Rp 20.000,- per harinya. Untuk pengeluaran membeli beras Bapak Gusti Made Cenik belum mendapat bantuan RASKIN yang diberikan setiap bulan sekali. Bapak Gusti
Made Cenik membeli beras local dengan berat 25kg seharga Rp.250.000,-. Total tersebut sudah dapat mencukupi kebutuhan beras keluarga Bapak Gusti Made Cenik
selama sebulan. Jika di kalkulasikan untuk pengeluaran beras sebanyak 1 kg yakni Rp 10.000,- yang dikonsumsi untuk 4 orang. Dengan demikian total biaya makan sehari-
hari keluarga Bapak I Ketut Kayun sebesar Rp 20.000,- Rp 25.000,- per hari. Sedangkan untuk biaya listrik yang harus dikeluarkan adalah Rp 75.000 perbulan
dan air Rp. 45.000,- perbulan.
1. Pendidikan
Dalam hal pendidikan, keluarga Bapak Gusti Made Cenik tidak mengeluarkan biaya dikarenakan adanya program pendidikan gratis. Sedangkan uang
saku yang diberikan kepada Ngurah Agus dan Ngurah Made sebesar Rp. 15.000,- . Uang saku tersebut diberikan dengan pertimbangan bahwa Ngurah Agus dan Ngurah
Made mendapatkan dua kali jam istirahat.
2. Kesehatan
Keluarga Bapak Gusti Made Cenik belum mendapatkan bantuan Jamkesmas Jaminan Kesehatan Masyarakat, JKBM Jaminan Kesehtan Bali Mandara yang
diselenggarakan oleh Pemerintah Provinsi Bali. Dengan demikian apabila keluarga Bapak Gusti Made Cenik jatuh sakit tidak dapat menggunakan bantuan Jamkesmas
ataupun JKBM untuk meringankan biaya kesehatan, melainkan harus mengeluarkan biaya pribadi.
3. Sosial
Untuk biaya sosial seperti iuran adat, keluarga Bapak Gusti Made Cenik wajib membayar iuran adat bulanan oleh setiap 1 KK sebesar Rp 100.000,- apabila ada
upacara adat di banjar. Iuran arisan Banjar sebesar Rp. 5.000,- perbulan. Selain itu untuk upacara adatodalan yang datang 6 bulan sekali keluarga Bapak I Ketut Kayun
memiliki kewajiban untuk menyumbang alat-alat maupun keperluan sembahyang
lainnya yang apabila diperkirakan menghabiskan uang sekitar Rp.100.000,- yang jika dikalkulasikan berupa uang maka pengeluaran perbulannya tersebut kurang lebih
sekitar Rp 205.000,- belum lagi pengeluaran sehari-hari, biaya listrik, biaya air, suka- duka adat dan uang saku kedua anak Bapak Gusti Made Cenik.
BAB II IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH
2.1 Permasalahan Keluarga
Dari hasil kunjungan penulis dan melalui pengamatan yang dilakukan dengan pantauan dan wawancara langsung ke lokasi rumah Bapak Gusti Made Cenik dapat
disimpulkan ada beberapa masalah yang tengah dihadapi antara lain adalah masalah perekonomian, kesehatan dan kebersihan keluarga.
Adapun permasalahan utama yang dihadapi oleh keluarga Bapak Gusti Made Cenik yaitu mengenai masalah ekonomi, dimana untuk memenuhi kebutuhan dan
kehidupan sehari-hari Bapak Gusti Made Cenik hanya bergantung kepada penghasilan beliau dan istrinya saja. Bapak Gusti Made Cenik sendiri dulunya
memiliki ternak babi dan ayam yang mampu membantu perekonomian, namun saat ini ternak-ternakbeliau sudah mati dikarenakan terkena wabah virus ternak.
Sedangkan sawah dan usaha lainnya Bapak Gusti Made Cenik tidak memilikinya. Selain itu untuk kebutuhan jangka panjang seperti tabungan tidak ada. Hal ini tentu
saja sangat memprihatinkan melihat Bapak Gusti Made Cenik masih memiliki tanggungan kedua orang anak laki-lakinya yang masih menempuh pendidikan di
Sekolah Menengah Kejuruan dan Sekolah Menengah Pertama, serta perlu tabungan untuk menunjang masa depannya.
Selain itu, keluarga Bapak Gusti Made Cenik juga memiliki permasalahan dalam hal kesehatan. Kondisi fisik daripada Bapak Gusti Made Cenik saat ini dalam
keadaan tidak mampu untuk melakukan pekerjaan selama lebih dari 10 jam bekerja, hal ini dikarenakan beberapa faktor yang salah satunya adalah faktor sakit saraf yang
diderita dari awal Tahun 2015. Beliau mengatakan bahwa beliau memiliki penyakit saraf yaitu tidak terlalu dapat mendengar dengan baik apa yang dikatakan seseorang,
hingga saat ini penyakit tersebut belum sembuh namun pernah Bapak Gusti Made Cenik memeriksakan sakit beliau ke dokter dan melakukan terapi saraf. Selain itu
Istri daripada Bapak Gusti Made Cenik juga memiliki penyakit rematik yang sering