Pembahasan Interpretasi ANALISIS PENGARUH JUMLAH KUNJUNGAN WISATAWAN, JUMLAH PENDUDUK DAN PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH (Studi Kasus Kabupaten/ Kota di Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2009- 2015)

3. Uji signifikansi individual Uji T Berdasarkan uji T menunjukkan seberapa jauh pengaruh variabel penjelas secara individual dalam menerangkan variasi variabel terikat Kuncoro, 2007. Uji T dilakukan untuk mengetahui apakah variabel independen secara individual signifikan terhadapap variabel dependen. Uji Signifikansi Individual Coefisien t-statistik Prob. Jumlah Kunjungan Wisatawan 0.279440 3.361445 0.0023 JP 8.443695 2.162563 0.0396 PDRB 2.022633 1.793853 0.0840 Berdasarkan tabel 5.9, dapat diketahui nilai koefisien untuk variabel Jumlah Kunjungan Wisatawan sebesar 0.279440 dengan probabilitas 0.0023 signifikan pada taraf 1 persen, jadi dapat diketahui bahwa kunjungan wisatawan berpengaruh positif dan signifikan terhadap Pendapatan Asli Daerah PAD. Daerah Istimewa Yogyakarta. Variabel Jumlah Penduduk mempunyai nilai koefisien sebesar 8.443695 dengan probabilitas 0.0396 signifikan pada taraf 5 persen, jadi dapat diketahui bahwa Jumlah Penduduk berpengaruh positif dan signifikan terhadap Pendapatan Asli Daerah PAD Daerah Istimewa Yogyakarta. Variabel PDRB mempunyai nilai koefisien sebesar 2.022633 dengan probabilitas 0.0840 signifikan pada taraf 10 persen, jadi dapat diketahui bahwa produk domestik regional bruto berpengaruh positif dan signifikan terhadap Pendapatan Asli Daerah PAD Daerah Istimewa Yogyakarta.

