10
1. Rendemen
Hasil penelitian memperlihatkan bahwa rendemen terendah adalah sample D sedangkan  rendemen  tertinggi  adalah  sampel  B.  Adapun  hal-hal  yang
menyebabkan  nilai  rendemen  tidak  sesuai  dengan  ketentuan  yang  berlaku dipengaruhi  oleh  kadar  abu  dan  silika  yang  dihasilkan  serta  reaksi  antara  arang
dengan uap air membentuk CO, CO
2
, dan H
2
.
2. Kadar Air
Kadar air terendah adalah sampel B dan kadar air tertinggi adalah sampel C. Kadar air  yang tertera pada tabel  4 mempunyai  data  yang beragam,  hal  ini  tidak
sesuai  dengan  literatur  bahwa  arang  aktif  yang  dihasilkan  pada  suhu  tinggi mempunyai pori-pori lebih banyak dibandingkan dengan suhu rendah.
12
Kadar air yang beragam tersebut disebabkan arang aktif yang bersifat higroskopis, sehingga
dengan  mudah  terjadi  dengan  penyerapan  air  dari  udara  pada  waktu  proses pendinginanp,  proses  pengovenan  saat  aktivasi  kimia  serta  penyimpanan  yang
kurang baik.
Kadar air yang diperbolehkan dalam persyaratan berdasarkan SNI 06-3730- 95  maksimal  sebesar  15.  Dalam  hal  ini  kadar  air  arang  aktif  dari  jerami  padi
yang dikehendaki harus bernilai sesuai standar karena kadar air  yang tinggi akan mempengaruhi  daya  serap  baik  terhadap  gas  maupun  terhadap  cairan.  Kadar  air
yang  rendah  diharapkan  mempunyai  daya  serap  yang  baik  karena  pori-porinya tidak tertutup oleh air sehingga mempunyai serapan yang besar.
3. Kadar Abu
Hasil penelitian memperlihatkan bahwa kadar abu terendah adalah sampel C dan kadar abu tertinggi adalah sampel D. Hal ini dapat menunjukan bahwa jumlah
arang  aktif  yang  tersisa  semakin  sedikit  sedangkan  kandungan  bahan  anorganik dalam arang tetap  atau  makin bertambah  akibat  terbentuknya oksida logam hasil
interaksi asam fosfat dengan tungku aktivasi.
Kadar  abu  merupakan  penghambat  untuk  memperoleh  mutu  arang  aktif yang  baik.  Oleh  karena  itu  dilakukan  perendaman  dengan  asam  kuat  untuk
mengikat  kembali  sisa-sisa  bahan  kimia  yang  menempel  pada  permukaan  arang aktif.  Berdasarkan  SNI  06-3730-95  kadar  abu  yang  diperbolehkan  maksimum
10.  Hal  ini  berarti  kadar  abu  pada  arang  aktif  jerami  padi  memenuhi  syarat karena  banyaknya  kandungan  mineral  yang  terdapat  dalam  abu  seperti  kalium,
natrium,  magnesium,  dan  kalsium  yang  mengalami  proses  oksidasi  pada  saat proses karbonisasi dan aktivasi.
4. Kadar Iodin
Kadar  iodin  atau  daya  serap  iodin  merupakan  parameter  penting  untuk menentukan  kualitas  arang  aktif,  berkaitan  dengan  kegunaannya  dalam  proses
pemurnian,  pembersih  dan  pemucat  serta  kegunaan  yang  lain.  Penetapan  daya serap  iod  untuk  mengetahui  kemampuan  arang  aktif  dalam  menyerap  larutan
bewarna.  Berdasarkan  SNI  06-3730-95  besarnya  daya  serap  arang  aktif  iod minimal  750  mgg,  dengan  demikian  semua  arang  aktif  yang  diaktivasi  tidak
memenuhi syarat karena daya serapnya dibawah 750 mgg. Rendahnya daya serap ini  disebabkan  dinding  pori  karbon  mulai  rusak  sehingga  luas  permukaan  pori
berkurang  dan  diikut  dengan  kurangnya  daya  serap  terhadap  iod.  Selain  itu