MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI METODE PEMBERIAN TUGAS DENGAN TEKNIK MENGGUNTING.

(1)

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK

MELALUI METODE PEMBERIAN TUGAS DENGAN

TEKNIK MENGGUNTING

(Penelitian Tindakan Kelas Pada Anak Kelompok B di TK Sukaseuri

Tahun Pelajaran 2013/2014)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh

Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru

Pendidikan Anak Usia Dini

Oleh :

NANI KOMARIAH 1009759

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DEPARTEMEN PEDAGOGIK

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BANDUNG 2014


(2)

Meningkatkan Kemampuan Motorik Halus Anak Melalui Metode

Pemberian Tugas Dengan Teknik Menggunting

Oleh Nani Komariah

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Ilmu Pendidikan

© Nani Komariah 2014 Universitas Pendidikan Indonesia

Desember 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(3)

LEMBAR PENGESAHAN

NANI KOMARIAH

1009759

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK

MELALUI METODE PEMBERIAN TUGAS DENGAN

TEKNIK MENGGUNTING

(Penelitian Tindakan Kelas Pada Anak Kelompok B di TK Sukaseuri

Tahun pelajaran 2013/2014)

Disetujui dan Disahkan Oleh: Pembimbing I

RITA MARIYANA, M.Pd NIP.197803082 00112 2 001

Pembimbing II

LELI KURNIAWATI, S.Pd, M.Mus NIP. 132252248

Mengetahui,

Ketua Program Studi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini Fakultas Ilmu Pendidikan

Universitas Pendidikan Indonesia

Dr. OCIH SETIASIH, M.Pd NIP. 196007071 98601 2 001


(4)

NANI KOMARIAH

1009759

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK

MELALUI METODE PEMBERIAN TUGAS DENGAN

TEKNIK MENGGUNTING

(Penelitian Tindakan Kelas Pada Anak Kelompok B di TK Sukaseuri Tahun Pelajaran 2013/2014)

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH:

Penguji I Penguji II

Dr. Ocih Setiasih, M.Pd Asep Deni Gustiana, M.Pd NIP. 19600707198601 2 001 NIP. 19840918201212 1 001

Penguji III

Heni Djoehaeni, S.Pd., M.Si NIP. 19700724199802 2 001

Mengetahui :

Ketua Program Studi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini Fakultas Ilmu Pendidikan

Universitas Pendidikan Indonesia

Dr. Ocih Setiasih, M.Pd NIP. 19600707198601 2 001


(5)

Nani Komariah, 2014

Meningkatkan kemampuan motorik halus anak melalui metode pemberian tugas dengan teknik menggunting

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL

HALAMAN PENGESAHAN ……….. i

HALAMAN KATA MUTIARA ……….. ii

ABSTRAK ………... iii

PERNYATAAN …..……….. iv

KATA PENGANTAR ……….... v

UCAPAN TERIMA KASIH ………... vi

DAFTAR ISI ……….. . vii

DAFTAR TABEL ……… ix

DAFTAR GRAFIK ……….. x

DAFTAR LAMPIRAN ……….... xi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ……….... 1

B. Perumusan & Pemecahan Masalah ……….... 4

C. Tujuan Penelitian ……… 4

D. Manfaat Penelitian ………. 5

E. Struktur Organisaasi Penelitian ……….. 6

BAB II KERANGKA TEORITIS A. Motorik Halus ………. 7

1. Pengertian Motorik Halus ……… 7

2. Karakteristik Perkembangan Motorik Halus Anak …….. 7

3. Fungsi Perkembangan Motorik Halus ………... 8

4. Prinsip Dalam Pengembangan Motorik Halus ………… 9

5. Faktor – Faktor Meningkatkan Motorik Anak ………… 10


(6)

Nani Komariah, 2014

Meningkatkan kemampuan motorik halus anak melalui metode pemberian tugas dengan teknik menggunting

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1. Pengertian menggunting ……….. 12

2. Langkah kerja menggunting ... 12

C. Metode Pemberian Tugas ………... 13

1. Pengertian metode pemberian tugas ... 13

2. Manfaat Penggunaan Metode Pemberian Tugas ……….. 14

3. Tujuan Kegiatan Pemberian Tugas Bagi Anak TK ……... 15

4. Kebaikan Metode Pemberian Tugas ……… 16

5. Kekurangan Metode Pemberian Tugas ……… 16

6. Mengatasi Kekurangan Metode Pemberian Tugas ……... 17

BAB III METODE PENELITIAN A. Subjek dan Lokasi Penelitian ……….... 18

B. Metode dan Desain Penelitian ………... 18

C. Prosedur Penelitian ………... 21

D. Penjelasan Istilah ………... 22

E. Teknik dan Instrumen Penelitian ... 24

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Umum Lokasi dan Subjek Penelitian ……… 30

B. Deskripsi Hasil Penelitian ……….. 35

C. Pembahasan Hasil Penelitian ………... 58

BAB V PENUTUP A. Simpulan ………. 63

B. Rekomendasi ………. 64

DAFTAR PUSTAKA ……… 65


(7)

Nani Komariah, 2014

Meningkatkan kemampuan motorik halus anak melalui metode pemberian tugas dengan teknik menggunting

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1 Kisi – Kisi Instrumen ... 25

Tabel 2 Lembar Pedoman Observasi Kemampuan Motorik Halus Anak 27 Tabel 3 Lembar Catatan Lapangan ... 28

Tabel 4 Lembar Observasi Guru Dalam Menggunting ... 29

Tabel 5 Tema-tema Dalam Pembelajaran di TK Sukaseuri …………. 32

Tabel 6 Daftar Nama Guru dan Karyawan TK Sukaseuri ………….. 34

Tabel 7 Jumlah Siswa TK Sukaseuri tiga tahun terakhir ………. 34

Tabel 8 Jumlah Sarana TK Sukaseuri ………. 35

Tabel 9 Data Anak Kelas B2 TK Sukaseuri Tahun Ajaran 2013/2014.. 37

Tabel 10 Hasil Observasi Awal (Pra siklus) ...……….... 38

Tabel 11 Hasil Observasi Siklus I ……….... 45

Tabel 12 Hasil Observasi Siklus II ... 52

Tabel 13 Ringkasan Hasil Refleksi Setiap Siklus .……….. 61


(8)

Nani Komariah, 2014

Meningkatkan kemampuan motorik halus anak melalui metode pemberian tugas dengan teknik menggunting

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR GRAFIK

Halaman

Grafik 1 Grafik Perkembangan Anak Pra siklus ……… 39

Grafik 2 Grafik Perkembangan Anak Pra siklus ……… 42

Grafik 3 Grafik Perkembangan Anak Siklus I ………... 46

Grafik 4 Grafik Perkembangan Anak Siklus I ... 49

Grafik 5 Grafik Perkembangan Anak Siklus II ………... 53

Grafik 6 Grafik Perkembangan Anak Siklus II ... 56


(9)

Nani Komariah, 2014

Meningkatkan kemampuan motorik halus anak melalui metode pemberian tugas dengan teknik menggunting

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 : Lembar Rencana Kegiatan Harian ………. 67 Lampiran 2 : Lembar Observasi Anak ………. 72 Lampiran 3 : Lembar Observasi Guru dan Catatan Lapangan …………. 81 Lampiran 4 : Lembar Hasil Penelitian ……… 92 Lampiran 5 : Foto Kegiatan Penelitian ……… 96 Lampiran 6 : Surat Persetujuan Penelitian TK Sukaseuri dan Daftar


