Hubungan Antara Adversity Quotient (AQ) Dengan Prestasi Belajar Mahasiswa S1 Keperawatan Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara Tahun 2014

(1)

HUBUNGAN ANTARA ADVERSITY QUOTIENT (AQ) DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA S1 KEPERAWATAN

FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

TAHUN 2014

AYU JANI PUSPITASARI 135102077

KARYA TULIS ILMIAH

PROGRAM D–IV BIDAN PENDIDIK FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


(2)

(3)

(4)

Hubungan Antara Adversity Quotient (AQ) Dengan Prestasi Belajar Mahasiswa S1 Keperawatan Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara

Tahun 2014 ABSTRAK Ayu Jani Puspitasari

Latar Belakang : masalah pada mahasiswa pada akhirnya akan menimbulkan gangguan mental dan sosial. Kecerdasan Adversity Quotient (AQ) pada mahasiswa dapat membantu dirinya menghindari berbagai masalah dan lebih berani mengambil resiko serta peluang sehingga dapat meningkatkan prestasi belajar.

Tujuan Penelitian : untuk mengetahui hubungan antara Adversity Quotient (AQ) dengan prestasi belajar pada mahasiswa S1 Keperawatan Universitas Sumatera Utara tahun 2014.

Metodologi : desain penelitian ini adalah deskriptif analitik korelasi. Jumlah sampel 104 responden. Metode pengambilan sampel adalah simple random sampling. Alat pengumpulan data dengan kuesioner. Analisa data menggunakan uji pearson’s product moment.

Hasil Penelitian : dari 104 responden mayoritas berumur 18 tahun sebanyak 63 orang (60,6%), berjenis kelamin perempuan sebanyak 90 orang (86,5%). Nilai tertinggi AQ diperoleh mahasiswa adalah 166 dengan Indeks Prestasi (IP) semester 1 adalah 4,00. Uji statistik didapat nilai p=0,660, maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara AQ dengan prestasi belajar. Nilai r=0,04 artinya kekuatan korelasi lemah dan memiliki arah positif yaitu jika AQ tinggi maka indeks prestasi juga tinggi.

Kesimpulan dan Saran : tidak terdapat hubungan antara AQ dengan prestasi belajar pada mahasiswa dikarenakan para mahasiswa tersebut pada dasarnya pintar dan telah terseleksi dengan baik sebelum masuk ke fakultas serta memiliki semangat yang tinggi dalam belajar. Didukung dengan kurikulum yang digunakan dalam belajar adalah Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK). Diharapkan mahasiswa dapat meningkatkan dan mempertahankan prestasi belajar akademik selanjutnya disertai dengan peningkatan AQ, Emotional Question (EQ), Inteligence Question (IQ) dan Emotional Spiritual Question (ESQ) .


(5)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan Karunia-Nya, maka penulis dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah ini dengan judul “Hubungan Antara Adversity Quotient (AQ) Dengan Prestasi Belajar Mahasiswa S1 Keperawatan Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara Tahun 2014” dengan tepat waktu. Penelitian ini ditujukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan D-IV Bidan Pendidik di Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara.

Dalam penyusunan karya tulis ilmiah ini penulis telah banyak mendapat bantuan dan dukungan baik moril maupun materil. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis banyak mengucapkan terimakasih kepada :

1. dr. Dedi Ardinata, M.kes. selaku Dekan Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara.

2. Nur Asnah S, S.Kep, Ns, M.Kep. selaku Ketua Program D-IV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara.

3. dr. Hemma Yulfi, DAP&E M.Med.Ed selaku pembimbing yang telah memberikan dukungan, arahan, dan doa selama menyelesaikan proposal ini. 4. Seluruh staf dan dosen program D-IV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan

Universitas Sumatera Utara.

5. Orang tua dan adik yang penulis cinta dan sayangi yang telah memberikan dukungan dan doa selama penulis menyelesaikan karya tulis ilmiah ini. 6. Rekan-rekan mahasiswi D-IV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan

Sumatera Utara yang telah memberikan dukungan dan masukan kepada penulis.


(6)

7. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah memberikan dukungan kepada penulis dalam penyelesaian karya tulis ini. Penulis menyadari bahwa karya tulis ini masih terdapat kekurangan disana-sini, maka dari itu penulis mengharapkan kritik dan masukan yang membangun demi kesempurnaan karya tulis ini.

Akhirnya penulis mengharapkan semoga karya tulis ini dapat bermanfaat bagi kita semua, khususnya penulis.

Medan, Juli 2014 Penulis


(7)

DAFTAR ISI

ABSTRAK

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... iii

DAFTAR TABEL ... vi

DAFTAR SKEMA ... vii

DAFTAR LAMPIRAN ... viii

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang ... 1

1.2. Rumusan Masalah ... 3

1.3. Tujuan Penelitian ... 3

1.3.1. Tujuan Umum. ... 3

1.3.2. Tujuan Khusus ... 3

1.4. Manfaat Penelitian ... 3

1.4.1. Manfaat Teoritis ... 3

1.4.2. Manfaat Aplikatif ... 3

a. Bagi Mahasiswi. ... 3

b. Bagi Instansi Pendidikan ... 3

c. Bagi Peneliti Selanjutnya ... 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Aspek-aspek Kepribadian ... 5

2.2. Adversity Quotient (AQ) ... 6

2.2.1. Definisi. ... 6


(8)

2.2.3. Dimensi Penyusun AQ ... 7

2.2.4. Pengukuran AQ ... 8

2.2.5. Adversity Response Profile (ARP) ... 9

2.3. Metode Memfokuskan Langkah Tindakan ... 9

2.4. Membangun Kepercayaan dan Manghancurkan Ketakutan ... 9

2.5. Belajar ... 10

2.5.1. Definisi. ... 10

2.5.2. Tujuan ... 10

2.5.3. Ciri-ciri Perubahan Tingkah Laku Belajar ... 11

2.5.4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Belajar ... 11

2.5.5. Prestasi Belajar. ... 12

2.5.6. Indikator penilaian mahasiswa. ... 13

BAB III KERANGKA KONSEP 3.1. Kerangka Konsep ... 15

3.2. Hipotesis ... 16

3.3. Definisi Operasional. ... 16

BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Desain Penelitian ... 18

4.2. Populasi dan Sampel. ... 18

4.3. Tempat Penelitian ... 19

4.4. Waktu Penelitian ... 19

4.5. Etika Penelitian ... 19

4.6. Alat Pengumpulan Data ... 29


(9)

4.8. Prosedur Pengumpulan Data ... 23 4.9. Rencana Analisis Data ... 24 BAB V PEMBAHASAN

5.1. Hasil Penelitian ... 26 5.2. Pembahasan ... 29 BAB VI KESIMPULAN

6.1. Keterbatasan Penelitian ... 35 6.2. Kesimpulan ... 35 6.3. Saran ... 36

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN


(10)

DAFTAR TABEL

Tabel 5.1. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan karakteristik Pada Mahasiswa S1 Keperawatan Universitas Sumatera

Utara Tahun 2014 ... 27 Tabel 5.2. Distribusi Responden Berdasarkan Adversity Quotient (AQ)

Pada Mahasiswa S1 Keperawatan Universitas Sumatera

Utara Tahun 2014 ... 27 Tabel 5.3. Distribusi Responden Berdasarkan Indeks Prestasi (IP)

Pada Mahasiswa S1 Keperawatan Universitas Sumatera

Utara Tahun 2014 ... 28 Tabel 5.4. Analisis Korelasi Adversity Quotient (AQ) Dengan Prestasi

Belajar Mahasiswa S1 Keperawatan Universitas Sumatera


(11)

DAFTAR SKEMA

Skema 1. Kerangka Konsep Hubungan Adeversity Quotient (AQ) Dengan Prestasi Belajar ... 15 Skema 2. Desain Penelitian ... 16


(12)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Lembar Pernyataan Content Validity

Lampiran 2 : Lembar Penjelasan Kepada Calon Responden Lampiran 3 : Lembar Informed Consent

Lampiran 4 : Lembar Kuesioner Lampiran 5 : Lembar Kunci Jawaban Lampiran 6 : Master Tabel

Lampran 7 : Jadwal Kegiatan Penelitian Lampiran 8 : Output SPSS

Lampiran 9 : Surat Izin Penelitian Lampiran 10 : Surat balasan Izin Penelitian Lampiran 11 : Surat Selesai Penelitian Lampiran 12 : Lembar Konsultasi Lampiran 13 : Daftar Riwayat Hidup


(13)

Hubungan Antara Adversity Quotient (AQ) Dengan Prestasi Belajar Mahasiswa S1 Keperawatan Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara

Tahun 2014 ABSTRAK Ayu Jani Puspitasari

Latar Belakang : masalah pada mahasiswa pada akhirnya akan menimbulkan gangguan mental dan sosial. Kecerdasan Adversity Quotient (AQ) pada mahasiswa dapat membantu dirinya menghindari berbagai masalah dan lebih berani mengambil resiko serta peluang sehingga dapat meningkatkan prestasi belajar.

Tujuan Penelitian : untuk mengetahui hubungan antara Adversity Quotient (AQ) dengan prestasi belajar pada mahasiswa S1 Keperawatan Universitas Sumatera Utara tahun 2014.

Metodologi : desain penelitian ini adalah deskriptif analitik korelasi. Jumlah sampel 104 responden. Metode pengambilan sampel adalah simple random sampling. Alat pengumpulan data dengan kuesioner. Analisa data menggunakan uji pearson’s product moment.

Hasil Penelitian : dari 104 responden mayoritas berumur 18 tahun sebanyak 63 orang (60,6%), berjenis kelamin perempuan sebanyak 90 orang (86,5%). Nilai tertinggi AQ diperoleh mahasiswa adalah 166 dengan Indeks Prestasi (IP) semester 1 adalah 4,00. Uji statistik didapat nilai p=0,660, maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara AQ dengan prestasi belajar. Nilai r=0,04 artinya kekuatan korelasi lemah dan memiliki arah positif yaitu jika AQ tinggi maka indeks prestasi juga tinggi.

Kesimpulan dan Saran : tidak terdapat hubungan antara AQ dengan prestasi belajar pada mahasiswa dikarenakan para mahasiswa tersebut pada dasarnya pintar dan telah terseleksi dengan baik sebelum masuk ke fakultas serta memiliki semangat yang tinggi dalam belajar. Didukung dengan kurikulum yang digunakan dalam belajar adalah Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK). Diharapkan mahasiswa dapat meningkatkan dan mempertahankan prestasi belajar akademik selanjutnya disertai dengan peningkatan AQ, Emotional Question (EQ), Inteligence Question (IQ) dan Emotional Spiritual Question (ESQ) .


(14)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan Karunia-Nya, maka penulis dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah ini dengan judul “Hubungan Antara Adversity Quotient (AQ) Dengan Prestasi Belajar Mahasiswa S1 Keperawatan Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara Tahun 2014” dengan tepat waktu. Penelitian ini ditujukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan D-IV Bidan Pendidik di Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara.

Dalam penyusunan karya tulis ilmiah ini penulis telah banyak mendapat bantuan dan dukungan baik moril maupun materil. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis banyak mengucapkan terimakasih kepada :

1. dr. Dedi Ardinata, M.kes. selaku Dekan Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara.

2. Nur Asnah S, S.Kep, Ns, M.Kep. selaku Ketua Program D-IV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara.

3. dr. Hemma Yulfi, DAP&E M.Med.Ed selaku pembimbing yang telah memberikan dukungan, arahan, dan doa selama menyelesaikan proposal ini. 4. Seluruh staf dan dosen program D-IV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan

Universitas Sumatera Utara.

5. Orang tua dan adik yang penulis cinta dan sayangi yang telah memberikan dukungan dan doa selama penulis menyelesaikan karya tulis ilmiah ini. 6. Rekan-rekan mahasiswi D-IV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan

Sumatera Utara yang telah memberikan dukungan dan masukan kepada penulis.


(15)

7. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah memberikan dukungan kepada penulis dalam penyelesaian karya tulis ini. Penulis menyadari bahwa karya tulis ini masih terdapat kekurangan disana-sini, maka dari itu penulis mengharapkan kritik dan masukan yang membangun demi kesempurnaan karya tulis ini.

Akhirnya penulis mengharapkan semoga karya tulis ini dapat bermanfaat bagi kita semua, khususnya penulis.

