23
BAB III METODE PENELITIAN
III. A. Metode Penelitian
Metode Penelitian merupakan unsur yang penting dalam penelitian ilmiah, karena metode yang digunakan dalam penelitian dapat menentukan apakah
penelitian tersebut dapat dipertanggungjawabkan hasilnya Hadi, 2000. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif yang bersifat deskriptif yang dimaksudkan untuk
melihat bagaimana gambaran body image pada model di kota Medan. Punch
1998 menyatakan bahwa ada 2 dua kegunaan dilakukannya penelitian deskriptif. Pertama, untuk pengembangan teori dan area penelitian yang baru, dimana sebelum
merencanakanmelakukan penelitian yang lebih mendalam exploratory studies adalah lebih baik untuk terlebih dahulu memusatkan perhatian pada deskripsi yang
sistematis terhadap objek penelitian. Kedua, deskripsi yang tepat mengenai proses- proses sosial yang kompleks dapat membantu kita untuk memahami faktor apa saja
yang mempengaruhi suatu variabel dan faktor apa yang perlu diteliti lebih lanjut dalam penelitian berikutnya secara lebih mendalam.
III.B. Variabel Penelitian Penelitian ini hanya memiliki 1 variabel yang diukur yaitu body image pada
model.
Universitas Sumatera Utara
24
III.C. Definisi Operasional
Body image adalah gambaran persepsi, perasaan dan sikap seseorang mengenai tubuhnya secara keseluruhan dan bagian tubuh tertentu wajah, tangan,
kaki, bahu dan lain-lain termasuk bentuk, ukuran dan berat badan. Body image dalam penelitian ini akan diukur dengan menggunakan skala yang dibuat oleh peneliti
berdasarkan aspek-aspek body image menurut Davison McCabe 2006 yaitu : 1. Physical attractiveness mengukur penilaian seseorang mengenai tubuh dan
bagian tubuhnya wajah, tangan, kaki, bahu dan lain-lain apakah menarik atau tidak menarik.
2. Body image satisfaction mengukur puas atau tidaknya seseorang terhadap ukuran tubuh, bentuk tubuh, dan berat badan.
3. Body image importance mengukur penting atau tidaknya body image dibandingkan hal lain dalam hidup seseorang.
4. Body concealment mengukur derajat usaha seseorang untuk menutupi bagian tubuhnya wajah, tangan, kaki, bahu dan lain-lain yang kurang
menarik dari pandangan orang lain dan menghindari diskusi tentang ukuran dan bentuk tubuhnya yang kurang menarik.
5. Body improvement mengukur tingi rendahnya usaha seseorang untuk meningkatkan atau memperbaiki bentuk, ukuran dan berat badannya yang
sekarang.
Universitas Sumatera Utara
25 6. Social physique anxiety mengukur tinggi rendahnya perasaan cemas
seseorang akan pandangan orang lain tentang tubuh dan bagian tubuhnya wajah, tangan, kaki, bahu dan lain-lain yang kurang menarik jika berada di
tempat umum. 7. Appearance comparison mengukur hasil perbandingan yang dilakukan
seseorang akan berat badan, ukuran badan dan bentuk badannya dengan berat badan, ukuran badan dan bentuk badan orang lain apakah lebih baik atau
kurang. Skor yang tinggi pada body image ditunjukkan oleh skor yang tinggi pada
aspek physical attractiveness dan body image satisfaction sedangkan skor yang rendah pada aspek body concealment, body improvement, social physique anxiety dan
appearance comparison.
III. D. Subjek Penelitian III. D. 1. Populasi dan Sampel
Yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah model yang bergabung dalam agency di Contoh Management Artist, Kensington Model Agency dan Post Model.