(10)

Nani Komariah, 2014

Meningkatkan kemampuan motorik halus anak melalui metode pemberian tugas dengan teknik menggunting

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRAK

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI METODE PEMBERIAN TUGAS DENGAN TEKNIK MENGGUNTING

PADA ANAK KELOMPOK B DI TK SUKASEURI KOTA BARU, KARAWANG

Oleh : Nani Komariah 1009759

Penelitian ini berlatang belakang pada anak didik yang masih mengalami kesulitan dalam mengembangkan motorik halus, dalam penelitian ini dapat dirumuskan masalah sebagai berikut: 1) Bagaimana kemampuan motorik halus anak pada TK Sukaseuri? 2) Bagaimana penerapan kegiatan tehnik menggunting bentuk garis lengkung dan garis zigzag dalam meningkatkan motorik halus anak pada TK Sukaseuri? 3) Apakah terdapat peningkatan motorik halus anak setelah pemberian tugas tehnik menggunting. Sedangkan tujuan penelitian ini yaitu: 1) Untuk mengetahui adanya peningkatan kemampuan motorik halus anak dalam kegiatan tehnik menggunting 2) Untuk mengetahui bagaimana pemberian tugas tehnik menggunting dapat meningkatkan kemampuan motorik halus anak dan 3) Untuik mengetahui apakah ada peningkatan motorik halus anak setelah dilakukan pemberian tugas dengan tehnik menggunting di TK Sukaseuri Kotabaru Karawang. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (classroom action research) yang meliputi dua siklus, tiap siklus dilakukan secara berurutan yang terdiri dari empat tahap yaitu: 1) perencanaan, 2) tindakan, 3) observasi dan 4) refleksi, data penelitian diambil melalui observasi yang dilakukan di kelas.

Analisis data dalam penelitian ini dilakukan untuk mendiskripsikan perubahan tindakan melalui kegiatan menggunting dalam memperbaiki dan meningkatkan kemampuan motorik halus anak kelompok B TK Sukaseuri, analisis data yang digunakan dalam penelitian adalah analisis refleksi berdasarkan siklus-siklus. Adapaun dari hasil analisis prasiklus adalah 59,56% belum berkembang (BB), 38,22 % berkembang cukup baik (BCB), 2,22% berkembang sesuai harapan (BSH), 0% berkembang sangat baik (BSB). Pada siklus 1 (satu) adalah 11,55 % belum berkembang (BB), 46,67 % berkembang cukup baik (BCB), 40% berkembang sesuai harapan (BSH), 1,78 % berkembang sangat baik (BSB). Dan pada siklus II adalah 0 % anak belum berkembang (BB), 2,66 % berkembang cukup baik (BCB), 56,45% berkembang sesuai harapan (BSH), 40,89% berkembang sangat baik (BSB) ini berarti bahwa aktivitas guru dalam mengelola pembelajaran dengan kegiatan menggunting untuk meningkatkan kemampuan motorik halus anak sangat baik.


(11)

Nani Komariah, 2014

Meningkatkan kemampuan motorik halus anak melalui metode pemberian tugas dengan teknik menggunting

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Kata kunci: Kegiatan menggunting, peningkatan motorik halus, pemberian tugas

ABSTRACT

IMPROVING THE FINE MOTOR SKILLS THROUGH THE METHOD OF GIVING CHILDREN WITH ENGINEERING TASK GROUP B

CUTTING CHILDREN IN TK SUKASEURI KOTABARU, KARAWANG

By: Nani Komariah 1009759

This study is based on students who are still experiencing difficulties in developing fine motor skills, in this study can be formulated as the following issues: 1) How is the fine motor skills of children in Sukaseuri’s kindergarten? 2) How is the application of engineering activities cutting out shapes of curved lines and zigzag lines in improving fine motor skills of children in Sukaseuri’s kindergarten? 3) Is there any increase in fine motor after administration tasks cutting techniques? While the purpose of this research are: 1) To determine the increase in the fine motor skills of children in the activities of cutting techniques 2) To find out how the provision of duty cutting techniques can improve fine motor skills of children and 3) To know whether there is an increased fine motor after administration tasks with cutting techniques in Sukaseuri’s kindergarten Kotabaru Karawang. This research is a class action (classroom action research) that includes two cycles, each cycle is done in a sequence that consists of four phases: 1) planning, 2) action, 3) observation and 4) reflection, research data is taken through observation done in class.

The data analysis was conducted to describe the changes in action through cutting activities in repairing and improving fine motor skills of the student in group B Sukaseuri’s kindergarten, the analysis of the data used in the study is the analysis of reflection based on cycles. As for the results of pre-cycle analysis is 59.56% undeveloped (BB), 38.22% developed quite well (BCB), growing 2.22% as expected (BSH), 0% developed very well (BSB). In cycle 1 (one) is 11.55% undeveloped (BB), 46.67% developed quite well (BCB), 40% develop according to expectations (BSH), 1.78% developed very well (BSB). And the second cycle is 0% undeveloped child (BB), 2.66% developed quite well (BCB), growing 56.45% as expected (BSH), 40.89% very well developed (BSB). It’s means that the teachers’s activity in managing the learning with cutting activities to improve children's fine motor skills are very good.


(12)

Nani Komariah, 2014

Meningkatkan kemampuan motorik halus anak melalui metode pemberian tugas dengan teknik menggunting

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu


(13)

1

Nani Komariah, 2014

Meningkatkan kemampuan motorik halus anak melalui metode pemberian tugas dengan teknik menggunting

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun, yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani. Agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut.

Perkembangan Motorik adalah perkembangan dari unsur pengembangan dan pengendalian gerak tubuh. Perkembangan motorik berkembang dengan kematangan syarat dan otot. Perkembangan motorik pada anak meliputi motorik kasar dan halus. Motorik kasar adalah gerakan tubuh yang menggunakan otot-otot besar atau sebagian besar atau seluruh anggota tubuh yang dipengaruhi oleh kematangan anak itu sendiri. Widodo (2008) perkembangan motorik adalah gerakan yang menggunakan otot-otot halus yang berkoordinasi dengan otak dalam melakukan sesuatu kegiatan. Motorik merupakan perkembangan pengendalian gerakan tubuh melalui kegiatan yang terkoordinir antara susunan saraf, otot, otak, dan spinal cord. Motorik halus adalah gerakan yang menggunakan otot-otot halus atau sebagian anggota tubuh tertentu, yang dipengaruhi oleh kesempatan untuk belajar dan berlatih. Misalnya, kemampuan memindahkan benda dari tangan, mencoret-coret, menyusun balok, menggunting, menulis dan sebagainya. Kedua kemampuan tersebut sangat penting agar anak bisa berkembang dengan optimal. Perkembangan motorik sangat dipengaruhi oleh organ otak. Lewat bermain terjadi stimulasi pertumbuhan otot-ototnya ketika anak melompat, melempar, atau berlari. Selain itu anak bermain dengan menggunakan seluruh emosi, perasaan, dan pikiranya.