Medan, Juli 2014 Penulis


(16)

DAFTAR ISI

ABSTRAK

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... iii

DAFTAR TABEL ... vi

DAFTAR SKEMA ... vii

DAFTAR LAMPIRAN ... viii

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang ... 1

1.2. Rumusan Masalah ... 3

1.3. Tujuan Penelitian ... 3

1.3.1. Tujuan Umum. ... 3

1.3.2. Tujuan Khusus ... 3

1.4. Manfaat Penelitian ... 3

1.4.1. Manfaat Teoritis ... 3

1.4.2. Manfaat Aplikatif ... 3

a. Bagi Mahasiswi. ... 3

b. Bagi Instansi Pendidikan ... 3

c. Bagi Peneliti Selanjutnya ... 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Aspek-aspek Kepribadian ... 5

2.2. Adversity Quotient (AQ) ... 6

2.2.1. Definisi. ... 6


(17)

2.2.3. Dimensi Penyusun AQ ... 7

2.2.4. Pengukuran AQ ... 8

2.2.5. Adversity Response Profile (ARP) ... 9

2.3. Metode Memfokuskan Langkah Tindakan ... 9

2.4. Membangun Kepercayaan dan Manghancurkan Ketakutan ... 9

2.5. Belajar ... 10

2.5.1. Definisi. ... 10

2.5.2. Tujuan ... 10

2.5.3. Ciri-ciri Perubahan Tingkah Laku Belajar ... 11

2.5.4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Belajar ... 11

2.5.5. Prestasi Belajar. ... 12

2.5.6. Indikator penilaian mahasiswa. ... 13

BAB III KERANGKA KONSEP 3.1. Kerangka Konsep ... 15

3.2. Hipotesis ... 16

3.3. Definisi Operasional. ... 16

BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Desain Penelitian ... 18

4.2. Populasi dan Sampel. ... 18

4.3. Tempat Penelitian ... 19

4.4. Waktu Penelitian ... 19

4.5. Etika Penelitian ... 19

4.6. Alat Pengumpulan Data ... 29


(18)

4.8. Prosedur Pengumpulan Data ... 23 4.9. Rencana Analisis Data ... 24 BAB V PEMBAHASAN

5.1. Hasil Penelitian ... 26 5.2. Pembahasan ... 29 BAB VI KESIMPULAN

6.1. Keterbatasan Penelitian ... 35 6.2. Kesimpulan ... 35 6.3. Saran ... 36

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN


(19)

DAFTAR TABEL

Tabel 5.1. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan karakteristik Pada Mahasiswa S1 Keperawatan Universitas Sumatera

Utara Tahun 2014 ... 27 Tabel 5.2. Distribusi Responden Berdasarkan Adversity Quotient (AQ)

Pada Mahasiswa S1 Keperawatan Universitas Sumatera

Utara Tahun 2014 ... 27 Tabel 5.3. Distribusi Responden Berdasarkan Indeks Prestasi (IP)

Pada Mahasiswa S1 Keperawatan Universitas Sumatera

Utara Tahun 2014 ... 28 Tabel 5.4. Analisis Korelasi Adversity Quotient (AQ) Dengan Prestasi

Belajar Mahasiswa S1 Keperawatan Universitas Sumatera


(20)

DAFTAR SKEMA

Skema 1. Kerangka Konsep Hubungan Adeversity Quotient (AQ) Dengan Prestasi Belajar ... 15 Skema 2. Desain Penelitian ... 16


(21)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Lembar Pernyataan Content Validity

Lampiran 2 : Lembar Penjelasan Kepada Calon Responden Lampiran 3 : Lembar Informed Consent

Lampiran 4 : Lembar Kuesioner Lampiran 5 : Lembar Kunci Jawaban Lampiran 6 : Master Tabel

Lampran 7 : Jadwal Kegiatan Penelitian Lampiran 8 : Output SPSS

Lampiran 9 : Surat Izin Penelitian Lampiran 10 : Surat balasan Izin Penelitian Lampiran 11 : Surat Selesai Penelitian Lampiran 12 : Lembar Konsultasi Lampiran 13 : Daftar Riwayat Hidup


(22)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Era globalisasi pada masa kini mempengaruhi perkembangan budaya belajar. Perkembangan budaya belajar ini dipengaruhi oleh beberapa hal, diantaranya adalah perkembangan budaya belajar yang berhubungan dengan cara yang bagaimana yang diupayakan agar budaya belajar dapat terwujud dengan baik. Dengan kata lain, dalam perkembangan budaya belajar harus diperhatikan aspek yang meliputi hakikat manusia baik yang belajar, maupun yang membelajarkan. Persoalan–persoalan belajar mestinya menjadi rujukan dalan permasalahan belajar (Slameto, 2010).

Keberhasilan dalam belajar dipengaruhi oleh beberapa hal. Hal-hal tersebut dapat mempengaruhi motivasi/semangat dalam belajar. Bila motivasi saja tidak dimiliki, maka untuk mendapatkan prestasi akan menjadi sulit. Salah satu yang mempengaruhi adalah faktor mental dan sosial. Masalah yang dihadapi mahasiswa yakni berupa masalah akademis dan non akademis, yang pada akhirnya akan menimbulkan gangguan mental maupun sosial (Untari, 2005).

Stress pada mahasiswa mempengaruhi tingkat prestasi akademiknya. Mahasiswa yang mengalami stress cenderung terpaksa bahkan putus asa dalam menjalani perkuliahan. Adanya hubungan negative yang sangat signifikan antara sikap terhadap beban tugas dengan stress mahasiswa. Dengan kata lain, semakin positif sikap terhadap beban tugas, maka semakin kecil tingkat stress akademik mahasiswa (Pinurbawati, 2011).


(23)

Prestasi dapat dicapai tidak hanya sekedar pintar, yang memiliki Intelligence Quotient dan Emotional Quotient saja, melainkan harus mampu mengatasi/memiliki ketangguhan mental dalam menghadapi kesulitan (AQ). AQ (Adversity Quotient) ini dikemukakan oleh Paul G. Stoltz (2000). Hal ini sesuai dengan pendapat Goleman (2001) yang menyatakan bahwa konsep Intelligence and Emotional Quotient dianggap kurang dapat memprediksi keberhasilan seseorang (Hasanah, 2010).

Adversity Quotient (AQ) merupakan suatu kecerdasan yang dimiliki seseorang dalam menghadapi kesulitan atau permasalahan mahasiswa untuk meningkatkan kualitas dirinya. Selain itu, kecerdasan AQ pada mahasiswa dapat membantu dirinya menghindari masalah–masalah psikologis, lebih berani mengambil resiko serta peluang sehingga dapat meningkatkan prestasi belajar (Alfiyah, 2012).

Kecerdasan emosi dengan AQ mengalami hubungan yang signifikan. Jika mahasiswa memiliki kecerdasan emosi yang tinggi maka semakin baiklah prestasi belajarnya dan begitu juga sebaliknya (Frenty, 2010). Begitu juga dengan AQ, terjadi nilai yang positif dan signifikan dengan tingkat korelasi sedang antara AQ dengan prestasi belajar. Dimana semakin tinggi tingkat kecerdasan AQ maka semakin tinggi pula tingkat prestasi yang dimilikinya dan demikian sebaliknya (Setyaningtyas, 2011).

Berdasarkan uraian diatas maka peneliti tertarik untuk meneliti tentang hubungan antara Adversity Quotient (AQ) dengan prestasi belajar mahasiswa S1 Keperawatan Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara tahun 2014.


(24)

B. Rumusan Masalah

Adakah hubungan antara AQ dengan prestasi belajar mahasiswa S1 Keperawatan Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara?

C.Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui hubungan antara AQ dengan prestasi belajar mahasiswa S1 Keperawatan Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara tahun 2014.

2. Tujuan Khusus

a) Untuk mengetahui tingkat AQ dengan prestasi belajar mahasiswa S1 Keperawatan Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara tahun 2014.

b) Untuk mengetahui prestasi belajar dalam satu semester mahasiswa S1 Keperawatan Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara tahun 2014.

D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis

Diharapkan hasil penelitian ini menjadi sumber informasi serta bahan masukan bagi dunia pendidikan khusunya mengenai Adversity Quotient. 2. Manfaat Aplikatif

a) Bagi Mahasiswa/i

Diharapkan hasil penelitian ini dapat diketahui oleh para mahasiswa S1 Keperawatan sehingga diharapkan terjadi perubahan yang positif terhadap dirinya sehingga dapat meningkatkan prestasi belajar.


(25)

b) Bagi Instansi Pendidikan

Diharapkan hasil penelitian ini menjadi sumber informasi yang berguna sebagai bahan masukan untuk instansi pendidikan yang kelak akan mencari metode atau menerapkan tes AQ pada setiap mahasiswa/i secara berkala sehingga dapat meningkatkan prestasi belajar mahasiswa/i khususnya mahasiswa S1 Keperawatan Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara.

C) Bagi Peneliti Selanjutnya

Diharapkan hasil penelitian ini menjadi tambahan pengetahuan dan masukan tentang hubungan AQ dengan prestasi belajar untuk peneliti selanjutnya


(26)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Aspek–aspek Kepribadian

Aspek–aspek kepribadian berdasarkan teori yang dikemukakan Klages diantaranya adalah materi (stuff), struktur (structure), dan kulitas kepribadian (sistem dorongan-dorongan). Materi/bahan merupakan salah satu aspek yang berkaitan dengan semua kemampuan (daya) pembawaan dengan seluruh talentanya (keistimewaannya). Struktur dipandang sebagai sifat bentuk. Perbedaan tingkah laku dipengaruhi oleh dua kekuatan yakni kekuatan pendorong dan kekuatan penghambat (Suryabrata, 2011).

Terjadi perlawanan ataupun kebalikan antara kemauan dan perasaan. Dua hal inilah yang menjadi dasar daripada sistem dorongan–dorongan Klages (Suryabrata, 2011). Watak (character) merupakan disposisi antara kemauan dengan perbuatan. Pernyataan ini merupakan teori yang dikemukakan oleh E. Meumann. Selanjutnya, Meumann mengemukakan ada tiga aspek pokok yang terkandung dalam kemauan, diantaranya adalah aspek yang mempunyai dasar kejasmanian (intensitas/kekuatan kemauan, lama/tidaknya orang akan melakukan kemauan, taraf perkembangan kemauan), aspek afektif yakni aspek yang berhubungan sifat-sifat dasar perasaan (berdasarkan atas mudah tidaknya terpengaruh, berdasarkan kualitas, berdasarkan intensitas, berdasarkan lama berlangsungnya, berdasarkan pengaruh, berdasarkan genesis, berdasarkan hubungan/isi kesadaran, berdasarkan hubungan dengan subjek), dan aspek kecerdasan/intelligence (berhubungan dengan sifat kerja mental, melingkupi taraf kebebasan intelektual, dan melingkupi perbedaan dengan cara berpikir) (Suryabrata, 2011).


(27)

B. Adversity Quotient (AQ) 1. Definisi

Dalam kamus bahasa Inggris adversity quotient terbagi atas dua kata, yaitu adversity dan quotient. Jika diartikan tiap kata, adversity berasal dari kata adverse yang artinya kondisi tidak menyenangkan atau kemalangan. Dapat diartikan bahwa adversity adalah kesulitan atau ketidakberuntungan atau kemalangan. Quotient dalam kamus bahasa inggris adalah kualitas/karakteristik dalam suatu pengukuran kemampuan (Hasanah, 2010).

Adversity Quotient merupakan teori yang dimunculkan oleh Paul G. Stoltz, Ph.D. Menurut Stoltz (2003) Adversity Quotient yang diartikan kedalam bahasa Indonesia adalah Mengatasi Kesulitan (MK). AQ (MK) adalah gambaran pola prilaku manusia dalam menghadapi kesulitan disuatu keadaan baik yang sederhana maupun yang lebih kompleks.

AQ memiliki tiga bentuk (Stoltz, 2000) yakni; bentuk kerangka konseptual baru sehingga dapat memahami dan meningkatkan kesuksesan, untuk suatu pengukuraan dari merespon sebuah kesulitan, dan suatu peralatan ilmiah yang dimiliki untuk memperbaiki respon kesulitan.

