitian Terdahulu ... 52

3.1 Operasionalisasi Variabel ... 58

3.2 Skor Pendapat Responden ... 60

3.3 Hasil Uji Validitas ... 64

3.3 Hasil Uji Reliabilitas ... 65

4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 80

4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ... 81

4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan ... 82

4.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Masa Kerja ... 83

4.5 Distribusi Jawaban Responden Variabel Kesehatan Kerja . 84 4.6 Distribusi Jawaban Responden Variabel Keselamatan Kerja 86 4.7 Distribusi Jawaban Responden Variabel Motivasi ... 87

4.8 Distribusi Jawaban Responden Variabel Kinerja Karyawan 90 4.9 Hasil Kolmogorov Smirnov Terhadap Motivasi ... 94

4.10 Hasil Kolmogorov Smirnov Terhadap Kinerja ... 95

4.11 Uji Glejser Terhadap Motivasi ... 98

4.12 Uji Glejser Terhadap Kinerja ... 98

4.13 Uji Nilai Tolerance dan VIF Terhadap Motivasi ... 99

4.14 Uji Nilai Tolerance dan VIF Terhadap Kinerja ... 99

4.15 Analisis Jalur Terhadap Motivasi ... 100

4.16 Analisis Jalur Terhadap Motivasi ... 101

4.17 Uji Simultan (Uji F) Terhadap Motivasi ... 103

4.18 Uji Simultan (Uji F) Terhadap Kinerja ... 103

4.19 Uji Parsial (Uji t) Terhadap Motivasi ... 104

4.20 Uji Parsial (Uji t)Terhadap Kinerja ... 105

4.21 Koefisien Determinasi (R2) Terhadap Motivasi ... 107


(6)

DAFTAR GAMBAR

No. Gambar Judul Halaman

2.1 Kerangka Konseptual ... 54

4.1 Grafik Histogram Motivasi ... 92

4.2 Plot Uji Normalitas Motivasi ... 92

4.3 Grafik Histogram Kinerja ... 93

4.4 Plot Uji Normalitas Kinerja ... 93

4.5 Uji Heteroskedastisitas Motivasi ... 96

4.6 Uji Heteroskedastisitas Kinerja ... 97

4.7 Model Analisis Jalur Persamaan Pertama ... 108

4.8 Model Analisis Jalur Persamaan Kedua... 109


Dokumen yang terkait

Pengaruh Kepemimpinan Terhadap Kinerja Karyawan Dengan Motivasi Sebagai Variabel Intervening Pada Pdam Tirtanadi Cabang Padang Bulan medan

5 107 126

Pengaruh Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Serta Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT Coca Cola Amatil Indonesia

8 98 127

PENGARUH KESELAMATAN, KESEHATAN KERJA (K3) DAN INSENTIF TERHADAP KINERJA KARYAWAN DENGAN MOTIVASI SEBAGAI VARIABEL INTERVENING (STUDI PADA PT. PRIMA CAHAYA INDOBEVERAGE UNGARAN).

0 3 19

PENGARUH KOMPENSASI DAN LINGKUNGAN KERJA FISIK SERTA STRES KERJA TERHADAP MOTIVASI KERJA KARYAWAN PT.COCA COLA AMATIL INDONESIA MEDAN.

0 3 27

Pengaruh Kesehatan Dan Kesetan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT.Coca-Cola Amatil Indonesia (CCAI) Unit Medan Dengan Motivasi Sebagai Variabel Intervening

0 0 8

Pengaruh Kesehatan Dan Kesetan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT.Coca-Cola Amatil Indonesia (CCAI) Unit Medan Dengan Motivasi Sebagai Variabel Intervening

0 0 2

Pengaruh Kesehatan Dan Kesetan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT.Coca-Cola Amatil Indonesia (CCAI) Unit Medan Dengan Motivasi Sebagai Variabel Intervening

0 0 11

Pengaruh Kesehatan Dan Kesetan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT.Coca-Cola Amatil Indonesia (CCAI) Unit Medan Dengan Motivasi Sebagai Variabel Intervening

0 1 44

Pengaruh Kesehatan Dan Kesetan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT.Coca-Cola Amatil Indonesia (CCAI) Unit Medan Dengan Motivasi Sebagai Variabel Intervening

0 1 4

Pengaruh Kesehatan Dan Kesetan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT.Coca-Cola Amatil Indonesia (CCAI) Unit Medan Dengan Motivasi Sebagai Variabel Intervening

0 0 24