Pendidikan di Taman kanak-kanak (TK) dilaksanakan dengan prinsip “Bermain sambil belajar, atau belajar seraya bermain”. Sesuai dengan


(14)

2

Nani Komariah, 2014

Meningkatkan kemampuan motorik halus anak melalui metode pemberian tugas dengan teknik menggunting

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

perkembangan, oleh sebab itu diharapkan seorang pendidik yang kreatif dan inovatif agar anak bisa merasa senang, tenang, aman dan nyaman selama dalam proses belajar mengajar. Dalam standar kompetensi kurikulum TK tercantum bahwa tujuan pendidikan di Taman Kanak-Kanak adalah membantu mengembangkan berbagai potensi anak baik psikis dan fisik yang meliputi moral dan nilai-nilai agama, sosial emosional, kognitif, bahasa, fisik/motorik, kemandirian, dan seni untuk memasuki pendidikan dasar. Berdasarkan observasi saya di TK Sukaseuri anak-anak menunjukkan keterlambatan dalam keterampilan motorik halusnya dalam kegiatan menggambar dan mewarnai atau menggunting dan menempel, yang ditandai dengan kurang trampilanya siswa dalam pengembangan kreativitas menggunakan media kertas dalam pembelajaran.

Aktivitas anak dalam keterampilan menggerakan motorik halus dari kreativitas anak masih belum trampil dengan ketidakmaksimalan ini penyebabnya adalah pengelolaan kelas, yaitu penggunaan metode dalam menumbuhkembangkan kreativitas anak dalam meningkatkan ketrampilan motorik halusnya. Pendidikan di TK dalam pelaksanaan pembelajaran guru harus mempunyai kemampuan menyesuaikan metode sesuai dengan karakteristik tujuan anak yang diberi pembelajaran. Untuk pengembangan kemampuan dasar anak dilihat dari kemampuan fisik/motoriknya maka guru-guru TK Sukaseuri akan membantu meningkatkan keterampilan fisik/motorik anak dalam hal memperkenalkan dan melatih gerakan motorik kasar dan halus anak, meningkatkan kemampuan mengelola, mengontrol gerakan tubuh dan koordinasi, serta meningkatkan keterampilan tubuh dan cara hidup yang sehat sehingga dapat menunjang pertumbuhan jasmani yang kuat sehat dan terampil. Sedangkan kompetensi dasar motorik anak TK yang diharapkan dapat dikembangkan guru saat anak memasuki lembaga prasekolah/TK adalah anak mampu melakukan aktivitas fisik secara terkoordinasi dalam rangka kelenturan dan persiapan untuk menulis, keseimbangan, kelincahan, dan melatih keberanian. Mengekspresikan diri dan berkreasi dengan berbagai gagasan dan imajinasi dan menggunakan


(15)

3

Nani Komariah, 2014

Meningkatkan kemampuan motorik halus anak melalui metode pemberian tugas dengan teknik menggunting

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

berbagai media/bahan menjadi suatu karya seni. Untuk mengembangkan kemampuan motorik anak TK, guru dapat menggunakan berbagai metode pembelajaran.

Karakteristik mengembangkan kemampuan motorik anak di TK sukaseuri, melatih gerakan-gerakan kasar dan halus, meningkatkan kemampuan mengelola, mengontrol gerakan tubuh dan koordinasi, serta meningkatkan keterampilan tubuh dan cara hidup sehat. Lebih lanjut dalam menentukan metode untuk mengembangkan keterampilan motorik anak, guru memperhatikan tempat kegiatan, apakah di dalam ataukah di luar kelas, keterampilan apa yang hendak dikembangkan melalui berbagai kegiatan, serta tema dan pola yang dipilih dalam kegiatan pembelajaran. Misalnya untuk pengembangan motorik halus anak yang bertujuan agar anak dapat berlatih menggerakan pergelangan tangan dengan menggambar dan mewarnai atau menggunting dan menempel maka guru dapat memilih kegiatan yang dilakukan didalam kelas. Namun, guru perlu menyediakan semua peralatan yang diperlukan setiap anak, seperti kertas, gunting, pensil warna atau buku-buku untuk pola yang akan digunting anak, jumlah peralatan dan bahan diharapkan sesuai dengan jumlah anak sehingga setiap anak dapat berlatih sendiri-sendiri.

Metode yang dipergunakan adalah metode kegiatan yang dapat memacu semua kegiatan motorik yang perlu dikembangkan anak seperti untuk kegaitan motorik halus anak dapat diberikan aktivitas menggunting, menggambar, melipat, membentuk, dan sebagainya. Berikut ini di TK sukaseuri perencanaan pengembangan motorik anak, dimana guru merencanakan bentuk evaluasi untuk pengembangan motorik halus anak. Tujuan kegiatan adalah untuk mengembangkan kemampuan motorik halus anak TK sukaseuri dengan kegiatan pemberian tugas dengan tehnik menggunting bentuk garis lengkung dan garis zigzag. Dari kegiatan ini anak berlatih menggerakkan pergelangan tangan saat memegang gunting, kertas dan juga agar anak dapat menyalurkan perasaannya dan menciptakan keindahan. Maka berdasarkan latar belakang tersebut, peneliti


(16)

4

Nani Komariah, 2014

Meningkatkan kemampuan motorik halus anak melalui metode pemberian tugas dengan teknik menggunting

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

tertarik untuk mengambil judul yaitu Meningkatkan kemampuan motorik halus

anak melalui metode pemberian tugas dengan tehnik menggunting

B. Perumusan dan Pemecahan Masalah 1. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang permasalahan yang telah disebutkan, maka rumusan masalah dalam proposal ini adalah :

1) Bagaimana kemampuan motorik halus anak pada TK Sukaseuri sebelum melakukan pembelajaran melalui pemberian tugas dengan teknik menggunting?

2) Bagaimana penerapan kegiatan tehnik menggunting dalam meningkatkan motorik halus anak pada TK Sukaseuri?

3) Apakah terdapat peningkatan motorik halus anak setelah pemberian tugas tehnik menggunting?

2. Pemecahan Masalah

Pengembangan seni/motorik halus sangat penting bagi anak didik sehingga meninggalkan kesan mendalam dan memberikan kesenangan, kepuasan dan kenyamanan. Kemampuan seni di persiapkan guru untuk meningkatkan kemampuan dan kreatifitas anak sesuai dengan tahap pengembangannya melalui kemampuan menggunting kertas.

Dengan ditemukan adanya anak yang belum mampu menggunting kertas dengan rapi, maka di tuntut guru untuk lebih kreatif dan berinovasi dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran. Guru harus mampu menciptakan suasana belajar yang menarik dan menyenangkan dalam kegiatan pembelajaran menggunting kertas bentuk garis lengkung dan garis zigzag pada anak yang di sesuaikan dengan metode tehnik menggunting yang tepat. Untuk itu


(17)

5

Nani Komariah, 2014

Meningkatkan kemampuan motorik halus anak melalui metode pemberian tugas dengan teknik menggunting

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

peneliti mengangakat judul. “Meningkatkan kemampuan motorik halus anak melalui metode pemberian tugas dengan tehnik menggunting”

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dilakukannya penelitian ini antara lain adalah sebagai berikut:

1) Mengetahui adanya peningkatan kemampuan motorik halus anak dalam kegiatan teknik menggunting di TK Sukaseuri.