Sampel dalam penelitian ini mengacu pada kriteria sampel sebagai berikut:
Model yang masih aktif di agency modelnya
Minimal bergabung dalam agency selama 6 bulan
Berusia 15-25 tahun
Universitas Sumatera Utara
26 Alasan pemilihan usia ini adalah karena usia produktif model berkisar antara
usia 15-25 tahun Sanggarwaty, 2003. Hal ini dapat dilihat juga dari berbagai kegiatan lomba model yang diadakan di Medan juga ditujukan untuk kategori
usia tersebut Kurniawi, 2007. Dari Contoh Management Artist, Kensington Model Agency dan Post Model
jumlah populasi sebanyak 52 model dengan jumlah model pria sebanyak 18 orang dan model wanita sebanyak 34 orang. Sampel penelitian yang digunakan sebanyak
41 model dengan jumlah model pria sebanyak 15 orang dan model wanita sebanyak 26 orang.
III. D. 2. Teknik Pengambilan Sampel
Teknik sampling adalah teknik pengambilan sampel yang harus dilakukan agar memenuhi kriteria populasi representatif. Adapun teknik sampling yang
digunakan adalah Teknik Simple Random Sampling yaitu pengambilan sampel secara random atau tidak pandang bulu dimana semua individu dalam populasi baik secara
sendiri-sendiri atau bersama-sama diberi kesempatan yang sama untuk dipilih menjadi anggota sampel.
Skala akan dibagikan kepada subjek setelah terlebih dahulu diketahui apakah subjek memenuhi karakteristik untuk dijadikan sampel atau tidak.
III.E. Alat Ukur yang Digunakan
Universitas Sumatera Utara
27 Adapun metode pengumpulan data yang dijadikan alat ukur dalam penelitian
ini adalah skala psikologis atau disebut dengan metode skala yang penyusunannya didasari pada aspek-aspek body image. Skala body image butir-butir itemnya disusun
berdasarkan aspek-aspek body image yang dikemukakan oleh Davison McCabe 2006 yaitu : physical attractiveness, body image satisfaction, body image
importance, body concealment, body improvement, social physique anxiety dan appearance comparison.
Skala ini menggunakan skala model Likert. Skala ini terdiri dari pernyataan dengan empat pilihan jawaban yaitu: Sangat Sesuai SS, Sesuai S, Tidak Sesuai
TS dan Sangat Tidak Sesuai STS. Skala disajikan dalam bentuk pernyataan favourable mendukung dan unfavourable tidak mendukung. Nilai setiap pilihan
bergerak dari 1-4, bobot penilaian untuk pernyataan favourable yaitu SS = 4, S = 3, TS = 2 dan STS = 1. Sedangkan bobot untuk pernyataan unfavourable yaitu SS = 1, S
= 2, TS = 3 dan STS = 4. Hal ini berlaku hanya untuk aspek-aspek physical attractiveness dan body image satisfaction saja karena skor aspek ini dan body image
berbanding lurus dimana semakin tinggi skor aspek ini maka semakin tinggi pula skor body image. Untuk lebih jelasnya, cara penilaian skala body image yang digunakan
untuk kedua aspek ini dapat dilihat pada tabel dibawah ini: Namun untuk aspek body image importance, body concealment, body
improvement, social physique anxiety dan appearance comparison nilai setiap pilihan bergerak dari 1-4, bobot penilaian untuk pernyataan unfavourable yaitu SS = 4, S = 3,
Universitas Sumatera Utara
28 TS = 2 dan STS = 1. Sedangkan bobot untuk pernyataan favourable yaitu SS = 1, S =
