Bahan dan Alat METODE
7 memperkirakan bagaimana minyak goreng sawit curah tersebut akan teroksidasi
sehingga bisa ditentukan lama proses oksidasi dan titik pengambilan sampel Ayustaningwarno 2010. Berikut merupakan hasil karakterisasi awal minyak
goreng sawit curah difortifikasi sebelum proses oksidasi dilakukan Tabel 1. Dari hasil karakterisasi awal ketiga minyak goreng sawit curah tersebut terlihat bahwa
nilai kadar vitamin A awal yang berbeda-beda dari ketiga minyak goreng sawit curah difortifikasi hal ini karena terdapat sedikit perbedaan antara hasil
perhitungan konsentrat dengan hasil penimbangan. Selain itu, dilakukan pula pengukuran terhadap massa jenis minyak goreng difortifikasi ini untuk
mengkonversi unit kadar vitamin A yang dihasilkan dari instrumen HPLC yaitu IUml menjadi IUgram sesuai dengan SNI tahun 2012.
Tabel 1 Hasil karakterisasi ketiga minyak goreng sawit curah difortifikasi sebelum proses oksidasi
Parameter Minyak goreng sawit
curah difortifikasi 1 Minyak goreng sawit
curah difortifikasi 2 Minyak goreng sawit
curah difortifikasi 3 Bilangan peroksida
meq O
2
aktifkg minyak
0,0000 3,9954
8,9871 Kadar Asam lemak
bebas 0,0903
0,2378 0,2542
Kadar vitamin A IUgram
55,85 51,36
67,49 Massa jenis minyak
fortifikasi gml 0,91
0,91 0,91
3.1 Model kinetika pembentukan bilangan peroksida minyak goreng sawit curah dengan fortifikasi vitamin A selama oksidasi
Bilangan peroksida merupakan salah satu parameter penentu kualitas minyak. Selama proses oksidasi dengan menggunakan panas, terjadi peningkatan
bilangan peroksida hal ini disebabkan oleh proses pembentukan peroksida akibat oksidasi lipid yang dipicu karena adanya panas. Panas merupakan salah satu
inisiator terjadinya proses oksidasi lipid. Bila ada panas, lemak tidak jenuh LH akan teroksidasi membentuk radikal karb
on dengan pusat alkol L• kemudian radikal ini akan bereaksi cepat dengan oksigen molekuler membentuk radikal
peroksil yang tidak stabil LOO•. Radikal ini dapat mengabstraksi atom hidrogen dari molekul lipid lainnya membentuk hidroperoksida LOOH dan radikal baru.
Proses ini terus menerus menghasilkan radikal bebas lipid. Pembentukkan produk nonradikal dihasilkan dari kombinasi dua radikal dapat menghentikan reaksi
berantai pada proses propagasi Wrolstad et al. 2005. Dengan mengetahui model kinetika peningkatan bilangan peroksida minyak goreng sawit curah dapat
menjadi cara yang berguna untuk menentukan kondisi penyimpanan yang sesuai agar proses oksidasi dapat diperlambat. Berikut merupakan model kinetika
pembentukan peroksida ketiga minyak goreng sawit curah yang disimpan pada suhu 60,75, dan 90°C.
8
Gambar 2 Model pembentukan bilangan peroksida minyak goreng sawit curah bilangan peroksida 0,00; 3,99; 8,99 meq O
2
aktifkg minyak difortifikasi vitamin A pada suhu penyimpanan 60°C
y = 0.1617x R² = 0.9581
y = 0.1848x + 3.9954 R² = 0.9794
y = 0.2145x + 8.9871 R² = 0.9703
10 20
30 40
50 60
70 80
100 200
300 400
500
B il
a n
g a
n p
er o
k sid
a
m eq
O
2
a k
tif k
g m
in y
a k
lama penyimpanan jam
PV 0,00 meqkg PV 3,99 meqkg
PV 8,99 meqkg y = 0.0415x
R² = 0.8803 y = 0.0598x + 3.9954
R² = 0.9320 y = 0.0619x + 8.9871
R² = 0.9611
10 20
30 40
50 60
70 80
90 100
500 1000
1500 2000
B il
a n
g a
n p
ero k
si d
a
m eq
O
2
a k
ti f
k g
m in
y a
k
lama penyimpanan jam
PV 0,00 meqkg PV 3,99 meqkg
PV 8,99 meqkg
Gambar 3 Model pembentukan bilangan peroksida minyak goreng sawit curah bilangan peroksida 0,00; 3,99; 8,99 meq O
2
aktifkg minyak difortifikasi vitamin A pada suhu penyimpanan 75°C