2) Untuk mengetahui penerapan pemberian tugas tehnik menggunting dapat meningkatkan kemampuan motorik halus anak di TK Sukaseuri

3) Mengetahui peningkatan motorik halus anak setelah dilakukan pemberian tugas dengan tehnik menggunting bentuk garis lengkung dan garis zigzag

D. Manfaat Penelitian

Dari hasil penelitian ini, diharapkan dapat bermanfaat bagi : 1. Anak Didik

a. Memberikan pengalaman belajar yang bermakna. b. Dapat meningkatkan kemampuan motorik halus anak.

c. Agar anak dapat mengikuti kegiatan pembelajaran dengan menyenangkan dan penuh semangat

d. Agar anak lebih siap dan memiliki motivasi untuk menghadapi pendidikan selanjutnya

2. Guru

a. Sebagai pandangan serta perubahan yang lebih menarik dalam pembelajaran menggunting agar lebih efektif di dalam pembelajaran melalui pemberian tugas.

b. Meningkatkan profesionalisme guru menjalankan tugas pembelajaran. 3. Sekolah


(18)

6

Nani Komariah, 2014

Meningkatkan kemampuan motorik halus anak melalui metode pemberian tugas dengan teknik menggunting

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

a. Memberikan masukan bagi peningkatan mutu pembelajaran di TK Sukaseuri

b. Sebagai sarana pengembangan dan peningkatan profesionalisme guru. 4. Orang Tua

a. Memberi wawasan baru bagi orang tua dalam mengembangkan kemampuan menggunting anak di lingkungan keluarga.

E. Struktur Organisasi Penelitian

Penulis menguraikan struktur penulisan secara lebih teratur sebagaimana hal tersebut dapat memudahkan penulis dalam penulisan penelitian. Adapun stuktur penulisan pada penulisan penelitian penelitian ini adalah sebagai berikut: BAB I PENDAHULUAN

Pada BAB I, pada BAB ini Penulis telah membahas mengenai latar belakang Meningkatkan kemampuan motorik halus anak melalui metode

pemberian tugas dengan tehnik menggunting”. Perumusan dan pemecahan

masalah, tujuan penelitian, manfaat atau signifikasi penelitian, serta struktur organisasi skripsi.

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Pada BAB II, penulis membahas mengenai konsep motorik halus, konsep menggunting dan konsep metode pemberian tugas.

BAB III METODE PENELITIAN

Pada BAB III ini, penulis menguraikan mengenai subjek dan lokasi penelitian, metode dan desain penelitian, prosedur penelitian, penjelasan istilah, teknik dan instumen penelitian.


(19)

7

Nani Komariah, 2014

Meningkatkan kemampuan motorik halus anak melalui metode pemberian tugas dengan teknik menggunting

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Pada BAB IV ini, berisi tentang pengelolaan atau analisis serta pembahasan atau hasil temuan dalam penelitian.

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

Kesimpulan dan rekomendasi yang berisi kesimpulan dan rekomendasi bagi guru, pihak sekolah dan peneliti selanjutnya.


(20)

18

Nani Komariah, 2014

Meningkatkan kemampuan motorik halus anak melalui metode pemberian tugas dengan teknik menggunting

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Subjek dan Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di TK Sukaseuri pada semester II tahun ajaran 2013/2014. Penelitian ini akan dilakukan pada siswa kelompok B TK Sukaseuri, yang beralamat di Jl. Ir H Juanda Kecamatan Kota Baru Kabupaten Karawang dengan jumlah siswa sebanyak 15 orang anak yaitu 10 orang siswa perempuan dan 5 orang siswa laki-laki usia 5-6 tahun.

B. Metode dan Desain Penelitian

Penelitian ini adalah menggunakan pendekatan kualitatif. Pendekatan kualitatif tidak dapat diperoleh dengan menggunakan prosedur statistik atau dengan cara lain dari pengukuran. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas.

Perencanaan tindakan merupakan rencana tindakan apa yang akan dilakukan untuk memperbaiki, meningkatkan atau mengubah perilaku dan sikap sebagai solusi. Pelaksanaan tindakan dalam penelitian ini yaitu kegiatan yang dilakukan guru dalam upaya perbaikan, peningkatan dan kemampuan motorik halus perilaku anak di TK Sukaseuri menjadi individu terampil dalam kegiatan menggunting.

Menurut Suharsimi Arikunto (2010:5) Ada tiga kata yang membentuk pengertian penelitian tindakan kelas yaitu sebagai berikut :

1. Penelitian-menunjuk pada suatu kegiatan mencermati suatu objek dengan menggunakan cara dan aturan metodologi tertentu untuk memperoleh data atau informasi yang bermanfaat dalam meningkatkan mutu suatu hal yang menarik minat dan penting bagi peneliti.


(21)

19

Nani Komariah, 2014

Meningkatkan kemampuan motorik halus anak melalui metode pemberian tugas dengan teknik menggunting

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Tindakan-menunjuk pada suatu gerak kegiatan yang sengaja dilakukan dengan tujuan tertentu. Dalam penelitian berbentuk rangkaian siklus kegiatan untuk siswa

3. Kelas- dalam hal ini tidak terikat pada pengertian ruang kelas, tetapi dalam pengertian yang lebih spesifik. Seperti yang sudah ama dikenal dalam bidang pendidikan dan pengajaran, yang dimahsud kelas adalah sekelompok siswa yang dalam waktu yang sama , menerima pelajaran yang sama dari guru yang sama pula

Menurut Aqib (2006:18) menyebutkan tujuan penelitian tindakan kelas adalah untuk memperbaiki dan meningkatkan praktik pembelajaran di kelas secara berkesinambungan. Tujuan ini melekat pada diri guru dalam menunaikan misi kependidikannya.

Sukidin dalam Elyawati (2009:42) menyebutkan bahwa penelitian tindakan kelas berbeda dengan metode penelitian lainnya. Penelitian tindakan kelas memiliki ciri-ciri, yaitu :

1. Penelitian tindakan kelas harus berangkat dari persoalan praktik pembelajaran sehari-hari yang dihadapi oleh guru. Penelitian tindakan kelas dapat dilaksanakan jika guru sejak awal memang menyadari adanya persoalan yang terkait dengan proses dari produk pembelajaran yang ia hadapi di kelas. 2. Penelitian tindakan kelas memiliki adanya tindakan-tindakan (aksi) tertentu

untuk memperbaiki proses belajar mengajar di kelas.

Sedangkan karateristik penelitian tindakan kelas menurut Aqib (2006:88), yaitu :

1. Didasarkan pada masalah yang dihadapi guru 2. Adanya kolaborsi dalam pelaksanaannya

3. Peneliti sekaligus sebagai sebagai praktisi yang melakukan refleksi 4. Bertujuan memperbaiki dan meningkatkan kualitas praktik instruksional 5. Dilaksanakan dalam rangkaian langkah dengan berbagai siklus


(22)

20

Nani Komariah, 2014

Meningkatkan kemampuan motorik halus anak melalui metode pemberian tugas dengan teknik menggunting

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

6. Pihak yang melakukan tindakan adalah guru sendiri, sedangkan yang melakukan observasi terhadap berlangsungnya proses tindakan adalah penelitian dan bukan guru yang sedang melakukan tindakan.

Prosedur penelitian tindakan kelas dipandang sebagai suatu siklus spiral yang terdiri atas komponen perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi yang selanjutnya akan diikuti dengan siklus sepiral berikutnya.

Berikut ini adalah prosedur tindakan kelas menurut John Elliot dalam Muslihuddin (2010:72).

Bagan 3.1 Siklus I

Refleksi

Perencanaan Pengamatan

Pelaksanaan

Refleksi

Perencanaan Siklus II Pengamatan


(23)

21

Nani Komariah, 2014

Meningkatkan kemampuan motorik halus anak melalui metode pemberian tugas dengan teknik menggunting

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Model Prosedur Tindakan Kelas Menurut John Elliot Dalam Muslihuddin (2010:72)

1. Perencanaan (planning)

Kegiatan dimulai dengan mengidentifikasi masalah yang berkaitan dengan kemampuan motorik halus anak. bahan yang disiapkan adalah RKH (rencana kegiatan harian), gunting, kertas, seting kelas, format observasi.

