15
mempunyai sifat-sifat pembawaan psikologis yaitu temperamen dan watak.
Temperamen merupakan sifat pembawaan yang berhubungan dengan fungsi- fungsi fisiologis seperti darah, kelenjar-kelenjar dan cairan-cairan lain dalam diri
manusia. Watak atau biasa disebut karakter merupakan keseluruhan dari sifat seseorang yang nampak dalam perbuatan sehari-hari sebagai hasil pembawaan
maupun lingkungan Walgito, 1997: 47. Dalam penelitian ini, ada beberapa peristiwa kejiwaan yang perlu
dipahami antara lain:
a. Persepsi
“Persepsi merupakan suatu peristiwa kejiwaan yang berhubungan dengan aktivitas kognitif. Aktivitas lain yang berhubungan ialah ingatan, belajar, berpikir,
dan problem solving” Morgan dkk., dalam Walgito, 1997: 53. Persepsi inilah yang menjadikan manusia mengenali dirinya dan keadaan sekitar. Persepsi
didahului dengan adanya stimulus rangsangan. Rangsangan itu kemudian diolah oleh reseptor lalu dikirim ke otak yang menjadikan individu menyadari adanya
rangsang itu. Kesadaran adanya rangsang itulah yang disebut persepsi penerimaan.
Persepsi merupakan keadaan integrated kesatuan yang bulat dari individu yang bersangkutan, maka apa yang ada dalam diri individu, pengalaman-
pengalaman individu, akan ikut aktif dalam persepsi individu Moskowitz dan Orgel dalam Walgito, 1997: 54. Karena dalam persepsi terjadi suatu aktivitas
yang terintegrasi, maka seluruh aspek individu seperti perasaan, pengalaman, kemampuan berfikir, kerangka acuan dan lain-lain akan ikut berperan dalam
16
menerima persepsi. Persepsi merupakan hal yang sifatnya individual karena tidak
setiap orang memiliki aspek-aspek psikologis yang sama Walgito, 1997: 54. Persepsi selain ditentukan oleh faktor internal seperti psikologis, juga
dipengaruhi faktor lingkungan. Faktor psikologis antara lain pengalaman, perasaan, kemampuan berfikir, kerangka acuan mental set, dan motivasi
Walgito, 1997: 55.
b. Respon
“Respon adalah tanggapan terhadap adanya rangsang. Respon sebagai akibat dari persepsi dapat diambil oleh individu dalam berbagai macam bentuk”
Walgito, 1997: 55. Misalnya, orang yang melihat harimau mungkin memberi tanggapan dengan berlari karena menurut pengalaman harimau membahayakan
dirinya. Sementara itu seorang anak kecil yang mempersepsi bara api, mungkin justru akan dipegangnya karena ia belum tahu bahwa bara api itu panas.
Tanggapan terhadap adanya rangsang itu disebut dengan respon. Keadaan menunjukkan bahwa individu tidak hanya satu stimulus
rangsang saja, melainkan berbagai macam stimulus yang ditimbulkan oleh keadaan sekitar. Tidak semua stimulus itu mendapatkan respon individu. Hanya
beberapa stimulus yang menarik individu yang akan diberikan respon. “Sebagai akibat dari stimulus yang dipilih dan diterima individu, individu menyadari dan
memberikan respon sebagai reaksi terhadap stimulus tersebut” Walgito, 1997: 55.
c. Perasaan dan Emosi