Uji Normalitas Uji Multikolinearitas

3.5.2 Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui hubungan antar variabel data. Sebelum melakukan analisis regresi terlebih dahulu dilakukan uji asumsi klasik untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antar variabel penelitian.

3.5.2.1 Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah dalam model regresi variabel pengganggu atau nilai residual memiliki distribusi normal agar uji statistik untuk jumlah sampel kecil hasilnya tetap valid Ghozali, 2011. Terdapat dua cara untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak yaitu dengan cara analisis grafik dan analisis statistik. Analisis Grafik merupakan Salah satu cara termudah untuk melihat normalitas residual adalah dengan melihat grafik histogram yang membandingkan antara data observasi dengan distribusi yang mendekati distribusi normal. Namun, cara ini dapat menyesatkan jika digunakan untuk sampel kecil. Metode yang lebih handal adalah dengan melihat normal probability plot yang membandingkan distribusi kumulatif dari distribusi normal. Distribusi normal akan membentuk garis lurus diagonal dan ploting data residual akan dibandingkan dengan garis diagonal tersebut. Jika distribusi variabel residual normal, maka garis yang menggambarkan variabel sesungguhnya akan mengikuti garis diagonalnya. Analisis Statistik Uji Statistik Non Parametrik Kolgomorov-Smirnov merupakan Uji statistik yang dapat digunakan untuk menguji normalitas residual Uji ini diyakini lebih akurat daripada uji normalitas dengan grafik, karena uji normalitas dengan grafik dapat menyesatkan, jika tidak hati-hati secara visual akan terlihat normal Ghozali, 2011. Uji K-S dapat dilakukan dengan membuat hipotesis: H0 : Data residual berdistribusi normal. H1 : Data residual tidak berdistribusi normal. Apabila asymptotic significance lebih besar dari 5 persen, maka variabel terdistribusi normal.

3.5.2.2 Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas menguji apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi kolinearitas diantara variabel independen Ghozali, 2011. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolinearitas di dalam model regresi dalam penelitian ini dengan melihat 1 matrik korelasi antar variabel variabel independen termasuk variabel kontrol, 2 nilai tolerance, dan 3 variance inflation factor VIF. Indikator untuk menunjukkan adanya multikolinearitas adalah jika besaran korelasi matrik antar variabel independen 0,90, nilai tolerance ≤0,10, dan nilai VIF ≥10. Apabila terjadi gejala Multikolinearitas pada model regeresi, ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menghilangkan gejala tersebut yaitu: 1. Menggabungkan data crosssection dan time series 2. Transformasi variabel, salah satu cara mengurangi hubungan linier diantara variabel bebas, dapat dilakukan dalam bentuk logaritma natural dan bentuk first difference atau delta. 3. Dengan mengeluarkan satu atau lebih variabel independen yang mempunyai korelasi yang tinggi dari modal regresi dan identifikasi variabel independen lainnya untuk membantu prediksi. 4. Menggunakan model dengan variabel bebas yang mempunyai korelasi tinggi hanya semata-mata untuk memprediksi. 5. Menggunakan korelasi sederhana antara setiap variabel bebas dan variabel terikatnya untuk memahami hubungan variabel bebas dan variabel terikat.

3.5.2.3 Uji Autokorelasi

Dokumen yang terkait

Pengaruh Komponen Laporan Laba Rugi dan Komponen Arus Kas Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Manufaktur Sektor Industri Barang Konsumsi Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2009-2011

4 67 109

Analisis kemampuan laba dan arus kas dalam memprediksi kas masa depan: studi empiris pada Perusahaan Aneka Industri dan Industri Dasar dan kimia yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

2 20 94

KEMAMPUAN MEMPREDIKSI ARUS KAS MELALUI ANALISA PENGARUH LABA, ARUS KAS OPERASI AGREGAT DAN KOMPONEN ARUS KAS OPERASI.

0 3 12

KEMAMPUAN INFORMASI LABA DAN ARUS KAS PADA PERUSAHAAN YANG MELAKUKAN PERATAAN LABA DALAM MEMPREDIKSI LABA KEMAMPUAN INFORMASI LABA DAN ARUS KAS PADA PERUSAHAAN YANG MELAKUKAN PERATAAN LABA DALAM MEMPREDIKSI LABA DAN ARUS KAS DI MASA YANG AKAN DATANG (Stu

0 3 13

Kemampuan Laba Akuntansi, Arus Kas Operasional, Arus Kas Pendanaan, Arus Kas Investasi dan Nilai Buku Ekuitas Dalam Memprediksi Return Saham Kemampuan Laba Akuntansi, Arus Kas Operasional, Arus Kas Pendanaan, Arus Kas Investasi dan Nilai Buku Ekuitas Dal

0 0 14

KEMAMPUAN PREDIKSI INFORMASI LABA DAN ARUS KAS OPERASI TERHADAP INFORMASI ARUS KAS OPERASI KEMAMPUAN PREDIKSI INFORMASI LABA DAN ARUS KAS OPERASI TERHADAP INFORMASI ARUS KAS OPERASI DI MASA YANG AKAN DATANG.

0 0 13

KEMAMPUAN LABA, ARUS KAS OPERASI DALAM MEMPREDIKSI ARUS KAS MASA DEPAN.

0 0 15

Analisis Laba dan Arus Kas Operasi sebagai Prediktor Arus Kas di Masa Depan.

0 1 28

PENGARUH LABA ARUS KAS OPERASI ARUS KAS

0 1 13

Arus Kas Operasi Laba Bersih

0 1 12