PENDAHULUAN Pemanfaatan Ubi Jalar Putih, Ubi Jalar Kuning, Dan Singkong Sebagai Media Alternatif Potato Dextrose Agar (PDA) Untuk Pertumbuhan Aspergillus niger.

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Indonesia merupakan negara yang kaya akan sumber pangan
terutama

pada

tumbuhan.

Berbagai

macam

tumbuhan

mampu

menghasilkan cadangan makanan yang digunakan sebagai sumber
kehidupan bagi manusia ataupun hewan. Tumbuhan yang dapat

menyimpan cadangan makanan itu sendiri seperti pada batang, daun, biji,
buah dan umbi. Umbi-umbian yang ada di Indonesia seperti ubi jalar,
singkong, umbi talas, umbi ganyong, umbi gembili, umbi garut, umbi uwi
dan jenis umbi lainnya. Peneliti akan meneliti tentang pemanfaatan ubi
jalar dan ubi kayu atau singkong sebagai media alternatif pertumbuhan
jamur.
Ubi jalar secara umum berupa ubi jalar putih, ubi jalar orange dan
ubi jalar ungu. Jenis ubi jalar ini termasuk ke dalam famili Convolvuceae
memang sudah dikenal sebagai sumber karbohidrat yang mengandung
betakaroten, anthosianin, vitamin E, kalsium, zat besi dan serat
(Widjanarko, 2008). Ubi jalar putih dan ubi jalar kuning memiliki
kandungan gizi yang berbeda, pada ubi jalar putih memiliki kandungan
gizi per 100 gram yaitu energi 152 kal, protein 1,5 g, lemak 0,3 g,
karbohidrat 35,7 g, serat 0,7 g, abu 0,9 g, Ca 29 g, Phospor 64 mg, besi 0,8
mg, karoten total 264, vitamin B1 0,17 mg, vitamin C 9,8 mg, air 61,6 g,
dan Bdd 91 g. Untuk ubi jalar kuning termasuk jenis sumber karbohidrat
yang paling rendah diantara ubi jalar putih dan singkong yakni sebesar
26,7 g dari total umbi mentah. Kandungan ubi jalar kuning yang lainnya
yaitu energi 114 g, protein 0,8 g, lemak 0,5 g, serat 1,1 g, abu 1,1 g, Ca 51
mg, phospor 4,7 mg, besi 0,9 mg, karoten total 4948, vitamin B1 0,06 mg,

vitamin C 22,0 mg, air 70,9 g, dan Bdd sebesar 85 g. Kemudian untuk

1

2

kandungan singkong per 100 gram nya adalah energi 154 kal, protein 1,0
g, lemak 0,3 g, karbohidrat total 36,8 g, serat 0,9 g, abu 0,5 g, kalsium 77
mg, fosfor 24 mg, besi 1,1 mg, vitamin B1 0,06 mg, vitamin C 31,0 mg,
air 61,4 g, dan Bbd 85 g (Zulaekah, 2002). Umbi singkong termasuk jenis
umbi yang memiliki sumber karbohidrat yang paling tinggi dibandingkan
dengan ubi jalar putih dan ubi jalar kuning. Kandungan gizi yang terdapat
dari berbagai macam umbi-umbian tersebut dapat digunakan sebagai
media alternatif untuk pertumbuhan jamur atau mikroorganisme.
Media biakan merupakan suatu bahan yang terdiri atas nutrisi yang
digunakan untuk menumbuhkan mikroorganisme baik dalam mengkultur
jamur, bakteri, dan mikroorganisme lain (Benson, 2002). Selain sumber
karbon, dalam suatu media juga diperlukan senyawa nitrogen (misalnya
protein, pepton, dan asam amino), fosfat dan jenis logam seperti
magnesium dan besi. Menurut Radji (2011), syarat untuk pertumbuhan

