4
B. Alasan memilih judul
Adapun alasan penulis memilih judul ini adalah sebagai berikut: 1.
Alasan objektif Mengingat bahwa kemiskinan merupakan masalah sosial yang
mendasar dihadapi oleh bangsa Indonesia, sehingga pemerintah mengeluarkan salah satu kebijakan atau program yaitu Program
Pemberdayaan Masyarakat Berkelanjutan untuk masyarakat miskin yang merupakan bentuk perlindungan sosial dan juga merupakan
sarana penting untuk meringankan dampak kemiskinan dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Fakta dilapangan justru
memperlihatkan pemandangan yang sebaliknya, usaha Program Pemberdayaan Masyarakat Berkelanjutan mendapatkan berbagai
macam kendala dalam mensejahterakan masyarakat. Dengan adanya program tersebut penulis ingin menganalisa bagaimana Pengaruh
Pelaksanaan Program Pemberdayaan Masyarakat P2MB dalam mendukung kesejahteraan masyarakat dan bagaimana Pelaksanaan
Program Pemberdayaan Masyarakat P2MB dalam Perspektif Ekonomi Islam di Kelurahan Way Dadi Kecamatan Sukarame Bandar
Lampung.
5
2. Alasan Subjektif
a. Dari aspek yang akan dibahas, permasalahan tersebut sangat
memungkinkan diadakan penelitian dan penulis ingin mengkaji lebih dalam tentang pengaruh pelaksanaan Program Pemberdayaan
Masyarakat Berkelanjutan dalam mendukung kesejahteraan masyarakat dalam perspektif Ekonomi Islam, mengingat literatur
dan sumber informasi dalam penulisan ini cukup tersedia. b.
Kajian ini sesuai dengan spesialisasi keilmuan penulis yaitu pada jurusan Ekonomi Islam serta didukung oleh lokasi penelitian yang
terjangkau sehingga memudahkan dalam pengumpulan data.
C. Latar Belakang Masalah
Pelaksanaan kegiatan pembangunan di Indonesia merupakan salah satu upaya untuk dapat mewujudkan cita-cita bangsa yakni terciptanya
kesejahteraan masyarakat yang adil dan makmur berdasarkan pancasila dan undang-undang dasar Negara Republik Indonesia tahun 1995 yang harus
diwujudkan melalui pembangunan perekonomian nasional berdasarkan demokrasi ekonomi. Melihat dari kondisi masyarakat Indonesia yang
terperangkap akan kemiskinan dan ketidakberdayaaan dalam hidup, maka diperlukan perwujudan untuk menyejahterakan masyarakat melalui upaya
penanggulangan untuk mengatasi kemiskinan yang terjadi.
6
Kemiskinan dapat didefinisikan sebagai standar hidup yang rendah, yaitu adanya suatu tingkat kekurangan materi dibandingkan dengan standar
kehidupan yang umum berlaku dalam masyarakat yang bersangkutan. Secara ekonomis kemiskinan juga dapat diartikan sebagai kekurangan sumberdaya
yang dapat digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan sekelompok orang. Kemiskinan memberi gambaran situasi serba kekurangan seperti terbatasnya
modal yang dimiliki, rendah nya pengetahuan dan keterampilan, rendahnya produktifitas, rendahnya pendapatan, lemahnya nilai tukar hasil produksi
orang miskin
dan terbatasnya
kesempatan berperanserta
dalam pembangunan.
9
Islam memandang
kemiskinan marupakan
hal yang
mampu membahayakan akhlak, kelogisan berfikir, keluarga dan juga masyarakat
Islam pun menanggapinya sebagai musibah dan bencana yang seharusnya memohon perlindungan kepada Allah SWT atas kejahatan yang tersembunyi
di dalamya, jika kemiskinan ini terus merajalela maka ini akan menjadi kemiskinan yang mampu membuatnya lupa akan Allah SWT dan juga rasa
sosialnya kepada sesama. Ini bagaikan orang kaya yang apabila terlalu menjadi seorang raja, maka kelayaannya menjadi seperti seseorang yang
zalim, baik kepada Allah SWT maupun manusia lainnya, ada beberapa bentuk
9
Faisal H Basri,
Perekonomian Indonesia Tantangan dan Harapan bagi Kebangkitan Indonesia,
Jakarta:Erlangga, 2002, h 98
7
kadzaliman seperti dzalim kepada Allah SWT, manusia dan dzalim kepada diri sendiri.
10
Masalah kemiskinan di Indonesia sudah sangat mendesak untuk ditangani. Masalah kemiskinan di Indonesia tercermin dari kondisi fisik masyarakat
yang tidak memiliki akses sarana dan prasana dasar lingkungan yang memadai, dengan kualitas perumahan dan pemukiman yang jauh dibawah
standar kelayakan untuk ditempati serta mata pencarian yang tidak menentu.