2. Tiga Batu Pembangun AQ

AQ merupakan faktor utama dalam menentukan sebuah pendakian menuju kesuksesan. Didalam tubuh AQ dibangun oleh tiga ilmu pengetahuan. Tiga cabang ilmu pengetahuan ini adalah Psikologi kognitif, ilmu kesehatan yang baru, dan ilmu pengetahuan tentang otak (Stoltz, 2000).

Psikologi kognitif merupakan hal yang mengenai adanya pemahaman seseorang dalam bentuk motivasi, efektivitas, dan dan kinerja manusia. Ilmu kesehatan yang baru meliputi cara seseorang bagaimana merespon keadaan

Comment [ A1] : Referensi hanya nama akhir saja, tidak menggunakan inisial.


(28)

dirinya dalam menghadapi peristiwa-peristiwa dan dapat mengendalikan akibat dalam kesehatannya dan kemampuannnya dalam mendaki kesuksesan. Berdasarkan penjelasan Dr. Nuwer bahwa proses belajar berlangsung di otak bawah sadar (otak yang berwarna kelabu). Namun, jika seseorang mengulang kembali pola pikiran atau prilaku yang baru, hal ini akan berpindah ke otak bawah sadar yang bersifat otomatis (Stoltz, 2000).

3. Dimensi Penyusunan AQ

AQ memiliki empat dimensi penyusun. Penyusunnya disebut CORE (Stoltz, 2003) yaitu: C (Control/kontrol), O (Ownership/kepemilikan), R (Reach/jangkauan), dan E (Endurance/kemampuan).

Control/pengendalian memiliki dua komponen penyusunnya. Pertama, kemampuan seseorang yang diukur atas sejauh mana dalam hal positif dalam mengatasi kesulitan. Kedua, sejauh mana seseorang mengendalikan tanggapannya terhadap suatu situasi. Pengendalian adalah tindakan mengatur suatu keadaan agar menjadi efektif. Pengendalian tanggapan yang tertunda yakni jenis pengendalian yang paling umum. Misalnya, seseorang yang marah dengan menunjukkan kejengkelannya, kemudian berpikir jernih setelah peristiwa itu terjadi. Pengendalian tanggapan spontan yakni jenis pengendalian dengan tingkat yang paling tinggi. Misalnya, seseorang yang terburu–buru berangkat kerja, kemudian mengendarai mobil secepat mungkin dan menabrak pinggiran trotoar hingga hampir mengelami kecelakaan. kemudian, setelah kejadian itu mobil terhenti dan kemudian melanjutkan perjalanan kembali seperti tidak terjadi apa-apa.


(29)

Ownership atau kepemilikan adalah suatu keadaan dimana seseorang dapat mengendalikan dirinya sendiri dalam menghadapi situasi tanpa memandang penyebabnya. Reach atau jangkauan mengukur merupakan suatu kemampuan seseorang barada di dua linkungan yakni linkungan kerja dan kehidupannya yang lain. Endurance yakni kemampuan yang dimiliki seseorang dalam melewati kesulitan yang telah lama hingga dan mencari solusi lain untuk mempersingkat kesulitan tersebut.

4. Pengukuran Adversity Quotient (AQ)

Dalam pengukuran ukuran AQ, tidak terlepas dari empat komponen penyusunnya yakni CORE. Pengukuran AQ dikategorikan sebagai berikut (Stoltz, 2000):

a) AQ Tinggi (178–200)

Seseorang dengan AQ ini memiliki kemampuan mengendalikan kesulitan secara baik. Bila terjadi kesulitan, mereka mampu mengendalikan baik yang mudah maupun sukar dengan tepat dan gesit. Bertanggung jawab dengan apa yang dilakukan sehingga disukai banyak orang sehingga dapat membantu atau membimbing orang lain.

b) AQ Cukup Tinggi (161–177)

Seseorang yang memiliki AQ ini dapat menghadapi kesulitan dengan efektif. Memiliki sifat gigih dan cepat pulih dalam menghadapi kesulitan. Kelemahannya adalah jika kesulitan itu datang bertubi-tubi, orang dengan AQ merasa terganggu atau kurang gesit.


(30)

Sebagian besar manusia berada pada AQ ini mungkin dapat mengendalikan kesulitan. Namun, bila masalah datang secara bertubi–tubi, orang dengan tipe ini sulit mengatasinya.

d) AQ Menengah Bawah (118–134)

Seseorang dengan AQ ini akan mengalami kesulitan bila masalah yang dihadapi lebih kompleks, sehingga masalah yang sederhana pun menjadi lebih berat.

e) AQ Rendah (117 dan lebih rendah)

Seseorang dengan AQ ini sering mengalami keputusasaan.

Adversity Response Profile (ARP) didalam bahasa Indonesia diartikan sebagai profil respon terhadap kesulitan. ARP ini adalah suatu bentuk pertanyaan yang digunakan untuk menafsirkan tingkat AQ seseorang (Stoltz, 2000). AQ ini berisikan pertanyaan yang dibuat berdasarkan dimensi pendukungnya yakni CORE. 5. Metode Memfokuskan Langkah Tindakan

Memfokuskan langkah tindakan merupakan tingkah laku objektif untuk menyelesaikan masalah. Sehingga masalah/kesulitan yang dihadapi akan lebih cepat terkendali. Metode memfokuskan tindakan antara lain: L (Listen to Your CORE Respones) yakni membaca dan memahami CORE seseorang dengan tepat. E (Establish Accountability) yakni bangkit dari kesulitan dengan dorongan dari dalam diri. A (Analisis Bukti) yakni mengendalikan masalah atau hambatan yang ada dalam penyelesaian masalah. D (Do Something) yakni tindakan setelah melewati tiga langkah diatas (Stoltz, 2003).


(31)

6. Membangun Kepercayaan dan Menghancurkan Ketakutan

Keyakinan yang dimiliki seseorang akan keberhasilannya kelak harus tertanam dalam setiap diri seseorang. Salah satu cara yang dapat dilakukan yakni melalui tahapan atau prosedur yang terdiri dari 2 langkah yaitu mengurung ketakutan dengan cara memfokuskan apa yang ditakutkan dan mengunci/mengurung ketakutan dengan rapat di dalam hati. Jenis ketakutan diantaranya adalah rasa malu karena penampilan pribadi, takut kehilangan pelanggan yang penting, takut gagal dalam ujian, takut segalanya menjadi diluar kendali sepenuhnya, takut terluka secara fisik oleh sesuatu diluar kendali, takut akan orang lain pikir dan katakan, takut membuat investasi, dan takut kepada orang banyak; dan melakukan tindakan yakni melakukan tindakan dengan tegas dan yakin tanpa ada keraguan (Schwartz, 2011).

C. Belajar 1. Definisi

Belajar ialah suatu perubahan suatu usaha yang dilakukan seseorang dalam merubah tingkah laku sesuai dengan pengalaman yang dialaluinya secara keseluruhan yang berasal dari interaksi dengan lingkungan (Slameto, 2010). Sedangkan menurut Sardiman (2011) belajar adalah perubahan tingkah laku dari serangk aian kegiatan yakni membaca, mengamati, mendengar, meniru, dan sebagainya.

2. Tujuan Belajar

Tujuan belajar adalah untuk mendapatkan pengetahuan, untuk penanaman konsep dan keterampilan, dan untuk pembentukan sikap. Untuk mendapatkan pengetahuan yaitu adanya keseimbangan antara pemilikan pengetahuan dengan kempuan berpikir. Dengan kata lain, kemampuan berpikir akan memperkaya pengetahuan seseorang. Untuk penanaman konsep dan keterampilan yaitu


(32)

keterampilan jasmani dan rohani. Keterampilan dapat ditingkatkan dengan banyak berlatih. Untuk pembentukan sikap yaitu pembentukan melalui pendekatan pendidik dalam bentuk melihat, mengobservasi, dan meniru prilaku dari pendidik (Sardiman, 2011).

3. Ciri–ciri Perubahan Tingkah Laku Belajar

Terdapat 6 ciri-ciri perubahan tingkah laku belajar, yaitu perubahan belajar terjadi secara sadar, perubahan yang bersifat kontinu dan fungsional, perubahan yang bersifat positif dan aktif, perubahan bukan bersifat sementara, perubahan yang bertujuan terarah, serta perubahan yang mencakup seluruh aspek tingkah laku. Perubahan terjadi secara sadar adalah bila seseorang menyadari secara sadar akan perubahan dirinya. Misalnya, ia menyadari pengetahuannya bertambah, kecakapan dan kebiasaannya bertambah. Perubahan yang bersifat kontinu dan fungsional adalah perubahan yang terjadi secara berkesinambungan, dan tidak statis. Misalnya, sorang anak yang sebelumnya dapat menulis menjadi dapat menulis. perubahan yang bersifat positif dan aktif adalah perubahan yang bersifat menigkat dan peningkatan ini menjadi kearah yang lebih baik (Slameto, 2010).

Perubahan bukan bersifat sementara adalah perubahan yang bersifat menetap dan permanen. Misalnya seorang anak yang dapat memainkan piano tidak akan mudah hilang kemampuannya, melainkan akan tetap ada bahkan terus bertambah ahli bila terus dilatih. Perubahan yang bertujuan terarah adalah perubahan tingkah laku karena ada suatu tujuan yang ingin dicapai. Perubahan yang mencakup seluruh aspek tingkah laku adalah perubahan yang telah melalui suatu proses perubahan keseluruhan (Slameto, 2010).


(33)

4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Belajar

Di dalam kegiatan belajar, banyak faktor yang mempengaruhinya. Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar digolongkan menjadi dua. Faktor-faktor internal (Faktor-faktor yang timbul dalam diri individu) dan faktor eksternal (faktor yang timbul dari luar individu) (Slameto, 2010).

Faktor internal yang mempengaruhi belajar terbagi atas tiga bagian. Faktor jasmaniah meliputi faktor kesehatan dan cacat tubuh. faktor psikologis meliputi; inteligensia, perhatian, minat, bakat, motif, kematangan, dan kesiapan. Faktor kelelahan meliputi kelelahan jasmani dan kelelahan rohani.

Faktor eksternal yang mempengaruhi belajar digolongkan menjadi tiga. Faktor keluarga meliputi; cara orang tua mendidik, relasi antar anggota keluarga, suasana rumah, keadaan ekonomi keluarga, pengertian orang tua, dan latar belakang kebudayaan. Faktor sekolah meliputi; metode mengajar, kurikulum; relasi guru dengan siswa, relasi siswa denga siswa, disiplin sekolah, alat pelajaran, waktu sekolah, standard pelajaran diatas ukuran, keadaan gedung, metode belajar, dan tugas rumah. Faktor masyarakat meliputi; kegiatan siswa dalam masyarakat, mass media, teman bergaul, dan bentuk kehidupan masyarakat.

Dengan kata lain, segala aspek kegiatan dalam kehidupan siswa dapat mempengaruhi belajar. Segala aspek kehidupan siswa sebaiknya dilakukan dengan baik dan positif. Hasil dari cara belajar yang sesuai dapat meningkatkan prestasi. 5. Prestasi Belajar

Prestasi belajar memiliki beberapa arti. Prestasi belajar adalah hasil evaluasi dari proses belajar dalam bentuk laporan atau raport (Poerwanto, 2007); suatu bukti para siswa dalam menentukan keberhasilan dalam bentuk angka (Winkel, 1997); sedangkan menurut Nasution (1987) syarat keberhasilan atau prestasi belajar bila


(34)

mencapai 3 aspek yaitu aspek kognitif, afektif, dan psikomotor. Dengan demikian prestasi belajar merupakan tingkat keberhasilan manusia dalam mengusai kegiatan belajar mengajar yang diukur dengan nilai evaluasi atau nilai raport (Hamdu & Agustina, 2011).

Prestasi belajar merupakan indeks angka yang telah disusun atau diakumulasikan dari hasil dari belajar. Hasil belajar merupakan bentuk pencapaian yang cenderung menetap dilihat dari tiga ranah yang mempengaruhinya. Tiga ranah itu yakni kognitif, afektif, dan psikomotoris. Hasil belajar adalah hasil dari perubahan tingkah laku setelah dilakukannya proses belajar sehingga tujuan dari belajar tercapai (Jihad & Haris, 2013).