2. Tindakan (Acting)

Pada tahap pelaksanaan tindakan, peneliti melihat kemampuan guru dalam menguasai kegiatan pembelajaran melalui metode pemberian tugas dengan tehnik menggunting. Aktivitas anak juga diperhatikan untuk melihat respon anak dalam kegiatan pembelajaran.

3. Observasi (Observing)

Kegiatan observasi atau pengamatan dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan tindakan. Data yang dikumpulkan untuk mengobservasi berisi tentang pelaksanaan tindakan dan rencana yang sudah dirancang dengan instrumen pengamatan yang dikembangkan oleh peneliti.

4. Refleksi (Reflecting)

Tahap selanjutnya adalah tahap refleksi, yang dapat dilakukan oleh peneliti, guru, dan kepala sekolah ketika kegiatan tindakan sudah selesai. Pada tahap ini merupakan tahap untuk memproses data yang didapatkan dari hasil pengamatan yang telah dilakukan. Tahap refleksi juga memiliki peranan yang sangat penting, karena hasil yang didapat dari penilaian ini bisa menjadi masukan yang akurat dan berpengaruh dalam penentuan langkah tindakan selanjutnya.


(24)

22

Nani Komariah, 2014

Meningkatkan kemampuan motorik halus anak melalui metode pemberian tugas dengan teknik menggunting

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Pada prosedur penelitian tindakan kelas terbagi ke dalam dua tahap yaitu tahap perencanaan dan tahap pelaksanaan.

1. Tahap perencanaan.

Dalam perencanaan meliputi hal – hal sebagai berikut : a. Pembuatan lembar instrument penelitian.

b. Membuat RKH (Rencana Kegiatan Harian).

c. Mempersiapkan media pembelajaran berupa gambar-gambar dan gunting d. Mempersiapkan materi pembelajaran untuk dibagikan kepada anak.

e. Membuat evaluasi setiap tahap hasil penelitian, agar dapat mengetahui hasil dari penelitian tindakan kelas.

f. Pembelajaran pada siklus direncanakan akan dilakukan dua siklus dengan menggunakan media gambar dan gunting

2. Tahap pelaksanaan

Pelaksanaan tindakan kelas dilakukan pada saat kegiatan pembelajaran di TK Sukaseuri dengan melibatkan anak didik secara langsung guna membahas pembelajaran yang sesuai dengan tema tersebut agar anak aktif dalam kegiatan menggunting. Proses pembelajaran dilakukan di ruangan kelas atau lingkungan kelas.

a. Kegiatan awal

1) Pengkondisian anak

2) Menyiapkan alat dan bahan yang akan diperlukan untuk kegiatan tari pada setiap siklus.

3) Menjelaskan materi yang akan dilaksanakan.

4) Memperkenalkan media yang akan digunakan dalam pembelajaran b. Kegiatan inti

1) Guru melaksanakan kegiatan menggunting untuk meningkatkan kemampuan motorik halus anak

2) Guru memberikan kesempatan kepada anak untuk mengeksplorasi gambar


(25)

23

Nani Komariah, 2014

Meningkatkan kemampuan motorik halus anak melalui metode pemberian tugas dengan teknik menggunting

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3) Guru mengarahkan anak untuk menggunting sesuai dengan pola gambar

4) Memberikan dorongan dan bimbingan kepada anak untuk mau menggunakan gunting dengan benar.

c. Kegiatan penutup

1) Mengadakan tanya jawab seputar kegiatan yang telah dilaksanakan. 2) Memberikan kesempatan kepada anak untuk mengungkapkan atau

menceritakan kembali kegiatan yang sudah dilakukan

D. Penjelasan Istilah

Menurut Nursalam (2005) perkembangan motorik halus adalah “kemampuan anak untuk mengamati sesuatu dan melakukan gerak yang melibatkan bagian-bagian tubuh tertentu dan otot-otot kecil, memerlukan koordinasi yang cermat serta tidak memerlukan banyak tenaga.” Motorik halus adalah gerakan yang hanya melibatkan bagian- bagian tubuh tertentu saja dan dilakukan oleh otot-otot kecil, seperti ketrampilan menggunakan jari jemari tangan dan gerakan pergelangan tangan yang tepat. oleh karena itu gerakan ini tidak terlalu membutuhkan tenaga namun gerakan ini membutuhkan koordinasi mata dan tangan yang cermat. Semakin baiknya gerakan motorik halus anak membuat anak dapat berkreasi seperti: melipat kertas, menggunting kertas, mewarnai, menyatukan dua lembar kertas, menganyam kertas. Pada penelitian ini dilakukan dua keterampilan dalam motorik halus yaitu keterampilan menggunakan jari-jemari tangan dan pergelangan tangan.

Kegiatan menggunting berdasarkan cara pembuatannya dapat dibedakan yaitu menggunting secara langsung dan menggunting secara tidak langsung. Cara langsung yaitu menggunting lembaran kertas dengan alat gunting sesuai bentuk yang dibuat. Cara tidak langsung yaitu menggunting dengan melalui tahapan melipat terlebih dahulu pada lembaran kertas, baru dilakukan pengguntingan sesuai bentuk yang dibuat tahnik ini biasa disebut tehnik M3 (melipat,


(26)

24

Nani Komariah, 2014

Meningkatkan kemampuan motorik halus anak melalui metode pemberian tugas dengan teknik menggunting

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

menggunting dan menempel). Pada tahapan ini teknik menggunting lebih ditekankan kepada menggunakan gunting sesuai dengan fungsinya dan menggunakan gunting dengan posisi yang benar dan sesuai dengan pola.

Pemberian penentuan batasan tugas merupakan pra syarat yang sangat penting yang harus dapat perhatian guru TK. Banyak anak yang mengalami kesulitan untuk memperoleh kemajuan belajar karena tidak menentunya batas tugas yang diberikan guru yang harus diselesaikan. Siswa harus mendapat kejelasan mengapa dia harus mengerjakan tugas itu. Anak harus tahu apa yang menjadi tujuan dari tugas yang diberikan guru. Kejelasan penentuan batas tugas yang harus diselesaikan anak akan memperkecil kemungkinan anak membuang-buang waktu dan tenaga untuk suatu kegiatan yang tidak membutuhkan hasil dan tidak bermakna bagi anak. Jadi bagaimana agar batas tugas itu dapat dipahami anak. Pada penelitian ini batasanpemberian tugas yaitu menggunting gambar bulan dan bintang.

E. Teknik dan Instrumen Penelitian 1. Teknik Pengumpulan data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini diantaranya :

a. Observasi, obsevasi dilakukan untuk melihat dan mengamati aktifitas anak dalam kegiatan pembelajaran dan juga untuk mengamati kemampuan siswa.

b. Catatan lapangan, catatan lapangan dilakukan untuk mencatat hasil temuan / kejadian penting selama pelaksanaan pembelajaran bahasa sunda. Dalam kegiatan ini hasil penemuan penulis dan guru didiskusikan setelah proses pembelajaran selesai dilaksanakan. Adapun yang dicatat dan didiskusikan dalam catatan lapangan adalah terkait persepsi guru, aktivitas dan sikap anak-anak dalam kegiatan pembelajaran kosakata bahasa sunda dengan menggunakan media wayang golek.