mikroorganisme yaitu harus mengandung nutrisi, memiliki pH yang
sesuai, kadar oksigen yang cukup, media perbenihan harus steril dan media
diinkubasi pada suhu tertentu. Media pertumbuhan dapat berupa media
cair dan media padat, media yang diperkaya, media yang kering dan media
yang sintetik (Dwidjoseputro, 2005). Media yang umum digunakan untuk
menumbuhkan jamur di laboratorium antara lain : Potato Dextrose Agar
(PDA), Carrot Agar (CA), Taoge Extract Agar (TEA), Oat Meal Agar
(OMA), dan Malt Extract Agar (MEA) (Gandjar, 2006).
Menurut Griffth et al, (2007), media Potato Dextrose Agar (PDA)
merupakan media yang umum digunakan sebagai isolasi dan budidaya
jamur yang menjadi ciri penting dari pertumbuhan jamur yaitu ciri-ciri
morfologi dan juga warna jamur. Media PDA tersebut terbuat dari ekstrak
kentang dengan penambahan sumber karbohidrat berupa dextrose, salah
satu syarat nutrisi media untuk menumbuhkan jamur adalah karbohidrat.
Sumber karbohidrat lain yang dapat digunakan untuk substitusi seperti
pada penelitian yang dilakukan oleh Aini (2015), terdapat media pengganti
PDA yang digunakan untuk menumbuhkan jamur yaitu menggunakan

3


berbagai macam umbi-umbian seperti umbi garut, umbi ganyong, dan
umbi gembili dengan menggunakan dua macam jamur Candida albicans
dan Aspergillus niger. Sedangkan menurut penelitian Amadi dan Moneke
(2012), memanfaatkan sumber karbohidrat yang berasal dari ubi jalar
ungu, ubi jalar putih, cocayam serta yam yang digunakan sebagai media
alternatif pertumbuhan jamur dengan menggunakan jamur berupa
Aspergillus niger dan Aspergillus carbonarius. Hasil dari penelitian yang
paling baik yaitu pada ubi ungu yang mana mempunyai kandungan
karbohidrat sebesar 27,9 gram (Winarti, 2010)
Menurut penelitian Kwoseh et al (2012), meneliti tentang
penggunaan pati umbi singkong yang digunakan sebagai media alternatif
pertumbuhan mikroorganisme. Kandungan yang terdapat dalam pati umbi
singkong adalah 34,70 gram (Depkes RI, 1981). Jamur uji yang digunakan
yaitu Aspergillus niger dan Fusarium oxysporum, hasil dari penelitian ini
pertumbuhan miselia dan koloni Aspergillus niger diameternya berkisar
antara 85 mm pada media PDA dan 83,2 mm pada media umbi singkong,
untuk pertumbuhan sporulasi Aspergillus niger jumlah rata-rata spora
antara 7,9 x 103 pada media PDA dan 7,6x103 pada media dari umbi
singkong.


Sedangkan

pertumbuhan

miselia

Fusarium

oxysporum

didapatkan diameter koloni berkisar antara 66,5 mm pada media umbi
singkong dan 71,0 mm pada media PDA. Sporulasi dari Fusarium
oxysporum jumlah rata-rata antara 4,5x103 pada media PDA dan pada
5,3x103 pada media umbi singkong. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan
bahwa pertumbuhan jamur dari pati umbi singkong dapat mendukung
pertumbuhan jamur Aspergillus niger dan Fusarium oxysporum dengan
hasil yang baik karena hasil yang didapat hampir mendekati media PDA.
Berdasarkan dari uraian diatas yang ternyata dari ketiga umbi yaitu
ubi jalar putih, ubi jalar kuning dan singkong yang masing-masing
memiliki


sumber

pemanfaatannya

karbohidrat
sebagai

media

yang

cukup

pertumbuhan

tinggi

dan


alternatif

dalam
kurang

termanfaatkan maka peneliti tertarik melakukan penelitian dengan judul

4

“Pemanfaatan Ubi Jalar Putih, Ubi Jalar Kuning, dan Singkong
sebagai Media Alternatif Potato Dextrose Agar (PDA) untuk
Pertumbuhan Aspergillus niger”.
B. Pembatasan Masalah
1.

Subyek Penelitian
Ubi jalar putih, ubi jalar kuning, singkong, dextrose, dan kultur
Aspergillus niger.

2.


Obyek Penelitian
Pertumbuhan koloni Aspergillus niger pada media alternatif dari ubi
jalar putih, ubi jalar kuning, dan singkong.

3.

Parameter
Pertumbuhan Aspergillus niger (diameter koloni, sporulasi dan warna
miselium).

C. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah yang
menjadi inti penelitian ini adalah “Bagaimana pertumbuhan Aspergillus
niger pada media ubi jalar putih, ubi jalar kuning, dan singkong sebagai
media alternatif PDA untuk pertumbuhan jamur? “
D. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hasil
pertumbuhan Aspergillus niger pada media ubi jalar putih, ubi jalar
kuning, dan singkong yang digunakan sebagai media alternatif PDA untuk

pertumbuhan jamur.
E. Manfaat Penelitian
Dengan diadakannya penelitian ini, hasil penelitian diharapkan dapat
memberikan manfaat untuk :

5

1.

Bidang ilmu pendidikan, terutama pembelajaran mikrobiologi di
laboratorium dapat digunakan sebagai media alternatif pertumbuhan
mikroorganisme.

2.

Peneliti, dapat digunakan sebagai latihan dalam menyusun karya
ilmiah.

3.


Ilmu pengetahuan, dapat digunakan sebagai bahan referensi untuk
penelitian selanjutnya.

4.

Bagi pembaca, penelitian ini dapat memberikan informasi mengenai
media alternatif pertumbuhan jamur dari ubi jalar kuning, ubi jalar
putih, dan singkong.

Dokumen yang terkait

Respons Pertumbuhan dan Produksi Ubi Jalar Terhadap Pemberian Berbagai Kombinasi Dosis Pupuk Organik dan Anorganik.

7 45 72

Pemanfaatan Ubi Jalar Orange Sebagai Bahan Pembuat Biskuit Untuk Alternatif Makanan Tambahan Anak Sekolah Dasar Di Desa Ujung Bawang Kecamatan Dolok Silau Kabupaten Simalungun

13 96 63

PERTUMBUHAN BAKTERI E.coli DAN Bacillus subtilis PADA MEDIA SINGKONG, UBI JALAR PUTIH, DAN UBI JALAR Pertumbuhan Bakteri E.Coli dan Bacillus Subtilis pada Media Singkong, Ubi Jalar Putih, dan Ubi Jalar Kuning Sebagai Substitusi Media NA.

0 6 15

PENDAHULUAN Pertumbuhan Bakteri E.Coli dan Bacillus Subtilis pada Media Singkong, Ubi Jalar Putih, dan Ubi Jalar Kuning Sebagai Substitusi Media NA.

0 7 4

PEMANFAATAN UBI JALAR PUTIH, UBI JALAR KUNING, DAN SINGKONG SEBAGAI MEDIA ALTERNATIF POTATO DEXTROSE AGAR Pemanfaatan Ubi Jalar Putih, Ubi Jalar Kuning, Dan Singkong Sebagai Media Alternatif Potato Dextrose Agar (PDA) Untuk Pertumbuhan Aspergillus niger.

2 3 9

PEMANFAATAN UBI JALAR PUTIH, UBI JALAR KUNING, DAN SINGKONG SEBAGAI MEDIA ALTERNATIF POTATO DEXTROSE Pemanfaatan Ubi Jalar Putih, Ubi Jalar Kuning, Dan Singkong Sebagai Media Alternatif Potato Dextrose Agar (PDA) Untuk Pertumbuhan Aspergillus niger.

0 3 17

PEMANFAATAN UMBI UWI DAN UMBI GADUNG SEBAGAI ALTERNATIF MEDIA POTATO DEXTROSE AGAR (PDA) UNTUK Pemanfaatan Umbi Uwi Dan Umbi Gadung Sebagai Alternatif Media Potato Dextrose Agar (Pda) Untuk Pertumbuhan Jamur.

2 4 9

PEMANFAATAN UMBI UWI DAN UMBI GADUNG SEBAGAI ALTERNATIF MEDIA POTATO DEXTROSE AGAR (PDA) UNTUK Pemanfaatan Umbi Uwi Dan Umbi Gadung Sebagai Alternatif Media Potato Dextrose Agar (Pda) Untuk Pertumbuhan Jamur.

0 4 16

PENDAHULUAN Pemanfaatan Umbi Uwi Dan Umbi Gadung Sebagai Alternatif Media Potato Dextrose Agar (Pda) Untuk Pertumbuhan Jamur.

0 2 4

Perbedaan Pertumbuhan Jamur Aspergillus flavus Dengan Menggunakan Media Ubi Jalar Sebagai Pengganti PDA (Potato Dextrose Agar) ( Studi di Laboratorium Mikrologi STIKes ICMe Jombang) - STIKES Insan Cendekia Medika Repository

0 2 96