11
Dalam pasal 34 ayat 1 UUD 1945 menerangkan bahwa fakir miskin dan anak-anak terlantar dipelihara oleh Negara, maka secara tidak langsung sudah
kewajiban bagi pemerintah unruk menjamin kehidupan masyarakat miskin. Pemberdayaan masyarakat merupakan metode yang cukup efektif untuk
membantu mengatasi masalah kemiskinan atau paling tidak mencegah munculnya masalah-masalah turunan dari kemiskinan seperti kondisi
pemukiman yang buruk, kriminalitas dan prostisusi.
12
Masalahnya, dibutuhkan komitmen jangka panjang untuk memfasilitasi kesinambungan dari upaya
pengembangan masyarakat yang berjalan agar target jangka panjang dalam mengurangi kemiskinan dapat menjadi kenyataan.
Upaya untuk menanggulangi kemiskinan telah dilakukan sejak lama dengan berbagai program penanggulangan kemiskinan misalnya, Program
10
Nurul Huda, dkk.,
Ekonomi Pembangunan Islam
,Jakarta: Kencana ,2015, h 20-21
11
Edi Suharto,
Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat
, Bandung, PT REfika Aditama, 2005, h. 131
12
Abu Huraerah
, Pengorganisasian dan Pengembangan Masyarakat Model dan Strategi Pembangunan berbasis kerakyatan,
Bandung: Humaniora,2011, h 187
8
Inpres Desa Tertinggal IDT, inpres ini dimaksudkan untuk meningkatkan penanganan masalah kemiskinan secara berkelanjutan di desa-desa miskin.
Pada saat terjadinya krisis ekonomi yang kemudian berlanjut menjadi krisis multi dimensional, juga diluncurkan program pengentasan kemiskinan yaitu
Program Daerah dalam Mengatasi Krisis Ekonomi PDM-DKE yang kemudian di lanjutkan dengan Program Pengentasan Kemiskinan Perkotaan
P2KP, dan lain-lain.
13
mulai tahun 2007 pemerintah Indonesia mencanangkan program baru yang diharapkan mewujudkan kesejahteraan
masyarakat. Program tersebut adalah Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat PNPM Mandiri.
Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat PNPM Mandiri merupakan program untuk mempercepat penanggulangan kemiskinan secara terpadu dan
berkelanjutan. Namun program ini berakhir pada tahun 2015, dan digantikan dengan Program Pemberdayaan Masyarakat Berkelanjutan P2MB yang
merupakan program lanjutan dari Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat PNPM Mandiri yang tujuan serta visi dan misi program ini
sama, hanya saja nama nya yang berbeda. Visinya yaitu tercapainya kesejahteraan dan kemandirian masyarakat miskin, kesejahteraan berarti
terpenuhinya kebutuhan dasar masyarakat sedangkan misinya pelembagaan
13
http:www.pnpm mandiri pedomn umum program nasional pemberdayaan masyarakat mandiri, diakses tanggal 07 januari 2017
9
sistem pembangunan partisipatif, mengefektifkan peran dan fungsi pemerintah lokal, peningkatan kualitas sarana dan prasarana.
Berdasarkan visi dan misi di atas, maka secara umum Program Pemberdayaan Masyarakat Berkelanjutan bertujuan untuk memberdayakan
masyarakat yang lemah dan miskin, sehingga kekayaan tidak hanya menjadi milik dan dinikmati segelintir orang. Tujuan yang mulia dari Program
Pemberdayaan Masyarakat Berkelanjutan ini mendapatkan legitimasi dari al- Qur’an surah al-Hasyr ayat 7 sebagai berikut :
Artinya: ”
Apa saja harta rampasan fai-i yang di berikan Allah kepada Rasul-Nya dari harta benda yang berasal dari penduduk kota -kota
maka adalah untuk Allah, untuk Rasul, kaum kerabat, dan anak- anak yatim, orang-orang miskin dan orang-orang yang dalam
perjalanan, supaya harta itu jangan beredar diantara orang-orang kaya saja diantara kamu. Apa yang diberikan Rasul kepadamu,
maka terimalah. Dan apa yang dilarang bagimu, maka tinggalkanlah. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah
amat keras hukumannya”
14
Dari ayat diatas, dapat dipahami bahwa pembangunan masyarakat yang ideal adalah pembangunan yang merata, yang menciptakan kondisi dimana
14
Departemen Agama RI,
Al-
Qur’an tajwid dan terjemahan, Bandung:CV Penerbit di Ponegoro,2014, h.546
10
semua orang merasakan dampak positif dari pembangunan tersebut. P2MB sebagai sebuah program yang memberikan kesempatan kepada masyarakat
yang lemah untuk berpartisipasi didalamnya adalah termasuk kedalam kategori ini, sebab P2MB adalah suatu gerakan yang dirancang guna
meningkatkan taraf hidup keseluruhan masyarakat melalui partisipasi aktif dan inisiatif.