Pengukuran hasil belajar dilihat dari tingkat pencapaiannya dengan melihat seberapa jauh siswa manguasai pembelajaran selain dilihat dari segi prosesnya (Sudjana & Ibrahim, 2002). Berhasil atau tidaknya siswa dilihat dari evaluasi yang dapat diukur. Selain mengukur hasil belajar, proses serta keafektifan siswa juga perlu diperhatikan. Hasil dari belajar akan memiliki nilai yang tinggi sesuai dengan maksud yang hendak dicapai dalam belajar.

6. Indikator Penilaian Mahasiswa

Penilaian mahasiswa dengan kurikulum KBK dimana setiap mata kuliah dibentuk kedalam blok. Evaluasi keberhasilan dilaksanakan pada akhir kegiatan blok yang disebut dengan “Ujian Blok”. Penilaian berupa: evaluasi perkuliahan, evaluasi tutorial, dan evaluasi praktikum.

Evaluasi perkuliahan adalah proses evaluasi keberhasilan selama perkuliahan dalam satu blok dengan Kriteria: persyaratan mengikuti ujian bila menghadiri perkuliahan minimal 80% dari total perkuliahan. Bentuk evaluasi adalah Multi


(35)

Disciplinary Examination (MDE) dengan model soal Multiple Choice Questions (MCQ) dan remedial diadakan pada akhir semester.

Evaluasi Tutorial terbagi atas dua, yakni evaluasi hasil tutorial dan evaluasi proses tutorial. Evaluasi hasil tutorial adalah evaluasi pencapaian tutorial berupa evaluasi akhir dengan menggunakan ujian tulis pada akhir blok dengan bentuk ujian Problem Analysis Questionnaires (PAQ) dan persyaratan mengikuti ujian yakni menghadiri proses tutorial 100% dengan model soal kasus pemicu. Remedial diadakan pada akhir semester. Evaluasi proses tutorial adalah evaluasi keberhasilan mahasiswa dalam memahami proses pelaksanaan tutorial dengan persyaratan mengikuti ujian yakni menghadiri proses tutorial 100% dengan bentuk evaluasi Real Time Observation (RTO) dan model evaluasi berbentuk daftar Checklist yang diisi oleh fasilitator setiap pelaksanaan tutorial (T1, T2, dan T3). Proporsi nilai menjadi: Tutorial 1 bernilai 40%, Tutoria 2 bernilai 40%, Tutorial 3 bernilai 20% dan tidak ada remedial.

Evaluasi Praktikum berupa evaluasi pencapaian mahasiswa terhadap materi yang disusun berdasarkan kegiatan praktikum dengan persyaratan mengikuti ujian yakni menghadiri kegiatan praktikum 100% dari total praktikum denga bentuk evaluasi yakni kuis, response atau laporan. Evaluasi dilaksanakan segera selama atau setelah praktikum berlangsung dan tidak ada remedial.

Mahasiswa dinyatakan telah lulus dengan nilai minimal 60 dengan lambang “C” untuk setiap komponen ujian (MDE, PAQ, Proses tutorial dan praktikum. Bila salah satu atau beberapa komponen penilaian tidak memenuhi nilai minimum, maka mahasiswa wajib mengikuti remedial. Sistem skor yang berlaku adalah: “A” bernilai 80-100, “B” bernilai 70-74, “C” bernilai 60-64, “D” bernilai 40-59. Dan “E” bernilai < 40.


(36)

BAB III

KERANGKA KONSEP

A. Kerangka Konsep

Kerangka konsep merupakan suatu bentuk konseptual yang berhubungan dengan kegiatan penelitian. Dimulai dari menyusun teori sehingga dapat disusun secara logis yang sesuai dengan faktor–faktor yang berpengaruh dalam penelitian. Terdapat dua variebel dalam penelitian ini, yaitu variable bebas dan variabel terikat (Hidayat, 2011).

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui adakah adanya hubungan antara Adversity Quotient (AQ) dengan prestasi belajar mahasiswa S1 Keperawatan Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara tahun 2013/2014. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah Adversity Quotient (AQ), dan variabel terikat adalah prestasi belajar mahasiswa S1 Keperawatan Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara tahun 2014. Adapun kerangka konsep penelitian ini adalah :

Variabel bebas Variabel terikat

Skema 1 : Kerangka Konsep Keterangan :

: Variabel yang akan diteliti : Variabel yang dipengaruhi

Prestasi Belajar Adversity Quotient


(37)

B. Hipotesis

Ada hubungan antara Adversity Quotient (AQ) dengan prestasi belajar mahasiswa S1 Keperawatan Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara Tahun 2014.

C. Definisi Operasional

Definisi operasional merupakan penjabaran variabel yang akan diteliti sesuai dengan karakteristik.

Definisi operasional penelitian ini adalah:

NO. Variabel Defenisi

Operasional Alat Ukur Cara Ukur Hasi Ukur Skala 1. Independent:

Adversity Quotient (AQ) AQ merupakan suatu bentuk ketahanan dalam menghadapi kesulitan serta mampu mengendalik annya pada saat menempuh perkuliahan di Fak. Keperawatan USU tahun 2014 Adversity Response Profile (ARP)

Kuesioner - AQ tinggi (178-200) - AQcukup tinggi (161-177) - AQ sedang

(135-160) - AQ

menengah kebawah (118-134) -AQ rendah

(117 kebawah)

Ordinal

2. Prestasi Belajar Suatu bentuk evaluasi/nilai dari hasil belajar yang diperoleh mahasiswa/i S1 Keperawatan Universitas Sumatera Utara tahun 2014

KHS Dokumentasi Nilai Indeks Prestasi (IP) semester 1 - Rendah (1,00-2,00) - Sedang (2,01-3,00) - Tinggi (3,01-4,00) Ordinal


(38)

3. Umur Umur mahasiswa/i saat dilakukan wawancara dan masih menjalani pendidikan S1 Keperawatan Universitas Sumatera Utara pada tahun 2014

Kuesioner Angket …….Tahun Rasio

4. Jenis Kelamin

Perbedaan gender dalam hal hak dan kewajiban dilingkugan social

Kuesioner Wawancara - Laki-laki - Perempuan


(39)

BAB IV

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Jenis Penelitian ini adalah deskriptif analitik dengan desain korelasi dan menggunakan metode survei dengan pendekatan cross sectional yaitu penelitian yang dilakukan dalam satu waktu saja dalam mengumpulkan dua variabel, yakni variabel bebas dan variabel terikat.

B. Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswi S1 Keperawatan T.A. 2013/2014 yakni berjumlah 139 orang. Teknik pengambilan sampel yakni secara acak sederhana (random sampling) dengan undian sebanyak sampel yang ditentukan. Besar sampel yang dibutuhkan dengan rumus:

n = �

1 +� (�2) Keterangan:

n = Besar sampel N = Besar Populasi

d = Tingkat kepercayaan (0,05)

n = �

1 +� (�2)

n = 139

1 + 139 (0,052)

n = 139

1,3475 = 103,15=104


(40)

C. Tempat Penelitian

Lokasi Penelitian ini adalah S1 Keperawatan semester 1 Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara T.A. 2013/2014.

D. Waktu Penelitian

Waktu dalam penelitian ini dimulai dari pengajuan surat survey awal sampai dengan pengumpulan data yakni pada bulan Pebruari-April 2014.

E. Etika Penelitian

Penelitian dilaksanakan setelah proposal telah disetujui baik dari pembimbing dan para penguji. Berhubung tempat penelitian ini adalah tempat peneliti menjalani pendidikan, maka peneliti langsung melakukan penelitian kepada responden. Responden akan diberikan infomasi tentang apa yang akan diteliti, tujuan, serta manfaat dari penelitian ini dan peneliti berjanji tidak akan mempublikasikan data pribadi responden dan hanya memberikan kode pada tiap lembar kuesioner.

F. Alat Pengumpulan Data

Alat pengumpulan data dalam penelitian ini adalah kuesioner dan KHS semester I. kuesioner digunakan untuk menilai Adversity Quotient (AQ) dengan Item-item peryataan disusun sesuai dengan dimensi penyusun Adversity Quotient yakni Control, Origin and Ownership, Reach, dan Endurance. Kuesioner yang diberikan berbentuk skala likert yang berisikan 40 pernyataan baik yang bersifat positif (favourable) dan bersifat negatif (unfavourable).

Pernyataan yang bersifat positif dinilai dengan SS (sangat setuju) skor 5, S (setuju) skor 4, N (netral) skor 3, TS (tidak setuju) skor 2, dan STS (sangat tidak setuju) skor 1. Pernyataan yang bersifat negatif dinilai dengan SS (sangat setuju) skor 1, S (setuju) skor 2, N (netral) skor 3, TS (tidak setuju) skor 4, STS (sangat tidak setuju) skor 5. Responden diminta menjawab 40 item pertanyaan dengan


(41)

memilih salah satu sikap dengan cara mencentang pada salah satu kolom jawaban (SS, S, N, TS, STS) kemudian peneliti menjumlahkan semua jawaban sehingga didapat skor total. Sedangkan skor prestasi belajar dinilai dari Indeks Prestasi (IP) semester I S1 Keperawatan Universitas Sumatera Utara.

Prestasi belajar mahasiswa berdasarkan Indeks Prestasi (IP) semester 1 melalui transkip nilai yang berasal dari bagian unit pendidikan. Pada penelitian ini peneliti mengelompokkan indeks prestasi mahasiswa berdasarkan kategori dengan rumus sebagai berikut:

Keterangan :

P = Panjang kelas interval Rentang = IP tertinggi - IP terendah Banyak Kelas = Jumlah kategori

- Menentukan skor terbesar dan terkecil IP terbesar : 4,00

Skor terkecil : 2,25

- Menentukan nilai rentang (R) Rentang = skor terbesar – skor terkecil

= 4,00 – 2,25 = 1,75 - Menentukan nilai panjang kelas (i)

Panjang kelas (i) = P = Rentang Banyak kelas = 1,75

3

= 0,58 = 1 P = Rentang


(42)

- Menentukan kategori IP

Rendah = 1+1 = 2 (apabila mahasiswa memperoleh nilai IP 1,01-2,00) Sedang = 2+1 = 3 (apabila mahasiswa memperoleh nilai IP 2,01-3,00) Tinggi = 3+1 = 4 (apabila mahasiswa memperoleh nilai IP 3,01-4,00). G. Uji Validitas dan Reliabilitas

1. Uji Validitas

Uji validitas merupakan tindakan menguji alat instrument penelitian apakah alat instrument yang digunakan dapat mengukur apa yang seharusnya diukur (Notoadmodjo, 2010). Suatu alat instrumet dikatakan valid apabila tiap butir soal memiliki nilai koefisien validitasnya diharapkan 0,7 atau lebih. Uji validitas dalam penelitian ini dilakukan secara content validity yakni menyerahkan alat instrument kepada ahlinya untuk mendapatkan nilai CVI (Content Validity Indeks). Pada penelitian ini uji validitas diserahkan kepada ahli yakni kepada ibu Dina Nazriani, MA dengan nilai hasil 0,8.

Tabel 4.1.

Blue Print Skala AQ Sebelum Content Validity

No. Aspek/Dimensi Indikator Item F UF %

1. Control 1. Mampu merasakan kendali yang lebih besar terhadap peristiwa belajar 2. Mampu mengambil

tindakan yang menghasilkan lebih banyak kendali dalam belajar 3. Mampu terhindar

dari keputusasaan dalam belajar 10 6 5 4 4 3 6 2 2 17,24 10,34 8,62

2. Origin and

Ownership

1.Mampu mengakui kesalahan dirinya dalam belajar 2.Mampu belajar dari

kesalahan

3.Mampu mengakui 6 8 4 3 4 2 3 4 2 10,34 13,79 6,90


(43)

akibat dari kesalahan dalam belajar 3. Reach 1. Mampu membatasi

jangkauan masalah belajar

8 4 4 13,79

4. Endurance 1. Mampu mempersingkat kesulitan belajar 2. Mampu mempersingkat penyebab kesulitan belajar 5 6 3 3 2 3 8,62 10,34

Total 58 30 28 100

Tabel 4.2.

