LANDASAN TEORI KERENTANAN DAN KESIAPSIAGAAN DI DESA BAWAK KECAMATAN CAWAS KABUPATEN KLATEN TERHADAP BENCANA BANJIR Kerentanan Dan Kesiapsiagaan Di Desa Bawak Kecamatan Cawas Kabupaten Klaten Terhadap Bencana Banjir.

3 kumpulan manusia yang relatif mandiri, hidup bersama-sama dalam waktu yang cukup lama, tinggal di suatu wilayah tertentu, mempunyai kebudayaan sama serta melakukan sebagian besar kegiatan di dalam kelompok manusia tersebut. 3 Menurut Harold J. Laski:2012, masyarakat adalah suatu kelompok manusia yang hidup dan bekerjasama untuk mencapai terkabulnya keinginan-keinginan mereka bersama.

3. METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

1 Tempat Penelitian Peneliti mengambil Desa Bawak sebagai daerah yang digunakan sebagai tempat penelitian. Karena di Desa tersebut sering terjadi banjir, oleh karena itu peneliti tertarik untuk melakukan penelitian. 2 Waktu Penelitian Kegiatan penelitian ini di mulai pada bulan Maret 2013 sampai dengan selesai.

B. Populasi, Sampel, dan Sampling

Populasi dalam penelitian ini adalah Kepala Keluarga KK Desa Bawak yang berjumlah 1.812. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 92 KK Pengambilan sampel penelitian menggunakan teknik simple random sampling.

C. Variable Penelitian

Variabel didefenisikan sebagai “something that may vary or differ” sesuatu yang berbeda atau yang bervariasi Brown dalam Jonathan Sarwono:2006. Menurut Davis dalam Jonathan Sarwono:2006 variabel “ is simpy symbol or a concept that can assume any one of a set of values ” simbol atau konsep yang diasumsikan sebagai seperangkat nilai-nilai. Pada penelitian ini menggunakan variabel independen dan variabel dependen. Menurut Sugiyono:2012 variabel independen atau sering disebut sebagai variabel stimulus, prediktor, antecedent. Dalam bahasa Indonesia disebut variabel bebas, merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahan atau timbulnya variabel dependen terikat. Dalam penelitian ini variabel 4 independennya ialah kesiapsiagaan masyarakat. Sedangkan variabel dependen Sugiyono:2012 sering disebut sebagai variabel output, kriteria, konsekuen. Dalam bahasa Indonesia sering disebut variabel terikat. Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Dalam penelitian ini variabel dependennya ialah Kerentanan bencana banjir.

D. Teknik Pengumpulan Data

a Pengamatan Observasi MenurutRubino Rubiyanto:2009 pengamatan merupakan penelitian yang dilakukan dengan cara mengadakan pengamatan terhadap obyek, baik secara langsung maupun tidak langsung. Pengamatan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah pengamatan kondisi geografis Desa Bawak kecamatan Cawas Kabupaten Klaten. b Wawancara Interview Menurut Rubino Rubiyanto:2009 wawancara merupakan salah satu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan tanya jawab, baik secara langsung maupun tidak langsung dengan sumber data. Wawancara dilakukan secara langsung dan tidak langsung. Wawancara langsung yaitu wawancara yang dilakukan dengan warga Desa Bawak, sedangkan wawancara tidak langsung yaitu apabila wawancara yang di lakukan dengan pihak lain yang mengetahui tentang kondisi Desa Bawak tersebut. Wawancara yang digunakan dalam perolehan data ini ditujukan kepada warga Desa Bawak, Kecamatan Cawas, Kabupaten Klaten. c Angket Questioner Angket atau Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya Sugiyono, 2011. Teknik kuesioner dianggap teknik yang cocok digunakan apabila jumlah respondennya cukup besar dan mencakup wilayah yang sangat luas. Angket penelitian ini berisi 20 soal pilihan ganda terdiri dari 10 standar kesiapsiagaan yang digunakan sebagai indikator pembuatan kuesioner. 5 Kesiapsiagaan penilitian ini diukur melalui sepuluh standar kesiapsiagaan yaitu: 1. Pembentukan dan Pembangunan Kapasitas Organisasi untuk Mengawasi dan Menjalankan Sistem Peringatan. 2. Evakuasi 3. Penyelamatan dan Bantuan 4. Pembuatan Rencana Pelaksanaan Menangani Bencana 5. Mobilisasi Langsung 6. Pengaturan stok persediaan 7. Komunikasi Bahaya 8. Pelatihan Relawan 9. Latihan dan Simulasi Masyarakat 10. Pendidikan dan kesadaran masyarakat