2, TS = 3 dan STS = 4. Hal ini dikarenakan untuk kemudahan dalam skoring akhir agar skor pada aspek-aspek ini menjadi berbanding lurus terhadap skor body image
pula. Adapun distribusi item dalam skala body image adalah sebagai berikut :
Tabel 1 Distribusi item sebelum uji coba
NO ASPEK FAVORABEL UNFAVORABEL
1 Physical Attractiveness
3,5,39,41,43,80, 87,94
2,6,40,45,85,90,10 3,110,112,113
2 Body image satisfaction
7,9,11,46,47,49, 81,91,98
8,10,12,44,48,50,7 2,73,95
3 Body image importance
13,15,18,51,53, 54,71,74,111
4,14,16,17,52,82,8 6,100
4 Body concealment
1,19,21,22,55,5 8,75,83,104,106
20,23,56,57,99,109 5
Body improvement 24,27,59,61,62,
76,93 25,26,28,60,84,89,
102 6
Social physique anxiety 29,31,33,63,64,
66 30,32,65,67,77,78
7 Appearance comparison
34,38,42,68,70, 92,97,105
35,36,37,69,79,88, 96,101,107,108
Total 57 item
56 item
III.F.Validitas dan Reliabilitas Alat Pengumpul Data III.F.1. Validitas Alat Pengumpul Data
Penelitian ini menggunakan face validity yaitu validitas yang didasarkan pada penilaian terhadap format penampilan tes. Tes yang memiliki face validity yang
tinggi akan memancing motivasi individu yang dites untuk menghadapi tes tersebut
Universitas Sumatera Utara
29 dengan bersungguh-sungguh. Motivasi ini merupakan aspek penting dalam setiap
prosedur tes. Pengujian daya beda butir pernyataan ini dilakukan dengan komputasi
koefisien korelasi antara distribusi skor pada setiap butir peryataan dengan suatu kriteria yang relevan yaitu skor total tes itu sendiri dengan menggunakan koefisien
korelasi Pearson Product Moment. Prosedur pengujian ini akan menghasilkan koefisien item total yang dikenal dengan indeks daya beda butir pernyataan Azwar,
2000. Uji daya beda butir pernyataan ini akan dilakukan pada alat ukur dalam penelitian ini, yaitu skala sikap. Setiap butir pernyataan pada skala ini akan
dikorelasikan dengan skor total skala. Prosedur pengujian ini menggunakan taraf signifikansi 5 p 0, 05.
III.F.2. Reliabilitas Alat Pengumpul Data
Uji reliabilitas alat ukur ini menggunakan pendekatan konsistensi internal yang mana prosedurnya hanya memerlukan satu kali pengenaan tes kepada
sekelompok inidividu sebagai subjek penelitian. Pendekataan ini dipandang ekonomis, praktis dan berefesiensi tinggi Azwar, 2000. Teknik yang digunakan
adalah teknik Alpha Cronbach dari Cronbach. Pengujian reliabilitas ini akan menghasilkan reliabilitas dari skala.
III.F.3. Uji Coba Alat Ukur
Universitas Sumatera Utara
30 Sebelum proses pengambilan data yang sebenarnya dilakukan, peneliti terlebih
dahulu melakukan try out uji coba item-item yang terdapat pada skala yang telah dibuat dengan mengikutsertakan 85 orang sebagai sampel try out. Uji coba tersebut
dilakukan pada 15 Februari 2008 dengan menyebarkan skala sebanyak 85 eksemplar. Dari hasil uji coba tersebut akan ditentukan item-item mana saja yang akan
digunakan dan item-item mana saja yang akan dinyatakan gugur.
III.F.3.1. Persiapan Uji Coba Alat Ukur
Persiapan uji coba dilakukan dengan mempersiapkan alat uji coba alat ukur. Jumlah skala yang dipersiapkan untuk uji coba tersebut adalah sebanyak 85
eksemplar.