Blue Print Skala AQ Setelah Content Validity

No. Aspek/Dimensi Indikator Item F UF %

1. Control 1. Mampu merasakan kendali yang lebih besar terhadap peristiwa belajar 2. Mampu mengambil

tindakan yang menghasilkan lebih banyak kendali dalam belajar

3. Mampu terhindar dari keputusasaan dalam belajar 4 3 4 2 1 2 2 2 2 10,0 7,5 10,0

2. Origin and

Ownership

1. Mampu mengakui kesalahan dirinya dalam belajar 2. Mampu belajar dari

kesalahan

3. Mampu mengakui akibat dari kesalahan dalam belajar 3 4 4 2 2 2 1 2 2 7,5 10,0 10,0

3. Reach 1. Mampu membatasi jangkauan masalah belajar

8 4 4 20,0

4. Endurance 1.Mampu mempersingkat kesulitan belajar 2.Mampu mempersingkat penyebab kesulitan belajar 5 5 3 3 2 2 12,5 12,5


(44)

2. Uji Reliabilitas

Uji Reliabilitas merupakan tindakan untuk mengukur keandalan dari alat instrument yakni seberapa sering alat instrumet dipergunakan pada sampel yang sama maka hasil yang diperoleh akan tetap sama (Notoadmodjo, 2010). Uji reliabilitas digunakan untuk mengukur keandalan instrumen penelitian, artinya seberapa sering pun instrumen yang sama digunakan pada sampel yang sama maka hasilnya akan tetap sama. Uji reliabilitas menggunakan rumus Alpha Cornbach dengan menggunakan program komputer. Pada penelitian ini reliabilitas dilakukan pada mahasiswa D III Keperawatan Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara Semester II dengan nilai didapat sebesar 0,58. Suatu instrument dikatakan reliabel jika nilai alpha yang didapat > 0,6. Dengan demikian intsrument penelitian dikatakan tidak reliabel.

H. Prosedur Pengumpulan Data

Prosedur pengumpulan data ini dimulai dari mengirim surat permohonan untuk melakukan penelitian yang ditujukan kepada dekan Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara, setelah mendapatkan ijin dari dekan, peneliti mulai melakukan pengumpulan data.

Pengumpulan data dilakukan oleh peneliti sendiri dengan menggunakan kuesioner untuk mengukur AQ mahasiswa S1 Keperawatan sebanyak 104 responden. Kuesioner diisi langsung oleh responden disaat itu juga dan setelah kuesioner diisi dikumpulkan kembali. Sedangkan Indeks Prestasi (IP) mahasiswa S1 Keperawatan semester 1 diperoleh peneliti dari bagian kemahasiswaan Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara.


(45)

Peneliti melakukan pendekatan kepada calon responden dengan cara menjelaskan tujuan penelitian. Setelah menjelaskan tujuan penelitian kepada calon responden, peneliti menanyakan kesediaan calon responden. Apabila calon responden bersedia, peneliti meminta kepada calon responden untuk menandatangani lembar persetujuan menjadi responden. Setelah menandatangani lembar persetujuan responden, responden diminta untuk menjawab kuesioner yang telah disediakan dengan waktu 30 menit. Setelah seluruh responden selesai menjawab kuesioner, peneliti memeriksa kelengkapan data yang telah terkumpul pada kuesioner. Apabila terdapat kesalahan ataupun kekurangan, maka peniliti melakukan pendataan ulang. I. Analisis Data

Analisis data dilakukan bertujuan untuk mengolah data menjadi informasi. Informasi yang didapat berguna untuk proses pengambilan keputusan khususnya untuk pengujian hipotesa. Setelah data-data telah terkumpul, peneliti melakukan analisis data yang dimulai dari memeriksa (editing) kebenaran data yang telah diperoleh atau dikumpulkan. Setelah data diperiksa, data tersebut diberi kode (coding). Pemberian kode sangat penting untuk pengolahan dan analisa data dengan menggunakan program komputer. Langkah selanjutnya adalah membuat tabel (tabulating) untuk mempermudah menganalisa data. Setelah membuat tabel, kegiatan selanjutnya adalah memasukkan data (data entry) yang telah dikumpulkan kedalam master tabel atau database komputer. Tindakan selanjutnya adalah memeriksa semua data dalam komputer (cleaning dan entry) untuk menghindari adanya kesalahan.

Analisa data dalam penelitian ini adalah univariat dan bivariat. Analisis data univariat digunakan untuk mengetahui karakteristik responden (AQ, indeks prestasi, umur, dan jenis kelamin) yang disajikan dalam bentuk tabel distribusi frakuensi.


(46)

Analisis data bivariat digunakan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel (AQ dan indeks prestasi) menggunakan uji hipotesi korelasi pearson’s product moment.


(47)

BAB V

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Gambaran umum responden pada penelitian ini akan dideskripsikan peneliti secara jelas dalam bentuk penyajian data kuesioner hasil penelitian mulai dari variabel umur, jenis kelamin, AQ, dan prestasi belajar. Penelitian ini dilakukan pada tanggal 22 Maret 2014 dengan jumlah sampel 104 orang pada mahasiswa S1 Keperawatan Universitas Sumatera Utara Tahun 2014 semester I.

I. Anaisis Univariat

1.1. Karakteristik Responden

Analisis ini digunakan untuk mendeskripsikan karakteristik responden berdasarkan variabel yang diteliti. Data yang bersifat kategorik dicari frekuensi dan persentase masing-masing kelompok yaitu pada jenis kelamin. Sedangkan data numerik dicari nilai rata-rata, nilai tengah, dan standart deviasi yakni umur, AQ, dan prestasi belajar. Hasil akan disajikan dalam bentuk tabel.

Hasil penelitian menunjukkan mayoritas responden berumur 18 tahun dengan frekuensi 63 orang (60,6%), dan mayoritas responden berjenis kelamin perempuan yakni sebanyak 90 orang (86,5%). Hasil penelitian dapat dilihat pada tabel 5.1. berikut ini:


(48)

Tabel 5.1.

Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Karakteristik Pada Mahasiswa S1 Keperawatan Universitas Sumatera Utara

Tahun 2014

Karakteristik Frekuensi (n) Persentase (%)

Umur 17 Tahun 18 Tahun 19 Tahun 5 63 36 4,8 60,6 34,6

Total 104 100

Jenis Kelamin Laki-laki Perempuan 14 90 13,5 86,5

Total 104 100

1.2. Distribusi Responden Berdasarkan Rerata Adversity Quotien (AQ) Pada Mahasiswa S1 Keperawatan Semester 1

Hasil penelitian menunjukkan rata-rata AQ mahasiswa yakni 141,04, dengan standard deviasi yakni 11,75. Nilai maksimum yang diperoleh mahasiswa adalah 166, minimum 119 dan Confidence Interval (CI) adalah 138,76-143,33. Hasil penelitian dapat dilihat pada tabel 5.2. berikut ini.

Tabel 5.2.

Distribusi Responden Berdasarkan Adversity Quotient (AQ) Pada Mahasiswa S1 Keperawatan Semester 1 Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara

Tahun 2014

Variabel Mean

Median SD Min-Mak 95 % CI

Adversity Quotient (AQ)

141,04


(49)

1.2. Distribusi Responden Berdasarkan Rerata Indeks Prestasi (IP) Pada Mahasiswa S1 Keperawatan Semester 1

Hasil penelitian menunjukkan rata-rata Indeks Prestasi (IP) semester 1 mahasiswa yakni 3,37 dengan standard deviasi yakni 0,38. Nilai maksimum yang diperoleh mahasiswa adalah 4,00, minimum 2,25 dan Confidence Interval (CI) adalah 3,30-3,44. Hasil penelitian dapat dilihat pada tabel 5.3. berikut ini.

Tabel 5.3.

Distribusi Responden Berdasarkan Indeks Prestasi (IP) Pada Mahasiswa S1 Keperawatan Semester 1 Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara

Tahun 2014

Variabel Mean

Median SD Min-Mak 95 % CI

Indeks Prstasi (IP)

3,37

3,36 0,38 2,25-4,00 3,30-3,44

II. Analisis Bivariat

Pada penelitian ini analisis bivariat menggunakan korelasi pearson’s product moment yaitu untuk mengetahui derajat keeratan hubungan dan juga untuk mengetahui arah hubungan dua variabel numerik. Apakah dua variabel tersebut memiliki derajat yang kuat atau lemah, dan apakah hubungan kedua variabel tersebut berpola negatif atau positif.

Hasil penelitian menunjukkan pada Adversity Quotient (AQ) memiliki rata-rata 141,04; standard deviasi 11,75; standard error 1,15; 95% CI 138,76-143,33; dengan p value 0,660 dengan sampel (n) 104. Sedangkan pada prestasi belajar, rata-rata adalah 3,37; standard deviasi 0,38; standard error 0,37; 95% CI 3,30-3,44. Dengan nilai r 0, 04. Dengan demikian dapat disimpulkan hubungan AQ dengan prestasi belajar menunjukkan hubungan yang lemah, artinya belum tentu semakin tinggi AQ akan meningkat pula prestasi dan begitu pula sebaliknya. Hasil uji statistik


(50)

menunjukkan tidak ada hubungan antara Adversity Quotient (AQ) dengan prestasi belajar. Hasil tersebut dapat dilihat dalam tabel 5.4. berikut ini:

Tabel 5.4.

Analisis Korelasi Adversity Quotient (AQ) Dengan Prestasi Belajar Mahasiswa S1 Keperawatan semester 1 Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara

Tahun 2014

Variabel Mean SD SE 95 % CI P value n r

- Adversity Quotient (AQ) - Prestasi Belajar 141,04 3,37 11,75 0,38 1,15 0,37 138,76-143,33 3,30-3,44

0,66 104

0,04

B. Pembahasan

Berdasarkan hasil penelitian bila dilihat dari karakteristik berdasarkan umur pada tabel 5.1. sebanyak 63 orang berumur 18 tahun. Bertambahnya umur mempengaruhi aspkek fisik dan psikologis seseorang dimana pola pikir semakin bertambahnya umur akan semakin matang (Mubarak, 2007). Namun, pada penelitian ini menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan rata-rata AQ antara responden yang berumur 17-18 tahun dengan responden yang berumur 19-20 tahun yakni masing-masing 50%. Hal ini dikarenakan rentang umur yang terlalu kecil yakni 17-18, dan 19-20 tahun. Dari segi psikologi perkembangan, usia 17–18 tahun berada pada periode masa remaja akhir, masa remaja akhir adalah masa yang berada pada perubahan baik fisik maupun psikologis anak (Hurlock, 2002).

Masa remaja merupakan masa periode penting dari beberapa periode lainnya karena berpengaruh terhadap sikap dan prilaku pada masa yang akan datang. Masa remaja sebagai periode perubahan. Terdapat perubahan yang bersifat universal pada periode ini yaitu meningginya emosi karena tingkat perubahan fisik dan psikologis yang terjadi dan lebih menonjol pada masa awal periode akhir remaja. Kedua,


(51)

perubahan tubuh, minat dan peran yang diharapkan dari kelompok sosial sehingga menimbulkan masalah baru. Ketiga, terjadi perubahan minat dan pola perilaku, sehingga nilai-nilai juga berubah, keempat, sebagian besar remaja bersifat ambivalen, artinya, remaja menginginkan dan menuntut kebebasan, tetapi mereka takut bertanggung jawab, akibatnya kemampuan mereka diragukan untuk mengatasi tanggung jawab tersebut (Hurlock, 2002).

Masa remaja dikaitkan dengan ciri sebagai usia yang bermasalah. Terdapat dua alasan mengapa hal demikian, Pertama, sepanjang masa kanak-kanak sebagian masalah diselesaikan oleh orang tua dan guru sehingga kebanyakan remaja tidak berpengalaman dalam mengatasi masalah. Kedua, karena remaja meyakini dirinya dapat bersikap mandiri, sehingga mereka menolak bantuan orang tua dan guru. Ciri berikutnya adalah remaja adalah masa mencari indentitas. Identitas yang dicari berupa usaha untuk menunjukkan siapa dirinya, apa perannya dalam masyarakat, apakah mereka anak-anak atau dewasa,dan apakah ia akan berhasil atau gagal. Masa remaja menimbulkan ketakutan, artinya, terjadi steriotipe yakni anggapan bahwa remaja adalah anak yang tidak rapih, yang tidak percaya, cenderung merusak, takut bertanggung jawab, bersikap tidak simpatik sehingga menyebabkan orang dewasa harus mengawasi dan membimbing lebih ekstra. Masa remaja merupakan masa yang tidak realistik. Artinya, remaja cenderung melihat dunia melalui kaca merah jambu. Ia hanya melihat dirinya dan orang lain sebagaimana yang mereka inginkan bukan kepada kenyataan (Hurlock, 2002).

