Nani Komariah, 2014 Meningkatkan kemampuan motorik halus anak melalui metode pemberian tugas dengan
teknik menggunting Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan Anak Usia Dini PAUD adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun, yang dilakukan
melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani. Agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki
pendidikan lebih lanjut. Perkembangan Motorik adalah perkembangan dari unsur pengembangan
dan pengendalian gerak tubuh. Perkembangan motorik berkembang dengan kematangan syarat dan otot. Perkembangan motorik pada anak meliputi motorik
kasar dan halus. Motorik kasar adalah gerakan tubuh yang menggunakan otot-otot besar atau sebagian besar atau seluruh anggota tubuh yang dipengaruhi oleh
kematangan anak itu sendiri. Widodo 2008 perkembangan motorik adalah gerakan yang menggunakan otot-otot halus yang berkoordinasi dengan otak dalam
melakukan sesuatu kegiatan. Motorik merupakan perkembangan pengendalian gerakan tubuh melalui kegiatan yang terkoordinir antara susunan saraf, otot, otak,
dan spinal cord. Motorik halus adalah gerakan yang menggunakan otot-otot halus atau sebagian anggota tubuh tertentu, yang dipengaruhi oleh kesempatan untuk
belajar dan berlatih. Misalnya, kemampuan memindahkan benda dari tangan, mencoret-coret, menyusun balok, menggunting, menulis dan sebagainya. Kedua
kemampuan tersebut sangat penting agar anak bisa berkembang dengan optimal. Perkembangan motorik sangat dipengaruhi oleh organ otak. Lewat bermain terjadi
stimulasi pertumbuhan otot-ototnya ketika anak melompat, melempar, atau berlari. Selain itu anak bermain dengan menggunakan seluruh emosi, perasaan,
dan pikiranya. Pendidikan di Taman kanak-kanak TK dilaksanakan dengan prinsip
“Bermain sambil belajar, atau belajar seraya bermain”. Sesuai dengan
Nani Komariah, 2014 Meningkatkan kemampuan motorik halus anak melalui metode pemberian tugas dengan
teknik menggunting Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
perkembangan, oleh sebab itu diharapkan seorang pendidik yang kreatif dan inovatif agar anak bisa merasa senang, tenang, aman dan nyaman selama dalam
proses belajar mengajar. Dalam standar kompetensi kurikulum TK tercantum bahwa tujuan pendidikan di Taman Kanak-Kanak adalah membantu
mengembangkan berbagai potensi anak baik psikis dan fisik yang meliputi moral dan nilai-nilai agama, sosial emosional, kognitif, bahasa, fisikmotorik,
kemandirian, dan seni untuk memasuki pendidikan dasar. Berdasarkan observasi saya di TK Sukaseuri anak-anak menunjukkan keterlambatan dalam keterampilan
motorik halusnya dalam kegiatan menggambar dan mewarnai atau menggunting dan menempel, yang ditandai dengan kurang trampilanya siswa dalam
pengembangan kreativitas menggunakan media kertas dalam pembelajaran. Aktivitas anak dalam keterampilan menggerakan motorik halus dari
kreativitas anak masih belum trampil dengan ketidakmaksimalan ini penyebabnya adalah
pengelolaan kelas,
yaitu penggunaan
metode dalam
menumbuhkembangkan kreativitas anak dalam meningkatkan ketrampilan motorik halusnya. Pendidikan di TK dalam pelaksanaan pembelajaran guru harus
mempunyai kemampuan menyesuaikan metode sesuai dengan karakteristik tujuan anak yang diberi pembelajaran. Untuk pengembangan kemampuan dasar anak
dilihat dari kemampuan fisikmotoriknya maka guru-guru TK Sukaseuri akan membantu
meningkatkan keterampilan
fisikmotorik anak
dalam hal
memperkenalkan dan melatih gerakan motorik kasar dan halus anak, meningkatkan kemampuan mengelola, mengontrol gerakan tubuh dan koordinasi,
serta meningkatkan keterampilan tubuh dan cara hidup yang sehat sehingga dapat menunjang pertumbuhan jasmani yang kuat sehat dan terampil. Sedangkan
kompetensi dasar motorik anak TK yang diharapkan dapat dikembangkan guru saat anak memasuki lembaga prasekolahTK adalah anak mampu melakukan
aktivitas fisik secara terkoordinasi dalam rangka kelenturan dan persiapan untuk menulis, keseimbangan, kelincahan, dan melatih keberanian. Mengekspresikan
diri dan berkreasi dengan berbagai gagasan dan imajinasi dan menggunakan
Nani Komariah, 2014 Meningkatkan kemampuan motorik halus anak melalui metode pemberian tugas dengan
teknik menggunting Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
berbagai mediabahan menjadi suatu karya seni. Untuk mengembangkan kemampuan motorik anak TK, guru dapat menggunakan berbagai metode
pembelajaran. Karakteristik mengembangkan kemampuan motorik anak di TK
sukaseuri, melatih gerakan-gerakan kasar dan halus, meningkatkan kemampuan mengelola, mengontrol gerakan tubuh dan koordinasi, serta meningkatkan
keterampilan tubuh dan cara hidup sehat. Lebih lanjut dalam menentukan metode untuk mengembangkan keterampilan motorik anak, guru memperhatikan tempat
kegiatan, apakah di dalam ataukah di luar kelas, keterampilan apa yang hendak dikembangkan melalui berbagai kegiatan, serta tema dan pola yang dipilih dalam
kegiatan pembelajaran. Misalnya untuk pengembangan motorik halus anak yang bertujuan agar anak dapat berlatih menggerakan pergelangan tangan dengan
menggambar dan mewarnai atau menggunting dan menempel maka guru dapat memilih kegiatan yang dilakukan didalam kelas. Namun, guru perlu menyediakan
semua peralatan yang diperlukan setiap anak, seperti kertas, gunting, pensil warna atau buku-buku untuk pola yang akan digunting anak, jumlah peralatan dan bahan
diharapkan sesuai dengan jumlah anak sehingga setiap anak dapat berlatih sendiri- sendiri.
Metode yang dipergunakan adalah metode kegiatan yang dapat memacu semua kegiatan motorik yang perlu dikembangkan anak seperti untuk kegaitan
motorik halus anak dapat diberikan aktivitas menggunting, menggambar, melipat, membentuk, dan sebagainya. Berikut ini di TK sukaseuri perencanaan
pengembangan motorik anak, dimana guru merencanakan bentuk evaluasi untuk pengembangan
motorik halus
anak. Tujuan
kegiatan adalah
untuk mengembangkan kemampuan motorik halus anak TK sukaseuri dengan kegiatan
pemberian tugas dengan tehnik menggunting bentuk garis lengkung dan garis zigzag. Dari kegiatan ini anak berlatih menggerakkan pergelangan tangan saat
memegang gunting, kertas dan juga agar anak dapat menyalurkan perasaannya dan menciptakan keindahan. Maka berdasarkan latar belakang tersebut, peneliti
Nani Komariah, 2014 Meningkatkan kemampuan motorik halus anak melalui metode pemberian tugas dengan
teknik menggunting Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
tertarik untuk mengambil judul yaitu
“Meningkatkan kemampuan motorik halus anak melalui metode pemberian tugas dengan tehnik menggunting
”
B. Perumusan dan Pemecahan Masalah