F. Pembahasan Interpretasi

1. Jumlah Kunjungan Wisatawan terhadap Pendapatan Asli Daerah Sektor pariwisata memiliki peranan penting bagi pendapatan daerah dalam meningkatkan pembangunan daerah, dilihat dari segi ekonomi, sektor pariwisata dapat menciptakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat di sekitar obyek wisata. Daerah Istimewa Yogyakarta merupakan salah satu daerah di Indonesia yang memiliki potensi wisata yang berlimpah. Terdapat berbagai jenis obyek wisata di Kota ini, seperti wisata alam, wisata budaya, wisata sejarah dan wisata pendidikan, selain itu Daerah Istimewa Yogyakarta memiliki daya tarik tersendiri bagi wisatawan baik domestik maupun mancanegara. Berdasarkan hasil analisis dapat dijelaskan bahwa variabel jumlah kunjungan wisatawan berpengaruh positif dan berpengaruh signifikan ditingkat kepercayaan 1 persen dengan elastisitas koefisien sebesar 0.279440 berpengaruh positif dan mempunyai nilai probabilitas sebesar 0.0023 signifikan pada taraf 1 persen terhadap pendapatan asli daerah di Daerah Istimewa Yogyakarta pada tahun 2009-2015. Hasil ini sesuai dengan hipotesis penelitian yang menyatakan bahwa jumlah kunjungan wisatawan berpengaruh positif terhadap pendapatan asli daerah Kabupaten Kota di Daerah Istimewa Yogyakarta selama tahun 2009 sampai dengan tahun 2015. Hasil penelitian ini sama seperti penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Ramdani 2015 hasil penelitian tersebut menyatakan variabel jumlah kunjungan wisatawan berpengaruh positif dan signifikan terhadapa penerimaan pendapatan asli daerah di DIY. Semakin tinggi jumlah wisatawan yang berkunjung ke DIY maka pendapatan atas sektor pariwisata akan semakin tinggi yang berdampak pada peningkatan penerimaan pendapatan asli daerah. Qadarrochman 2010 yang berjudul Analisis penerimaan daerah dari sektor pariwisata di Kota Semarang dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Hasil analisis dari penelitian tersebut yang menyatakan ada pengaruh yang positif dan signifikan antara variabel jumlah wisatawan terhadap penerimaan daerah sektor pariwisata, hal ini juga didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Suartini dan Utama 2013 yang menyatakan kunjungan wisatawan berpengaruh positif dan signifikan secara parsial terhadap Pendapatan Asli Daerah PAD. Tingginya jumlah kunjungan wisatawan yang berkunjung menunjukkan semakin berkembangnya industri pariwisata di DIY, semakin meningkatnya jumlah wisatawan yang berkunjung akan berpengaruh terhadap Pendapatan Asli Daerah . 2. Pengaruh Jumlah Penduduk terhadap Pendapatan Asli Daerah Jumlah penduduk yang besar dan berkualitas dapat menjadi modal dasar, kekuatan dan pelaku pembangunan, namun sebaliknya kuantitas penduduk yang besar dengan kualitas rendah dapat menjadi penghambat pembangunan. Penambahan penduduk merupakan suatu hal yang di butuhkan dan bukan suatu masalah, melainkan sebagai unsur penting yang dapat memacu pembangunan dan pertumbuhan ekonomi. Besarnya penduduk dapat mempengaruhi pendapatan, jika jumlah penduduk meningkat maka pendapatan yang dapat di tarik juga meningkat. Berdasarkan hasil analisis dapat dijelaskan bahwa variabel jumlah penduduk berpengaruh positif dan berpengaruh signifikan ditingkat kepercayaan 1 persen dengan elastisitas koefisien sebesar 8.443695 berpengaruh positif dan mempunyai nilai probabilitas sebesar 0.0396 signifikan pada taraf 5 persen terhadap pendapatan asli daerah. Semakin banyak orang maka semakin banyak ide yang mempunyai bakat dan kreativitas. Penumbuhan penduduk yang di iringi dengan perubahan teknologi akan mendorong tabungan dan penggunaan skala ekonomi di dalam produksi. Hasil penelitian ini sesuai dengan hipotesis yang menyatakan bahwa jumlah Penduduk berpengaruh positif dan signifikan terhadap Pendapatan Asli Daerah. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang di lakukan oleh Muid 2015 yang berjudul Pengaruh produk Domestik Regional Bruto dan Jumlah penduduk terhadap Pendapatan Asli Daerah di Kabupaten Gresik tahun 1994-2013. Hasil penelitian tersebut menyatakan adanya pengaruh positif dan signifikan antara variabel jumlah penduduk terhadap Pendapatan Asli Daerah, hal ini juga didukung oleh penelitian Gitaningtyas dan Kurrohman, 2014. Hasil penelitian tersebut menyatakan adanya pengaruh positif dan signifikan antara jumlah penduduk terhadap pendapatan asli daerah. Semakin banyaknya jumlah penduduk maka akan menambah pendapatan suatu daerah, karena dengan bertambahnya jumlah penduduk maka akan semakin besar jumlah pungutan yang telah ditetapkan oleh Pemerintah daerah, artinya semakin banyak jumlah penduduk maka akan semakin besar pula pendapatan asli daerah yang diterima oleh Kabupaten Kota di Daerah Istimewa Yogyakarta. 3. Pengaruh PDRB terhadap Pendaptan Asli Daerah Keynes dalam teori konsumsinya mengatakan bahwa besar kecilnya pengeluaran konsumsi hanya didasarkan atas besar kecilnya tingkat pendapatan masyarakat. Keynes menyatakan bahwa ada pengeluaran konsumsi minimum yang harus dilakukan oleh masyarakat dan pengeluaran konsumsi akan meningkat dengan bertambahnya penghasilan, secara teori apabila terjadi kenaikan pendapatan individu maka akan mendorong kenaikan konsumsi dari individu tersebut. Naiknya konsumsi masyarakat menyebabkan bertambahnya pembayaran pajak dan retribusi sehingga nantinya hal tersebut akan mampu meningkat pendapatan asli daerah. Hubungan antara Pendapan Asli Daerah PAD dengan PDRB merupakan hubungan secara fungsional, karena PDRB merupakan fungsi dari Pendapatan Asli daerah PAD, dengan meningkatnya PDRB maka akan menambah penerimaan pemerintah daerah untuk membiayai program-program pembangunan, selanjutnya akan mendorong peningkatan pelayanan pemerintah daerah kepada masyarakat yang diharapkan akan dapat meningkatkan produktivitasnya Santosa dan Rahayu, 2005. Berdasarkan hasil analisis dapat dijelaskan bahwa variabel PDRB berpengaruh positif dan berpengaruh signifikan ditingkat kepercayaan 1 persen terhadap pendapatan asli daerah di Daerah Istimewa Yogyakarta. Elastisitas koefisien variabel PDRB terhadap pendapatan asli daerah tahun 2009-2015 sebesar 2.022633 berpengaruh posirif dan mempunyai nilai probabilitas sebesar 0.0840 signifikan pada taraf 10 persen. Hasil ini sesuai dengan hipotesis penelitian yang menyatakan bahwa PDRB berpegaruh positif terhadap pendapatan asli daerah Kabupaten Kota di Daerah Istimewa Yogyakarta selama tahun 2009-2015. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Gitaningtyas dan Kurrohman, 2014 yang menyatakan adanya pengaruh positif dan signifikan antara variabel PDRB terhadap pendapatan asli daerah, hal ini juga didukung oleh penelitian Hasan 2013 yang berjudul analisis keterkaitan pengeluaran pemerintah, PDRB terhadap pendapatan asli daerah di Kota Bandar Lampung. Hasil penelitian tersebut menyatakan adanya pengaruh positif dan signifikan antara variabel PDRB terhadap pendapatan asli daerah. KESIMPULAN, SARAN DAN KETERBATASAN A. Kesimpulan Berdasarkan regresi data panel mengenai analisis pengaruh jumlah kunjungan wisatawan, jumlah penduduk, dan produk domestik regional bruto terhadap pendapatan asli daerah Kabupaten dan Kota di Daerah Istimewa Yogyakarta. Berdasarkan hasil penelitian ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Pengaruh jumlah kunjungan wisatawan berpengaruh positif dan signifikan terhadap pendapatan asli daerah Kabupaten dan Kota di Daerah Istimewa Yogyakarta dengan nilai koefisien sebesar 0.279440 dan derajat signifansi sebesar 1 persen, apabila jumlah kunjungan wisatawan sebesar 1 persen maka akan meningkatkan pendapatan asli daerah sebesar 0,27 persen, semakin tinggi jumlah kunjungan wisatawan yang datang ke DIY maka pendapatan atas sektor pariwisata akan semakin tinggi, hal ini akan berdampak pada penerimaan pendapatan asli daerah. 2. Pengaruh jumlah penduduk berpengaruh positif dan signifikan terhadap pendapatan asli daerah Kabupaten dan Kota di Daerah Istimewa Yogyakarta dengan nilai koefisien sebesar 8.443695 dan derajat signifansi sebesar 5 persen, apabila jumlah penduduk sebesar 5 persen maka akan meningkatkan pendapatan asli daerah sebesar 8,44 persen, pertambahan penduduk tinggi didukung oleh pertumbuhan ekonomi meningkat dan akan diikuti oleh PDRB akan dapat meningkatkan output melalui penambahan tingkat dan ekspansi pasar, penumbuhan penduduk yang diiringi dengan perubahan teknologi akan mendorong tabungan dan juga penggunaan skala ekonomi di dalam produksi, diikuti dengan bertambahnya kualitas sumber daya manusia yang baik akan mampu meningkatkan investasi yang secara langsung meningkatkan pendapatan dan menciptakan situasi yang kondusif, jika jumlah penduduk produktif meningkat maka pendapatan yang dapat ditarik juga meningkat dari banyaknya iuran dari penduduk seperti pajak daerah atau retribusi daerah. 3. Pengaruh produk domestik regional bruto berpengaruh positif dan signifikan terhadap pendapatan asli daerah Kabupaten dan Kota di Daerah Istimewa Yogyakarta dengan nilai koefisien sebesar 2.022633 dan derajat signifan sebesar 10 persen, apabila produk domestik regional bruto sebesar 10 persen maka akan meningkatkan pendapatan asli daerah sebesar 2,02 persen. semakin tinggi pendapatan perkapita suatu daerah semakin besar pula potensi penerimaan pendapatan daerah tersebut.