(27)

25

Nani Komariah, 2014

Meningkatkan kemampuan motorik halus anak melalui metode pemberian tugas dengan teknik menggunting

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

c. Dokumentasi, pengumpulan data melalui dokumentasi tertulis yang dikeluarkan oleh lembaga / pihak sekolah, sebagai sumber informasi atau sumber data serta berupa foto-foto saat subjek dalam kegiatan pembelajaran bahasa sunda dimana foto-foto tersebut dijadikan sebagai data pelengkap.

2. Instrumen Penelitian

Pengembangan instrumen penelitian ini diperoleh dari hasil penjabaran dan pengembangan dari teori tahap pengembangan motorik kasar yang dikemukakan oleh Hurlock (1978: 151). Perkembangan anak. dan Desmita, (2007: 99). Psikologi perkembangan, serta kurikulum PAUD Permen 58 Tahun 2009.

Adapun materi pembelajaran yang digunakan Penulis membatasi topik kemampuan motorik kasar anak ini pada kemampuan tangan, kaki, kepala dan pinggul. Sebagaimana unsur- unsur tersebut adalah unsur yang sesuai dengan materi pembelajaran di sekolah.

Adapun kisi-kisi instrumen penelitian ini adalah sebagai berikut :

Tabel 3.2 Kisi-kisi instrumen

Meningkatkan Kemampuan Motorik Halus Dengan Kegiatan Menggunting

Variabel Sub

Variabel Indikator Item

Penilaian Anak K et B S B B S H B C B B B Keteramp ilan Motorik halus a.Koordinasi mata dengan tangan 1.Menggunakan gunting dengan posisi yang benar

~Anak dapat memegang gunting secara rilex dengan pergelangan tangannya ~Anak dapat


(28)

26

Nani Komariah, 2014

Meningkatkan kemampuan motorik halus anak melalui metode pemberian tugas dengan teknik menggunting

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

menggunakan gunting dengan pergelangan tangan kanan ~Anak dapat menggerakan pergelangan tangan ke kiri ketika menggunting ~ Anak dapat

menggerakan pergelangan tangan ke kanan ketika menggunting 2.Menggunakan gunting sesuai dengan fungsinya ~Anak dapat memegang gunting dengan penjarian yang rilex ~Anak dapat memegang gunting denganpenjaria n yang lentur ~Anak dapat

menggerakan gunting dengan benar

b.Kelenturan 3.Menggunting sesuai pola

~Anak dapat menggerakan gunting ke arah kanan

~Anak dapat menggerakan gunting ke arah kiri ~Anak dapat membuka gunting ~Anak dapat menutup gunting


(29)

27

Nani Komariah, 2014

Meningkatkan kemampuan motorik halus anak melalui metode pemberian tugas dengan teknik menggunting

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

~Anak dapat menggunting secara lurus ~Anak dapat

menggunting bentuk lingkaran ~Anak dapat

menggunting bentuk segitiga ~Anak dapat

menggunting bentuk persegi

Sumber: Hurlock (1978: 151). Perkembangan Anak. dan Desmita, (2007: 99). Psikologi Perkembangan

Tabel 3.3

LEMBAR PEDOMAN OBSERVASI KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK

SIKLUS II Nama Anak :

Hari, tanggal :

No Item Pernyataan Perkembangan

BSB BSH BCB BB

1 Anak dapat menggunakan gunting dengan benar


(30)

28

Nani Komariah, 2014

Meningkatkan kemampuan motorik halus anak melalui metode pemberian tugas dengan teknik menggunting

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2 Anak dapat menggunakan gunting dengan penjarian yang benar

3 Anak dapat menggunakan gunting secara rilek 4 Anak dapat menggunakan gunting secara

lentur

5 Anak dapat membuka gunting 6 Anak dapat menutup gunting

7 Anak dapat menggerakan gunting ke kanan 8 Anak dapat menggerakan gunting ke kiri 9 Anak dapat menggunting secara lurus 10 Anak dapat menggunting bentuk geometri

11 Anak dapat menggunting sekitar pinggiran kertas

12 Anak dapat menggunting dengan sepenuh bukaan gunting

13 Anak dapat membuka dan menggunting terus menerus sepanjang kertas

14 Anak dapat menggunting diantara dua garis lurus

15 Anak dapat menggunting bentuk tetapi tidak pada garis

Penjelasan :

BSB = Berkembang Sangat Baik (poin 4) BSH = Berkembang Sesuai Harapan (poin 3) BCB = Berkembang Cukup Baik (poin 2) BB = Belum Berkembang (poin 1)

Tabel 3.4

Lembar Catatan Lapangan

CATATAN LAPANGAN Nama yang diobservasi :

Usia : :

Hari/ tanggal :


(31)

29

Nani Komariah, 2014

Meningkatkan kemampuan motorik halus anak melalui metode pemberian tugas dengan teknik menggunting

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

... ... ... ... ... ... ... ... ...

Karawang, Mengetahui

Kepala TK Sukaseuri Observer

(Ikoh. M. Faridah) (Nani Komariah)

Adapun prosedur penghitungan pada penelitian ini adalah setiap poin yang didapat setiap anak dijumlahkan secara keseluruhan kemudian dibagi jumlah indikator yang ada dengan begitu didapatkan nilai rata-rata setiap kategori yang anak capai.

Tabel 3.5

LEMBAR OBSERVASI GURU DALAM TARI JAIPONG Hari/ Tanggal :

Nama Guru :


(32)

30

Nani Komariah, 2014

Meningkatkan kemampuan motorik halus anak melalui metode pemberian tugas dengan teknik menggunting

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

NO URAIAN YA TIDAK KETERA

NGAN 1 Guru mempersiapkan RKH yang berisi :

a. Tujuan pembelajaran b. Materi pembelajaran c. Teknik pembelajaran d. Media pembelajaran e. Evaluasi pembelajaran

1.Catatan penilaian anak 2.Buku penilaian anak 2 Kegiatan awal

a. Melakukan apersepsi b. Menyiapkan Materi 3 Kegiatan inti

a. Menjelaskan prosedur yang akan dilaksanakan

b. Menjelaskan cara menggunting yang baik dan benar

c. Memberi kesempatan kepada anak untuk menggunakan gunting d. Mengulang materi pembelajaran 4 Kegiatan akhir

a. Melakukan tanya jawab seputar kegiatan yang telah dilakukan b. Memberi kesempatan pada anak

untuk mengemukakan

pendapatnya selama mengikuti pembelajaran

Karawang, Guru Kelompok B


(33)

63

Nani Komariah, 2014

Meningkatkan kemampuan motorik halus anak melalui metode pemberian tugas dengan teknik menggunting

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

SIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. SIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian tentang “Meningkatkan kemampuan

motorik halus anak melalui metode pemberian tugas dengan tehnik menggunting” yang dilaksanakan di TK Sukaseuri kelompok B, dapat disimpulkan bahwa : 1. Kondisi objektif kemampuan motorik halus anak pada TK Sukaseuri sebelum

melakukan pembelajaran melalui pemberian tugas dengan teknik menggunting masih rendah. Dari hasil observasi sebelum diberikannya tindakan yaitu masih banyak anak yang belum mencapai indikator pada kemampuan motorik halus. Anak yang berada pada kategori Berkembang Sangat Baik (BSB) 0%, pada kategori Berkembang Sesuai Harapan (BSH) 2,22%, pada kategori Berkembang Cukup Baik (BCB) 38,22%dan pada kategori Belum Berkembang (BB) 59,56 %.