Provinsi lampung merupakan salah satu provinsi dengan jumlah penduduk miskin yang cukup besar di Indonesia yaitu pada tahun 2015 sebesar 116.349
ribu jiwa dan pada tahun 2016 mengalami kenaikan menjadi 116.960 ribu jiwa.
15
Untuk mengatasi fenomena kemiskinan maka diperlukan keterlibatan pemerintah. Keterlibatan pemerintah tersebut dapat dilihat melalui program
atau kegiatan pembangunan secara terpadu antara pertumbuhan dan pemerataan. Untuk meningkatkan efektivitas penanggulangan kemiskinan
pemerintah meluncurkan Program Pemberdayaan Masyarakat Berkelanjutan P2MB.
Bandar Lampung merupakan salah satu kabupaten atau kota yang menerapkan P2MB. Program ini memiliki tujuan secara umum untuk
meningkatkan kesejahteraan masyarakat miskin. Pemberdayaan masyarakat bertujuan untuk mewujudkan masyarakat yang mandiri, mampu menggali dan
memanfaatkan potensi-potensi yang ada di daerahnya, dan membantu masyarakat untuk terlepas dari keterbelakangan atau kemiskinan,
15
http:www.Badan Pusat Statistik Propinsi Lampung, diakses pada tanggal 10 januari 2017
11
pemberdayaan masyarakat tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah, karena yang menjadi subyek dari pemberdayaan adalah masyarakat itu sendiri
sedangkan pemerintah hanya sebagai fasilitator. “Dana P2MB diambil langsung dari APBD Bandar Lampung tahun 2015
dan dianggarkan Rp. 5 milliar diberikan untuk 126 kelurahan di 20 kecamatan. Besaran dana yang dialokasikan berdasarkan pertimbangan luas
wilayah, kepadatan penduduk dan jumlah RT diwilayah tersebut. Jadi besaran dana tersebut per LKM di Kelurahan Rp. 37 juta-45 juta. Besaran itu akan
digunakan untuk berbagai program yang mencakup pembangunan fisik dan pe
mberdayaan masyarakat.”
16
Masyarakat Kelurahan Way Dadi Kecamatan Sukarame Bandar Lampung merupakan salah satu kelompok masyarakat dengan persoalan yang kompleks
terutama dibidang kemiskinan, struktur masyarakat yang terdiri dari masyarakat urban dan masyarakat asli, membuat persoalan kemiskinan
menjadi persoalan yang cukup susah ditanggulangi bahkan dihapuskan, karena kebanyakan masyarakat bukan penduduk yang menetap, hal inilah
yang mengindikasikan kemiskinan di Kelurahan Way Dadi Kecamatan Sukarame Bandar Lampung itu hanya dapat dikurangi.
Minimnya modal baik ekonomi maupun sumber daya manusia yang dimiliki masyarakat Kelurahan Way Dadi Kecamatan Sukarame Bandar
16
Suarti, wawancara dengan penulis, kantor Kelurahan Way dadi, Bandar Lampung, 07 Januari 2017
12
Lampung berpengaruh pada tingkat kesejahteraan masyarakatnya. Program Pemberdayaan Masyarakat Berkelanjutan adalah salah satu program
pengembangan masyarakat yang dilaksanakan di Kelurahan Way Dadi Kecamatan Sukarame Bandar Lampung. Di Kelurahan ini Program
Pemberdayaan Masyarakat Berkelanjutan sudah dilaksanaakan sejak tahun 2015 sampai sekarang. Dalam pelaksanaannya, Program Pemberdayaan
Masyarakat Berkelanjutan bertindak sebagai fasilitator dalam membangun desa, baik sebagai wadah kegiatan musyawarah maupun penyandang dana
bagi kegiatan-kegiatan yang bertujuan membangun Kelurahan Way Dadi Kecamatan Sukarame Bandar Lampung. Kegiatan Program Pemberdayaan
Masyarakat Berkelanjutan di Kelurahan Way Dadi Kecamatan Sukarame Bandar Lampung berupa kegiatan pembangunan sarana prasarana dan SPP.
Berdasarkan temuan-temuan sementara diatas, penulis merasakan urgennya mengangkat tema ini sebagai objek penelitian, karena dengan
mengetahui penyelesaian dari masalah ini akan membawa dampak yang besar dari program pemberdayaan masyarakat berkelanjutan yang bertujuan
pengentasan kemiskinan dan pemberdayaan masyarakat. Oleh karena itu penulis mengambil judul “Pengaruh Pelaksanaan Program Pemberdayaan
Masyarakat Berkelanjutan P2MB dalam mendukung kesejahteraan masyarakat Menurut Perspektif Ekonomi Islam Studi di Kelurahan Way Dadi
Kecamatan Sukarame Bandar Lampung ”
13
D. Rumusan Masalah