Dasar Pengenaan Pajak, Tarif dan Cara Menghitung Pajak Bumi dan Bangunan

4. Dasar Pengenaan Pajak, Tarif dan Cara Menghitung Pajak Bumi dan Bangunan

Sebagai dasar dari pengenaan Pajak Bumi dan Bangunan adalah Nilai Jual Objek Pajak NJOP adalah harga rata-rata yang diperoleh dari transaksi jual beli yang terjadi secara wajar. Jika suatu daerah tertentu tidak terdapat transaksi jual beli yang dimaksud, maka NJOP ditentukan dengan cara sebagai berikut : a. Melalui perbandingan harga dengan objek lain sejenis. b. Menilai perolehan baru, yaitu dengan cara menghitung seluruh biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh objek dimaksud dengan dikurangi penyusutan. c. Membuat nilai jual pengganti yaitu menghitung nilai berdasarkan hasil produksi pendapatan dari objek pajak. AV Assessment Value atau disebut juga sebagai Nilai Jual Kena Pajak. Dalam perhitungan besarnya AV Nilai Jual Kena Pajak ditetapkan serendah- rendahnya 20 dan setinggi-tingginya 100 dari NJOP. Besarnya persentase Nilai Jual Kena Pajak ditetapkan pada peraturan pemerintah dengan memperhatikan kondisi ekonomi nasional. Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2002 tentang Penetapan Peraturan Besarnya Nilai Jual Kena Pajak untuk Penghitungan Pajak Bumi dan Bangunan, besarnya NJKP sebagai berikut: a. Sebesar 40 dari Nilai Jual Objek Pajak 1. Objek pajak perkebunan, 2 Objek pajak kehutanan, 3 Objek pajak lainnya yang NJOP-nya sama atau lebih besar dari Rp 1.000.000.000, 00 satu miliar rupiah. b. Sebesar 20 dari Nilai Jual Objek Pajak 1 Objek pajak pertambangan, 2 Objek pajak lainnya yang NJOP-nya kurang dari Rp.1000.000.000, 00 satu miliar rupiah Tarif Pajak Bumi dan Bangunan yang dikenakan atas objek Pajak Bumi dan Bangunan sebesar 0,5. Contoh perhitungan Pajak Bumi dan Bangunan Tuan Bedhu mempunyai objek pajak berupa tanah dan bangunan sebagai berikut: NJOP Bumi 1000 m x Rp 400.000 Rp 400.000.000, 00 NJOP Bangunan 200 m x Rp 200.000 Rp 40.000.000, 00 NJOP Taman Mewah 200 m x Rp 100.000 Rp 20.000.000, 00 NJOP Pagar Mewah, panjang 100 m, tinggi 2 m Nilai Jual Rp 300.000 100 x 2 x Rp 300.000 Rp 60.000.000, 00 Rp 520.000.000, 00 Nilai Jual Objek Tidak Kena Pajak Panti Asuhan 100 m x Rp 100.000, 00 Rp 10.000.000, 00 Nilai Jual Objek Pajak untuk perhitungan pajak Rp 510.000.000, 00 NJKP: 20 x Rp 510.000.000, 00 Rp 102.000.000, 00 PBB: 0.5 x Rp 102.000.000, 00 Rp 510.000, 00 Sedangkan sanksi administrasi dikenakan terhadap: a. Wajib pajak tidak menyampaikan SPOP dikenakan sanksi administrasi berupa denda sebesar 25 dihitung dari pokok pajak. b. Wajib pajak yang berdasarkan hasil pemeriksaan atau keterangan lain ternyata jumlah pajak yang terutang lebih besar dari jumlah pajak yang di hitung berdasarkan SPOP, maka selisih pajak yang terhitung dikenakan sanksi sebesar 25 dari selisih pajak yang terutang. c. Wajib pajak yang terutang pajaknya pada saat jatuh tempo pembayaran dikenakan sanksi 2 sebulan dihitung dari saat jatuh tempo jangka waktu paling lama 24 bulan.

5. Pembagian Pajak Bumi dan Bangunan