2. Implementasi penerapan kegiatan teknik menggunting dalam meningkatkan motorik halus anak pada TK Sukaseuri dilaksanakan dengan 2 siklus, setiap siklus terdiri dari 2 tindakan. Setiap siklus meliputi perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi.

3. Peningkatan motorik halus anak setelah pemberian tugas teknik menggunting menunjukan peningkatan dari sebelum diberikan tindakan (pra siklus). Pada siklus I dan siklus II peningkatan kemampuan motorik halus anak berkembang secara optimal. Pada siklus I anak yang berada dalam kategori Berkembang Sangat Baik (BSB) 1,78%, pada kategori Berkembang Sesuai Harapan (BSH) 40%, pada kategori Berkembang Cukup Baik (BCB) 46,67% dan pada kategori Belum Berkembang (BB) 11,55%. Sedangkan pada siklus II kemampuan anak mengalami peningkatan pada kategori Berkembang Sangat Baik (BSB) 40,89%, pada kategori Berkembang Sesuai Harapan (BSH) 56,45%, pada kategori Berkembang Cukup Baik (BCB) 2,66% dan pada


(34)

64

Nani Komariah, 2014

Meningkatkan kemampuan motorik halus anak melalui metode pemberian tugas dengan teknik menggunting

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

kategori Belum Berkembang (BB) 0 %. Berdasarkan hasil observasi dari setiap tindakan pada siklus, dapat disimpulkan bahwa dengan pembelajaran tekhnik menggunting dapat meningkatkan motorik halus anak.

B. REKOMENDASI

Berdasarkan kesimpulan yang telah disampaikan dari hasil penelitian mengenai meningkatkan motorik halus anak melalui kegiatan menggunting terdapat beberapa rekomendasi yang dapat dijadikan masukan bagi pihak-pihak yang terkait antara lain :

1. Bagi Guru

a. Dapat memberi alternative pembelajaran yang dapat digunakan dan dikembangkan guru dalam proses pembelajaran meningkatkan motorik halus anak yang lebih menarik.

b. Memberikan kesempatan kepada anak untuk mengikuti kegiatan menggunting lebih intensif.

c. Memotivasi agar anak senang mengikuti pembelajaran menggunting dengan gambar yang menarik dan bervariasi sesuai dengan minat dan bakat anak.

2. Bagi Sekolah

Memfasilitasi pembelajaran dengan menyediakan sarana dan prasarana yang lebih lengkap dan memberikan kesempatan pada guru untuk menerapkan strategi pembelajaran yang inovatif.

3. Bagi Peneliti Selanjutnya

Bagi peneliti yang akan datang, diharapkan dapat mengembangkan kegiatan menggunting ini dengan metode pembelajaran yang menarik dan sesuai dengan minat dan karakteristik anak serta dapat melengkapi kekurangan yang terdapat pada penelitian ini.


(35)

65

Nani Komariah, 2014

Meningkatkan kemampuan motorik halus anak melalui metode pemberian tugas dengan teknik menggunting

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto suharsimi, Supardi. 2010. penelitian tindakan kelas. Oktober 2010. Jakarta: Bumi Aksara

Desmita. 2006. Psikologi Perkembangan. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Depdiknas. 2009. Permendiknas No.58 Tahun 2009 tentang Standar Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional

Hurlock, Elizabeth.B. 1999. Perkembangan Anak. Jakarta: Erlangga

Moelichatoen. 2004. Metode Pengajaran Di Taman Kanak-Kanak. Jakarta: Rinneke Cipta

Samsudin. 2007. Pembelajaran Motorik Di Taman Kanak-Kanak. Jakarta: Litera

Sujiono Bambang dkk. 2010. Metode Pengembangan Fisik. Jakarta: Universitas Terbuka

Sukidin, dkk. 2002. Manajemen Penelitian Tindakan Kelas. Surabaya: Insan Lendekin

Sumanto. 2005. Pengembangan Kreatifitas Senirupa Anak TK. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional

Zainal Aqib. 2009. Penelitian Tindakan Kelas Untuk Guru SD, SLB, & TK. Bandung: CV Yrama Widya


(1)

Nani Komariah, 2014

Meningkatkan kemampuan motorik halus anak melalui metode pemberian tugas dengan teknik menggunting

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2 Anak dapat menggunakan gunting dengan penjarian yang benar

3 Anak dapat menggunakan gunting secara rilek 4 Anak dapat menggunakan gunting secara

lentur

5 Anak dapat membuka gunting 6 Anak dapat menutup gunting

7 Anak dapat menggerakan gunting ke kanan 8 Anak dapat menggerakan gunting ke kiri 9 Anak dapat menggunting secara lurus 10 Anak dapat menggunting bentuk geometri

11 Anak dapat menggunting sekitar pinggiran kertas

12 Anak dapat menggunting dengan sepenuh bukaan gunting

13 Anak dapat membuka dan menggunting terus menerus sepanjang kertas

14 Anak dapat menggunting diantara dua garis lurus

15 Anak dapat menggunting bentuk tetapi tidak pada garis

Penjelasan :

BSB = Berkembang Sangat Baik (poin 4) BSH = Berkembang Sesuai Harapan (poin 3) BCB = Berkembang Cukup Baik (poin 2) BB = Belum Berkembang (poin 1)

Tabel 3.4

Lembar Catatan Lapangan

CATATAN LAPANGAN Nama yang diobservasi :

Usia : :

Hari/ tanggal :


(2)

Nani Komariah, 2014

Meningkatkan kemampuan motorik halus anak melalui metode pemberian tugas dengan teknik menggunting

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

... ... ... ... ... ... ... ... ...

Karawang, Mengetahui

Kepala TK Sukaseuri Observer

(Ikoh. M. Faridah) (Nani Komariah)

Adapun prosedur penghitungan pada penelitian ini adalah setiap poin yang didapat setiap anak dijumlahkan secara keseluruhan kemudian dibagi jumlah indikator yang ada dengan begitu didapatkan nilai rata-rata setiap kategori yang anak capai.

Tabel 3.5

LEMBAR OBSERVASI GURU DALAM TARI JAIPONG Hari/ Tanggal :

Nama Guru :


(3)

Nani Komariah, 2014

Meningkatkan kemampuan motorik halus anak melalui metode pemberian tugas dengan teknik menggunting

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

NO URAIAN YA TIDAK KETERA

NGAN 1 Guru mempersiapkan RKH yang berisi :

a. Tujuan pembelajaran b. Materi pembelajaran c. Teknik pembelajaran d. Media pembelajaran e. Evaluasi pembelajaran

1.Catatan penilaian anak 2.Buku penilaian anak 2 Kegiatan awal

a. Melakukan apersepsi b. Menyiapkan Materi 3 Kegiatan inti

a. Menjelaskan prosedur yang akan dilaksanakan

b. Menjelaskan cara menggunting yang baik dan benar

c. Memberi kesempatan kepada anak untuk menggunakan gunting d. Mengulang materi pembelajaran 4 Kegiatan akhir

a. Melakukan tanya jawab seputar kegiatan yang telah dilakukan b. Memberi kesempatan pada anak

untuk mengemukakan

pendapatnya selama mengikuti pembelajaran

Karawang, Guru Kelompok B


(4)

Nani Komariah, 2014

Meningkatkan kemampuan motorik halus anak melalui metode pemberian tugas dengan teknik menggunting

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

SIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. SIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian tentang “Meningkatkan kemampuan motorik halus anak melalui metode pemberian tugas dengan tehnik menggunting” yang dilaksanakan di TK Sukaseuri kelompok B, dapat disimpulkan bahwa : 1. Kondisi objektif kemampuan motorik halus anak pada TK Sukaseuri sebelum

melakukan pembelajaran melalui pemberian tugas dengan teknik menggunting masih rendah. Dari hasil observasi sebelum diberikannya tindakan yaitu masih banyak anak yang belum mencapai indikator pada kemampuan motorik halus. Anak yang berada pada kategori Berkembang Sangat Baik (BSB) 0%, pada kategori Berkembang Sesuai Harapan (BSH) 2,22%, pada kategori Berkembang Cukup Baik (BCB) 38,22%dan pada kategori Belum Berkembang (BB) 59,56 %.