III.F.3.2. Pelaksanaan Uji Coba Alat Ukur
Uji coba alat ukur dilaksanakan pada tanggal 5 Februari 2008 terhadap 85 orang model yang berdomisili di kota Medan. Alat ukur ini terdiri dari 113 butir
pernyataan yang harus dijawab oleh subjek dengan sebenar-benarnya. Penghitungan daya beda item dan reliabilitas item dilakukan dengan data
yang diperoleh dari 85 orang. Data yang diperoleh dihitung dengan menggunakan SPSS version 15.0 for windows. Berdasarkan hasil penghitungan analisis item dari
113 item yang diujicobakan, 60 item dinyatakan gugur dan tidak dapat digunakan
Universitas Sumatera Utara
31 lagi, sehingga jumlah item yang memiliki daya beda tinggi dan dapat digunakan
untuk pengambilan data yang sebenarnya adalah sebanyak 53 item. Hal ini didasarkan pada perbandingan nilai
xy
yang diperoleh dari r tabel yaitu 0,30 semua item yang mencapai koefisien korelasi minimal 0,30 daya pembedanya dianggap
memuaskan Azwar, 1999. Distribusi item setelah uji coba dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 2 Distribusi item setelah try out
NO ASPEK FAVORABEL UNFAVORABEL
1 Physical attractiveness
30,36,52,1,44,35,43 50,15,6,29,13,8,25,19 2
Body image satisfaction 49,2,7,20,26,42 37,51,31
3 Body image importance
18,5 47,24 4
Body concealment 21,3 32,45
5 Body improvement
41,27 14,33,11,9 6
Social physique anxiety 39,23 10,17
7 Appearance Comparison
4,34,53,46,38,28 40,12,48,22,16 Total
27 item 26 item
III.G. Prosedur Pelaksanaan Penelitian
III.G.1. Persiapan Penelitian
Persiapan penelitian akan dilakukan dengan mempersiapkan alat ukur yang akan digunakan dalam penelitian ini. Alat ukur ini yang berupa skala psikologis
model Skala Likert yang disusun berdasarkan aspek-aspek body image yang
Universitas Sumatera Utara
32 dikemukakan oleh Davison McCabe 2005 yang terdiri atas: physical
attractiveness, body image satisfaction, body image importance, body concealment, body improvement, social physique anxiety, appearance comparison.
Setelah alat ukur terbentuk dengan menyertakan item-item yang mewakili aspek dari variabel yang hendak diukur dan berdasarkan aspek-aspek tersebut, maka
langkah selanjutnya yang akan dilakukan adalah memperbanyak alat ukur tersebut sesuai dengan jumlah sampel penelitian yaitu sebanyak 41 eksemplar. Pada waktu
yang bersamaan peneliti juga menghubungi pihak yang berkepentingan pada tiap agensi model untuk meminta izin mengambil data pada model yang sesuai
karakteristik sampel. Selain itu, peneliti juga meminta data dari semua model yang sesuai dengan karakteristik sampel penelitian untuk kebutuhan random sampling.
III.G.2. Pelaksanaan Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan terhadap model yang sudah terpilih dari hasil random dari masing-masing agensi model di Contoh Management Artist, Kensington
Model Agency dan Post Model. Pelaksanaan pengambilan data dilakukan pada 28 Februari 2008 yaitu dengan menyebarkan skala yang telah dibuat sebanyak 41
eksemplar ketiga agensi model tersebut. Setelah itu skala yang telah dibagikan dikumpulkan kembali pada tanggal 4 Maret 2008 untuk kemudian diolah datanya.
III.H. Metode Analisa Data
Universitas Sumatera Utara
33 Data yang diperoleh dalam penelitian ini akan dianalisis dengan analisa
statistik. Menurut Azwar 2001, uraian kesimpulan dalam penelitian deskriptif didasari oleh angka-angka yang diolah secara tidak terlalu mendalam. Penelitian
deskriptif menganalisis dan menyajikan fakta yang ada secara sistematis sehingga dapat memudahkan untuk dipahami dan disimpulkan lebih lanjut. Untuk
mendapatkan gambaran skor sikap digunakan statistik deskriptif. Data yang akan diolah yaitu skor minimun, skor maksimum, mean dan standar deviasi. Pengolahan
data yang dilakukan dengan menggunakan bantuan komputer program SPSS 15 for windows.
Universitas Sumatera Utara
34
BAB IV ANALISA DATA