B. Saran

Dokumen yang terkait

ANALISIS HUBUNGAN PENDAPATAN ASLI DAERAH TERHADAP PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO DI KABUPATEN BANGKALAN DENGAN TEREALISASINYA JEMBATAN SURAMADU

1 30 20

ANALISIS HUBUNGAN PENDAPATAN ASLI DAERAH TERHADAP PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO DI KABUPATEN BANGKALAN DENGAN TEREALISASINYA JEMBATAN SURAMADU

0 16 20

ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN DOMESTIK REGIONAL BRUTO DAN SUKU BUNGA TABUNGAN TERHADAP JUMLAH TABUNGAN MASYARAKAT PADA BANK UMUM DI KABUPATEN BANYUWANGI TAHUN 2000.I-2006.IV

0 28 15

ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN DOMESTIK REGIONAL BRUTO DAN SUKU BUNGA TABUNGAN TERHADAP JUMLAH TABUNGAN MASYARAKAT PADA BANK UMUM DI KABUPATEN BANYUWANGI TAHUN 2000.I-2006.IV

0 15 15

ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN DOMESTIK REGIONAL BRUTO DAN SUKU BUNGA TABUNGAN TERHADAP JUMLAH TABUNGAN MASYARAKAT PADA BANK UMUM DI KABUPATEN BANYUWANGI TAHUN 2000.I-2006.IV

0 16 15

DERAJAT KAPASITAS PENDAPATAN ASLI DAERAH DAN KAITANNYA TERHADAP PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO DI KABUPATEN JEMBER

0 9 65

PENGARUH INVESTASI PERMANEN DAN ASET TETAP TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH DENGAN PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO SEBAGAI VARIABEL INTERVENING

0 13 48

PENGARUH INVESTASI PERMANEN DAN ASET TETAP TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH DENGAN PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO SEBAGAI VARIABEL INTERVENING

0 7 12

ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD), DANA PERIMBANGAN DAN JUMLAH PENDUDUK TERHADAP PENGELUARAN PEMERINTAH DAERAH DI PROVINSI LAMPUNG

0 6 17

ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD), DANA PERIMBANGAN DAN JUMLAH PENDUDUK TERHADAP PENGELUARAN PEMERINTAH DAERAH DI PROVINSI LAMPUNG

0 19 74