E. Teknik Analisis data

Dalam penelitian kuantiatif teknik analisis data yang digunakan adalah teknik statistik. Terdapat dua macam statistik yang digunakan untuk analisis data dalam penelitian, yaitu statistik deskriptif dan statistik inferensial. Statistik deskriptif dapat digunakan bila peneliti hanya ingin mendeskripsikan data sampel dan tidak ingin membuat kesimpulan yang berlaku untuk populasi dimana sampel diambil. Tetapi bila peneliti ingin membuat kesimpulan yang berlaku untuk populasi maka teknik analisis yang digunakan adalah statistic inferensial. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teknik analisis data statistik inferensial. Peneliti akan membuat kesimpulan dari data sampel yang berlaku untuk populasi, yaitu kerentanan dan kesiapsiagaan seluruh masyarakat Desa Bawak Kecamatan Cawas Kabupaten Klaten. 4. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Kerentanan Sosial, Ekonomi, dan

Lingkungan di Kecamatan Cawas Kabupaten Klaten Tiga kerentanan banjir di Kecamatan Cawas adalah kerentanan sosial, ekonomi, dan ligkungan. Kerentanan sosial berhubungan dengan keadaan demografi yang dinilai rentan terhadap bencana banjir di Kecamatan Cawas. Kerentanan ekonomi berkaitan dengan lahan produktif dan pendapatan masyarakat yang akan terkena dampak jika terkena bencana banjir. Parameter kerentanan lingkungan adalah

Dokumen yang terkait

KESIAPSIAGAAN MASYARAKAT TERHADAP BENCANA BANJIR DI DESA NGUTER KECAMATAN NGUTER Kesiapsiagaan Masyarakat Terhadap Bencana Banjir Di Desa Nguter Kecamatan Nguter Kabupaten Sukoharjo.

0 3 15

KESIAPSIAGAAN MASYARAKAT TERHADAP BENCANA BANJIR DI DESA NGUTER KECAMATAN NGUTER Kesiapsiagaan Masyarakat Terhadap Bencana Banjir Di Desa Nguter Kecamatan Nguter Kabupaten Sukoharjo.

1 3 29

ANALISIS KESIAPSIAGAAN MASYARAKAT KORBAN BENCANA BANJIR DI DESA CEMANI KECAMATAN GROGOL KABUPATEN Analisis Kesiapsiagaan Masyarakat Korban Bencana Banjir Di Desa Cemani Kecamatan Grogol Kabupaten Sukoharjo.

0 1 15

KESIAPSIAGAAN MASYARAKAT DALAM MENGHADAPI BENCANA BANJIR DI DESA NGOMBAKAN KECAMATAN Kesiapsiagaan Masyarakat Dalam Menghadapi Bencana Banjir Di Desa Ngombakan Kecamatan Polokarto Kabupaten Sukoharjo.

1 14 16

KESIAPSIAGAAN MASYARAKAT DALAM MENGHADAPI BENCANA BANJIR DI DESA NGOMBAKAN KECAMATAN Kesiapsiagaan Masyarakat Dalam Menghadapi Bencana Banjir Di Desa Ngombakan Kecamatan Polokarto Kabupaten Sukoharjo.

0 1 18

KERENTANAN DAN KESIAPSIAGAAN DI DESA BAWAK Kerentanan Dan Kesiapsiagaan Di Desa Bawak Kecamatan Cawas Kabupaten Klaten Terhadap Bencana Banjir.

0 2 14

PENDAHULUAN Kerentanan Dan Kesiapsiagaan Di Desa Bawak Kecamatan Cawas Kabupaten Klaten Terhadap Bencana Banjir.

0 1 8

ANALISIS KESIAPSIAGAAN MASYARAKAT TERHADAP BENCANA BANJIR DESA TEGALMADE KECAMATAN MOJOLABAN Analisis Kesiapsiagaan Masyarakat Terhadap Bencana Banjir Desa Tegalmade Kecamatan Mojolaban Kabupaten Sukoharjo.

0 2 15

ANALISIS KESIAPSIAGAAN MASYARAKAT TERHADAP BENCANA BANJIR DESA TEGALMADE KECAMATAN MOJOLABAN Analisis Kesiapsiagaan Masyarakat Terhadap Bencana Banjir Desa Tegalmade Kecamatan Mojolaban Kabupaten Sukoharjo.

0 2 10

KESIAPSIAGAAN MASYARAKAT DALAM MENGHADAPI BENCANA BANJIR DI DESA LANGENHARJO KECAMATAN Kesiapsiagaan Masyarakat Dalam Menghadapi Bencana Banjir Di Desa Langenharjo Kecamatan Grogol Kabupaten Sukoharjo.

0 4 13