B. Alasan Memilih Judul
Adapun yang menjadi alasan penulis memilih judul adalah sebagai berikut:
1. Selama ini, masyarakat umum atau pembaca kebanyakan beranggapan bahwa fungsi novel hanyalah sebagai media penghibur semata, tanpa tahu
bahwa sebenarnya banyak nilai nilai atau pesan-pesan yang bisa diambil didalamnya seperti nilai-nilai religius atau keagamaan. Karenanya, asumsi
tersebut haruslah diubah dan menjadikan novel sebagai media ataupun media pendidikan dengan mengambil hikmah dari pesan-pesan yang
terkandung didalamnya. 2. Novel Assalamualaikum Beijing dan Cinta Di Ujung Sajadah karya Asma
Nadia ini banyak mengandung nilai-nilai atau pesan-pesan yang berkaitan dengan aqidah, ibadah, dan akhlak yang bisa diambil dan ditiru serta
dijadikan teladan bagi penulis dan para pembaca pada umumnya.
C. Latar Belakang Masalah
Pada dasarnya kehidupan manusia sangatlah kompleks dengan berbagai masalah kehidupan. Dari kehidupan yang kompleks tersebut terdapat beberapa
masyarakatnya. Selain itu sastra memiliki daya observasi yang tajam baik untuk masalah masyarakat maupun manusia sebagai anggota masyarakat. Seseorang
dapat menuangkan hasil pengamatan dari pengalamannya sendiri kedalam sebuah ungkapan sastra, dan karya sastranya dapat menggugah perasaan orang,
atau mendorong orang memikirkan masalah masyarakat maupun manusia yang dilukiskanya.
Karya sastra merupakan media untuk menyampaikan gagasan pengarang kepada pembacanya. Fenomena-fenomena yang terjadi di lingkungan sekitar,
seperti sosial, ekonomi dan budaya dari masyarakat diangkat pengarang dan dituangkannya ke dalam karya sastra. Dengan demikian pengarang melakukan
proses peniruan dari keadaan sekitar terhadap karya-karya yang diciptakannya.
8
Sastra merupakan daya cipta manusia yang mengungkapkan berbagai masalah yang terjadi dalam kehidupan masyarakat dengan menggunakan bahasa
sebagai medianya dan dituangkan dalam bentuk lisan dan tulisan.
9
Sastra bisa menjelajahi ruang dan waktu hingga mengantarkan pembacanya pada masa lalu
dan masa depan. Pembaca sastra juga dapat terperangkap dalam kisah, konflik, dan alur yang dibangun oleh pengarangnya.
Karya sastra juga dapat menimbulkan rasa haru, membantu identifikasi sendiri, dan menimbulkan kepuasan estetis bagi pembacanya. Hal tersebut
menunjukkan bahwa karya sastra dapat mengombinasikan sisi pengajaran dan hiburan. Sastra sendiri memiliki fungsi religiusitas, yaitu mengandung ajaran
agama yang dapat dijadikan teladan bagi para pembacanya.
10
Melalui penelitian tentang karya sastra diharapkan dapat menemukan cara atau tindakan-tindakan nyata yang dapat meningkatkan pembentukan akhlak
generasi muda yang berbudaya sehingga dapat mewujudkan manusia yang berilmu, berahlak, dan berbudaya tinggi. Terkait dengan uraian di atas, tidaklah
berlebihan jika dikatakan bahwa dari karya sastra seseorang bisa belajar tentang hakikat hidup dan kehidupan, bahkan kehidupan dari pengarang itu sendiri
seperti dikatakan bahwa karya sastra merupakan alat penyampaian kehidupan bahkan hampir semua corak kehidupan masyarakat tersirat juga tersurat dalam
sebuah karya sastra.
11
Novel merupakan karya sastra fiksi. Karya fiksi menceritakan kehidupan manusia dalam interaksi dengan lingkungan sesama, diri sendiri, dan interaksi
antara pengarang dengan Tuhan. Fiksi merupakan hasil dialog, kontemplasi, dan reaksi pengarang terhadap lingkungan dan kehidupan. Fiksi merupakan karya
imajinatif yang dilandasi dengan kesadaran dan tanggung jawab, sekaligus memberikan hiburan bagi pembaca.
12
Fiksi Islami didefinisikan sebagai karya sastra yang ditulis dengan pendekatan Islami, baik dalam mengeksplorasi tema persoalan yang diangkat
maupun dalam mengemasnya disebuah karya sastra. Umumnya, bahasanya santun dan bersih dari citraan-citraan yang erotis dan vulgar.
13
Dalam penjelasan agama Islam novel dikaitkan dengan cerita atau kisah. Yang dimana hal tersebut di jelaskan dalam surat Al-Qashash yang artinya yaitu
kisah atau cerita. Salah satu ayat yang memaparkan tentang kisah atau cerita dalam surat Al-Qashash yaitu ayat 3 yang berbunyi:
Artinya: “Kami membacakan kepadamu sebagian dari kisah Musa dan Firaun dengan benar untuk orang-orang yang beriman”. Q.S Al-Qashash: 3
Teknik yang dilakukan dengan cerita atau kisah sangat efektif, terutama tentang materi sejarah yang berkaitan dengan kultur Islam dan terlebih
lagi sasarannya untuk pembaca yang masih dalam perkembangan fantasi. Dengan mendengakan suatu kisah, kepekaan jiwa dan perasaan, pembaca akan tergugah
meniru figur yang baik dan berguna bagi perkembangan hidupnya, serta membenci terhadap tokoh antagonis yang zalim. Dengan cerita atau kisah,
manusia bisa mengamati bagaimana memecahkan masalah yang sama dengan yang dihadapinya, menemukan gagasan dan kehidupan yang nampak diperlukan
membandingkan dengan apa yang telah mereka baca tentang kehidupan manusia di masa lalu.