Perubahan psikologis anak tidak terlepas dari campur tangan orang tua dan guru. Terkadang pola pendidikan atau asuhan yang diberikan kepada anak dalam beberapa hal akan berbeda yakni antara anak laki-laki dan perempuan. Pada penelitian ini, jenis kelamin responden antara laki-laki dan perempuan tidak


(52)

memiliki nilai yang signifikan. Pada tabel 5.1. menunjukkan mayoritas responden adalah perempuan yakni sebanyak 90 orang. Hal ini tidak sesuai dengan penelitian yang telah dilakukan Dweck (Stoltz, 2000) yang menyatakan bahwa wanita lebih menganggap sebuah kesulitan merupakan hal yang tetap, sedangkan pria menganggap bahwa suatu kesulitan itu adalah hal yang sederhana. Namun, jika ditinjau dari tugas perkembangan serta pola kepribadian remaja dalam psikologi menunjukkan bahwa perempuan dan laki-laki memiliki tugas kepribadian yang sama.

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata AQ pada mahasiswa S1 keperawatan adalah 141,04, dengan median adalah 140,50. Nilai minimum yang diperoleh adalah 119 dengan maksimum adalah 166. AQ memiliki empat dimensi penyusunnya yakni Control, Origin and ownership, Reach, dan Endurance. Jika ditinjau dari aspek control yang didapa tidak sesuai dengan penelitian sebelumnya yang menunjukkan tidak ada hubungan yang signifikan terhadap control diri antara siswa SMA dan MA (Rosemary, 2008). Mereka yang AQ-nya lebih tinggi memiliki kendali yang lebih besar atas peristiwa hidup dibandingkan AQ yang lebih rendah (Stoltz, 2000). Mereka yang memiliki dimensi C yang lebih rendah ini cenderung berfikir: “ini diluar jangkauan saya!, tidak ada yang bisa saya lakukan sama sekali, dst…”.

Origin and Ownership merupakan suatu keadaan dimana seseorang dapat mengendalikan dirinya sendiri dalam menghadapi situasi tanpa memandang penyebabnya. Dimensi ini memiliki tiga indikator, pertama, mampu mengakui kesalahan dirinya dalam belajar. Kedua, mampu belajar dari kesalahan, dan terakhir, mampu mengakui akibat dari kesalahn dalam kegiatan belajar.


(53)

Orang yang AQ-nya rendah cenderung menempatkan rasa bersalah ketempat yang tidak semestinya atas perista-peristiwa yang terjadi. Banyak hal yang menyebabkan seseorang menyalahkan dirinya sendiri. Namun, rasa bersalah memiliki dua fungsi, yakni rasa bersalah dapat membantu seseorang dalam belajar, artinya dengan menyalahkan diri, seseorang akan cenderung introspeksi diri, belajar, dan menyesuaikan tingkah laku. Kedua, rasa bersalah menjurus kepada penyesalan, artinya, penyesalan akan menyiksa batin dan mempertimbangkan hal-hal yang dapat melukai orang lain dan berhati-hati untuk menghindari hal itu (Stoltz, 2000). Dengan kata lain origin and ownership dapat meningkatkan prestasi seseorang bila ia memahami betul kesalahan serta memperbaiki/introspeksi agar kehidupannya lebih baik lagi.

Reach adalah kemampuan seseorang berada di dua lingkungan kerja dan kehidupannya yang lain. Hal ini terjadi demikian karena semakin rendah skor R maka semakin tinggi anggapan seseorang bahwa peristiwa-peristiwa buruk adalah bencana, dan kebahagiaan semakin sempit dalam pikirannya. Sebaliknya jika dimensi R semakin besar, kemungkinan membatasi masalah yang dihadapi semakin baik (Stoltz, 2000). Endurance adalah kemampuan seseorang dalam melewati kesulitan yang telah lama hingga mencari solusi lain untuk mempersingkat kesulitan tersebut. Berdasarkan hasil penelitian ini secara keseluruhan terdapat kesamaan kesimpulan dari dimensi lainnya dimana hasil yang diperoleh responden tidak mendapat jawaban yang maksimal yakni skor 5 baik sikap positif (favorable) dan sikap negatif (unfavorable). Dimana nilai maksimal tiap sikap tidak dicapai oleh responden secara keseluruhan meskipun ada beberapa responden menjawab dengan sikap maksimal. Hal ini tidak sesuai dengan hasil penelitian sebelumnya yang menunjukkan bahwa mahasiswa meyakini setiap masalah memiliki jalan keluar,


(54)

dengan nilai yang semakin positif dengan prestasinya sebesar 57,98% (Setyaningtyas, 2011). Hal ini didukung juga dari penelitian Lorraine Johnson dan Stuart Biddle menunjukkan bahwa ada perbedaan dramatis antara orang yang menghubungkan kesulitan yang sementara versus sesuatu yang bersifat permanen/abadi (Stoltz, 2000). Hal ini dikarenakan dimensi ini mengharapkan seseorang untuk terus melakukan penyesuaian atas kekurangan yang dimiliki yang akan memperbaiki peluang kesuksesan yang akan datang.

Hasil belajar adalah perubahan perilaku setelah terlaksananya proses kegiatan pembelajaran (Jihad & Haris, 2013). Pengukuran hasil belajar dilihat dari tingkat pencapaiannya dengan melihat seberapa jauh siswa manguasai pembelajaran selain dilihat dari segi prosesnya (Sudjana & Ibrahim, 2002) Hasil penelitian menunjukkan rata-rata Indeks Prestasi (IP) semester 1 mahasiswa yakni 3,37 dengan standard deviasi yakni 0,38. Nilai maksimum yang diperoleh mahasiswa adalah 4,00, minimum 2,25 dan Confidence Interval (CI) adalah 3,30-3,44. Jika IP digolongkan, maka hasil yang didapat mayoritas termasuk golongan IP tinggi bahkan ada beberapa mahasiswa yang memiliki IP sempurna yakni 4,00. Secara teoritis, prestasi belajar akan menimbulkan sikap yang baik pula. Sesuai dengan tujuan belajar yakni untuk mendapatkan pengetahuan, penanaman konsep dan keterampilan, dan untuk pembentukan sikap. Untuk mendapatkan pengetahuan yaitu adanya keseimbangan antara pemilikan pengetahuan dengan kempuan berpikir (Sardiman, 2011).

Analisis korelasi antara AQ dan prestasi belajar menunjukkan variabel Adversity Quotient (AQ) dengan p value 0,660 dengan sampel (n) 104. Dengan nilai r 0,04. Ditinjau dari kekuatan korelasinya, AQ dan prestasi belajar memiliki tingkat kekuatan yang lemah.. hal ini menunjukkan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara AQ dan pretasi belajar. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian yang


(55)

telah dilakukan sebelumnya bahwa antara AQ dengan prestasi belajar tidak memiliki nilai yang signifikan (Nataryna, 2011). Hal ini bertolak belakang dengan pendapat Stolz (2000) sang penemu AQ yang menyatakan bahwa AQ merupakan salah satu faktor penting selain EQ, dan IQ dalam meraih kesuksesan. Hal ini terjadi dimungkinkan karena pendekatan aspek instrument yang kurang sempurna dalam hal menilai AQ dan prestasi, sebaiknya adanya tindakan pre test dan postet dalam menilai AQ dan prestasi belajar mahasiswa.


(56)

BAB VI KESIMPULAN

A. Keterbatasan Penelitian

Penelitian ini memiliki keterbatasan dalam hal pengukuran prestasi belajar dan instrument penelitian dan keterbatasan waktu dalam pengumpulan data. Prestasi belajar hanya dinilai dari IP semester 1 saja, dan waktu yang mempengaruhi atas segala tindakan dalam pengumpulan data. Sebaiknya dalam menilai prestasi belajar tidak saja menilai IP tetapi perlu ditambahkan observasi serta try out salah satu mata kuliah yang mereka pelajari.

B. Kesimpulan

Pada bab ini akan diuraikan kesimpulan hasil penelitian mengenai hubungan antara AQ dengan prestasi belajar S1 Keperawatan Fakultas Keperawatran Universitas Sumatera Utara tahun 2014 sebagai berikut :

1. Hasil penelitian menunjukkan karakteristik responden mayoritas berumur 18 tahun dengan frekuensi 63 orang (60,6%), dan mayoritas responden berjenis kelamin perempuan yakni sebanyak 90 orang (86,5%)

2. Hasil penelitian menunjukkan rata-rata AQ mahasiswa yakni 141,04, dengan standard deviasi yakni 11,75. Nilai maksimum yang diperoleh mahasiswa adalah 166, minimum 119 dan Confidence Interval (CI) adalah 138,76-143,33.

3. Hasil penelitian menunjukkan rata-rata Indeks Prestasi (IP) semester 1 mahasiswa yakni 3,37 dengan standard deviasi yakni 0,38. Nilai maksimum yang diperoleh mahasiswa adalah 4,00, minimum 2,25 dan Confidence Interval (CI) adalah 3,30-3,44.


(57)

4. Hasil penelitian menunjukkan pada Adversity Quotient (AQ) memiliki rata-rata 141,04; standard deviasi 11,75; standard error 1,15; 95% CI 138,76-143,33; dengan p value 0,66 dengan sampel (n) 104. Sedangkan pada prestasi belajar, rata-rata adalah 3,37; standard deviasi 0,38; standard error 0,37; 95% CI 3,30-3,44. Dengan nilai r 0, 04. Dengan demikian dapat disimpulkan hubungan AQ dengan prestasi belajar menunjukkan hubungan yang lemah, artinya belum tentu semakin tinggi AQ akan meningkat pula prestasi dan begitu pula sebaliknya. Hasil uji statistik menunjukkan tidak ada hubungan yang signifikan antara Adversity Quotient (AQ)

C. Saran

1. Bagi Mahasiswa

Diharapkan setelah mengetahui hasil AQ dan prestasi belajar yang telah dimiliki untuk tetap meningkatkan prestasi akademik selanjutnya.

2. Bagi Instansi Pendidikan

Diharapkan adanya kegiatan tes IQ, EQ, dan AQ secara berkala di tiap kampus universitas sebagai pendorong para siswa untuk lebih giat dalam belajar.

3. Bagi Peneliti Selanjutnya

Hasil penelitian ini hendaknya menjadi masukan untuk peneliti selanjutnya serta menambahkan variabel-variabel penelitiannya dan hendaknya dalam mengukur prestasi dilakukan secara berkala oleh peneliti langsung. Sebaiknya agar penelitian dapat lebih mengkur AQ dan prestasi ada baiknya peneliti selanjutnya melakukan pre test dan pos test.


(58)

DAFTAR PUSTAKA

Alfiyah, N. (2012). Hubungan Adversity Quotient Dengan Prestasi Belajar Matematika Pada Siswa Kelas IX A SMP Negeri 1 Tempel. Yogyakarta: Jurusan Psikologi Pendidikan Dan Bimbingan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta.

Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Frenty, N. (2010). Hubungan Antara Kecerdasan Emosi Dengan Prestasi Belajar Mahasiswa D-IV Kebidanan FK UNS. Surakarta: Program Studi D IV Kebidanan Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret.

Hamdu, G., & Agustina, L. (2011). Pengaruh Motivasi Belajar Siswa Terhadap Pestasi Belajar Ipa . Tasikmalaya: Universitas Pendidikan Indonesia.

Hasanah, H. (2010). Hubungan Antara Adversity Quotient Dengan Prestasi Belajar Siswa SMUN 102 Jakarta Timur. Jakarta: Fakultas Psikologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah.

Hurlock, E.B. (2002). Psikologi Perkembangan. Jakarta: Penerbit Erlangga

Hidayat, A. (2011). Metode Penelitian Kebidanan & Teknik Analisis Data. (Nurchasanah, Ed.) Jakarta: Salemba Medika.

Jihad, A., & Haris, A. (2013). Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta: Multi Pressindo.

Pinurbawati, N. H. (2011). Stress Akademik Mahasiswa Ditinjau Dari Sikap Terhadap Beban Tugas. Semarang: Fakultas Psikologi Universitas Katolik Soegijapranata.

Sardiman. (2011). Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali Pers.

Schwartz, D. (2011). Berpikir dan Berjiwa Besar. (D. L. Saputra, Ed.) Tangerang Selatan: Karisma Publishing Group.