2. Implementasi penerapan kegiatan teknik menggunting dalam meningkatkan motorik halus anak pada TK Sukaseuri dilaksanakan dengan 2 siklus, setiap siklus terdiri dari 2 tindakan. Setiap siklus meliputi perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi.

3. Peningkatan motorik halus anak setelah pemberian tugas teknik menggunting menunjukan peningkatan dari sebelum diberikan tindakan (pra siklus). Pada siklus I dan siklus II peningkatan kemampuan motorik halus anak berkembang secara optimal. Pada siklus I anak yang berada dalam kategori Berkembang Sangat Baik (BSB) 1,78%, pada kategori Berkembang Sesuai Harapan (BSH) 40%, pada kategori Berkembang Cukup Baik (BCB) 46,67% dan pada kategori Belum Berkembang (BB) 11,55%. Sedangkan pada siklus II kemampuan anak mengalami peningkatan pada kategori Berkembang Sangat Baik (BSB) 40,89%, pada kategori Berkembang Sesuai Harapan (BSH) 56,45%, pada kategori Berkembang Cukup Baik (BCB) 2,66% dan pada


(5)

Nani Komariah, 2014

Meningkatkan kemampuan motorik halus anak melalui metode pemberian tugas dengan teknik menggunting

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

kategori Belum Berkembang (BB) 0 %. Berdasarkan hasil observasi dari setiap tindakan pada siklus, dapat disimpulkan bahwa dengan pembelajaran tekhnik menggunting dapat meningkatkan motorik halus anak.

B. REKOMENDASI

Berdasarkan kesimpulan yang telah disampaikan dari hasil penelitian mengenai meningkatkan motorik halus anak melalui kegiatan menggunting terdapat beberapa rekomendasi yang dapat dijadikan masukan bagi pihak-pihak yang terkait antara lain :

1. Bagi Guru

a. Dapat memberi alternative pembelajaran yang dapat digunakan dan dikembangkan guru dalam proses pembelajaran meningkatkan motorik halus anak yang lebih menarik.

b. Memberikan kesempatan kepada anak untuk mengikuti kegiatan menggunting lebih intensif.

c. Memotivasi agar anak senang mengikuti pembelajaran menggunting dengan gambar yang menarik dan bervariasi sesuai dengan minat dan bakat anak.

2. Bagi Sekolah

Memfasilitasi pembelajaran dengan menyediakan sarana dan prasarana yang lebih lengkap dan memberikan kesempatan pada guru untuk menerapkan strategi pembelajaran yang inovatif.

3. Bagi Peneliti Selanjutnya

Bagi peneliti yang akan datang, diharapkan dapat mengembangkan kegiatan menggunting ini dengan metode pembelajaran yang menarik dan sesuai dengan minat dan karakteristik anak serta dapat melengkapi kekurangan yang terdapat pada penelitian ini.


(6)

Nani Komariah, 2014

Meningkatkan kemampuan motorik halus anak melalui metode pemberian tugas dengan teknik menggunting

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto suharsimi, Supardi. 2010. penelitian tindakan kelas. Oktober 2010. Jakarta: Bumi Aksara

Desmita. 2006. Psikologi Perkembangan. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Depdiknas. 2009. Permendiknas No.58 Tahun 2009 tentang Standar Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional

Hurlock, Elizabeth.B. 1999. Perkembangan Anak. Jakarta: Erlangga

Moelichatoen. 2004. Metode Pengajaran Di Taman Kanak-Kanak. Jakarta: Rinneke Cipta

Samsudin. 2007. Pembelajaran Motorik Di Taman Kanak-Kanak. Jakarta: Litera Sujiono Bambang dkk. 2010. Metode Pengembangan Fisik. Jakarta: Universitas

Terbuka

Sukidin, dkk. 2002. Manajemen Penelitian Tindakan Kelas. Surabaya: Insan Lendekin

Sumanto. 2005. Pengembangan Kreatifitas Senirupa Anak TK. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional

Zainal Aqib. 2009. Penelitian Tindakan Kelas Untuk Guru SD, SLB, & TK. Bandung: CV Yrama Widya


Dokumen yang terkait

Hubungan Pemberian Stimulasi Dengan Perkembangan Motorik Halus Anak Usia 1-5 Tahun di Gampong Rantau Panyang Barat Kecamatan Meureubo Kabupaten Aceh Barat Tahun 2014

5 74 101

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MELALUI KEGIATAN KOLASE DENGAN BAHAN BEKAS PADA ANAK Meningkatkan Kemampuan Motorik Halus Melalui Kegiatan Kolase Dengan Bahan Bekas Pada Anak Kelompok

0 3 13

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI METODE PEMBERIAN TUGAS DALAM KEGIATAN Upaya Meningkatkan Kemampuan Motorik Halus Anak Melalui Metode Pemberian Tugas Dalam Kegiatan Meronce Dengan Media Bahan Alam Di Kelompok B TK Pertiwi 2 Plumbo

0 1 13

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI METODE PEMBERIAN TUGAS DALAM KEGIATAN MERONCE Upaya Meningkatkan Kemampuan Motorik Halus Anak Melalui Metode Pemberian Tugas Dalam Kegiatan Meronce Dengan Media Bahan Alam Di Kelompok B TK Pertiwi

0 1 11

PENGEMBANGAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI KEGIATAN MENGGUNTING GAMBAR PADA KELOMPOK B Pengembangan Kemampuan Motorik Halus Anak Melalui Kegiatan Menggunting Gambar Pada Kelompok B TK Perintis Mongkrong Wonosegoro Tahun Pelajaran 2013/2014.

1 7 12

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MELALUI PERMAINAN MENGGUNTING PADA ANAK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MELALUI PERMAINAN MENGGUNTING PADA ANAK KELOMPOK A TK AISYIYAH SROYO II TAHUN AJARAN 2010/2011.

0 2 15

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK USIA DINI MELALUI KEGIATAN MENJIPLAK.

0 4 41

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK USIA DINI MELALUI KEGIATAN MENGGUNTING KERTAS BERPOLA Peningkatan Kemampuan Motorik Halus Anak Usia Dini Melalui Kegiatan Menggunting Kertas Berpola Pada Anak Kelompok B Tk Pertiwi 1 Banyusri Tahun Ajaran 2012/201

0 0 13

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MELALUI KEGIATAN MENGGUNTING DAN MENEMPEL PADA ANAK KELOMPOK B1 DI TK ABA KARANGBENDO BANGUNTAPAN BANTUL.

6 96 132

Meningkatkan Kemampuan Motorik Halus Anak Melalui Metode Pemberian Tugas Di Kelompok B TK Aisyiyah Parigi | Ulfa | Bungamputi 2779 8413 1 PB

0 1 12