Pengertian akad salam. Perbankan Syariah.

172 objek adalah BPRS yang berada di Yogyakarta, yaitu BPRS Bangun Drajat Warga, BPRS Mitra Amal Mulia, dan BPRS Barakah Dana Sejahtera. Ketiga BPRS tersebut tidak mengaplikasikan akad salam dalam penyaluran pembiayaan, sehingga penelitian ini diberi judul: “Faktor-Faktor Yang Memengaruhi Belum Diaplikasikannya Akad Salam Pada Perbankan Syariah Studi Pada 3 BPRS Yogyakarta.” 1.2. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang penelitian di atas, maka rumusan masalahnya adalah mengapa akad salam belum diaplikasikan di perbankan syariah; dan apa faktor-faktor yang memengaruhi akad salam belum diaplikasikan pada perbankan syariah.

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Pengertian akad salam.

Salam berasal dari kata As salaf yang artinya pendahuluan karena pemesan barang menyerahkan uang di muka. Salam dapat didefinisikan sebagai transaksi atau akad jual beli di mana barang yang diperjualbelikan belum ada ketika transaksi dilakukan, dan pembeli melakukan pembayaran di muka sedangkan penyerahan barang baru dilakukan di kemudian hari Nurhayati, 2013. Menurut PSAK 103 salam adalah akad jual beli barang pesanan muslam fiih dengan pengiriman di kemudian hari oleh penjual muslam ilaihi dan pelunasannya dilakukan oleh pembeli al muslam pada saat akad disepakati sesuai dengan syarat-syarat tertentu. 2.2. Landasan hukum akad salam. a. Al-Qur‘an. Firma Allah SWT surat Al-Maidah ayat 1: “Hai orang –orang yang beriman penuhilah akad- akad itu…” Q.S Al-Maidah :1 b. Al-Hadits. Riwayat Bukhari Muslim “Barang siapa melakukan salam, hendaknya ia melakukannya dengan takaran yang jelas dan timbangan yang jelas pula, untuk jangka waktu yang diketahui.” H.R. Bukhari Muslim dalam Nurhayati, 2013 c. Fatwa DSN. Ketentuan syariah akad salam telah diatur dalam Fatwa DSN Nomor 05DSN- MUIIV2000 tentang jual beli salam. Fatwa ini mengatur tentang ketentuan pembayaran, barang, salam paralel, waktu penyerahan, dan syarat pembatalan kontrak Yaya, 2009.

2.3. Perbankan Syariah.

Berdasarkan UU no 21 tahun 2008 Pasal 1 ayat 1 Perbankan Syariah adalah segala sesuatu yang menyangkut tentang Bank Syariah dan Unit Usaha Syariah, mencakup kelembagaan, kegiatan usaha, serta cara dan proses dalam melaksanakan kegiatan usahanya. Adapun tujuan perbankan syariah yang tercantum dalam UU No 21 tahun 2008 pasal 3 adalah menunjang pelaksanaan pembangunan nasional dalam rangka meningkatkan keadilan, kebersamaan, dan pemerataan kesejahteraan rakyat. Langsung atau tidak, ini juga berkaiatan dengan mengurangi jumlah kemiskinan, yang lazim terjadi pada mereka yang hidup di sektor pertanian. 2.4. Pengertian BPRS . Berdasarkan UU no 21 tahun 2008 Pasal 1 ayat 9 Bank Pembiayaan Rakyat Syariah BPRS adalah bank syariah yang dalam kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. Adapun tujuan BPRS memberikan jasa pelayanan kepada nasabah yang kelebihan dana agar dananya di simpan di BPRS serta membantu pembiayaan kepada yang membutuhkan modal, dalam hal ini BPRS lebih fokus kepada UKM Usaha Kecil Menengah.

2.5. Telaah Atas Penelitian Terdahulu