(59)

Setyaningtyas, E. (2011). Hubungan Adversity Quotient (AQ) Dengan Prestasi Belajar Mahasiswa Program Studi Kebidanan Universitas Sebelas maret. Surakarta: D IV Kebidanan Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Slameto. (2010). Belajar & Faktor-faktor yang Mempengaruhi. Jakarta: Rineka Cipta.

Stoltz, P. (2003). Adversity Quotient @ Work ( Mengatasi Kesulitan di Tempat Kerja ). Batam: Interaksara.

…………(2000). Adversity Quotient Mengubah Hambatan Menjadi Peluang. (Y. Hardiwati, Ed.) Jakarta: PT Gramedia Widia Sarana Indonesia.

Sudjana, N., & Ibrahim. (2002). Penelitian dan Penilaian Pendidikan. Bandung: Sinar Baru Algensindo.

Suryabrata, S. (2011). Psikologi Kepribadian. Jakarta: Rajawali Pers.

Untari. (2005). Faktor-Faktor yang Berhubungan Dengan Terjadinya Depresi Pada Mahasiswa Tingkat Akhir Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Dipenegoro Semarang. Semarang: Universitas Dipenegoro.


(60)

(61)

(62)

(63)

(64)

(65)

(66)

(67)

(68)

Lampiran 2

Lembar Penjelasan Kepada Calon Responden Assalamualaikum Wr. Wb/Salam Sejahtera

Dengan Hormat,

Nama Saya Ayu Jani Puspitasari, sedang menjalani pendidikan di program D-IV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan USU. Saya sedang melakukan penelitian yang berjudul “Hubungan Antara Adversity Quotient (AQ) Dengan Prestasi Belajar Mahasiswa S1 Keperawatan Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara Tahun 2014”.

AQ merupakan salah satu faktor pendukung selain EQ dan IQ dalam menentukan kesuksesan seseorang. Komponen penyusun AQ (CORE) yang akan menjadi tolak ukur AQ seseorang (Stoltz, 2003).

Penerapan AQ telah dilakukan diberbagai bidang baik wirausahawan sampai para pelajar dan mahasiswa melalui berbagai penelitian yang telah dilakukan dengan hasil bahwasannya ada pengaruh AQ terhadap kesuksesan seseorang (Stoltz, 2003).

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada hubungan antara AQ dengan prestasi belajar.

Saya akan melakukan wawancara terstruktur kepada Saudara/i yang meliputi: 1. Pemberian kuesioner/pernyataan yang berisikan data demografi seperti umur

dan jenis kelamin serta 40 pernyataan yang berisikan sikap responden. 2. Mengumpulkan KHS semester 1.

Partisipasi Saudara/i bersifat sukarela dan tanpa tekanan. Setiap data yang dikumpulkan akan dirahasiakan dan digunakan untuk kepentingan sendiri. Pada penelitian ini tidak dikenakan biaya apapun. Bila Sudara/i membutuhkan penjelasan, maka dapat menghubungi saya:


(69)

Nama : Ayu Jani Puspitasari

Alamat : Jl. Setia Budi Psr.1 Tj.Sari Gg.Saptoargo No. 4 Medan

No. HP : 087867242650

Terimakasih saya ucapkan kepada Saudara/i yang telah ikut berpartisipasi pada penelitian ini. Keikutsertaan Saudara/i dalam penelitian ini akan menyumbangkan sesuatu yang berguna bagi ilmu pengetahuan.

Setelah memahami berbagai hal yang menyangkut penelitian ini diharapkan Saudara/i bersedia mengisi lembar persetujuan yang telah saya persiapakan.

Medan, Januari 2013

Peneliti


(70)

Lampiran 3

Lembar Konsultasi Setelah Penjelasan (PSP) (Informed Consent)

Saya yang bertanda tangan dibawah ini: Nama :

Usia :

Alamat : Telp/HP :

Setelah mendapat penjelasan dari penelitian “Hubungan Antara Adversity Quotient (AQ) Dengan Prestasi Belajar Mahasiswa S1 Keperawatan Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara Tahun 2014” dengan ini menyatakan sukarela dan tanpa paksaan bersedia menjadi responden/ikut serta dalam penelitian ini.

Demikian surat pernyataan ini untuk dapat digunakan seperlunya.

Medan, 2014


(71)

Lampiran 4

Kuesioner Penelitian

Hubungan Antara Adversity Quotient (AQ) Dengan Prestasi Belajar Mahasiswa S1 Keperawatan Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara

Tahun 2014

No. Responden :

Tanggal :

A. Data Demografi

Jawablah pertanyaan identitas diri anda dibawah ini dengan mencentang

(√) salah satu jawaban yang telah tersedia:

1. Umur responden: ...tahun 2. Jenis Kelamin:

□ Laki-laki

□ Perempuan

B. Hubungan AQ dengan Prestasi Belajar Petunjuk:

1. Instrument ini memberikan informasi pemahaman baru mengenai cara berpikir dan bekerja.

2. Jawablah pernyataan berikut yang anda anggap paling sesuai dengan mencentang (√) salah satu jawaban pada kolom sikap yang teredia.

3. Jangan membuang waktu untuk mengkaji kembali jawaban yang telah ditentukan.

4. Keterangan pilihan jawaban: STS : Sangat Tidak Setuju TS : Tidak Setuju N : Netral S : Setuju SS : Sangat Setuju


(72)

SOAL

No. Pertanyaan Sikap

STS TS N S SS

Control (Kendali)

1. Saya tidak marah kepada dosen yang member nilai jelek kepada saya

2. Saya tidak merasa dibenci oleh kelompok ketika pendapat saya berbeda dengan teman sekelompok

3. Saya tertantang ketika ditunjuk menjelaskan didepan kelas 4. Hasil ujian kali ini sangat mengecewakan meskipun sudah

maksimal belajar

5. Saya kesal dengan teman sekelompok yang tidak mengerjakan tugas kelompok kami

6. Saya selalu semangat kuliah meskipun nilai kuliah saya biasa saja

7. Saya kecewa dengan dosen yang member saya nilai jelek 8. Saya tidak menyerah dalam belajar

9. Nilai semester saya ini teramsuk kedalam golongan tidak berhasil

10. Saya tidak akan mendapat nilai bagus pada mata kuliah yang sulit

11. Saya akan murung ketika mengalami masalah belajar

Origin and Ownership (Asal usul dan pengakuan)

12. Saya telah mengecewakan teman sekelompok karena mempresentasikan hasil kelompok tidak maksimal di depan kelas

13. Saya remedial ujian, maka saya harus mengumpul tugas makalah

14. Nilai saya buruk karena saya tidak pernah membaca buku 15. Saya tidak mengumpul tugas akhir, karena menurut saya

tidak perlu dan tidak harus mengumpul


(73)

itu disemester ini saya harus bisa mengerjakan semua tugas

17. Saya mengakui nilai semester saya buruk karena semua salah saya

18. Saya cepat istirahat dimalam hari agar besok saya tidak terlambat lagi masuk kuliah

19. Saya sering terlambat masuk kuliah, maka saya dilarang masuk kuliah oleh dosen yang bersangkutan

20. Saya jarang bertanya saat dosen menjelaskan, karena dosen tetap tidak mengenal saya

21. Terlambat mengembalikan buku perpustakaan bagi saya bukan masalah karena uang dendanya tidak mahal.

22. Saya besok masuk kelas terlambat saja, karena dosennya baik dan tidak akan marah

Reach (Jangkauan)

23. Saya tidak mengikuti ujian mid semester karena nilai kuis harian saya baik

24. Saya harus membeli buku hari ini, jika tidak, tugas saya tidak selesai

25. Besok ujian, maka saya harus belajar karena mata kuliah ujian besok sangat sulit

26. Saya lebih senang di kost daripada di kampus

27. Uang kuliah harus dibayar tepat waktu, sehingga tidak mengganggu kegiatan perkuliahan saya

28. Saya tidak suka mengerjakan tugas dikampus

29. Saya sulit berkonsentrasi dikelas apabila tidur larut malam sebelumnya

30. Saya tidak belajar malam ini karena besok akan dijelaskan oleh dosen yang bersangkutan

Endurance (Kemampuan)

31. Saya ‘gengsi’ bertanya kepada teman yang lebih pintar dari saya tentang pengetahuan


(74)

33. Saya tidak rajin belajar, sehingga saya sering lupa apa yang telah diajarkan oleh dosen kemarin

34. Karena saya bukanlah orang yang pintar saya menutupi kekurangan saya dengan rajin belajar

35. Saya hanya akan menunggu kiriman uang dari orang tua untuk membeli buku tanpa harus berusaha sendiri

36. Saya bukanlah orang dari kalangan keluarga yang berkecukupan, maka saya sering menabung agar dapat membeli buku.

37. Saya lemah dalam menghapal materi maka saya sering mengulang agar tidak lupa

38. Demi mencukupi kebutuhan kehidupan saya pada masa kuliah ini, saya mencari kerja part time

39. Karena saya tidak pintar, maka saya sering bertanya kepada teman yang pintar

40. Karena saya malas membeli buku, saya giat mencari informasi di internet untuk menambah pengetahuan saya.


(75)

Lampiran 5

Kunci Jawaban

1. SS 11. STS 21. STS 31. SS

2. SS 12. STS 22. STS 32. SS

3. SS 13. SS 23. STS 33. SS

4. STS 14. SS 24. SS 34. SS

5. STS 15. STS 25. SS 35. STS

6. SS 16. SS 26. STS 36. SS

7. STS 17. SS 27. SS 37. SS

8. SS 18. SS 28. STS 38. SS

9. STS 19. SS 29. SS 39. SS


(76)

Nama : Ayu Jani Puspitasari

NIM

: 135102077

Judul KTI : Hubungan Antara Adversity Quotient (AQ) dengan Prestasi Belajar Mahasiswa S1 Keperawatan Universitas Sumatera Utara Tahun 2014 Master Tabel

Responden Umur J.K

Item Soal

∑ AQ Gol IP Sem. 1 / Thn 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40

1 1 2 3 4 5 4 3 5 4 5 4 4 5 3 4 1 5 2 1 3 3 4 3 5 4 4 4 5 2 4 3 1 3 5 5 4 4 4 3 4 3 2 144 3 3.02

2 2 2 4 4 3 3 4 5 3 3 3 3 4 3 2 4 3 3 3 4 4 4 3 4 4 4 5 4 1 4 3 4 3 4 4 4 4 3 3 3 3 4 140 3 3.23

3 2 2 4 4 4 4 4 5 5 4 2 4 4 3 4 2 5 2 1 3 4 5 1 5 2 4 1 5 1 5 4 4 5 1 4 5 5 4 3 4 4 1 141 3 3.30

4 1 2 3 4 4 2 3 4 3 4 4 3 5 4 4 3 4 4 2 3 4 4 2 4 4 4 4 4 2 4 2 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 2 142 3 3.73

5 2 2 2 3 4 3 4 3 3 3 2 4 5 5 4 2 4 5 3 4 3 5 3 5 2 5 5 2 4 4 4 4 4 2 4 5 5 5 4 4 3 5 150 3 3.10

6 1 2 3 3 4 2 3 5 3 4 2 3 5 3 3 3 5 4 3 5 3 4 3 3 2 2 2 2 5 1 3 4 4 3 3 4 3 4 3 4 4 2 131 4 3.55

7 2 2 5 5 5 2 5 5 4 5 5 3 5 3 3 4 5 5 3 4 4 4 4 5 5 2 4 5 4 5 4 4 4 4 5 5 4 5 3 5 3 2 166 2 3.85

8 1 2 2 5 4 1 4 4 4 4 2 2 4 5 5 5 5 4 4 3 5 5 3 3 4 3 5 4 1 5 3 5 3 4 5 4 4 4 4 4 4 4 153 3 3.10

9 1 2 3 3 3 3 3 3 3 4 3 2 3 3 2 3 4 3 3 5 4 4 3 4 4 3 3 4 1 4 3 2 4 5 3 4 4 4 3 4 4 2 132 4 3.05

10 1 2 3 3 4 2 3 5 3 3 4 3 5 3 2 2 4 4 2 4 3 4 3 4 4 2 4 5 1 5 3 3 4 2 3 5 3 3 1 2 3 3 129 4 3.83