Novel religius dapat menjadi jalan bagi penikmat sastra dalam mencari solusi permasalahan dalam kehidupan ini. Novel religius mampu menjadikan
pembaca lebih arif dalam mengatasi permasalahan hidup. Bahasa yang bersih dan santun menjadikan novel-novel religius mendapat tempat di hati masyarakat.
Salah satu penulis novel yang paling produktif dalam menulis sastra yang mengandung nilai religius adalah Asma Nadia.
Asma Nadia sendiri adalah seorang penulis novel dan cerpen Indonesia yang lahir di Jakarta, 26 Maret 1972. Ia dikenal sebagai pendiri forum Lingkar
Pena dan manajer Asma Nadia Publishing House. Beberapa karya yang telah diterbitkan adalah buku-buku best seller seperti Sakinah Bersamamu, Think
Dinar, No Excuse, New Catatan Hati Seorang Istri, Twitografi, Cinta Di Ujung Sajadah. Dan juga ada beberapa bukunya yang telah diadaptasi menjadi film
sepeti Emak Ingin Naik Haji film yang meraih lima penghargaan di Festival Film Bandung, salah satunya sebagai film terpuji, Rumah Tanpa Jendela dan
Assalamualaikum Beijing.
14
Novel Assalamualaikum Beijing Karya Asma Nadia merupakan salah satu novel bernuansa Islami atau religius yang ceritanya sederhana namun
bagi penulis. Novel ini banyak memberi motivasi serta berbagai macam pelajaran yang menunjukkan nilai-nilai religius seperti nilai akidah, akhlak, dan ibadah.
Selain itu, dari segi bahasa pun pengarang menggunakan bahasa yang mudah dipahami dan memiliki keunikan tersendiri dari segi bentuknya, yaitu keindahan
alur, tema, tokoh dan penokohan, latar, sudut pandang, dan amanat yang menceritakan tentang berbagai sejarah Islam di Beijing. Novel tersebut juga
menceritakan perjuangan, cinta, penghianatan, kesetiaan, pengorbanan dan keteguhan hati para tokohnya.
Membaca novel-novel karya Asma Nadia, pembaca tidak hanya sekadar mengalami peristiwa yang diuraikan tetapi lebih dari itu ada ruang rohani yang
terisi. Karya-karya Asma Nadia mampu membuka cakrawala pembaca tentang religiositas yang mulai memudar dalam kehidupan masyarakat. Novel-novelnya
juga memberikan pencerahan dan menggiring pembaca pada kehidupan yang sesuai dengan tuntunan agama yaitu syariat, akidah, dan akhlak. Cerita-cerita
yang dihadirkan oleh Asma Nadia mengandung banyak nilai. Menurut Asma Nadia, “Setiap cerita sebenarnya mengusung banyak nilai, dimana sebagai
perempuan, istri sekaligus ibu, bisa berkaca dan belajar sesuatu. Nilai-nilai yang Insyaallah mencerahkan ini terselip dalam cerita apik, tanpa pembaca merasa
digurui”.
15
banyak hal, tetapi selama ini lalai dia syukuri, karena merasa bahwa semua yang dia miliki adalah hasil dari kerja keras, tanpa ada campur tangan-Nya.”
16
Salah satu kutipan dari novel Assalamualaikum Beijng di atas yang menyampaikan pesan akidah berupa keimanan kepada Allah yang sangat perlu
diajarkan dan juga ditanamkan sebagai upaya menciptakan generasi yang berwatak, beretika, dan berestetika seperti tujuan pendidikan. Pesan akidah ini
ditunjukkan pada saat Zhongwen memeluk agama Islam, dan ia ingin apa yang dilakukannya berdasarkan atas kecintaan terhadap Allah Semata.
Novel lain dari Asma Nadia yang juga banyak mengandung nilai-nilai keagamaan atau religious adalah novel Cinta Di Ujung Sajadah yang diterbitkan
pada tahun 2015 dengan latar belakang novel ini sendiri adalah beberapa kota besar di pulau jawa seperti Bogor, Jakarta, Bandung, sampai Jogjakarta.
Ceritanya yang deskirtif menggambarkan realitas keadaan di setiap kota yang dijelajahi Cinta ketika pencarian ibunya.
Salah satu nilai religius yang terdapat dalam novel tersebut adalah nilai aqidah berupa keimanan kepada Allah. Berikut salah satu kutipan yang terdapat
didalamnya. “Allah memberikan ilmu dan hidayah kepada siapa yang dikehendaki-
Nya,”.
17
Asma Nadia juga memaparkan dalam tentang nilai Akhlak yaitu berbakti terhadap kedua orang tua dan betapa pentingnya sosok seorang ibu. Melalui
novel ini juga, Asma Nadia mengajak kepada pembaca untuk ikhlas menerima segala ketentuan Allah dan senantiasa selalu mendekatkan diri kepada Sang
Pencipta. Novel-novel Asma Nadia tersebut memiliki nilai-nilai religius yang
cukup bagus untuk dikupas lebih lanjut. Di dalamnya banyak menyampaikan pesan-pesan religius yang dapat memberi pencerahan melalui tokohnya kepada
pembaca sehingga dapat mengambil hikmah dengan mencontoh sifat dan perilaku yang baik serta meninggalkan yang buruk. Maka dari itu, penelitian ini
berjudul Nilai-Nilai Religius Dalam Novel Asssalamualaikum Beijing dan Cinta Diujung Sajadah Karya Asma Nadia.
D. Identifikasi Masalah