11 1 2 3 4 5 5 4 2 4 4 2 2 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 5 4 4 5 5 2 4 2 4 2 4 4 5 4 5 4 4 5 1 150 3 3.62

12 2 2 4 3 4 3 5 2 4 3 2 2 4 4 4 3 4 5 2 4 2 4 3 5 5 4 3 2 2 5 4 2 4 4 4 4 4 5 2 5 5 3 143 3 3.73

13 1 2 3 5 5 2 5 5 4 2 5 3 5 5 4 4 5 5 1 3 5 5 4 5 4 4 5 3 2 5 3 4 1 4 4 4 4 4 4 5 4 3 157 3 4.00

14 1 2 2 3 4 3 4 3 3 4 2 1 5 5 4 3 4 3 3 3 3 4 4 3 4 2 3 4 1 3 3 4 2 4 3 4 4 4 3 4 5 3 133 4 2.95

15 2 2 2 3 3 2 3 4 3 4 4 2 4 4 3 4 4 4 2 4 5 3 3 5 4 3 3 5 1 4 3 4 3 4 5 4 4 3 2 4 4 2 137 3 3.00

16 1 2 2 4 4 4 3 4 3 2 3 2 4 4 3 3 2 3 2 2 4 4 3 4 3 4 4 4 2 3 4 3 3 4 4 4 3 4 2 3 3 4 130 4 3.40

17 1 2 4 2 5 2 4 4 3 3 4 2 5 4 2 4 4 5 2 5 3 4 3 4 3 4 5 3 1 4 3 4 1 3 3 5 4 1 2 5 3 2 134 4 3.95


(77)

19 1 2 3 4 4 2 4 4 2 2 4 4 5 4 4 5 2 4 2 4 5 5 4 5 5 1 4 4 1 1 2 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 2 144 3 2.55

20 1 2 3 5 5 1 5 5 5 5 5 3 5 3 5 5 4 5 2 3 3 4 3 5 4 4 4 5 3 4 3 4 4 2 5 4 4 5 3 5 5 3 160 3 3.62

21 2 2 3 3 5 2 4 5 2 3 2 4 5 5 4 2 4 4 2 4 3 4 2 4 3 4 4 5 3 4 3 4 4 2 5 4 4 5 3 5 5 3 146 3 3.83

22 2 2 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 3 4 4 2 4 4 2 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 152 3 2.65

23 2 2 2 4 5 2 4 4 2 2 1 5 4 5 5 4 5 5 2 4 4 5 1 5 4 4 5 5 1 5 4 5 4 2 5 4 4 5 5 4 2 5 153 3 3.05

24 1 2 3 4 5 2 4 5 2 4 4 4 5 5 4 4 5 5 2 4 3 5 3 5 4 4 4 4 2 5 2 5 4 4 5 5 5 5 3 4 4 1 157 3 3.52

25 1 2 3 5 4 1 5 5 5 5 5 3 5 4 2 5 5 5 1 4 4 5 3 5 5 2 4 5 2 5 2 4 5 4 4 4 4 4 2 4 2 2 153 3 3.05

26 1 2 3 4 4 2 4 4 2 4 4 2 4 3 2 3 4 4 2 3 4 3 3 4 4 2 2 4 3 3 3 3 3 4 4 3 3 4 3 3 4 3 130 4 2.65

27 1 2 3 4 4 3 3 3 2 2 2 4 5 3 3 3 3 5 2 3 4 4 3 4 3 4 4 3 2 4 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 4 2 130 4 3.33

28 1 2 3 4 4 3 3 3 4 3 4 3 4 3 3 4 4 4 2 3 4 4 2 4 3 4 4 4 3 3 3 4 3 3 4 4 4 4 3 3 3 3 137 3 3.05

29 1 2 4 4 4 2 4 4 2 2 2 2 4 4 2 2 4 5 2 4 4 4 4 4 2 5 4 4 2 4 2 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 138 3 3.23

30 2 2 4 5 4 4 5 5 2 5 5 4 4 5 5 1 5 5 4 5 5 5 4 5 2 4 4 2 1 5 4 5 5 5 4 5 5 4 1 4 4 4 164 2 3.00

31 1 2 4 5 4 4 4 5 3 5 3 3 5 5 5 1 5 5 3 5 5 5 3 5 3 3 3 3 1 5 3 5 5 3 3 5 5 3 1 3 3 5 154 3 3.15

32 1 2 3 4 4 4 4 4 3 4 3 3 4 3 3 3 4 5 2 4 3 5 3 5 5 3 3 4 2 5 2 4 3 3 4 4 4 4 3 4 4 3 144 3 3.20

33 1 2 3 4 4 3 3 3 3 4 4 2 5 3 5 1 3 5 1 3 3 3 3 2 1 5 5 3 1 4 3 1 5 3 3 5 5 2 3 5 3 2 129 4 3.10

34 1 2 4 4 4 3 5 5 4 4 4 2 4 3 2 3 4 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 3 3 3 1 144 3 3.25

35 1 2 3 3 3 2 3 5 3 3 1 2 5 4 4 2 4 4 2 4 4 4 3 5 3 4 3 3 2 4 3 4 4 2 4 4 4 4 2 4 3 3 133 4 3.73

36 2 2 3 4 5 3 5 5 3 5 4 1 5 3 3 2 3 3 2 4 5 5 2 5 5 3 3 5 3 3 4 5 5 3 5 5 5 5 3 5 5 1 153 3 4.00

37 2 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 2 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 2 2 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 146 3 3.62

38 2 1 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 3 2 4 2 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 149 3 3.05

39 2 2 4 4 2 2 4 4 4 4 4 5 5 4 2 5 3 5 2 4 5 5 2 5 2 4 5 5 5 5 1 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 2 160 3 2.60

40 1 2 2 4 5 1 2 5 5 5 5 2 5 4 4 2 5 5 1 1 5 5 1 5 5 4 4 5 2 5 3 5 5 5 5 5 5 4 2 5 5 1 154 3 3.90

41 2 2 3 5 5 1 5 5 5 5 5 4 5 2 4 5 5 3 1 3 5 4 3 5 5 4 3 5 2 5 3 4 3 5 5 5 4 3 2 5 3 2 156 3 3.42

42 1 2 4 4 4 4 2 4 2 2 4 2 4 4 4 2 4 4 2 4 4 4 2 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 2 2 4 4 2 138 3 3.27

43 2 2 3 3 4 3 4 4 4 4 4 2 4 3 2 4 3 4 2 4 3 4 3 4 4 3 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 2 4 2 4 4 2 138 3 3.35


(78)

45 1 2 3 4 3 3 3 2 4 4 4 3 4 3 3 2 4 3 3 4 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 127 4 3.33

46 2 2 3 5 5 3 4 5 3 4 3 3 3 4 5 5 5 5 3 5 5 5 3 5 3 3 3 5 4 5 3 4 3 3 5 5 5 5 3 5 5 4 164 2 3.45

47 1 2 2 3 5 2 3 4 3 3 4 5 5 3 2 5 4 5 2 4 4 3 2 5 3 4 4 4 1 5 3 5 3 3 3 4 4 4 3 4 4 3 142 3 3.85

48 1 2 2 4 4 2 4 4 3 3 4 5 4 4 2 4 5 5 1 4 4 5 2 5 4 4 4 3 1 4 4 4 4 2 3 4 4 4 3 4 4 3 143 3 2.80

49 1 2 3 2 5 5 5 5 3 3 3 3 5 5 4 2 5 3 5 5 3 3 3 5 5 3 5 3 1 5 3 5 5 3 5 5 5 4 3 3 3 3 154 3 3.00

50 1 2 3 2 5 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 122 4 3.25

51 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 5 3 3 3 3 3 3 3 4 4 1 2 3 3 4 3 2 4 3 2 3 2 3 4 119 4 3.00

52 1 2 2 3 4 4 1 4 4 2 4 2 4 4 4 2 3 4 4 2 3 3 2 3 2 4 4 3 2 4 2 2 2 4 3 3 1 3 2 5 4 5 123 4 3.65

53 1 1 3 4 5 3 3 5 3 4 5 3 5 3 2 2 4 4 3 3 3 5 3 5 5 4 4 4 3 5 3 4 2 4 5 5 4 4 3 4 4 3 150 3 3.77

54 1 2 1 4 4 2 5 5 2 1 5 5 2 4 4 4 4 2 5 3 2 4 1 4 2 2 1 2 1 5 2 3 5 1 1 5 2 4 5 5 4 4 127 4 2.90

55 2 2 4 4 4 4 4 4 3 2 4 3 4 3 2 4 2 4 2 4 4 4 5 5 5 4 4 3 2 4 2 4 4 3 4 4 4 2 4 4 4 3 143 3 3.70

56 1 2 3 4 5 2 4 5 3 4 5 3 5 5 5 4 5 5 2 5 5 4 3 5 4 5 5 4 3 4 5 3 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 166 2 3.83

57 1 2 2 4 5 3 5 5 3 3 2 1 5 3 2 4 5 4 2 2 4 4 2 5 5 4 4 3 1 5 2 3 1 4 4 4 3 3 3 4 3 1 132 4 3.85

58 1 2 3 4 3 5 2 5 1 2 1 5 5 3 2 1 5 3 2 3 3 3 3 3 3 5 5 2 1 5 2 3 3 5 3 4 3 3 1 3 2 1 121 4 3.42

59 2 2 1 1 3 3 3 4 3 5 5 1 3 3 4 1 5 5 3 5 5 3 3 5 5 5 5 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 134 4 2.75

60 2 2 3 4 3 1 5 5 4 1 3 3 4 1 2 5 5 3 4 5 5 5 3 4 5 4 4 5 2 4 4 2 2 5 4 4 2 4 3 4 3 1 140 3 3.60

61 2 1 3 4 3 1 5 5 4 1 3 3 4 1 2 5 5 3 4 5 5 5 3 4 5 4 4 5 2 4 4 2 2 5 4 4 2 4 3 4 3 1 140 3 3.23

62 1 2 3 4 4 2 4 1 1 2 3 2 5 3 2 4 2 1 5 3 5 4 5 4 2 4 4 3 1 5 5 4 3 3 3 4 5 4 3 4 4 4 134 4 3.38

63 1 1 2 5 3 2 3 5 4 4 3 1 5 3 2 4 4 4 2 4 4 4 3 4 4 2 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 3 139 3 3.12

64 1 2 3 3 5 2 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 2 4 4 5 3 5 4 4 4 4 2 4 4 5 4 3 5 5 5 5 3 4 4 4 160 3 3.60

65 2 2 2 3 4 4 3 4 2 2 2 4 4 5 5 2 3 4 2 2 4 4 2 5 1 5 4 5 1 5 3 1 1 5 5 5 5 4 4 5 4 1 136 3 3.65

66 2 2 5 4 5 3 5 5 2 2 4 2 5 3 1 3 2 4 1 3 5 5 3 5 5 2 5 4 4 4 5 5 3 4 5 5 5 3 3 4 5 1 149 3 3.23

67 2 2 3 4 5 4 4 5 3 4 1 3 4 4 2 2 4 3 2 3 5 2 2 3 4 4 4 4 1 4 2 2 2 4 3 4 2 3 2 5 4 2 128 4 3.62

68 2 1 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 4 4 3 4 4 4 3 4 3 4 3 3 4 2 3 4 4 3 4 3 3 4 5 3 4 3 3 3 3 2 135 3 2.85

69 1 1 3 3 5 3 3 4 2 2 2 3 4 3 3 2 2 3 4 3 4 2 3 3 3 5 4 3 2 3 4 4 4 3 2 2 2 3 3 4 3 3 123 4 3.27


(1)

(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Ayu Jani Puspitasari

Tempat/Tanggal Lahir : Medan/06 Januari 1992

Nama Ayah : Suriatman, S.Pd

Nama Ibu : Nurhayati Nasution

Anak Ke : 1 (Satu)

Alamat : Jl. Setia Budi Psr.1 Tj.Sari Gg. Saptoargo No. 4 Medan

Pendidikan Formal :

TK : TK Dharma Pancasila Medan Tahun 1996-1997 TK Abdul Qodir Tahun 1997-1998

SD : SD Swasta Nurul Huda Medan Tahun 1998-2004 SMP : SMP Negeri 1 Medan Tahun 2004-2007

SMA : SMA Negeri 4 Medan Tahun 2007-2010

D III : Diploma III (Tiga) STIKes Sumatera Utara Tahun 2010-2013